Rumus MCE adalah sebagai berikut: MCE =
Pr ime
ThoughputT lesaian
WaktuPenye oses
waktu lahan
Waktupengo
Waktu proses sebagai waktu bernilai tambah merupakan jumlah waktu yang diperlukan untuk memproses jasa secara aktual atau sesungguhnya yang
sering disebut waktu proses. Waktu penyelesaian terdiri atas waktu proses, waktu inspeksi, waktu perpindahan dan waktu tunggu. Waktu inspeksi pemeriksaan
adalah waktu yang diperlukan untuk memeriksa kesiapan produk atau jasa dalam proses. Waktu perpindahan merupakan waktu yang diperlukan untuk
memindahkan produk atau jasa ke bagian lain untuk memproses lebih lanjut. Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan untuk menunggu produk atau jasa
agar siap diproses ataupun disampaikan ke pelanggan. Jika proses produksi atau pembuatan produk menghasilkan MCE sebesar 1, berarti bahwa aktivitas yang
tidak bernilai tambah telah dapat dihilangkan dalam proses produksi, sehingga konsumen tersebut tidak dibebani dengan biaya-biaya untuk aktivitas yang tidak
bernilai tambah. Sebaliknya, jika proses produksi menghasilkan MCE kurang dari 1, maka proses produksi masih mengandung aktivitas yang tidak bernilai tambah
bagi konsumen.
2.4.4 Penilaian Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, Kaplan dan Norton 2000 mengidentifikasikan infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam
menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, ukuran yang berorientasi kepada
pekerja terdiri atas gabungan ukuran hasil generikkepuasan, tingkat retensi,
pelatihan dan keahlian pekerja ditambah dengan faktor pendorong ukuran generik ini.
Tujuan yang ditetapkan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah menyediakan infranstruktur yang memungkinkan tujuan ambisius agar tiga
perspektif lainnya dapat tercapai. Tujuan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan faktor pendorong dihasilkannya kinerja yang istimewa
dalam tiga perspektif yaitu, keuangan, pelanggan dan proses bisnis internal. Kelompok pengukuran utama untuk menilai kinerja perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan antara lain: a.
Kepuasan Karyawan Tujuan kepuasan karyawan menyatakan bahwa moral karyawan dan kepuasan
kerja secara keseluruhan saat ini dipandang sangat penting oleh sebagian besar perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan ingin mencapai tingkat kepuasan
pelanggan yang tinggi, perlu memiliki pelanggan yang dilayani oleh pekerja yang terpuaskan oleh perusahaan. Mengukur kepuasan karyawan dapat
dilakukan dengan survey, wawancara dan observasi. b.
Retensi Karyawan Tujuan retensi karyawan adalah memperhatikan selama mungkin para
karyawan yang diminati oleh perusahaan karena mereka merupakan modal intelektual khusus organisasi dan aktiva non keuangan yang bernilai bagi
perusahaan. Tingkat perputaran karyawan merupakan tolak ukur umum untuk menentukan tingkat loyalitas karyawan yang diukur dengan persentase orang
yang keluar setiap tahun di lingkungan perusahaan.
c. Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan adalah salah satu ukuran hasil, dampak keseluruhan usaha peningkatan moral dan keahlian pekerja, inovasi, proses internal, dan
kepuasan karyawan. Tujuannya adalah membandingkan kelancaran yang dihasilkan oleh para pekerja dan jumlah pekerja yang dikerahkan untuk
menghasilkan keluaran tersebut.
2.4.5 Hubungan Kausalitas dalam Penilaian Kinerja