Struktur modal yang optimal adalah suatu struktur di mana biaya marginal riil dari masing-masing sumber pembelanjaan adalah sama. Dengan biaya riil kita
maksudkan adalah jumlah biaya implisit dan eksplisit Husnan, 2001: 355. Bagi dana yang berbentuk modal sendiri, biaya dananya tidak nampak,
meskipun demikian tidak berarti bahwa biaya dananya lebih murah dari dana dalam bentuk hutang. Biaya dana cost of capital untuk dana dalam bentuk modal
sendiri merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik dana tersebut sebelum mereka menyerahkan dananya ke perusahaan, tingkat
keuntungan ini belum tentu lebih kecil apabila dibandingkan dengan bunga pinjaman. Husnan, 2001: 215.
Balancing Theories menurut Husnan 2001: 75 disebut sebagai teori-teori keseimbangan, karena tujuannya adalah untuk menyeimbangkan komposisi
hutang dan modal sendiri. Pembicaraan balanching theories dimulai dari keadaan yang ekstrem, yaitu pada kondisi pasar modal yang sempurna dan tidak ada pajak.
Tentu saja kondisi seperti ini tidak pernah kita jumpai dalam dunia yang nyata. Setelah balancing theories, kemudian akan dibicarakan pecking order theory,
yang menjelaskan preferensi perusahaan akan sumber-sumber pendanaan.
2.2.1.3 Faktor yang menentukan pemilihan struktur modal
Husnan 2001 menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan pemilihan struktur modal antara lain :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Lokasi distribusi Keuntungan
Lokasi distribusi keuntungan adalah seberapa besar nilai yang diharapkan dari keuntungan perusahaan.
2. Stabilitas Penjualan dan Keuntungan
Stabilitas penjualan mampengaruhi kestabilan keuntungan. Semakin stabil keuntungan, berarti semakin sempit penyebarannya.
3. Kebijakan Deviden
Banyak perusahaan yang mencoba menggunakan kebijakan dividen yang stabil, yaitu membayarkan jumlah deviden dalam jumlah yang konstan.
4. Pengendalian control
Perusahaan memilih menggunakan “leverage” yang agak tinggi daripada mengeluarkan saham yang baru. Hal ini disebabkan karena mereka enggan
membagi kepemilikan yang berarti juga kontrol. 5.
Resiko kebangkrutan Tingkat bunga pinjaman akan berbeda dengan jumlah yang cukup besar
karena adanya resiko kebangkrutan
2.2.1.4 Struktur modal yang optimum
Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan pemenuhan dengan sumber dari dalam perusahaan akan sangat
mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah meningkat karena pertumbuhan
perusahaan, dan dana dari sumber intern sudah digunakan semua, maka tidak ada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pilihan lain, selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan, baik dari hutang maupun dengan mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan
akan dananya. Oleh karena itu perlu diusahakan adanya keseimbangan yang optimal
antara kedua sumber dana tersebut. Jika kita mendasarkan pada prinsip hati-hati, maka kita mendasarkan pada aturan struktur finansial yang konservatif dalam
mencari struktur modal yang optimal.
2.2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal