MINYAK KELAPA SAWIT Adsorpsi β-Karoten yang Terkandung Dalarn Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Menggunakan Adsorben Karbon Aktif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MINYAK KELAPA SAWIT

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia [11]. Produksi CPO Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, seperti yang disajikan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Grafik Produksi CPO Indonesia [12] Buah kelapa sawit menghasilkan dua jenis minyak, yaitu yang berwarna oranye-merah adalah minyak sawit mentah yang diekstrak dari mesocarp dan yang berwarna kuning adalah minyak inti sawit mentah dan yang berwarna kecoklatan diekstrak dari biji kernel [13]. Sampai saat ini sebagian besar komponen non- minyak belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, limbah industri kelapa sawit masih memiliki nilai ekonomi yang tinggi [1]. Tabel 2.1 menyajikan data megenai komponen yang terdapat dalam minyak sawit mentah. Beberapa kelompok senyawa kimia harus dihilangkan sebagian atau seluruhnya melalui proses penyulingan untuk menghasilkan minyak nabati yang memiliki stabilitas tinggi. Dengan begitu, di kilang minyak sawit, CPO yang dihasilkan mengalami proses degumming, bleaching dan deodorisasi untuk mendapatkan minyak yang baik [2]. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Komponen Dalam Minyak Sawit Mentah [14] Kelompok Komponen Didalam Kelompok Minyak -Trigliserida , Digliserida, Monogliserida -Fosfolipid, Glikolipid, Lipoprotein -Asam Lemak Bebas Produk teroksidasi -Peroksida, Aldehid, Keton, Furfural Dari Gula Non-Minyak Minyak Terlarut -Karoten -Tokoperol -Sterol Kotoran -Partikel logam -Partikel ion -Logam berat Air terlarut -Air -Gliserol -Pigmen Klorofil -Fenol -Gula Minyak sawit mentah adalah sumber alami terkaya karotenoid dan tokotrienol. Karotenoid 500-700 ppm memberikan warna oranye-merah pada karakteristik minyak sawit mentah CPO, sedangkan konsistensi semi-solid pada suhu kamar tropis terutama disebabkan adanya triasilgliserol dari asam palmitat dan oleat [13]. Tabel 2.2 menunjukkan sifat-sifat fisik dari -karoten. Tabel 2.2 Sifat Fisik -Karoten [15,10] Spesifikasi Berat molekul 536,88 kgkmol Densitas pada 20 o C 1000,15 kgm 3 Tekanan uap pada 70 o C 3 × 10 -6 kPa Warna Oranye Gelombang max 446 nm Zat warna -karoten mempunyai rumus kimia C 40 H 56 , yang membentuk persenyawaan simetris. Bagian tengahnya adalah suatu rantai atom C yang panjang dengan ikatan –ikatan rangkap yang dapat ditukar dengan ikatan tunggal. Pada kedua ujung rantai ini terdapat cincin segi enam. Disamping itu senyawa - karoten mempunyai sifat-sifat sebagai berikut [16]: Universitas Sumatera Utara 1. Larut dalam minyak dan tidak larut dalam air 2. Sedikit larut dalam alkohol dan metal alkohol 3. Larut dalam kloroform, benzene, dan petroleum eter 4. Tidak stabil pada suhu tinggi atau stereo isomer yang telah berubah 5. Sensitif terhadap oksidasi, auto–oksidasi dan cahaya 6. Mempunyai karakteristik penjerapan cahaya 7. Mudah dioksidasi oleh enzim lipoksidase. Karotenoid, pada α- dan -karoten memiliki kadar vitamin A yang diubah menjadi vitamin A in vivo. Tokoferol dan tokotrienol adalah vitamin isomer E dan merupakan antioksidan potensial yang memberikan stabilitas oksidatif minyak [2]. Gambar β.β menunjukkan struktur dari -karoten. Gambar 2.2 Struktur -Karoten [15] Minyak yang digunakan dalam menggoreng memiliki peranan penting dalam kualitas produk makanan dalam kehidupan. Metodologi yang luas telah dikembangkan untuk mengukur perubahan yang relevan dalam kualitas minyak goreng saat digunakan [17]. Tabel 2.3 menunjukkan standar minyak goreng untuk pangan. Tabel 2.3 Standar Minyak Goreng Untuk Pangan [17] Aspek Standar Asam lemak bebas ≤ 0,1 Bau dan rasa hambar Bebas dari tengik atau rasa asing Titik kabut 215 °C Angka peroksida Di bawah 1 mgkg Asam linoleat Kurang dari 1 Titik lebur 40°C Zat aditif Penambahan 2 ppm minyak silikon Fosfor Di bawah 3 ppm Universitas Sumatera Utara Warna pada minyak kelapa sawit merupakan salah satu faktor yang mendapat perhatian khusus, karena minyak kelapa sawit mengandung warna-warna yang tidak disukai oleh konsumen. Zat warna dalam minyak kelapa sawit terdiri dari dua golongan yaitu : 1. Zat warna alamiah. 2. Zat warna dari hasil degradasi zat warna alamiah [18]. Industri kelapa sawit dan konsumen tidak menginginkan minyak dengan warna yang pekat atau tidak memiliki warna [19]. Warna standar untuk minyak kelapa sawit sesuai dengan Standar Malaysia [3] adalah warna minyak sawit mentah atau dinetralkan harus terang, jelas dan oranye-merah.

2.2 METODE- METODE PEMISAHAN β-KAROTEN DARI CPO