Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Spesifikasi Penelitian Metode Pendekatan

13 tetapi juga terhadap perbuatan orang yang menjadi tanggungannya atau barang- barang yang berada dalam pengawasannya. BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui, memahami, dan menganalisis : 1. Keterikatan hakim yang memeriksa dan memutus perkara antara PT. Sarana Meditama Internasional versus Prita Mulyasari pada electronic mail sebagai bukti elektronik menurut UU No. 11 Tahun 2008. 2. Putusan hakim Pengadilan Negeri Tanggerang No. 300Pdt.G2009PN TGR yang memutus adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Prita Mulyasari sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam KUHPerdata dan yurisprudensi 14

B. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini secara umum diharapkan dapat dijadikan acuan bagi para akademisi dan mahasiswa dalam mempelajari hukum acara perdata dan secara khusus diharapkan dapat memberi manfaat berupa sumbangan pemikiran bagi para penegak hukum dan pihak terkait lainnya yang berhubungan erat dengan diajukannya bukti elektronik sebagai alat bukti serta mendasarkan gugatan pada perbuatan melawan hukum. BAB IV METODE PENELITIAN

A. Spesifikasi Penelitian

Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif analitis yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai keberadaan bukti elektronik sebagai dasar gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan Oleh PT. Sarana Meditama Internasional terhadap Prita Mulyasari dalam putusan Pengadilan nomor 300Pdt.G2009PN Tanggerang.

B. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang mengutamakan cara meneliti bahan pustaka atau data 15 sekunder berupa hukum positif yaitu HIR khususnya Pasal 164, UU No. 11 Tahun 2008, dan Pasal 1365 KUHPerdata. C . Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Penelitian bahan hukum, meliputi : 1. Bahan hukum primer berupa hukum positif, yaitu Herziene Indonesisch Reglement HIR, UU No. 11 Tahun 2008, dan Pasal 1365 KUHPerdata. 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan - bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer antara lain literatur bidang hukum acara perdata. 3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder, antara lain putusan pengadilan, artikel di koran, majalah, dan browsing internet yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. D . Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data terdiri dari : 1. Studi literatur, yaitu yang terkait dengan objek penelitian yang turut didukung data data dari internet sebagai data baru yang lebih up to date. 2. Studi terhadap putusan pengadilan. 16 E . Metode Analisis Data Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah terkumpul dilakukan dengan metode analisis normatif kualitatif. Normatif karena penelitian bertitik tolak dari peraturan yang ada sebagai hukum positif, asas asas hukum, dan pengertian hukum. Kualitatif karena merupakan analisis data yang tidak bersifat numerik. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hakim Pengadilan yang Memeriksa dan Memutus Perkara Antara PT. Sarana

Dokumen yang terkait

Efektifitas Perjanjian Damai Dalam Pengadilan (Akta Van Dading) Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Dan Wanprestasi Dalam Penegakan Hukum Perdata (Studi Pada Pengadilan Negeri Medan)

6 183 95

Kewenangan Debitur Pailit Untuk Mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Krediturnya

4 94 122

Penjualan Agunan Secara Lelang Tanpa Persetujuan Pemberi Hak Tanggungan Diikuti Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (Studi Putusan Nomor 348/ PDT.G/ 2009/PN.TNG)

1 72 143

Pertanggungjawaban Direksi Atas Perbuatan Melawan Hukum Yang Dilakukan Dalam Mengurus Perseroan Terbatas

9 71 92

Tanggung Jawab Pejabat Pembuat Akta Tanah Yang Melakukan Perbuatan Melawan Hukum Dalam Pembuatan Akta PPAT Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 94/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Pst)

9 117 131

Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan

7 97 94

Analisis Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Karang Nomor 116/PDT/G/2009/PNTK Tentang Penyelesaian Perkara Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum Melalui Mediasi Sebagai Upaya Perdamaian

0 3 2

Analisis Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Karang Nomor 116/PDT/G/2009/PNTK Tentang Penyelesaian Perkara Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum Melalui Mediasi Sebagai Upaya Perdamaian

0 3 2

Analisis Putusan Pengadilan Tentang Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi (Studi Kasus Putusan Nomor 35/Pdt.G/2012/PN.YK dan Putusan Nomor 42/Pdt.G/2012/PN.YK)

1 9 63

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kewenangan Debitur Pailit Untuk Mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Krediturnya

0 0 17