GALAT GALAT PADA KWH-METER ELEKTRONIK

12

BAB III GALAT DAN METODA PENGUKURAN GALAT

3.1. GALAT

Galat dapat disebut juga error atau kesalahan, kesalahan yang dimaksud di sini adalah kesalahan dalam proses pengambilan data. Galat adalah keanekaragaman variabilitas yang disebabkan oleh ketidakmampuan materi percobaan atau obyek percobaan untuk berperilaku sama dalam percobaan tersebut. Galat atau error dapat pula didefinisikan sebagai selisih dari nilai atau hasil yang kita harapkan terjadi expected value dengan observasi atau kenyataan yang terjadi di lapangan. Galat dapat berfungsi untuk menunjukkan efisiensi dari satu jenis percobaan atau penelitian ke penelitan yang lain. Secara normal kita menginginkan galat yang bernilai kecil bahkan tidak terjadi galat. namun ketiadaan galat juga dapat menyebabkan pertanyaan dalam penelitian kita. Terpenting dari galat ini adalah galat harus terjadi secara alami sehingga dapat mengGambarkan obyek penelitian yang sesungguhnya. Cara yang paling efektif untuk menimbulkan kealamian galat adalah dengan menghomogenkan pelakuan terhadap obyek. Jenis galat secara teoritis ada dua jenis, yaitu galat sistematis dan galat acak random error. Galat sistematis adalah galat yang disebabkan oleh pengaruh pengukuran yang bias, yang terjadi secara teratur atau konstan. Misalkan pada alat ukur, alat hitung, alat timbang, dan lain sebagainya. Intinya galat ditimbulkan dari alat dan proses yang berlangsung secara konstan. Galat acak random error adalah galat yang timbul dari proses pengukuran namun terjadinya tidak konstan atau tidak sistematis. 12 Universitas Sumatera Utara 13

3.2. GALAT PADA KWH-METER ELEKTRONIK

SAMPLING RATE Sinyal analog merupakan sinyal kontinyu dan perlu diubahnya menjadi sebuah sinyal digital. Untuk itu perlu untuk menentukan saatwaktu dimana sebuah nilai digital yang baru diambil dari sebuah sinyal analog. Saat dari pengambilan nilai baru ini disebut dengan sampling rate atau frekuensi sampling dari converter. Karena secara praktis ADC tidak dapat membuat sebuah pengkonversian yang terus menerus, nilai masukan harus ditahan tetap selama waktu tertentu yaitu pada saat converter melakukan sebuah pengkonversian atau disebut waktu konversi. Sebuah rangkaian masukan yang disebut rangkaian sample and hold melakukan tugasnya kebanyakan menggunakan kapasitor untuk menyimpan tegangan analog pada masukan dan menggunakan sebuah sakelar elektrik atau gerbang untuk memutuskan kapasitor dari masukan. Kebanyakan rangkaian ADC sudah terintegrasi dengan subsistem sample and hold secara internal. Masukan analog ADC biasanya berupa sinyal kontinyu yang memiliki kemungkinan nilai tak terhingga banyaknya, sedangkan keluaran digital merupakan fungsi diskrit dengan kemungkinan nilai yang dibatasi jumlahnya oleh resolusi converter. Oleh karena dalam pengubahan bentuk analog ke bentuk digital, sinyal analog berbeda nilai dengan sinyal keluaran yang diakibatkan adanya ditorsi, diubah dengan kode digital yang sama atau seragam pada keluarannya. Sehingga beberapa nilai tegangan analog dihilangkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara 14 Gambar 3.1 Sampling ADC

3.3. PENGUKURAN GALAT