Semakin tinggi tingkat dividen yang dibayarkan, semakin kecil laba yang dapat ditahan sebagai akibatnya menghambat tingkat pertumbuhan rate of
growth dalam pendapatan. Jika perusahaan menahan sebagian besar pendapatannya dalam perusahaan, berarti bagian pendapatan yang tersedia untuk
dibayarkan sebagai dividen akan semakin kecil Riyanto, 1995: 63. Uraian di atas, terlihat bahwa semakin tinggi prosentase bagian laba yang
ditetapkan untuk pembayaran dividen, semakin kecil bagian laba dana untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan, hal ini berarti berpengaruh terhadap
struktur pendanaan karena dapat memperkecil jumlah modal sendiri yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap memperkecil jumlah modal sendiri yang pada
akhirnya berpengaruh pula terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki.
Sementara itu Riyanto 1995: 65 mengemukakan bahwa salah satu fungsi penting dari manajer pendanaan adalah menentukan alokasi keuntungan netto
sesudah pajak untuk pembayaran dividen di satu pihak dan untuk laba di tahan di lain pihak dimana keputusan tersebut dapat berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
2.2.1.1 Komponen Struktur Modal
Struktur modal suatu perusahaan, secara umum terdiri atas beberapa komponen Aliansyah, 2001:9, yaitu :
1. Hutang jangka panjang long term debt, yaitu hutang yang masa jatuh tempo
pelunasannya lebih dari sepuluh tahun. Komponen ini terdiri dari :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Hutang hipotik mortage, adalah bentuk hutang jangka panjang yang
dijamin dengan aktiva tidak bergerak tanah dan bangunan, kecuali kapal, dan cara pembayaran tertentu.
b. Obligasi bond, adalah sertifikat yang menunjukkan pengakuan bahwa
perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka waktu tertentu.
2. Modal sendiri equity, yang terdiri atas saham preferen preferred stock dan
saham biasa common stock. a.
Saham preferen preferred stock, yaitu bentuk komponen modal jangka panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan hutang
jangka panjang. b.
Saham biasa common stock, yaitu bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh para investor, dimana pemilik saham ini,
dengan memiliki saham berarti ia membeli prospek dan siap menanggung segala risiko sebesar dana yang ditanamkan.
2.2.1.2 Teori Struktur Modal
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi dan kebijakan dividen
dipegang konstan, dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang atau sebaliknya apakah harga saham akan berubah,
apabila perusahan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Struktur modal yang optimal adalah suatu struktur di mana biaya marginal riil dari masing-masing sumber pembelanjaan adalah sama. Dengan biaya riil kita
maksudkan adalah jumlah biaya implisit dan eksplisit Husnan, 2001: 355. Bagi dana yang berbentuk modal sendiri, biaya dananya tidak nampak,
meskipun demikian tidak berarti bahwa biaya dananya lebih murah dari dana dalam bentuk hutang. Biaya dana cost of capital untuk dana dalam bentuk modal
sendiri merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik dana tersebut sebelum mereka menyerahkan dananya ke perusahaan, tingkat
keuntungan ini belum tentu lebih kecil apabila dibandingkan dengan bunga pinjaman. Husnan, 2001: 215.
Balancing Theories menurut Husnan 2001: 75 disebut sebagai teori-teori keseimbangan, karena tujuannya adalah untuk menyeimbangkan komposisi
hutang dan modal sendiri. Pembicaraan balanching theories dimulai dari keadaan yang ekstrem, yaitu pada kondisi pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak.
Tentu saja kondisi seperti ini tidak pernah kita jumpai dalam dunia yang nyata. Setelah balancing theories, kemudian akan dibicarakan pecking order theory,
yang menjelaskan preferensi perusahaan akan sumber-sumber pendanaan.
2.2.1.3 Faktor yang menentukan pemilihan struktur modal