2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Kulit
Keadaan kulit mencerminkan kesehatan umum tubuh secara keseluruhan sebagai suatu organ, kulit tidak hanya menutupi tubuh, tetapi
kulit juga memberikan sistem kekebalan. Sangatlah penting untuk menjaga agar kulit senantiasa dalam keadaan sehat Djajadisastra, 2003.
Sebelum melakukan langkah perawatan perlu diketahui faktor- faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit, antara lain :
a. Pola makan dan diet yang tidak benar. b. Kosmetik yang tidak cocok dengan jenis kulit.
c. Penyakit kulit dan jamur. d. Sinar matahari dan polusi udara.
e. Hormon yang tidak seimbang, misalnya saat haid, hamil atau stres. f. Kebiasaan tertentu seperti merokok atau minum minuman keras.
Banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Oleh karena itu sangat penting untuk diperhatikan dan memiliki
pengetahuan agar dalam melakukan tindakan tidak terjadi kealahan karena seringkali hal-hal tersebut dianggap tidak penting dan diabaikan. Apabila
kondisi udara sekarang ini yang semakin panas dan udara yang semakin kotor oleh debu dan asap kendaraan tidak diperhatikan dengan baik maka
dapat mengganggu kesehatan kulit. Oleh karena itu merawat kulit menjadi sangat penting daripada sekedar merias karena kulit yang sehat merupakan
cerminan dari tubuh yang sehat Djajadisastra, 2003.
2.7. Dampak
Penggunaan Kosmetik
Pemutih Terhadap
Kesehatan Kulit
Produk pemutih kulit adalah salah satu jenis produk kosmetik yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat
pembentukan melanin atau menghilangkan melanin yang sudah terbentuk sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Keinginan
seseorang untuk bisa tampil cantik dan memiliki kulit yang putih bersih telah membuat seseorang bersikap konsumtif. Dampak positif yang dapat
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari pemakaian kosmetik pemutih diantaranya yaitu kulit menjadi putih bersih dan bersinar. Keterbatasan pengetahuan tentang
berbagai produk kosmetik pemutih membuat mereka tidak tahu dampak negatif yang timbul jika tidak berhati- hati. Kesalahan yang dilakukan
dapat menyebabkan
gangguan terhadap
kesehatan kulit
Mulyorejo, 2007. Dalam suatu kajian yang telah dijalankan di Amerika Serikat
Arndt dan Fitzpatrick, 1965, krim yang mengandung 2 dan 5 hidrokuinon telah diuji pada 56 subjek yang mempunyai masalah spot
kehitaman pada kulit. Menariknya, 12 dari jumlah subjek kajian adalah penduduk berketurunan kulit hitam. Mereka menggunakan krim
mengandung hidroquinon dua kali sehari selama tiga bulan. Hasilnya menakjubkan krim mengandung hidroquinon dapat
menghilangkan spot hitam pada 44 orang yang mengikuti penelitian dari jumlah 56 responden. Pemakaian hidroquinon yang berlebihan bukannya
tidak membawa efek samping. Krim yang mengandungi 5 hidroquinon telah dilaporkan memberi kesan sampingan iritasi dan rasa terbakar pada
kulit. Namun jika kadarnya hanya 2 pemakai hanya mengalami sedikit iritasi atau terbakar saja. Pemakaian hidroquinon berlebih dapat
menyebabkan kulit iritasi, dan jika dihentikan kulit akan seperti semula, bahkan bisa lebih buruk. Lebih bahaya lagi merkuri. Logam yang
sebenarnya sudah dilarang itu memang menjadikan kulit tampak putih mulus, tetapi lama-kelamaan akan mengendap di bawah kulit. Setelah
bertahun-tahun kulit akan biru kehitaman, bahkan dapat memicu timbulnya kanker Mulyorejo, 2007.
Kadar zat pemutih hidroquinon untuk kosmetik hanya diperbolehkan dua persen, lebih dari itu harus diperlakukan sebagai obat.
Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia yang bertujuan memucatkan noda hitam cokelat pada kulit. Dalam jangka waktu lama
krim tersebut dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Namun jangan salah, penggunaan yang terus-menerus justru akan
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan pigmentasi dengan efek permanen. Sayangnya, sekarang banyak konsumen tertipu, menggunakan pemutih yang bermanfaat instan.
Pemutih tersebut bisa menimbulkan efek rebound, yaitu memberikan respons berlawanan saat pemakaian dihentikan. Hasil kajian tersebut juga
menunjukkan bahwa krim ini hanya sesuai untuk pengguna berkulit cerah dengan spot kehitaman tidak banyak. Krim ini bekerja baik untuk
perawatan kulit pada peringkat awal pembentukan bintik hitam Mulyorejo, 2007.
Dari kajian ini didapat hasil hidrokuinon menghalangi pengeluaran melanin oleh melanosit di dalam epidermis. Hidroquinon juga menembus
kulit dan menyebabkan penebalan kolagen. Efek samping hidroquinon memang sedikit saja terutama jika dipakai pada kadar rendah, namun ada
rasa panas terbakar saat krim dengan hidroquinon tinggi diaplikasikan pada kulit. Jika krim seperti ini digunakan dalam jangka panjang,
sementara kita juga terekspos sinar matahari, bukan kulit cerah merona yang kita dapat, melainkan sebaliknya. Spot coklat atau kehitaman justru
bertambah, bahkan muncul bintik kekuningan pada kulit yang disebut okronosis. Kerusakan ini mungkin bersifat selamanya karena tidak ada
yang dapat dilakukan untuk mengembalikan ke bentuk atau warna semula. Hidrokuinon bukan saja berbahaya jika digunakan pada kulit pada kadar
tinggi. Jika termakan zat ini dapat menyebabkan keracunan yang serius. Jika yang termakan mencapai kepekatan 5-15 gram akan menyebabkan
kerusakan sel darah merah hemolytic anemia Mulyorejo, 2007. Sebenarnya dampak kosmetik pada kulit sudah sejak lama
ditemukan. Beberapa peneliti telah melakukan berbagai penelitian mengenai hal tersebut. Menurut Tzank 1995 sebanyak 7 dari semua
kasus kerusakan kulit disebuah klinik di Paris akibat kosmetik. Sidi 1956 memperkirakan bahwa untuk seluruh Prancis angka ini mencapai 20.
Schulz 1954 menemukan bahwa di Hamburg, Jerman sekitar 10 dari semua kontak dermatitis disebabkan oleh preparat kosmetik. Selain itu
juga memberi efek instant karena sebenarnya produk ini hanya untuk
Universitas Sumatera Utara
treatment hyperpigmentasi khusus, dan penggunaan yang terus menerus dan tidak terkontrol akan menyebabkan penipisan kulit dan warna merah
muda. Bila pemakaian dihentikan kulit kembali ke keadaan semula atau menjadi rusak, warna kulit tidak rata. Di Indonesia, penelitian yang
dilakukan Dr. Retno Tranggono 1978 terhadap 244 pasien RSCM yang menderita noda-noda hitam 18,3 dan juga menyebabkan toksisitas yang
tinggi terhadap organ tubuh seperti ginjal, syaraf dan berupa iritasi kemerahan atau pembengkakan kulit dan alergi, berupa perubahan warna
kulit sampai kehitam-hitaman disebabkan
oleh kosmetik
Purnamawati, 2009. Berdasarkan data BPOM RI tahun 2008, dalam beberapa kosmetik
dapat ditemukan berbagai bahan kimia yang berbahaya bagi kulit, seperti merkuri, hidroquinon, asam retinoat dan zat warna sintetis seperti
Rhodamin B dan Merah K3. Bahan-bahan ini sebetulnya telah dilarang penggunaannya sejak tahun 1998 melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 445MENKESPERV1998. Sejauh ini bahan-bahan kimia tersebut belum tergantikan dengan bahan-bahan lainnya yang bersifat alami.
Bahan-bahan kimia tersebut dapat memicu kanker. Menurut BPOM RI 2008 merkuri Hgair raksa termasuk logam berat berbahaya, dalam
konsentrasi kecilpun dapat menimbulkan racun dan biasa terdapat pada krim pemutih. Merkuri dapat menyebabkan alergi dan iritasi kulit.
Pemakaian dengan dosisi tinggi menyebabkan kerusakan otak permanen, gagal ginjal yang berakibat kematian dan gangguan perkembangan janin
yang berakibat keguguran dan mandul. Selain merkuri, hidroquinon dalam krim pemutih yang kandungannya diatas 2 juga dikategorikan sebagai
bahan berbahaya bagi kesehatan. Hidroquinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Pemakaian
hidroquinon dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar, juga menyebabkan kelainan pada ginjal, kanker darah leukemia
dan kanker sel hati Purnamawati, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Menurut BPOM RI 2008 asam retinoat atau tretinoin adalah bentuk asam dari vitamin A, merupakan zat popular yang digunakan dalam
kosmetik karena kemampuannya mengatur pembentukan dan penghancuran sel-sel kulit. Kemampuannya mengatur siklus hidup sel ini
juga dimanfaatkan oleh kosmetik anti aging efek penuaan. Tretinoin juga mempunyai efek samping bagi kulit yang sensitif, seperti kulit menjadi
gatal, memerah dan terasa panas seperti terbakar. Penggunaan Tretinoin yang sebagai obat keras, hanya boleh dengan resep dokter, namun
kenyataannya ditemukan dijual bebas kosmetik yang mengandung tretinoin buatan Filipina. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara, produk kosmetik pemutih yang dilarang penggunaannya dan mengandung asam retinoat, antara lain RDL Hydroquinone Tretinoin
Baby Face Solution 3 dan Maxi-Peel Papaya Whitening Soap Purnamawati, 2009.
Hidroquinon yang banyak dipakai sebagai penghambat
pembentukan melamin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi, padahal melamin berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet, sehingga
terhindar dari resiko terkena kanker kulit. Apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dan di bawah sinar matahari secara langsung,
hidroquinon dapat mengakibatkan noda hitam dan benjolan kekuningan pada kulit yang disebut sebagai okrosinosis yang sifatnya permanen
sebagai akibat terhambatnya produksi melanin kulit yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. oleh karena itu Badan POM
menetapkan ambang batas kandungan hidroquinon di bawah 2 BPOM RI, 2007.
Kombinasi hydroquinon, retinoic acid dan corticosteroid dalam dua tiga tahun terakhir ramai di pasaran kosmetik dengan kandungan
kombinasi bahan ini. Memberi efek instant karena sebenarnya produk ini hanya untuk treatment hyperpigmentasi khusus dan penggunaan yang terus
menerus dan tidak terkontrol akan menyebabkan penipisan kulit dan warna merah muda. Bila pemakaian dihentikan kulit kembali kekeadaan semula
Universitas Sumatera Utara
atau menjadi rusak,warna kulit tidak rata. Selain itu Ascorbic acid vitamin c dan derivatnya juga banyak digunakan pada produk pemutih,
karena termasuk bahan yang aman juga merupakan suatu antioksidan kuat, dapat menekan reaksi oksidasi dalam sintesa melanin. Juga berperan
dalam menstimulant pembentukan jaringan kolagen kulit dengan pertimbangan kestabilan bahan maka, bentuk magnesium ascorbyl
phosphate lebih banyak dipakai dalam
sediaan kosmetik
BPOM RI, 2007. Dibawah ini adalah daftar 27 kosmetik berbahaya yang ditarik
BPOM dari peredaran, yaitu: Tabel 2.1. Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya
No. Nama Kosmetik Nama Alamat
Produsenimportir Positif
Mengandung 1.
Doctor Kayama Whitening Day
Cream CV. Estetika Karya
Pratama, Jakarta Merkuri
2. Doctor Kayama
Whitening Night Cream
CV. Estetika Karya Pratama, Jakarta
Merkuri
3. MRC Putri Salju
Cream CV. Ngongoh Cosmetic,
Bekasi Retinoic Acid
4. MRC PS Crystal
Cream CV. Ngongoh Cosmetic,
Bekasi Retinoic Acid
5. Blossom Day Cream
- Merkuri
6. Blossom Night Cream
- Merkuri
7. Cream Malam
Lily Cosmetics, Yogyakarta
Merkuri
8. Day Cream Vitamin E
Herbal PT. Locos, Bandung
Merkuri
9. Locos Anti Flek Vit.E PT. Locos, Bandung
Merkuri
Universitas Sumatera Utara
dan Herbal 10.
Night Cream Vitamin E Herbal
PT. Locos, Bandung Merkuri
11. Kosmetik Ibu Sari
Krim Siang -
Merkuri
12. Krim Malam
- Merkuri
13. Meei Yung putih
Huang Zhou Merkuri
14. Meei Yung kuning
Huang Zhou Merkuri
15. New Rody Special
putih Shenzhen, China
Merkuri
16. New Rody Special
kuning Shenzhen, China
Merkuri
17. Shee Na Whitening
Pearl Cream Atlie Cosmetic
Merkuri
18. Aily Cake 2 in 1 Eye
Shadow “01 ″
- Merah K.3
19. Baolishi Eye Shadow
Baolishi Group Hongkong
Rhodamin B merah K.10
20. Cameo Make Up Kit 3
in 1 Two Way Cake dan Multi Eye Shadow
dan Blush Tailamei Cosmetic
Industrial Company Rhodamin B
21. Cressida Eye Shadow
- Rhodamin B
22. KAI Eye Shadoq dan
Blush On -
Rhodamin B
23. Meixue Yizu Eye
Shadow Meixue Cosmetic
Co.Ltd Merah K.10
24. Noubeier Blusher
Taizhou Xhongcun Tianyuan
Merah K.3
25. Noubeier Pro-make up Taizhou Zhongcun
Merah K.3
Universitas Sumatera Utara
Blusher No.5 Tianyuan Daily-Use
Chemivals Co Ltd 26.
Sutsyu Eye Shadow Sutsyu Corp Tokyo
Merah K.3 27.
Noubeier Blush On -
Merah K.3 Rhodamin B
BPOM RI, 2007
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Defenisi Operasional
3.2.1. Pengetahuan yaitu mencakup sejauh mana pengetahuan responden tentang kosmetik dan kosmetik pemutih.
Pengetahuan disini akan mencakup : 1. Pengertian kosmetik dan kosmetik pemutih,
2. Tujuan utama pemakaian kosmetik dan kosmetik pemutih, 3. Produk kosmetik pemutih berdasarkan penggunaannya,
4.Reaksidampak negatif
kosmetik pemutih yang mengandung Hidroquinon, Merkuri, Asam retinoat dan Rhodamin B terhadap kulit,
5. Reaksidampak positif penggunaan kosmetik pemutih terhadap kulit, 6. Bahanzat kimia berbahaya pada kosmetik pemutih,
7. Pengertian kesehatan kulit, ciri-ciri kulit sehat dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kulit, serta cara merawat kesehatan kulit.
Dalam konsep penelitian ini, pengetahuan yang diukur hanya dalam batas “tahu”. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu-ibu
tersebut digunakan kuesioner sebagai instrumen. Kesehatan Kulit
Kosmetik Pemutih Gambaran Pengetahuan
Ibu-ibu
Universitas Sumatera Utara