48
2.12 Hasil-Hasil Penelitian Campuran Aspal Porus
Berikut ini hasil-hasil penelitian yang menyangkut campuran Aspal Porus yaitu :
1. Pengaruh  penggunaan Rubberized Asphalt terhadap karakteristik campuran
Aspal  Porus.  Dari  hasil  penelitian  tersebut  didapatkan  Presentase penambahan  Resiprene  35  yang  mengasilkan  performa  terbaik  untuk
campuran  Aspal  Porus  adalah  sebanyak  6.  Pada  penambahan  ini  didapat nilai  VIM sebesar  19,03,  nilai  stability sebesar 545 kg, nilai  flow sebesar
5,20 mm, nilai MQ sebesar 105 kgmm,  nilai cantabro loss sebesar 14,46, nilai  asphalt  flow  down  sebesar  0,259,  dan  nilai  koefisien  permeabilitas
sebesar 0,2829 cms Alfriady, 2013. 2.
Hasil penelitian dari Campuran dingin Aspal Porus menggunakan pengikat cutback crumb rubber asphalt RC-800 dengan kadar aspal optimum 7,47
mempunyai  nilai  karakteristik  Marshall  yaitu,  nilai  porositas  sebesar 19,317,  densitas  sebesar  1,948  grcm3,  specific  grafity  sebesar  2,4231
grcm3,  stabilitas  Marshall  campuran  sebesar  424,350  kg  dan  Marshall Quotient  sebesar  101,371  kgmm.  Sedangkan  dari  pengujian  Indirect
Tensile  Strenght,  campuran  dingin  Aspal  Porus  dengan  cutback  crumb rubber  asphalt  RC-800  dapat  menahan  beban  sebesar  134,422  kPa,
regangan  sebesar  0,01781  dan  modulus  elastisitas  sebesar  765,34813  KPa. Dari  pengujian  Unconfined  Compressive  Strength,  campuran  dingin  Aspal
Porus  dengan  cutback  crumb  rubber  asphalt  RC-800  dapat menahan  beban sebesar  591,3215  kPa.  Dan  dari  pengujian  Permeabilitas  diperoleh  nilai
koefisien  permeabilitas  Horizontal  sebesar  0,2082  cmdt  dan  koefisien permeabilitas vertikal sebesar 0,1806 cmdt Dwiraharjo, 2010.
3. Hasil penelitan dari campuran Aspal Porus dengan agregat Koripan dengan
kadar aspal optimum  sebesar  3,7  mempunyai  nilai  karakteristik  Marshall yaitu,  nilai  stabilitas  sebesar  271,04  kg,  nilai  porositas  sebesar  34,33,
Densitas  1,58  grcm3  ,  Flow  2,71  mm,  dan  Marshall  Quotient  sebesar 104,73 kgmm. Dari pengujian Unconfined Compressive Strength diketahui
campuran  Aspal  Porus  dengan  agregat  Koripan  dapat  menahan  beban sebesar  1517  kPa,  dan  dari  pengujian  Indirect  Tensile  Strength  campuran
aspal dapat menahan beban sebesar 177,42 kPa. Sedangkan pada pengujian
49 permeabilitas  diperoleh  nilai  koefisien  permeabilitas  horisontal  sebesar
0,2911  cmdt  dan  koefisien  permeabilitas  vertikal  0,4029  cmdt  Putranto, 2011.
4. Hasil  penelitian  dari  campuran  aspal  berongga  menggunakan  batu  karang
dan  buton  natural  asphalt  diperoleh  nilai  cantabro  berkisar  antara  9,7 sampai  77,1,  porositas  dari  15,60  sampai  19,65,  koefisien
permeabilitas  dari  0,09  cm    detik  sampai  0,  16  cm    detik.  Stabilitas Marshall mulai dari 1.031 kg sampai 1.249 kg Jauhari, 2013.
2.13 Pengembangan Campuran Aspal Porus
Ada  berbagai  pengembangan  baru  tentang  penelitian  yang  berhubungan dengan  Aspal  Porus,  salah  satunya    yaitu  dengan  perkerasan  semi  lentur.
Perkerasan  semi  lentur  adalah  perkerasan  yang  memiliki  gradasi  terbuka  dan sedikit  sekali  mengandung  agregat  halus.  Oleh  sebab  itu  perkerasan  semi  lentur
memiliki  pori-pori  udara  antara  15  -  28.  Pori-pori  udara  ini  kemudian  diisi pasta semen cement slurry. Dengan demikian perkerasan ini mengkombinasikan
kekuatan semen sebagai perkerasan kaku dan aspal sebagai perkerasan lentur, sehingga  kekuatan  inilah  yang  membedakan  dengan  perkerasan  konvensional
lainnya.  Stabilitas  perkerasan  semi  lentur  diharapkan  akan  bertambah  besar dengan adanya penggabungan dua kekuatan tersebut Sundahl dan Hede, 2002.
Perkerasan semi lentur saat ini dapat diklasifikasikan sebagai sebuah metode baru  dan  cukup  baik  dalam  memecahkan  masalah  kerusakan  perkerasan  jalan
raya.  Penelitian  di    Inggris  mendapatkan  hasil  yang  cukup  baik.  Demikian  juga para peneliti Jepang telah menerapkan perkerasan semi lentur di beberapa tempat
pada  jalan-jalan  di  lokasi  khusus  seperti  tempat  penyeberangan  jalan  raya, terminal  bus,  pintu  tol,  pemberhentian  bus  dan  pelabuhan  penyeberangan  kapal
laut.  Perkerasan  semi  lentur  mempunyai  beberapa  keunggulan  dibandingkan dengan perkerasan konvensional biasa antara lain:
1. lebih tahan terhadap alur
2. Tidak menimbulkan efek yang menyilaukanmenyerap cahaya
3. Lebih nyaman
4. Tahan terhadap kelelehan
5. Tahan terhadap keausan Nakanishi H, 2001.