18
e. Proses 3-4
Proses 3-4 berlangsung di pipa kapiler. Pada proses ini terjadi penurunan tekanan secara drastis yang mengakibatkan terjadinya penurunan pada temperature
refrigeran. Proses ini terjadi secara isoentalpi tidak terjadi perubahan entalpi. Fase refrigeran berubah dari cair menjadi fase campuran campuran cair dan gas.
f. Proses 4-1a
Proses 4-1a Merupakan proses evaporasi yang terjadi secara isothermis. Proses ini berlangsung pada tekanan yang tetap. Pada proses ini terjadi perpindahan
kalor dari ruangan pendinginan kedalam refrigeran akibat suhu refrigeran yang lebih rendah dari ruangan pendinginan. Pada proses ini terjadi perubahan fase dari
cair menjadi gas jenuh. g.
Proses 1a-1 Proses 1a-1 merupakan proses pemanasan lanjut. Proses ini terjadi setelah
refrigeran keluar dari evaporator. Setelah keluar dari evaporator, suhu refigeran masih lebih rendah dari udara sekitar, yang mengakibatkan masih terjadinya
penyerapan kalor oleh refrigeran. Proses ini mengakibatkan perubahan fase refrigeran dari gas lanjut menjadi gas panas lanjut.
2.1.4 Perhitungan Karakteristik Mesin Pendingin
Dengan diagram entalpi-tekanan, nilai entalpi di dalam siklus kompresi uap dapat diketahui. Dengan diketahui nilai entalpi maka kerja kompresi, pengeluaran
energi kalor, penyerapan laju kalor, koefisien prestasi COP, dan efisiensi dapat diketahui.
19
a. Kerja Kompresor W
in
Kerja kompresor persatuan massa refrigeran adalah perubahan entalpi dari titik 1-2, yang dapat dihitung dengan Persamaan 2.1:
W
in
= h
2
– h
1
, kJkg 2.1 Keterangan :
W
in
: Kerja kompresor persatuan massa refrigeran, kJkg. h
1
: Nilai entalpi refrigeran saat masuk kompresor, kJkg. h
2
: Nilai entalpi refrigeran saat keluar kompresor, kJkg.
b. Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor Q
out
. Energi kalor persatuan massa refrigeran yang dilepas oleh kondensor adalah
perubahan entalpi dari titik 2 ke titik 3. Perubahan entalpi tersebut dapat dihitung dengan Persamaan 2.2:
Q
out
= h
2
– h
3
, kJkg 2.2 Keterangan :
Q
out
: Kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran, kJkg. h
2
: Nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor, kJkg. h
3
: Nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor, kJkg.
c. Energi kalor persatuan massa refrigeran yang diserap evaporator Q
in
Energi kalor persatuan massa yang diserap oleh evaporator merupakan proses perubahan entalpi dari titik 4 ketitik 1, perubahan entalpi tersebut dapat dihitung
dengan Persamaan 2.3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Q
in
= h
1
– h
4
, kJkg 2.3 Keterangan :
Q
in
: Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran, kJkg. h
1
: Nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator, kJkg. h
4
: Nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator, kJkg.
d. Coefficient Of Performance COP
aktual
. Koefisien prestasi siklus kompresi uap standar adalah pembanding antara
panas yang dilepaskan dari ruang yang didinginkan dengan kerja yang disalurkan. Dapat dihitung dengan Persamaan 2.4:
COP
aktual
= Q
in
W
in
= h
1
- h
4
h
2
- h
1
2.4 Keterangan :
COP
aktual
: Koefisien prestasi kerja mesin pendingin secara aktual. Q
in
: Energi kalor yang diserap evaporator persatuan massa refrigeran, kJkg. W
in
: Kerja yang dilakukan kompresor persatuan massa refrigeran, kJkg. h
1
: Nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator, kJkg. h
2
: Nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor, kJkg. h
4
: Nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator, kJkg.
e. Coefficient Of Performance COP
ideal
. Koefisien prestasi ideal pada siklus kompresi uap standar dapat dihitung
dengan Persamaan 2.5: COP
ideal
= 273,15 + T
e
T
c
- T
e
2.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Keterangan : COP
ideal
: Koefisien prestasi kerja mesin pendingin secara ideal. T
e
: Suhu evaporator,
o
C. T
c
: Suhu kondensor,
o
C.
f. Efisiensi Mesin Pendingin
Efisiensi mesin pendingin dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.6 berikut ini:
Efisiensi = COP
aktual
COP
ideal
x 100 2.6 Keterangan :
COP
ideal
: Koefisien prestasi kerja mesin pendingin secara ideal. COP
aktual
: Koefisien prestasi kerja mesin pendingin secara aktual.
2.2 Tinjauan Pustaka