Komponen Utama SPPK Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan 1. Definisi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

18 Optimasi dengan sedikit alternatif Menemukam solusi terbaik dari sedikit alternatif Tabel keputusan,Pohon keputusan Optimasi dengan algoritma Optimasi dengan analisis rumus Simulasi Heuristik Model­model Deskriptif Model­model Prediktif Menemukam solusi terbaik dari banyak alternatif yang tidak terhingga dengan proses pembuktian bertahap Model Program Linier dan program matematik lainnya,model jaringan Menemukam solusi terbaik dengan menggunakan rumus Menemukam solusi terbaik dengan menggunakan percobaan Menemukam solusi terbaik dengan menggunakan aturan­aturan Menemukam “ What­if” dengan menggunakan rumus Meramalkan masa depan dari keadaan yang diberikan Beberapa model inventaris Beberapa model simulasi Pemrograman Heuristik,Sistem Pakar Model keuangan Analisa Markov,model ramalan lainnya Jenis Proses dan sasaran Teknik dasarnya Tabel 2.1.Jenis­jenis ModelTurban,1995. b. Pemodelan Bahasa Meskipun beberapa model sudah terdapat dalam basis model namun seringkali perlu untuk melukiskan bahasa model. Hal ini dapat dilakukan pada bahasa tingkat tinggi seperti Cobol, bahasa generasi ke empat4GL, dan beberapa pemodelan bahasa khusus. c. Sistem Manajemen Basis Model Model Base Management System Sistem Manajemen Basis Model merupakan sistem software yang berfungsi untuk membuat model, memperbaruimengubah model, dan memanipulasi model. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 d. Direktori Model Peranan direktori model sama seperti direktori pada basis data yaitu merupakan katalog dari semua model dalam basis model. Direktori model berisi definisi model yang fungsi utamanya yaitu untuk menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kemampuan model. e. Eksekusi Integrasi dan Perintah Model Aktifitas model biasanya dikontrol oleh model manajemen, yaitu: - Eksekusi model berfungsi untuk mengontrol model ketika dijalankan. - Integrasi model berfungsi untuk mengkombinasi operasi beberapa model ketika diperlukan. - Perintah model berfungsi untuk menerima dan menginterpretasi model instruksi dari komponen dialog dan membawa instruksi tersebut ke MBMS. 3. Manajemen Dialog Dialog Management Dengan subsistem ini memungkinkan user berkomunikasi dan memberi perintah pada SPPK. User interface merupakan komponen yang sangat penting untuk keberhasilan SPPK, maka harus memenuhi beberapa syarat yaitu: mudah untuk digunakan, mudah untuk dipelajari, mudah untuk diakses, fleksibel, dan mengakomodasi keinginan user. Sehingga dengan manajemen dialog yang baik user akan merasakan “at home” dengan sistem SPPK ini. Subsistem ini mengelola software yang disebut sistem manajemen dan generasi dialog Dialog Generation and Management PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 System DGMS. DGMS merupakan komposisi beberapa software yang mempunyai kemampuan sebagai berikut: - Dapat berinteraksi dalam beberapa gaya dialog. - Menguasai, menyimpan, dan menganalisis manfaat dialog yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem dialog. - Mengakomodasi user dengan piranti input yang bervariasi. - Mempersiapkan data dengan piranti format dan output yang bervariasi. - Membantu user dalam hal kemampuan, saran, diagnosa dan anjuran rutin, dan dukungan fleksibel lainnya. - Memberikan user interface dengan basis data dan basis model. - Membuat struktur data untuk mendeskripsikan beberapa output output formatter. - Menyimpan data input dan output. - Memberikan grafik warna, grafik tiga dimensi, dan alur data. - Sebagai jendela dalam fungsi untuk ditampilkan secara bersamaan. - Mendukung komunikasi antara user dan pembuat SPPK. - Memberikan pelatihan. - Fleksibel dan adaptif dimana SPPK dapat mengakomodasi perbedaan masalah dan teknologi. User berinteraksi dengan komputer melalui proses bahasa dalam DGMS. Dalam sistem tingkat lanjut komponen tingkat lanjut menyertakan pemrosesan bahasa alami. Subsistem manajemen dialog menawarkan sistem user interface yang mana meliputi piranti input-output dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 memberikan arti fisik komunikasi dengan SPPK yaitu berfungsi mengontrol arus informasi yang keluar masuk melalui subsistem ini dan berfungsi mentransformasikan input dari user ke bahasa yang dapat dibaca oleh DBMS dan MBMS, dan dapat menerjemahkan output dari DBMS, MBMS, dan subsistem manajemen pengetahuan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh user. 4. Manajemen Pengetahuan Knowledge Management Subsistem ini diperlukan jika subsistem lainnya yang mendukung SPPK tidak mampu lagi menyelesaikan masalah yang sangat kompleks baik yang tidak terstruktur maupun yang semi terstruktur. Maka diperlukan keahlian tertentukhusus yang perlu ditambahkan dalam SPPK. Keahlian ini dapat diperoleh dari sebuah sistem pakar. Bahkan SPPK tingkat lanjut sering dilengkapi dengan manajemen pengetahuan. Komponen ini menyediakan keahlian untuk menyelesaikan masalah dari beberapa aspek masalah dan menyediakan pengetahuan yang dapat mempertinggi operasi komponen SPPK lainnya. Subsistem manajemen pengetahuan merupakan komposisi dari satu atau lebih sistem pakar. Seperti manajemen data dan manajemen model, subsistem ini juga menyediakan keperluan eksekusi dan integritasi sistem pakar. Subsistem ini dapat mendukung subsistem yang lain atau sebagai komponen yang berdiri sendiri. 22

2.2.5. Pemodelan

Karakeristik utama SPPK yaitu kemapuan memasukkan model. Ide dasarnya yaitu menjalankan analisis SPPK pada suatu model dan tidak pada sistem aslinya. Model merupakan representasi sederhana atau abstaksi dari realitas. Penyederhanaan biasanya dilakukan karena realitas sangat kompleks dan sebagian besar hal yang kompleks tidak begitu relevan untuk masalah tertentu. Karakteristik penyederhanaan dan representasi sangat sulit mencapai kebersamaan dalam prakteknya keduanya saling kontradiktif satu sama lainnya. Manfaat pemodelan: 1. Biaya analisis model menjadi lebih murah daripada analisis terhadap sistem aslinya. 2. Pemodelan menyingkat waktu Operasi tahunan dapat disimulasikan dalam beberapa menit dengan komputer. 3. Manipulasi model menjadi lebih mudah daripada manipulasi terhadap sistem aslinya. 4. Biaya untuk trial and error menjadi lebih murah. 5. Lingkungan sekarang memasukkan pertimbangan ketidakpastian. 6. Model matematik memungkinkan terjadinya analisis untuk banyak sekali kemungkinan. 7. Model secara tidak langsung akan mendorong user untuk belajar dan berlatih. 23 Proses pemodelan dapat berupa: a. Trial and error dengan sistem asli Memungkinkan pemilik sistem untuk belajar dari eksperimen. b. Simulasi Keuntungan dari pemodelan ini yaitu operasi berbulan-bulan dapat disimulasikan dalam beberapa detik. c. Optimasi Model ini cocok untuk menyelesaikan masalah-masalah terstruktur, contoh masalah program linier, algoritma simpleks, transportasi, penugasan, dan lain-lain. d. Heuristik Merupakan metode untuk menentukan solusi dengan menggunakan aturan- aturan, contoh : heuristik, sistem pakar, dan lain-lain.

2.2.6. Proses Pengambilan Keputusan

Dalam suatu organisasi pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena sangat menentukan berjalannya roda organisasi di masa mendatang. Pengambilan keputusan didasarkan pada berbagai alternatif solusi masalah utamanya. Proses pengambilan keputusan menurut Simon 1980 terdiri dari 4 tahap Gambar 2.3 yaitu: 1. Pemikiranpenelusuran Intelligence Terdiri dari beberapa kegiatan dengan tujuan mendefinisikan dan mengidentifikasi masalah yang meliputi menemukan masalah, 24 menggolongkan masalah, merumuskan masalah dan menentukan kepemilikan masalah. 2. Perancangan Design Meliputi pembuatan, pengembangan, dan analisis tindakan dari penyelesaian masalah , kemudian dilanjutkan dengan merancang model berbagai alternatif penyelesaian masalah. 3. Pemilihan Choice Dari sekian banyak alternatif solusi masalah kemudian dipilih solusi terbaik sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekondasi penyelsaian masalah. 4. Implementasi Implementation Tahap ini merupakan pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil selanjutnya diterapkan dalam suatu organisasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 Fase Pemikiran ­ Pengoleksian Masalah ­ Identifikasi Masalah ­ Klasifikasi Masalah ­ Dekomposisi Masalah ­ Kepemilikan Masalah Fase Perancangan ­ Formulasi Model ­ Menentukan Kriteria Pemilihan ­ Mencari Alternatif Fase Pemilihan ­ Solusi Model ­ Analisis Sensitifitas ­ Memilih Alternatif Terbaik ­ Merencanakan Implementasi ­ Perancangan Kontrol Sistem Implementasi Solusi Penyederhanaan Asumsi Validasi Model Verifikasi, Pengujian solusi yang diajukan Gagal Realita Gambar 2.3.Proses Pengambilan Keputusan Turban,1995. Sukses

2.2.7. Pengembangan SPPK

Pengembangan SPPK menurut Turban 1995 dibagi menjadi delapan tahap Gambar 2.4, yaitu: 1. Perencanaan Planning Tahap ini akan mengulas mengenai diagnosa masalah dan penetapan tujuan. 2. Penelitian Research Tahap ini merupakan kegiatan pencarian data yang akan digunakan sebagai acuan untuk membangun sebuah sistem yang sejauh mungkin