On the Job Learning ON • Mengkaji Materi
SD Kelas Awal KK B
15
sebagai karya sastra sebagaimana dijelaskan oleh Abrams 1999:94 Via Nurgiyantoro, 2013: 2 merujuk pada fiksi fiction, teks naratif atau wacana naratif
dalam pendekataan struktural dan semiotik. Istilah fiksi ini diartikan sebagai cerita rekaan atau khayalan, tidak menyaran pada kejadian faktual atau sesuatu
yang benar-benar terjadi. Fiksi merujuk pada prosa naratif yang dalam hal ini novel dan cerpen, bahkan fiksi
sendiri bisa jadi sering disebut sebagai novel. Novel sebagai sebuah fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan,
dunia imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur instriksiknya seperti peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dll, yang kesemuanya
bersifat imajinatif. Namun, juga perlu dicatat juga bahwa dalam dunia sastra terdapat juga karya sastra yang mendasarkan diri pada fakta. Karya seperti inilah
yang oleh Abrams 1999:94 via Nurgiyantoro, 2013: 5 sebagai fiksi historis, sebagai contoh novel Surapatidan Robert Anak Suropati karya Abdul Muis dapat disebut
sebagai novel historis. Dunia fiksi lebih banyak mengandung berbagai kemungkinan daripada dunia nyata.
Hal itu wajar terjadi, mengingat kreativitas pengarang yang tidak terbatas licentia poetica. Pengarang dapat mengreasi, memanipulasi, dan menyiasati berbagai
masalah kehidupan yang dialami baik secara nyata maupun tidak yang diamatinya menjadi berbagai kemungkinan kebenaran yang bersifat hakiki dan universal dalam
fiksinya. Puisi dan prosa memiliki beberapa perbedaan, seperti yang disampaikan oleh
Slamet Muljana mengutip definisi A.W. de Groot dalam bukunya Algemene Verseleer menyebutkan perbedaan antara puisi dengan prosa sebagai berikut.
1. Kesatuan-kesatuan korespondensi prosa yang pokok adalah kesatuan sintaksis; kesatuan korespondensi puisi resminya bukan kesatuan sintaksis, tetapi
kesatuan akustis. 2. Di dalam puisi korespondensi dari corak tertentu, yang terdiri atas kesatuan pola
tertentu meliputi seluruh puisi dari semula sampai akhir, kesatuan ini disebut baris sajak.
Kegiatan Pembelajaran 1
16
3. Di dalam baris sajak ada periodisitas dari mula sampai akhir. Segala ulangan susunan baris sajak yang nampak dalam puisi di baris lain dengan
tujuan menambah kebagusan sajak itulah yang dimaksud dengan korespondensi Slamet Muljana, 1956:113. Sebagian besar baris terdiri atas bagian-bagian yang
susunannya serupa. Bagian itu disebut periodus. Jadi, kumpulan periodus itu merupakan baris sajak.
Perbedaan prosa dan puisi hanya bersifat gradual saja berdasarkan kadar kepadatannya. Berdasarkan hal itu karya padat disebut puisi, bila tidak padat
disebut prosa. Berdasarkan kadar kepadatannya ini pula seringkali ada prosa yang dikatakan puitis, yaitu mempunyai sifat puisi, sebaliknya puisi yang tidak padat
disebut prosais mempunyai sifat prosa. Perbedaan prosa dengan puisi bukanlah perbedaan bahan, melainkan perbedaan aktivitas kejiwaan. Puisi hasil aktivitas
memadatkan. Puisi adalah hasil ekspresi kreatif yang mencipta sedang prosa ekspresi konstruktif. Prosa pada umumnya bersifat bercerita epis atau naratif.
Dalam bercerita, orang menguraikan sesuatu dengan kata-kata yang telah tersedia; sedangkan dalam membuat puisi aktivitas berupa pencurahan jiwa yang padat liris
dan ekpresif karena kepadatannya inilah puisi bersifat sugestif dan asosiatif, sedangkan prosa bersifat mengurai atau menjelaskan kadang sampai menarik.