Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda

4.3.4. Uji Asumsi Klasik

1. Autokorelasi Untuk uji asumsi klasik yang mendeteksi adanya autokorelasi di sini tidak dilakukan karena gejala autokorelasi tersebut biasanya terjadi pada data time series, sedangkan data yang digunakan dalam penelitian disini adalah data cross section. 2. Multikolinearitas Tabel 4.9. Tabel Uji Multikolinieritas No Variabel VIF Syarat Keterangan 1 Penghargaan finansial X 1 1.001 10 Non Multikolinieritas 2 Lingkungan kerja X 2 1.001 10 Non Multikolinieritas Sumber : Lampiran 4 Identifikasi secara statististik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Berdasarkan tabel 4.9, diperoleh hasil bahwa nilai VIF untuk variabel penghargaan finansial X 1 adalah sebesar 1.002, dan variabel lingkungan kerja X 2 sebesar 1,001, dan variabel kinerja manajerial X 3 sebesar 1,001 atau dapat dilihat bahwa nilai VIF seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10, artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinier. 3. Heteroskedastisitas Pengujian Heteroskedastisitas di sini menggunakan korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas Gujarati, 1995. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel uji rank spearmen. Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas No Variabel Hasil Signifikansi Syarat Keterangan 1 Penghargaan finansial X 1 0.846 0,05 Non Heterokedastisitas 2 Lingkungan kerja X 2 0.586 0,05 Non Heterokedastisitas Sumber : Lampiran 4 Dari tabel di atas dapat menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Unstandardized Residual. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

4.3.5. Analisis Regresi Linier Berganda

Dimana dari hasil perhitungan yang menggunakan komputer dengan aplikasi program SPSS 15.00 Statistical Program for Social Science dibawah operasi windows. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja dan terhadap variabel pemilihan karir, di bawah ini adalah hasil analisis regresi linier berganda, yaitu: Tabel 4.11. Uji Regresi Linier Berganda Variabel Beta Standard Error t hitung Signifikansi Correlation Partial Constant -8.568 -8.568 -8.568 -8.568 Penghargaan finansial 1.179 1.179 1.179 1.179 -8.568 Lingkungan kerja .011 .011 .011 .011 1.179 Sumber : Lampiran 5 Persamaan regresi variabel penghargaan finansial dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 +.e Y = - 8,568 + 1.179 X 1 + 0,011 X 2 Nilai koefisien regresi dalam persamaan diatas menunjukkan bahwa perubahan satu satuan variabel penghargaan finansial, lingkungan kerja dan terhadap variabel pemilihan karir. a. koefisien bo : Konstanta regresi sebesar –8,568 menyatakan bahwa jika variabel penghargaan finansial dan lingkungan kerja sama dengan nol ceteris paribus maka pemilihan karir sebesar –8,568. b. Koefisien b 1 : Nilai koefisien regresi variabel X 1 sebesar 1,179 menyatakan bahwa apabila variabel penghargaan finansial mengalami perubahan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan pemilihan karir sebesar 1,179 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan ceteris paribus. Dengan tingkat korelasi parsial sebesar –8,568 c. Koefisien b 2 : Nilai koefisien regresi variabel X 2 sebesar 0.011 menyatakan bahwa apabila variabel lingkungan kerja mengalami perubahan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan pemilihan karir sebesar 0.011 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. Dengan tingkat korelasi parsial sebesar 1.179.

4.3.6. Uji Kecocokan Model