Siklus Kompresi Uap Dasar Teori

15 Refrigeran R134a adalah refrigeran yang memiliki kelebihan tidak merusak ozon, memiliki kestabilan yang tinggi, dan ramah lingkungan. Kekurangan dari refrigeran R134a adalah refrigeran jenis ini relatif mahal. Gambar 2.9 Refrigeran R134a didalam tabung

2.1.3 Siklus Kompresi Uap

Sistem kompresi uap merupakan dasar sistem refrigerasi yang paling banyak digunakan, yang memiliki komponen utama terdiri dari: kompresor, kondensor, pipa kapiler, dan evaporator, dan peralatan tambahan yaitu filter. Komponen tersebut melakukan proses yang saling berhubungan dan membentuk siklus kompresi uap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 Gambar 2.10 P-h Diagram Gambar 2.11 T-S Diagram W in Q out Q in W in Q in Q out 17 Proses berjalannya siklus kompresi uap: a. Proses 1-2 Proses 1-2 berlangsung di kompresor dan terjadi secara isentropik tidak terjadi perubahan entropi. Pada awal sistem, kondisi awal refrigeran pada saat masuk di kompresor adalah gas panas lanjut bertekanan rendah. Tekanan refrigeran akan meningkat setelah dikompresi oleh kompresor mengakibatkan refrigeran menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi. b. Proses 2-2a Proses 2-2a adalah proses penurunan suhu referijeran, dari gas panas lanjut ke gas jenuh. Proses ini terjadi ketika refrigeran memasuki kondensor. Refrigeran bebentuk gas panas lanjut akan diturunkan suhunya pada proses ini hingga mencapai titik gas jenuh dan berlangsung secara isobarik tidak terjadi perubahan tekanan c. Proses 2a-3a Proses 2a-3a adalah pelepasan panas kondensasi dari refrigeran ke lingkungan sekitar pada tekanan konstan. Terjadi perubahan fase dari gas jenuh menjadi cair jenuh. Proses ini terjadi pada suhu yang konstan. d. Proses 3a-3 Proses 3a-3 adalah proses pendinginan lanjut. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan refrigeran dalam bentuk cair sebelum masuk ke dalam pipa kapiler. 18 e. Proses 3-4 Proses 3-4 berlangsung di pipa kapiler. Pada proses ini terjadi penurunan tekanan secara drastis yang mengakibatkan terjadinya penurunan pada temperature refrigeran. Proses ini terjadi secara isoentalpi tidak terjadi perubahan entalpi. Fase refrigeran berubah dari cair menjadi fase campuran campuran cair dan gas. f. Proses 4-1a Proses 4-1a Merupakan proses evaporasi yang terjadi secara isothermis. Proses ini berlangsung pada tekanan yang tetap. Pada proses ini terjadi perpindahan kalor dari ruangan pendinginan kedalam refrigeran akibat suhu refrigeran yang lebih rendah dari ruangan pendinginan. Pada proses ini terjadi perubahan fase dari cair menjadi gas jenuh. g. Proses 1a-1 Proses 1a-1 merupakan proses pemanasan lanjut. Proses ini terjadi setelah refrigeran keluar dari evaporator. Setelah keluar dari evaporator, suhu refigeran masih lebih rendah dari udara sekitar, yang mengakibatkan masih terjadinya penyerapan kalor oleh refrigeran. Proses ini mengakibatkan perubahan fase refrigeran dari gas lanjut menjadi gas panas lanjut.

2.1.4 Perhitungan Karakteristik Mesin Pendingin