Rincian Isi Perjanjian MOU Surabaya-Busan

Selain itu menurut asas kebebasan berkontrak dan asas konsensual maka hal apa saja asalkan halal menurut hukum dan telah secara bebas disepakati maka berlaku suatu perjanjian atau jika diterapkan secara tertulis maka hal tersebut bisa dikatakan sebagai kontrak. 65 Kerjasama sister city ini telah dimulai sejak penandatangan MOU pada tahun 1994 antara Walikota Surabaya waktu itu H.Sunarto Sumoprawiro dengan walikota Busan. Mengenai kekuatan mengikat dari MOU Surabaya-Busan ini hanya merupakan suatu ikatan moral yang tidak ada pengikatan juridis di antara para pihak, sehingga tidak ada kewajiban yang bersifat memaksa kepada para pihak, akan tetapi para pihak dapat menindaklanjuti atau melaksanakan MOU dalam bentuk kontrak agar mempunyai kekuatan hukum mengikat. 66

2.3 Rincian Isi Perjanjian MOU Surabaya-Busan

Berikut ini adalah rincian terkait isi perjanjian MOU Surabaya-Busan berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Rahmasari Staf Bagian Kerjasama Sister City Surabaya-Busan di Pemerintah Kota Surabaya namun penulis juga melampirkan Tabel Isi MOU dalam lampiran 1. Pasal yang pertama tertulis mengenai bidang-bidang yang disepakati. terdapat 6 bidang yang dikerjasamakan diantaranya 1. Pengembangan Pelabuhan, Busan sebagai kota terbesar kedua di Korea Selatan merupakan kota dengan pelabuhan 65 Munir Fuady I,Op.Cit., hal. 8 66 Perancangan Kontrak dan Memorandum of Understanding MOU, Salim H.S.,SH.,MS dalam e- dokumen.kemenag.go.id. Kementerian Agama Republik Indonesia. Perbedaan Memorandum Of Understanding MOU dengan Kontrak dalam [online] http:e-dokumen.kemenag.go.idview-320-perbedaan-antara- memorandum-of-understanding-mou-dengan-kontrak.html di akses pada tanggal 5 July 2013. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. terbesar yang terletak di semenanjung Korea Selatan, karena letaknya yang dekat dengan lautan Pasifik secara historis Busan memiliki peran penting sebagai pintu masuk budaya dan perdagangan dari luar negeri. Sejak dibuka sebagai pelabuhan pada tahun 1876, Busan berkembang menjadi kota perdagangan, pusat industri perkapalan, dan merupakan kota wisata yang menjadi pintu gerbang untuk memasuki Korea Selatan. 67 Inilah yang patut dicontoh dan dipelajari oleh Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dengan pelabuhan yang besar dan juga strategi serta sebagai kota wisata, dalam rangka mengelola pelabuhan Tanjung Perak dengan baik sehingga dapat meningkatkan arus masuknya budaya, wisatawan dan perdagangan luar negeri ke Indonesia. Saat ini kerjasama di bidang pelabuhan kedua pemerintah kota adalah sedang memfasilitasi pembentukan kerjasama sister port antar pelabuhan kedua kota Busan Port dengan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.; 68 2. Perdagangan dan Pengembangan Ekonomi, sejak kerjasama sister city kedua kota ini terjalin peningkatan neraca perdagangan kedua kota selalu mengalami peningkatan dari tahun-tahun, pada tahun 2005-2007, eksport ke Surabaya ke Korea mengalami peningkatan rata-rata sebesar 75; 3. Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, bidang pendidikan adalah yang menonjol dari kerjasama sister city kedua kota ini dengan saling bertukar informasi teknologi dan pengetahuan antar tim pengajar dan pelajar, di bidang kebudayaan pemuda dan olahraga kedua kota ini saling memperkenalkan budaya masing-masing kota seperti cross culuture dan global 67 Sister City dalam [online] http:www.surabaya.go.idsistercity di akses pada tanggal 25 August 2013. 68 Data Hasil Kerjasama Sister City Surabaya-Busan. Sekretariat Jenderal Pusat Kerjasama Luar Negeri Pemerintah Kota Surabaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. gathering; 69 4. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Kota, pada bidang ini kedua kota ini saling bertukar ide tentang menangani dan memelihara lingkungan dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi, terlebih mengingat kedua kota ini sama-sama kota terbesar kedua di negaranya masing-masing, serta mengendalikan laju pertumbuhan bangunan perumahan dan gedung perkantoran di dalam kota; 5. Transportasi dan Pariwisata, Surabaya yang tidak memiliki potensi alam untuk wisata lebih unggul dengan diferensisasi dalam memberikan kenyamanan, rasa aman dan kebersihan yang dimiliki kota tersebut untuk menarik wisatan domestik maupun asing, dan oleh Busan keunggulan tersebut mulai diterapkan begitu pula oleh Surabaya yang rencananya akan mengembangkan satu-satu potensi wisata alam pantai Kenjeran menjadi ”Kenjeran Park”; 70 6. Peningkatan Sumber Daya, dengan cara melakukan pertukaran delegasi untuk meningkatkan SDM di masing-masing kota dalam mengelola SDA yang dimiliki. Dalam pasal kedua tertulis bahwa mengadakan pengaturan-pengaturan sesuai dengan bidang kerjasama yang disepakati. Pengaturan-pengaturan yang dimaksudkan adalah pengaturan yang dibuat dan disepakati bersama untuk menertibkan pelaksana dalam pelaksanaan kegiatan kerjasama sesuai dengan kebutuhan dan bidang kerjasama yang dilaksanakan. Pengaturan-pengaturan tersebut telah diadakan dan dilaksanakan dibeberapa bidang seperti bidang pendidikan dan kebudayaan. 71 69 Ibid. 70 Walikota : Keunggulan Pariwisata Surabaya Karena Diferensiasinya. Dalam [online] http:id.berita.yahoo.comwali-kota-keunggulan-pariwisata-surabaya-karena-diferensiasinya-172222615-- finance.html di akses pada tanggal 25 August 2013 71 Hasil wawancara dengan Ibu Rismasari selaku Staf Bagian Kerjasama Sister City Surabaya-Busan, tanggal 19 Juli 2013 di Sekretariat Jenderal Pusat Kerjasama Luar Negeri Pemerintah Kota Surabaya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Di pasal ketiga tertulis bahwa pembentukan kelompok kerja yang akan mengusulkan kegiatan jangka pendek dan menengah. Yang dimaksudkan adalah kedua kelompok kerja akan bertemu setiap tahun. Jika pertemuan tidak dapat dilaksanakan maka dokumen-dokumen akan dipertukarkan sebagai pengganti pertemuan tersebut. Kelompok kerja yang dimaksudkan adalah tim yang dibentuk untuk mewakili kota masing-masing yang bertukar informasi dan berkoordinasi dalam pelaksanaan program kerjasama, dan dilaksanakan setiap tahun. 72 Untuk mencegah terjadinya miss understanding dalam pasal keempat tertulis bahwa perbedaan-perbedaan yang timbul dalam penafsiran atau pelaksanaan MOU akan diselesaikan dengan cara persahabatan. Yang dimaksud adalah perbedaan pendapat atau pernyataan dalam penafsiran selama pelaksanaan kerjasama, namun hingga saat ini belum pernah terjadi atau timbul perbedaan tersebut dari masing- masing pihak. 73 Pasal kelima tertulis bahwa MOU dapat diubah sesuai dengan persetujuan para pihak dan dilakukan tertulis. Sesuai dengan cirri-ciri MOU bahwa kesepakatan dan isi MOU dapat diubah oleh masing-masing pihak melalui kesepakatan bersama, akan tetapi hingga saat ini MOU Surabaya-Busan belum pernah dilakukan perubahan. 74 Yang terakhir adalah Masa berlaku MOU selama lima tahun terhitung sejak ditandatanganinya MOU dan secara otomatis diperpanjang untuk lima tahun selanjutnya, kecuali bila dinyatakan berhenti oleh salah satu pihak dan harus diajukan tertulis enam bulan sebelumnya. Apabila MOU dihentikan, rencana yang sudah 72 Ibid. 73 Ibid. 74 Ibid. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. disetujui oleh kedua pihak akan terus dilanjutkan sampai kegiatan kerjasama itu selesai dilaksanakan. Untuk pasal ini cukup jelas mengenai masa berlaku MOU Surabaya-Busan, dan hingga saat ini MOU tersebut masih berlaku dan kerjasama kedua kota masih terus berlangsung. 75 75 Ibid. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 37

BAB III Efektifitas Pelaksanaan Kerjasama MOU Dalam Sister City Pemerintah Kota