46
yang mana akan ditugaskan dan dieksplorasi dala abstrak actor yang baru untuk mengurangi redundansi. Aktor yang lain data
menurunkan interaksi dari abstrak aktor. Relasi ini digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada satu aktor dan
menunjuk ke abstrak aktor yang memiliki interaksi turunan dari aktor yang pertama.
2.6.2 Database Conceptual Design
Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang menggunakan Entity
Relationship Diagram ERD. ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama
pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dibedakan dari sesuatu yang lain. Setiap entitas
pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada
beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu: 1. Relasi Satu lawan Satu One to One Relationship
Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entity B. Hubungan 1 : 1
mencakup juga relasi 1 : 0 dan 0 : 1. 2. Relasi Satu lawan Banyak One to Many Relationship
47
Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity A berpasangan lebih dari satu anggota entity B. Hubungan one to manu mencakup relasi 1 :
1, 0 : 1, 1 : 1. 3. Relasi Banyak lawan Banyak many to many Relationship
Relasi ini terjadi bila tiap anggota entity AA boleh berpasangan ddengan lebih dari satu anggota entity B, begitu juga sebalikya tiap
anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entity A. Relasi ini mencakup 1 : , 1 : 1, 1 : 0, 0 : 1
Gambar 2.7 Notasi dalam ERD
2.6.3 Logical Design and Physical Design
Dalam fase logical design ini dilakukan proses transaksi dari conceptual schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hassil
dari fase ini disebut sebagai logical scema dan dinyatakan dalam
48
logical data model yang digambarkan menggunakan relational model. Dalam fase ini harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap
operasi-operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini
dinamakan normalisasi. Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data
ke dalam sejumlah table yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan :
1. Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database. 2. Untuk meminimalkan grup elemen data yang sama dan berulang-
ulang redundansi dalam database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan meborokan tempat
penyimpanan. 3. Untuk memudahkan proses penyisian, penghausan, dan
pengembangan database. Sedangkan untuk fase physical design harus dipastikan bahwa
logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi dengan detail-detal yang diperlukan untuk pengimplementasian secara
fisik pada Database Management System DBMS yang akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema.
49
2.6.4 Pemodelan Proses