BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Pajak
a. Pengertian Pajak
Menurut Mardiasmo 2001;15, “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa
timbal kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Menurut MJH. Smeets 2002 ; 3,“Pajak
adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontra prestasi yang dapat ditunjukkan
secara individual, maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah”. Menurut Sukrisno Agoes 2003;10
“Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak
mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunaya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengluaran umum berhubungan
dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.
b.Konsep Penghasilan dan Beban Menurut Akuntansi Pajak
Penghasilan adalah jumlah uang yang akan diterima atas usaha yang dilakukan orang perorangan, badan dan bentuk usaha lainnya yang dapat
digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti mengkonsumsi atau menimbun serta menambah kekayaan.
Universitas Sumatera Utara
Pratt dalam John Hutagaol 2000:26 menyatakan, Net income is the difference between the revenue generate by a company in a
particular time period and the expenses required to generate those revenues.” Pendapatan bersih adalah perbedaan antara pendapatan menghasilkan oleh
suatu perusahaan di dalam periode waktu tertentu dan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan.
Menurut kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal. Dari definisi diatas dapat disimpulkan kerangka dasar tersebut meliputi pendapatan maupun keuntungan yang timbul didalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan. Pendapan maupun keuntungan biasa didapat melalui penjualan penghasilan jasa, royalti dan sewa.
Beban expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Defenisi beban dalam kerangka dasar Standar
Akuntansi Keuangan mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi beban pokok penjualan, gaji
dan penyusutan. Beban tersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas, persediaan aktiva tetap.
Menurut pasal 4 ayat 1 UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan, yang dimaksud
dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima
Universitas Sumatera Utara
atau diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun. Ketentuan mengenai biaya dalam perpajakan diatur dalam pasal 6 dan pasal 9 UU PPh yaitu
yang mengatur biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto dan yang tidak boleh dikurangkan.
1 Laporan Keuangan Komersial
Pengertian laporan keuangan menurut Myer 2003:105 dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
laporan keuangan adalah “Dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar
neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi- laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-
perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan laba ditahan”. Sedangkan menurut Irham
Fahmi 2004 mendefinisikan laporan keuangan merupakan pertanggung
jawaban manajemen sumberdaya yang dipercayakan kepadanya. 2 Laporan Keuangan Fiskal
Ketentuan perpajakan mempunyai kriteria tertentu tentang pengukuran dan pengakuan terhadap unsur-unsur yang umumnya terdapat dalam laporan
keuangan. Ukuran itu dapat saja kurang sejalan dengan prinsip akuntansi. Argumentasi yang dapat dikemukakan dari penyimpangan itu, antara lain
Universitas Sumatera Utara
laporan keuangan perpajakan mempunyai motivasi untuk mempersempit erosi potensi pengenaan pajak dan pemberian dorongan investasi
c. Perbedaan Laporan Keuangan Komersial dan Laporan Keuangan Fiskal