22
Selain dapat mengatur tegangan dan arus, alat ini juga dapat mengatur pergesaran phasa. Gambar 4.3 memperlihatkan rangkaian penggeser phasa pada
alat ini.
Gambar 4.3 Rangkaian Penggeser Phasa
4.3. PRINSIP ALAT PENGUKUR GALAT ELEKTRONIK
Jenis dari alat pengukur galat yang dipakai dalam penelitian ini adalah produk Actaris dengan tipe SM 3050. Ada dua bagian utama dalam alat ini,
pengukur energi yang dicatat kWh-meter dan pengukur energi yang dikonsumsi beban. Jumlah kedipan yang disensor oleh alat pengukur galat ini dikonversikan
menjadi besaran energi. Pengukur energi yang dicatat kWh-meter dilakukan dengan memasang suatu sensor yang mencatat jumlah kedipan kWh-meter untuk
suatu energi tertentu. Jumlah kedipan dikonversi menjadi besaran energi dengan suatu konstanta yang tergantung kepada peralatan kWh-meter. Energi yang
diperoleh melalui hasil konversi dikurangkan dengan energi yang dikonsumsi beban. Hasil pengurangan ini kemudian dibandingkan dengan besar energi yang
dikonsumsi beban yang hasilnya adalah nilai galat ukur dari kWh-meter. Spesifikasi dari alat pengukur galat ini dapat dilihat pada Lampiran I. Alat
pengukur galat ini memiliki ketelitian dalam mengukur galat sebesar 0,05 . Adapun Gambar dari alat ini dapat diperhatikan pada Gambar 4.4.
Vin R
C Penggeser Fasa
R1 R2
R1 R2 =
Vo
Universitas Sumatera Utara
23
Gambar 4.4 Alat Pengukur Galat KWh-meter
4.4. METODE PENGUKURAN
Dalam penelitian ini, alat pengukur galat diatur untuk mengukur galat pada 5 kedipan impuls kWh-meter. Suatu alarm akan berbunyi, jika kedipan kWh-
meter berkedip 5 kali. Saat alarm berbunyi, maka suatu nilai galat muncul di layar alat pengukur galat.
Untuk satu tingkat tegangan, arus pengujian dibuat bervariasi dengan suatu alat Current Regulator. Pengukuran awal dilakukan pada tegangan nominal 220 V
dan pada arus 5 A. Current Regulator dan alat pengukur galat dirangkai dalam suatu rangkaian percobaan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5.
1 3
4 6
Current Regulator
Alat Pengukur
Galat kWh- meter
Gambar 4.5 Rangkaian Pengukuran Adapun peralatan yang digunakan dalam pengukuran ini adalah :
1. Current Regulator Actaris GP 3050
1 set 2.
Alat pengukur galat Actaris SM 3050 1 set
3. Sensor kedipan
1 buah
Universitas Sumatera Utara
24
Current Regulator dihidupkan, kemudian alat pengukur galat diatur berdasarkan impulkWh dari kWh-meter yang diuji dan jumlah impuls dibuat 5
kedipan. Setelah beberapa saat, diperiksalah layar penunjuk tegangan dan arus pada Current Regulator dan alat pengukur galat. Besar tegangan dan arus yang
ditunjukkan kedua alat ini harus sama. Setelah 5 kedipan maka alarm akan berbunyi. Pada layar alat pengukur galat akan muncul nilai galat yang terukur.
Nilai galat tersebut dicatat pada Tabel seperti yang ditunjukkan pada Lampiran I. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan untuk nilai tegangan dan arus
yang berikutnya. Kemudian masih pada kondisi kWh-meter tetap berkedip, arus pengujian
diturunkan menjadi 3,75 A dengan cara menekan tombol angka pada Current Regulator. Prosedur yang sama seperti pada arus percobaan 5 A dilakukan lagi
pada tingkat arus 3,75 A. Setelah dilakukan pencatatan galat, arus pengujian diatur lagi menjadi 2,5 A. Begitu juga prosedur yang sama dilakukan lagi pada
besar arus 2,5 A. Selanjutnya arus pengujian diturunkan lagi menjadi 1,25 A. Setelah nilai galat untuk besar tegangan nominal 220 V dicatat, besar arus
pengujian diatur menjadi 5 A kembali. Kemudian hal yang sama seperti pengujian tersebut dilanjutkan untuk tegangan 215 V. Pengujian tersebut dilanjutkan lagi
untuk besar tegangan yang lebih rendah dengan penurunan 5 V sampai mencapai tegangan 170 V.
4.5. HASIL PENGUKURAN