Jenis Kesalahan LANDASAN TEORI

yang digunakan berbentuk uraian. Menurut Nana Sudjana 1989;35 secara umum tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Adapun kelebihan dari tes uraian yang meliputi : a Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi. b Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan , dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa. c Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis dan sistematis. d Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah problem solving.

E. Jenis Kesalahan

Menurut Widdiharto 2008, pada langkah-langkah pemecahan masalah soal matematika yang berbentuk uraian, siswa melakukan kegiatan intelektual yang dituangkan pada kertas pekerjaan. Dari kertas ini dapat dilihat jenis kesulitan yang dilakukan siswa. Kesulitan tersebut tampak pada kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal- soal matematika dengan melihat letak dan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan siswa. Bentuk-bentuk kesalahan tersebut dapat diambil sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki pembelajaran. Di samping itu, deskripsi kesalahan juga dapat bermanfaat memotivasi belajar siswa. Oleh karena itu, analisis kesalahan siswa selama proses penyelesaian soal perlu dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa. Adapun pengelompokan jenis-jenis kesalahan dalam mengerjakan soal matematika menurut Allan L.White 2005:17, meliputi a Reading Errrors R Kesalahan akan diklasifikasikan sebagai reading jika siswa tidak dapat membaca kata kunci atau simbol yang tertulis dalam masalah. Hal ini mencegah siswa dari prosedur selanjuutnya dalam satu alur pemecahan masalah yang tepat. b Comprehension Errors C Siswa telah mampu membaca semua kata dalam pertanyaan, tetapi tidak memahami arti keseluruhan kata- kata, sehingga siswa tidak mampu melangkah lebih lanjut sepanjang alur pemecahan masalah yang tepat. c Transformation Errors T Siswa telah mampu memahami apa yang menjadi pertanyaan untuk ditemukan tetapi tidak mampu untuk mengidentifikasi operasi atau urutan operasi, yang diperlukan untuk memecahkan masalah. d Process Skills Errors P Siswa mengenali operasi yang sesuai atau urutan operasi tetapi tidak mengetahui prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan operasi secara akurat. e Encoding Errors E Siswa secara benar memecahkan solusi suatu masalah, tetapi tidak bisa menyatakan solusi dalam bentuk notasi yang tepat. Reading Errors dan comprehension errors merupakan kesalahan memahami soal. Dalam aspek tersebut siswa harus mampu membaca keseluruhan kalimat dan mencari informasi penting saat membaca dan memahami soal cerita. Pada aspek membuat model matematika, siswa dapat melakukan transformation errors, hal tersebut dikarenakan siswa tidak mampu untuk mengubah kalimat soal kedalam kalimat matematika. Process skill errors merupakan kesalahan proses dalam menyelesaikan soal cerita matematika, dalam hal ini siswa dapat melakukan kesalahan operasi hitung aljabar yaitu siswa melakukan kesalahan dalam operasi aritmatik atau kesalahan prosedural. Encoding errors merupakan kesalahan menarik kesimpulan yaitu siswa tidak dapat menuliskan kesimpulan sesuai dengan konteks soal yang ditanyakan. Dengan mempertimbangkan jenis kesalahan tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan kategori kesalahan sebagai berikut : 1. Kesalahan memahami soal Identifikasi : a. Dapat menentukan apa yang diketahui b. Dapat menentukan apa yang ditanyakan 2. Kesalahan membuat model matematika Identifikasi : a. Dapat mengubah kalimat soal kedalam kalimat matematika b. Dapat menentukan rumus atau cara yang sesuai dengan penyelesaian 3. Kesalahan melakukan penghitungan operasi hitung aljabar Identifikasi : a. Dapat menyelesaikan model yang telah dibuat dengan operasi aritmatik yang telah ditentukan b. Memperoleh hasil penghitungan yang benar 4. Kesalahan menarik kesimpulan Identifikasi : a. Dapat memeriksa setiap langkah pengerjaan dengan benar b. Dapat Menuliskan jawaban kedalam konteks soal

F. Remedial

Dokumen yang terkait

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam penyelesaian soal-soal aplikasi segiempat kelas VII SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2013/2014.

0 5 232

Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial untuk sisiwa kelas VIII.A SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada materi pokok lingkaran tahun ajaran 2014/2015.

0 2 227

Cara belajar dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII SMP ST. Aloysius Turi Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

0 3 217

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam penyelesaian soal-soal aplikasi segiempat kelas VII SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2013/2014.

0 3 232

Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remidial bagi siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 dalam penyelesaian soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

0 1 142

Survey kebutuhan belajar siswa kelas VII SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2012/2013 sebagai dasar pemilihan topik bimbingan belajar.

0 0 102

Cara belajar dan prestasi belajar matematika siswa asrama kelas VII SMP ST. Aloysius Turi Yogyakarta tahun pelajaran 2013 2014

0 1 214

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL FISIKA MATERI GERAK LURUS KELAS VII SEMESTER 2 SMP TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 0 18

Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remidial bagi siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 dalam penyelesaian soal pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat - USD Repository

0 0 140

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL LUAS DAN KELILING SEGITIGA DI KELAS VII SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20112012

0 15 213