FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

(1)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH

(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

Diajukan Oleh :

MUHAMMAD RIZA/FE/EA

0913010180

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2013


(2)

DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh : MUHAMMAD RIZA 0913010180 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(3)

SKRIPSI

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH

(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) Disusun Oleh :

Muhammad Riza 0913010180/FE/AK

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh

Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal 13 Juni 2013

Pembimbing : Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak Sekretaris

Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks Anggota

Rina Moestika, SE, MM

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM. NIP. 19630924 198903 1001


(4)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur dengan judul “Faktor-faktor Yang

MempengaruhiMahasiswaAkuntansiDalamPemilihanProfesiSebagaiAkunta nPemerintah”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung baik dalam bentuk dukungan, doa, maupun bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi


(5)

ii

4. Ibu Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang dengansabar memberikan waktu, tenaga, pikiran, dorongan, dukungan, motivasi, semangat, doa,pengertian, untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Keluargatercintasaya, kepada AyahandaIr.MahmudNasri, IbundaWahyuNurHani’ah ,BA , KakandaArfanMahatmajaA,Md yang selalu memberikan doa dan motivasi tanpa henti-hentinyasehinggapenulisbisamenyelesaikanstudiinitepatwaktu.

7. Seluruh sahabat tercinta geng 16 dan kawan-kawan (Amarus, RiaBagus, Andy, Andre, Gofur, Mario, Siti, Ery, Anggun, Ajeng, Andika,Rio, Defri, Dedy, Rizki, Alief, Echa, Irma, Winda, Indri dll) 8. Seluruhskuad futsal P-Man FC dan official yang

telahmemberikanpengalaman yang takterlupakan.

9. Seluruhkawan-kawanHimpunanMahasiswaAkuntansi “HMAK” yang telahmemberipelajaranorganisasi yang takternilaiharganya.

10.Seluruh

mahasiswaAkuntansikhususnyamahasiswaakuntansisektorpublikyang telah banyak membantu memberikan informasi dan dukungan dalam menyusun skripsi.


(6)

11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini sampai selesai.

Penulis berharap semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat Nya kepada semua pihak atas bantuan yang telah diberikan. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.


(7)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu... 9

2.2 Landasan Teori... 12

2.2.1. Pengertian Profesi... 12

2.2.2. Profesi Akuntan... 13

2.2.3. Jenis – jenis Profesi Akuntan... 14

2.2.4. Profesi Akuntan Pemerintah... 15

2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Profesi... 15

2.3. Kerangka Pikir... 17 2.3.1. Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)


(8)

terhadap Pemilihan Profesi Sebagai

Akuntan Pemerintah... 17

2.3.2. Pengaruh Penghargaan Finansial terhadap Pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah... 19

2.3.3. Pengaruh Nilai-nilai Sosial terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah... 21

2.3.4 Diagram Kerangka Pikir... 22

2.4. Hipotesis... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel... 23

3.1.1. Definisi Operasional Variabel... 23

3.1.2. Pengukuran Variabel... 25

3.2 Teknik Pengambilan Sampel... 29

3.2.1 Obyek Penelitian... 29

3.2.2 Populasi... 29

3.2.3 Sampel... 30

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 30

3.4 Uji Validitas dan Reabilitas Data... 32

3.5 Uji Normalitas... 33

3.6 Uji Asumsi Klasik... 33


(9)

vi

3.8. Uji Hipotesis... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 39

4.1.1. Sejarah Universitas Pembangunan “Veteran” Jatim ... 39

4.1.2. Tempat Kedudukan ... 43

4.1.3. Falsafah,Visi,Misi dan Tujuan ... 43

4.1.3.1 Falsafah ... 43

4.1.3.2 Visi ... 43

4.1.3.3 Misi... 44

4.1.3.4 Tujuan ... 44

4.1.4 Deskripsi Fakultas Ekonomi ... 45

4.1.5. Riwayat Progdi Akuntansi ... 45

4.1.5.1. Visi Progdi Akuntansi ... 47

4.1.5.2. Misi Progdi Akuntansi ... 47

4.1.5.3. Tujuan Progdi Akuntansi ... 47

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48


(10)

4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 48

4.2.1.1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin .... 48

4.1.1.2. Karakteristik Responden Menurut IPK ... 49

4.2.2 Variabel Indeks Prestasi Kumulatif (X1) ... 50

4.2.3. Variabel Penghargaan Finansial (X2) ... 52

4.2.4. Variabel Nilai-nilai Sosial (X3) ... 53

4.2.5. Variabel Akuntan Pemerintah (Y) ... 54

4.3. Uji Kualitas Data ... 56

4.3.1. Uji Validitas ... 56

4.3.1.1. Uji Validitas Variabel Indeks Prestasi Kumulatif .... 57

4.3.1.2. Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial ... 57

4.3.1.3. Uji Validitas Variabel Nilai-nilai Sosial... 58

4.3.1.4. Uji Validitas Akuntan Pemerintah ... 59

4.3.2. Uji Reliabilitas ... 59

4.3.3. Uji Normalitas ... 60

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 61


(11)

viii

4.4.2. Heteroskedastisitas ... 63

4.5. Analisis Regresi Linier Berganda ... 65

4.5.1. Persamaan Regresi ... 65

4.5.2. Uji F ... 66

4.5.3. Uji Hipotesis (T) ... 67

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

4.7. Implikasi Penelitian ... 72

4.8. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu .. 73

4.9. Keterbatasan Penelitian ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(12)

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin... 49

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut IPK... 49

Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X1).……….. 51

Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X2).…... 52

Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X3)... 53

Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (Y)... 55

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel (X1)... 57

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel (X2)…... ... 57

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel (X3)... 58

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel (Y)... 59

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas... 60

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas... 61

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolineritas... 62

Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 64

Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 65

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis (Uji F)………... 67

Tabel 4.17 Nilai Koefisien Determinasi ... 67

Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)... 68

Tabel 4.19 Perbedaan dengan penelitian terdahulu... 73


(14)

ACCOUNTING PROFESSION AS A GOVERNMENT ACCOUNTANTS (Case Study on Accounting Students UPN "Veteran" East Java)

Muhammad Riza

ABSTRACT

In connection with the development of public sector accounting in Indonesia, universities have started courses accounting to give public sector accounting to deepen understanding of government accounting. This factor that makes many students became interested in deepening the government and influence the selection of the accounting profession as a government accountant in his future profession as an accountant for the government is seen as a promising profession. There are several factors that can influence the selection of the accounting profession by the government, therefore, the formulation of the problem posed in this study is whether the GPA, Financial Awards, and Social Values influence the election Profession As Government Accountants. The aim of this study was to demonstrate and test the effect of GPA (X1), Financial Award (X2), social values (X3) against the election of the profession as a government accountant (Y).

This research method using the quantitative method with Regression analysis techniques. The data used are primary data and secondary data. The population in this study were students of public sector accounting class of 2009, amounting to 52 students. Sampling using non-probability sampling method using accidental sampling technique.

The conclusion of this study is that the resulting regression model suitable for testing the effect of GPA, Financial Awards, and Social Values of the Profession as an Accountant Government Elections, variable grade point average and no effect on the Financial Award Selection Profession as Government Accountants, and the variable Social values influence the Profession as an Accountant Government Elections.

Keywords: GPA, Financial Awards, Social Values, and Government Accountants.


(15)

xi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH

( Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur ) Oleh :

Muhammad Riza ABSTRAK

Sehubungan dengan berkembangnya akuntansi sektor publik di Indonesia maka di universitas yang memiliki program studi akuntansi mulai memberi mata kuliah akuntansi sektor publik untuk memperdalam pemahaman tentang akuntansi pemerintahan. Faktor inilah yang membuat banyak mahasiswa mulai tertarik memperdalam akuntansi pemerintah serta mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah di masa depannya karena profesi sebagai akuntan pemerintah dipandang sebagai profesi yang menjanjikan. Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah oleh karena itu, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, dan Nilai-Nilai Sosial berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah. Tujuan diadakan dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menguji pengaruh IPK (X1), Penghargaan Finansial (X2), Nilai-nilai sosial (X3) terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah (Y).

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik

analisis Regresi Linier Berganda. Data yang dipergunakan adalah data primer

dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi sektor publik angkatan 2009 yang berjumlah 37 mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan cara non probability sampling dengan menggunakan teknik Accidental Sampling.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah model regresi yang dihasilkan cocok untuk menguji pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, dan Nilai-Nilai Sosial terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah, variabel Indeks Prestasi Kumulatif dan Penghargaan Finansial tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah, dan variabel Nilai-Nilai Sosial berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah.

Kata kunci : Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, Nilai-nilai Sosial, dan Akuntan Pemerintah


(16)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang diminati oleh mahasiswa saat ini. (Benny dan Yuskar 2006), yang menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu mereka juga termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan khususnya di indonesia.

Di Indonesia terdapat beberapa bidang akuntansi diantaranya akuntansi sektor pemerintahan atau sektor publik, Akuntansi sektor publik adalah akuntansi yang berada dalam lingkup pemerintahan karena sifatnya yang non profit oriented beda dengan akuntansi sektor swasta maka isi laporan keuangan serta peraturan yang mengikat juga berbeda.

Menurut pasal 32 Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 menyatakan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan


(17)

selanjutnya pada pasal 57 Undang-undang Nomor 1 tentang Perbendaharaan menyatakan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan akuntansi pemerintahan dibentuk komite standar akuntansi pemerintahan. Komite standar akuntansi pemerintahan bertugas menyusun standar akuntansi pemerintahan yang berlaku baik untuk pemerintahan pusat maupun pemerintah daerah sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi yang berlaku. Standar akuntansi pemerintahan diterapkan dalam Peraturan Pemerintah, agar komite tersebut terjamin independensinya.

Berdasarkan ketentuan diatas, Presiden menetapkan keputusan presiden RI nomor 84 tahun 2004 tentang komite standar akuntansi pemerintahan (KSAP) dan terakhir diubah dengan keputusan Presiden RI nomor 2 Tahun 2005 tentang perubahan atas keputusan presiden nomor 84 tahun 2004 tentang komite standar akuntansi pemerintahan.

Pada era globalisasi ini profesi akuntan memiliki peran penting bagi para entitas bisnis, pemerintah, dan masyarakat karena dianggap sebagai salah satu pihak yang mampu memberikan kontribusi besar dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi oleh karena itu profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan, sehingga perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu di respon oleh sistem pendidikan akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja. Dalam Benny dan Yuskar (2006:2) pendidikan akuntansi harus


(18)

menghasilkan akuntan yang professional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang.

Pendidikan tinggi akuntansi tersebut mempunyai tugas penting untuk dapat dan harus menghasilkan calon-calon tenaga akuntan yang professional di beberapa bidang. Menurut International Federation of Accountants dalam Regar (2003:3) yang dimaksud profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam dunia kerja, ada beberapa profesi yang bisa dijalankan oleh sarjana akuntansi diantaranya akuntan pemerintah. Akuntan pemerintah adalah akuntan professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaaan terhadap pertanggungjawaban keuangan

yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau

pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Instansi Pajak.


(19)

Sehubungan dengan berkembangnya akuntansi sektor publik di Indonesia maka di universitas yang memiliki program studi akuntansi mulai memberi mata kuliah akuntansi sektor publik untuk memperdalam pemahaman tentang akuntansi pemerintahan. Faktor inilah yang membuat banyak mahasiswa mulai tertarik memperdalam akuntansi pemerintah serta mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah di masa depannya karena profesi sebagai akuntan pemerintah dipandang sebagai profesi yang menjanjikan. Terlebih lagi pada saat ini banyak sekali terjadi kasus korupsi di lingkungan pemerintahan kita yang notabene adalah lahan bagi akuntan pemerintah untuk memeriksa kasus tersebut, karena secara tidak langsung mereka dituntut untuk mengungkap kebenaran di dalam setiap kasus tersebut serta untuk menjaga kepercayaan publik terhadap penggunaan uang negara. Oleh sebab itu instansi pemerintah saat ini sangat membutuhkan sumber daya manusia di bidang akuntansi sektor publik guna menjaga serta mengawasi peredaran uang negara agar tidak disalah gunakan.

Mahasiswa akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi, dapat mempertimbangkan profesi apa yang akan mereka jalani nantinya, berprofesi sebagai akuntan publik atau akuntan pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari konsentrasi yang mereka tempuh mulai semester 6, dari hasil survey Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur tahun angkatan 2009 terdapat 52 mahasiswa yang mengambil


(20)

konsentrasi sektor publik ini secara tidak langsung dapat dipastikan bahwa mahasiswa tersebut tertarik untuk menjadi akuntan pemerintahan.

Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan karena di tahun sebelumnya yaitu tahun angkatan 2008 Mahasiswa Akuntansi yang memilih mengambil konsentrasi akuntansi sektor publik hanya 2 orang, pertambahan ini disebabkan banyak mahasiswa yang beranggapan bahwasanya pada saat ini banyak instansi pemerintah ataupun lembaga-lembaga yang membutuhkan akuntan di bidang sektor publik.

Pertimbangan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah IPK karena orang yang cerdas akan lebih bebas untuk memilih jenis karir yang akan dijalaninya dan bisa berharap imbalan yang baik untuk kecerdasannya itu (Siregar, 2006).

Bahkan akhir-akhir ini perusahaan atau instansi pemerintah telah menetapkan prestasi minimal untuk dapat diterima bekerja di perusahaan atau instansi tersebut. IPK telah lama menjadi syarat untuk melamar pekerjaan. Seorang lulusan perguruan tinggi misalnya hanya boleh melamar bila IPKnya > 3,0 Namun IPK tinggi saja belum cukup karena disinyalir belum menjamin kualitas seorang alumni. Untuk sebuah perguruan tinggi yang terkonsep pada kualitas IPK merupakan harga yang tidak bisa ditawar lagi, Tujuannya tidak lain adalah mencetak lulusan yang berkualitas. Hal inilah yang membuat


(21)

banyak universitas saling berlomba-lomba untuk menetapkan standar kelulusan yang tinggi. Faktor kedua adalah penghargaan finansial, penghargaan finansial adalah sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang pantas dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi (Luthans, 2005: 243). Terlebih lagi mulai tahun ini sudah diberlakukan kebijakan remunerasi bagi pegawai serta pejabat pemerintah, remunerasi menurut kamus Bahasa Indonesia adalah pembelian hadiah (penghargaan atas jasa dsb). Tujuan remunerasiadalah mendorong peningkatan profesionalisme dan kinerja pegawai sertadorongan untuk tidak melakukan korupsi. Faktor yang terakhir adalah nilai-nilai sosial, Nilai-nilai sosial berkaitan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang di lingkungannya.

Berdasarkan faktor diatas maka penelitian ini akan menguji pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah. Dan faktor-faktor tersebut adalah IPK, penghargaan finansial, dan nilai-nilai sosial.

Sesuai dengan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah” (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi UPN “VETERAN” Jatim).


(22)

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis merumuskan masalah :

1. Apakah Indeks Prestasi Kumulatif berpengaruh terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah ?

2. Apakah Penghargaan Finansial berpengaruh terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah ?

3. Apakah Nilai-nilai Sosial berpengaruh terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah ?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk membuktikan dan menguji pengaruh IPK (X1), Penghargaan Finansial (X2), Nilai-nilai sosial (X3) terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah (Y)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian yang sama di masa yang mendatang, sehingga hasil penelitian tersebut akan menjadi lebih sempurna.


(23)

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan yaitu dengan terjun langsung pada universitas yang bersangkutan, sehingga dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh serta mengetahui sampai seberapa jauh hubungan teori yang diterima dengan aplikasi di luar.

3. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu membuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja saat ini.


(24)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil dari penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Azlina (2009)

Penelitian yang dilakukan oleh Azlina ini memiliki judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan” di penelitian ini penulis merumuskan masalah mengenai perbedaan pandangan antara akuntan mengenai karir akuntan yang mereka jalani. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan di ukur dengan variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, personalitas, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial dan faktor lain (keamanan kerja dan tersedianya lapangan kerja). Sedangkan karir akuntan yang diteliti yaitu akuntan yang berkarir sebagai akuntan publik, akuntan pada perusahaan dan akuntan yang bekerja di pemerintahan. Kesimpulan dari penelitian ini mengemukakan secara keseluruhan hasil uji statistik menunjukkan rata-rata ketiga sampel tidak sama atau dengan kata lain terdapat perbedaan pandangan antara akuntan publik,akuntan pemerintah,


(25)

10

dan akuntan perusahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan.

2. Nusa (2011)

Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam pemilihan profesi mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik dan non publik pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur. Rumusan masalah yang diangkat adalah sejauh manakah pengaruh faktor intrinsik pekerjaan, gaji atau penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja dan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur . Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan nilai intrinsik pekerjaan, gaji atau penghasilan, pertimbangan pasar kerja dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang seorang akuntan publik berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Restanti (2012)

Penelitian yang dilakukan oleh Restanti pada tahun 2012 memilih judul “Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non publik”


(26)

Perumusan Masalah yang dipakai adalah Apakah faktor-faktor seperti faktor nilai intrinsik pekerjaan, gaji dan pertimbangan pasar kerja, berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa akuntansi. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, dan gaji berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi, sedangkan pertimbangan pasar kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi.

4. Widayanti (2012)

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Apakah faktor-faktor seperti faktor nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi sebagai akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur. Berdasarkan kesimpulan yang didapat Hipotesis yang menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial, dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik yang berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dapat terbukti. Serta variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pemilihan karir adalah variabel persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik.


(27)

12

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Profesi

Menurut Regar (1998 : 8), Profesi berdasarkan pengertian yang sempit adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku oleh jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan memenuhi syarat dan ciri tertentu.

Syarat dan ciri tertentu tersebut antara lain :

1. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara mengikuti pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan tanda atau ijazah keahlian dan memiliki kewenangan dalam keahliannya.

2. Jasa yang diberikan dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki monopoli dalam memberikan pelayanan.

3. Memiliki organisasi yang mendapat pengakuan masyarakat atau pemerintah dengan perangkat kode etik untuk mengatur anggotanya serta memiliki budaya profesi.

4. Suatu ciri yang membedakannya dengan perusahaan yakni tidak mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi lebih mengutamakan pelayanan dengan memberikan jasa yang setimpal. Pada dasarnya ciri profesi ini berlaku untuk semua profesi seperti kedokteran, pengacara, akuntan dan lain-lain (Carey, 1970 : Loeb, 1978 ) Dalam Regar (1998 : 8).


(28)

2.2.2. Profesi Akuntan

Menurut International Federation of Accountants dalam Regar (2003:3) yang dimaksud profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.

Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah ruang lingkup pekerjaan yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultasi manajemen (Regar, 2003:3).

Profesi akuntansi sebagai pemberi jasa dalam informasi keuangan memiliki tiga aspek yang terkait satu sam lain yakni pendidikan, praktik, dan penelitian. (Sterling, 1973, Bell dan Wright, 1995 dalam Syukriy Abdullah dan Syukur Selamat, 2002).

2.2.3. Jenis – jenis Profesi Akuntan

1. Akuntan Publik

Akuntan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menyediakan berbagai jasa akuntan yang diatur dalam standar professional akuntan publik.


(29)

14

2. Akuntan Internal

Adalah akuntan yang bekerja di perusahaan, karir pada bidang ini disebut sebagai private (or managerial accounting). Aktivitas profesi akuntansi ini antara lain adalah cost accounting, budgeting, general accounting, accounting information system, tax accounting dan

internal auditing.

3. Akuntan Pemerintah

Adalah akuntan yang bekerja di lingkup pemerintahan.

4. Akuntan Pendidik :

Profesi akuntansi yang menghasilkan sumber daya manusia yang berkarir pada tiga bidang akuntansi lainnya. Akuntan pendidik melaksanakan proses penciptaan professional baik profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah, maupun akuntan pendidik sendiri.

2.2.4. Profesi Akuntan Pemerintah

Menurut Mulyadi (2002: 29), Akuntan pemerintah yaitu akuntan profesional yang bekerja pada instansi pemerintah yang tugas pokoknya yaitu melakukan pemeriksaaan atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintahan atau


(30)

pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Instansi Pajak.

2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Profesi

Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK )

Prestasi belajar adalah hasil usaha dari semua kegiatan yang di lakukan mahasiswa, baik dari belajar, pengalaman dari latihan dari suatu kegiatan. Untuk mengetahui hasil dari belajar mahasiswa dibuatlah suatu alak pengukur atau tes prestasi (achievement test). Hasil pengukuran melalui tes hasil belajar dapat dinyatakan dalam bentuk angka 0-4 atau A, B, C, D, E. Tingkatan nilai test ini diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk (IP).

Indeks prestasi (IP) yaitu indeks prestasi yang dihitung pada akhir semester yang digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan belajar mahasiswa dari semua mata kuliah yang diikuti pada semester yang bersangkutan. Indeks prestasi kumulatif (IPK) yaitu indeks prestasi yang dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap yang diambilnya, yang dinyatakan dengan rentangan angka 0,00 – 4,00. (Siregar,2006).


(31)

16

2. Penghargaan Finansial

Gaji atau Penghargaan Finansial dianalisis dengan juga pernyataan gaji awal yang tinggi tersedianya dana pensiun dari kenaikan gaji lebih cepat. Menurut (Wijayanti,2001 dan Setiyani, 2005 dalam Yuanita Widyasari, 2010) disebutkan penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan bagi karyawan.

Gaji merupakan salah satu bentuk kompensasi yang diberikan perusahaan atau pemerintah kepada karyawan yang merupakan dorongan utama bagi karyawan untuk bekerja. Gaji yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh ada tingkat kepuasan kerja, motivasi kerja dan hasil kerja. (Azlina, 2009).

3. Nilai – Nilai Sosial

Nilai – Nilai sosial berhubungan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang di lingkungannya (Absara, 2011).

Nilai – Nilai Sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap profesi yang dipilih mahasiswa. Faktor nilai–nilai sosial meliputi kesempatan melakukan kegiatan sosial, kesempatan berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi, kesempatan menjalankan hobi, perhatian


(32)

terhadap perilaku individu, gengsi pekerjaan dan kemungkinan bekerja dengan ahli bidang lain. (Yendrawati, 2007).

2.3 Kerangka Pikir

2.3.1. Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah

IPK telah lama menjadi syarat untuk melamar pekerjaan. Seseorang dari lulusan perguruan tinggi misalnya hanya boleh melamar bila IPKnya 3,0. Rupanya persyaratan IPK saja belum cukup karena disinyalir belum menjamin kualitas seorang alumni. IPK boleh tinggi tetapi prestasi kerja belum tentu. Lagi pula IPK alumni dari suatu perguruan tinggi merupakan prestasi relatif yang belum tentu sama kualitasnya dengan alumni perguruan tinggi lainnya. Barangkali ini merupakan salah satu “kiat” perusahaan untuk memperoleh calon pegawai yang memenuhi kriteria mereka. Sehingga IPK turut berpengaruh terhadap kesempatan kerja.

Kebanyakan mahasiswa ingin cepat lulus dengan IPK tinggi. Bahkan sebagian besar mahasiswa yang memiliki IPK tinggi adalah motivasi utama untuk kuliah. Ada orang yang menganggap IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif tinggi sangat penting di dalam mencari pekerjaan. Hampir lowongan kerja sekarang ini mensyaratkan bagi pelamar kerja harus memiliki IPK minimal 3,00. Coba lihatlah di


(33)

18

lowongan kerja di media massa atau internet. Walaupun seorang itu punya kemampuan bagus kalau IPK tidak sampai 3 jelas surat lamaran kerjanya langsung dibuang dikotak sampah. Ibarat masuk rumah, sarjana yang memiliki IPK 3 sudah bisa masuk dulu. (Nurman dkk, 1994 dalam Siregar, 2006) menyatakan bahwa Indeks Pretasi Kumulatif berguna membantu meramalkan keberhasilan mahasiswa dimasa yang akan datang. Nilai yang diperolehnya dapat dipakai sebagai petunjuk untuk menetapkan suatu keputusan tentang diperkenankan atau tidak mahasiswa tersebut melanjutkan pelajaran pada semester atau tingkat yang lebih tinggi. Indeks prestasi juga dapat dimanfaatkan untuk menilai keberhasilan mahasiswa dalam menguasai kompetensi-kompetensi yang menjadi tujuan mata kuliah yang diambilnya. Lebih jauh lagi bahwa prestasi mahasiswa di perguruan tinggi dapat turut menentukan kesempatan kerja yang lebih baik sekaligus menentukan masa depannya. Memang saat ini persaingan dunia kerja sangatlah ketat, banyak perusahaan mencari pekerja yang benar-benar memenuhi kualifikasinya. Jadi dapat di simpulkan bahwasanya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk memilih profesi apa yang ia inginkan di masa depan karena IPK bisa dijadikan tolak ukur kecerdasan seorang mahasiswa yang dari IPK itulah para perusahaan atau organisasi menilai apakah para mahasiswa tersebut layak untuk berada di perusahaan atau organisasinya.


(34)

2.3.2. Pengaruh Penghargaan Finansial terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah

Penghargaan finansial adalah sejumlah upah yang diterima dan tingkat dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi (Luthans, 2005 : 243).

Semua akuntan menganggap gaji awal dalam karir menentukan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Gaji merupakan penghargaan yang berjudul finansial (Reha dan Lu, 1985, Wijayanti, 2001 dalam Rochmatullah : 2007) gaji dipertimbangkan dalam keinginan berkarir karena memang tujuan utama seseorang beekerja adalah memperoleh penghargaan (gaji), ditambah lagi akhir-akhir ini pemerintah mulai mencanangkan kebijakan remunerasi bagi pegawai serta pejabat pemerintah, remunerasi menurut kamus Bahasa Indonesia adalah pembelian hadiah (penghargaan atas jasa dsb). Para aparatur negara adalah bagian dari Pemerintahan. Maka dalam konteks Reformasi birokrasi di lingkungan tersebut, upaya untuk menata dan meningkatkan kesejahteraan para pegawai adalah merupakan kebutuhan yang sangat elementer, mengingat kaitannya yang sangat erat dengan misi perubahan kultur pegawai (Reformasi bidang kultural). Sehingga dengan struktur gaji yang baru (nanti), setiap pegawai diharapkan akan mempunyai daya tangkal (imunitas) yang maksimal terhadap rayuan atau iming-iming materi (kolusi).


(35)

20

Prinsip dasar kebijakan Remunerasi adalah adil dan proporsional. Artinya kalau kebijakan masa lalu menerapkan pola sama rata (generalisir), sehingga dikenal adanya istilan PGPS (pinter goblok penghasilan sama). Maka dengan kebijakan Remunerasi, besar penghasilan (reward) yang diterima oleh seorang pejabat akan sangat ditentukan oleh bobot dan harga jabatan yang disandangnya.

Manfaat gaji sebagai dasar untuk penghargaan karyawan adalah suatu praktek manajemen yang diterima secara luas. Manfaat gaji didefinisikan sebagai setiap sistem kompensasi yang mendasari gaji individu berdasarkan prestasi yang diukur dari individu yang bersangkutan.

Saat ini penghargaan finansial atau gaji masih dipandang sebagai alat ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan karyawan sebagai imbalan yang telah diperolehnya. Seseorang yang bekerja tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi saja, akan tetapi alasan kuat yang mendasar sampai sekarang mengapa seseorang bekerja hanya untuk alasan faktor ekonomi. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan fisiologi dalam kata lain karyawan hrus memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pendapatan yang ia peroleh karena dari situlah semua kebutuhan hidupnya bisa di bayar.


(36)

2.3.3. Pengaruh Nilai-nilai Sosial terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah

Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial, dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi : kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu. Pandangan mahasiswa akuntansi terhadap hal-hal tersebut juga berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan dalam profesi yang dipilih.

(Stolle, 1976, Wijayanti, 2001 dalam Rochmatullah : 2007) menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial yang ditunjukkan sebagi faktor-faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai seseorang dari sudut pandang orang-orang disekitarnya.

Kebutuhan eksistensi berhubungan dengan kelangsungan hidup, kebutuhan hubungan menekankan pentingnya hubungan sosial atau hubungan antar pribadi. Kebutuhan akan hubungan lebih diutamakan melebihi kebutuhan hidup yang belum terpenuhi, dan bahwa semakin terpuaskan kebutuhan perkembangan, semakin meningkat juga intensitas kebutuhan tersebut. Individu akan menekankan hubungan sosial pada pekerjaan maupun diluar pekerjaan dan menjadi lebih terpikat dengan gaji dan benefit. (Luthans, 2006: 285).


(37)

22

2.3.4 Diagram Kerangka Pikir :

Analisis Regresi Linier Berganda

2.4. Hipotesis

Sebagaimana telah dikemukakan pada perumusan masalah, landasan teori, dan tujuan penelitian diatas, maka selanjutnya dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H : Diduga terdapat pengaruh IPK, Penghargaan Finansial, dan Nilai-nilai Sosial terhadap pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah.

IPK

(X1)

Penghargaan Finansial

(X2)

Nilai-nilai Sosial (X3)

Pemilihan

Profesi Sebagai

Akuntan

Pemerintah


(38)

23

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nazir, 2005:126).

a. Variabel bebas (X) atau variabel independen yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.

b. Variabel terikat (Y) atau variabel dependen yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.


(39)

Sesuai dengan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka variabel-variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut :

Y = Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah

Adalah akuntan professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaaan terhadap pertanggungjawaban keuangan

yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau

pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. (Mulyadi 2002: 29)

X1= Indeks Prestasi Kumulatif

Adalah persepsi mahasiswa terhadap mekanisme penilaian keseluruhan prestasi dalam sistim perkuliahan selama masa kuliah.

X2 = Penghargaan Finansial

Adalah pengeluaran untuk kompensasi yang harus dibayarkan kepada

pegawai berupa gaji pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang sah yang berhak diterima oleh penerima gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Karengga : 2012)

X3 = Nilai-nilai Sosial

Adalah dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang dipilih mahasiswa. Nilai-nilai sosial berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap karir yang


(40)

mereka pilih mempunyai nilai-nilai sosial. Faktor nilai-nilai sosial meliputi kesempatan melakukan kegiatan sosial kesempatan berinteraksi dengan orang lain, kepuasan pribadi, kesempatan menjalankan hobi, perhatian terhadap perilaku individu, gengsi pekerjaan dan kemungkinan bekerja dengan ahli bidang lain. (Wahyuningtias : 2012)

3.1.2. Pengukuran Variabel

1. Pengukuran Variabel yang digunakan untuk Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah sebagai variabel terikat (Y) yaitu skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan pola

STS TS C S SS

1 2 3 4 5

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah yang tinggi.


(41)

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner terdiri dari empat pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut :

1. Akuntan Pemerintah mempunyai wawasan luas mengenai akuntansi.

2. Akuntan Pemerintah memerlukan keahlian khusus.

3. Pekerjaan Akuntan pemerintah lebih atraktif dan banyak tantangan. 4. Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan.

1. Pengukuran Variabel untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai variabel bebas (X1) menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan pola

STS TS C S SS

1 2 3 4 5

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Prestasi Kumulatif (IPK) yang buruk dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Prestasi Kumulatif (IPK) yang baik.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner yang dikembangkan oleh (Siregar, 2006) terdiri dari empat pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut :


(42)

1. IPK sangat penting.

2. Instansi menetapkan standar IPK tertentu. 3. IPK minimal 3,0.

4. IPK mempengaruhi pemilihan profesi.

2. Pengukuran Variabel untuk Penghargaan Finansial sebagai variabel bebas (X2) menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan pola

STS TS C S SS

1 2 3 4 5

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Penghargaan Finansial yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Penghargaan Finansial yang tinggi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner yang dikembangkan oleh (Karengga 2012) terdiri dari empat pertanyaan dengan indikator, sebagai berikut :

1. Gaji awal yang tinggi


(43)

3. Kenaikan gaji yang lebih cepat

4. Dana pensiun yang akan diperoleh.

3. Pengukuran Variabel Nilai – Nilai Sosial sebagai variabel bebas (X3) menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran likert dengan pola

STS TS C S SS

1 2 3 4 5

Skala terendah Skala tertinggi

Responden diminta untuk memilih salah satu nilai dalam skala satu sampai lima. Skala terendah (nilai 1) menunjukkan Nilai – Nilai Sosial yang rendah dan skala tertinggi (nilai 5) menunjukkan Nilai – Nilai Sosial yang tinggi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument berupa kuisioner yang dikembangkan oleh (Wahyuningtias 2012) terdiri dari empat pertanyaandengan indikator, sebagai berikut :

1. Pekerjaan yang bergengsi serta prestisius 2. Pandangan positif dari masyarakat

3. Kesempatan bekerja dengan ahli bidang lain

4. Kesempatan menjalankan hobi


(44)

3.2 Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Obyek Penelitian

Mahasiswa program studi akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang masih aktif dan memilih konsentrasi akuntansi keuangan sektor publik tahun angkatan 2009. Alasan memilih mahasiswa akuntansi angkatan 2009 adalah :

1. Mahasiswa angkatan 2009 sudah pada semester akhir sehingga mereka relatif memiliki rencana mengenai masa depan setelah kelulusannya.

2. Mahasiswa diharapkan telah memiliki pengetahuan yang memadai

tentang profesi akuntansi sehingga dapat memberikan jawaban sesuai dengan rencana mereka.

3.2.2 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2006 : 90).

Populasi merupakan kelompok subjek atau objek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang berada dengan kelompok subjek atau objek lain, dari kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian (Sumarsono, 2004: 44)


(45)

Target populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi sektor publik angkatan 2009 yang berjumlah 37 mahasiswa (bersumber dari Progdi Akuntansi)

3.2.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006 : 91). Pengambilan sampel menggunakan cara non probability sampling dengan menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu berdasarkan kebetulan/siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti bila dipandang yang kebetulan tersebut cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2006:96).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa (Sekaran, 2006: 77), Data primer dalam penelitian ini adalah data dalam penyusunan dari mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang diambil dengan cara menyebarkan kuesioner.


(46)

2. Data sekunder

adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada (Sekaran, 2006: 77), Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah mahasiswa yang akan menjadi objek dalam penelitian ini.

Metode dalam teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Study Kepustakaan

Yaitu mempelajari dan memahami buku literature atau sumber lain yang ada di perpustakaan terutama berkaitan dengan Profesi Akuntan Pemerintah.

2. Study Lapangan, meliputi :

- Observasi

Mengemukakan hal-hal yang diobservasi dengan kata lain langsung mendatangi objek penelitian.

- Kuisioner

Mengumpulkan data dengan memberi daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab.

- Interview


(47)

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan (Sumarsono,2004:31).

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan ditunjukkan dengan taraf signifikan lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas (Sumarsono, 2004:31)

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama (Sumarsono,2004:34).

Menurut Ghozali (2006:46), dasar pengambilan reabilitas, yaitu sebagai berikut:

1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0.60, maka variabel dikatakan reliabel. 2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0.60, maka variabel dikatakan tidak reliabel.


(48)

Menurut Ghozali (2006 : 133), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.5 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilaukan berbagai metode diantaranya metode Kolmogorov Smirnov (Sumarsono, 2004 : 40).

Distribusi data mengikuti distribusi normal adalah jika nilai signifikasinya lebih dari 5% dan distribusi tidak normal jika nilai signifikasinya lebih kecil dari 5% (Ghozali, 2006:39).

3.6 Uji Asumsi Klasik

1. Multikolineritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.

Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan menghitung VIF (Variance Inflation Factor).


(49)

VIF menyatakan tingkat pembengkakan variance, apabila VIF > 10, maka hal ini berarti terdapat Multikolinieritas pada persamaan linier (Ghozali, 2006 : 95).\

2. Autokerelasi

Tujuan pengujian ini adalah menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain atau time series (Ghozali, 2006:99). Dalam pengujian ini, uji autokorelasi tidak dilakukan karena data yang digunakan bukan data time series.

3. Heteroskedastisitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:125).


(50)

Menurut Santoso (2002 : 301), deteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu :

Nilai probabilitas > 0,05, berarti bebas dari heteroskedastisitas.

Nilai probabilitas < 0,05, deteksi adanya heteroskedastisitas.

3.7. Uji Regresi Linear Berganda

Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat (Y) yaitu Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah, sedangkan variabel bebasnya terdiri dari Indeks Prestasi Kumulatif (X1), Penghargaan Finansial (X2), Nilai-nilai Sosial (X3). Persamaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = + + + + ……( Uyanto, 2009:243)

Keterangan :

Y = Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah

= Konstanta

s/d = Koefisien Regresi untuk X1 s/d X3


(51)

X2 = Penghargaan Finansial

X3 = Nilai-Nilai Sosial

e = Standart Error

3.8 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis dengan menggunakan rumus Uji F dan Uji T. Langkah-langkah penyajian yang dilakukan untuk masing-masing uji hipotesis antara lain seperti berikut :

1. Uji F

Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

Hipotesis Statistik

a. Ho : = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara IPK, Penghargaan Finansial, dan Nilai-nilai Sosial berpengaruh secara simultan terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah. b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan

derajat kebebasan ( n-k ). Dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.


(52)

c. Menentukan nilai F hitung

Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

R2 / ( k-1 )

F hitung = (Gujarati, 2006:195)

( 1-R2) / ( n-k )

Keterangan : F hitung = F hasil perhitungan

R2 = Koefisien determinasi atau koefisiensi korelasi berganda

k = Jumlah data

n = Jumlah pengamatan

d. Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan Ho Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima

2. Uji t

Uji t adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap variabel terikat (Suharyadi dan Purwanto, 2004 :525). Hipotesis Statistik


(53)

a. Ho : ≠ 0, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara IPK, Penghargaan Finansial, dan Nilai-nilai Sosial, berpengaruh secara parsial terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah. b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan

derajat kebebasan ( n-k ), dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.

c. Mengguanakan nilai t hitung

Nilai t hitung udapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

bi - B

t hitung = (Suharyadi dan Purwanto, 2004 :526) S (bi)

Keterangan : t hitung = Hasil Perhitungan

bi = Koefisien Regresi Variabel Bebas

B = Nilai parameter populasi sebenarnya

S (bi) = Standar error dari koefisien regresi

d. Kriteria yang digunakan dalam t hitung adalah sebagai berikut : Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan Ho Jika t hitung < F tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak Jika t hitung > F tabel, maka Ho diterima dan H1 diterima


(54)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Jawa Timur adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia pada awalnya merupakan Akademi Administrasi Perusahaan ”Veteran” (AAPV) Surabaya, didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 5 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 1 April 1966 oleh Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) ” Veteran” cabang Jawa Timur.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi Nomor 062/Kpt/MENTRANVED/68 tanggal 17 Mei 1968

PTPN ”Veteran” cabang Jawa Timur melakukan pemekaran menjadi tiga (3) Fakultas yang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia. Pada tahun 1976 PTPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status Perguruan Tinggi Kedinasan dibawah naungan Depertemen Pertahanan dan


(55)

40

Keamanan Republik Indonesia, dan selanjutnya pada tanggal 30 Juni 1978 terjadi perubahan nama menjadi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” cabang Jawa Timur.

UPN ”Veteran” cabang Jawa Timur yang semula merupakan salah satu cabang dari UPN ”Veteran” Yogyakarta, akhirnya menjadi suatu perguruan tinggi yang mandari dan dipimpin oleh seseorang Rektor, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor: Kep/01/II/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang Penataan UPN ”Veteran”, berubah namanya menjadi UPN ”Veteran” Jawa Timur. Seiring kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam pada tanggal 29 November 1994 UPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Sesuai dengan instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor: Inst/01/II/1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang Pelaksanaan Pelimpahan Wewenang dan Tanggung jawab PembinaanUniversitas Pembangunan Nasional ”Veteran” telah diserahkan pembinannya kepada Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudriman (YKPBS) yang berkududukan dibawah Departemen Pertahanan Jl. Merdeka Barat 13 Jakarta, yang juga membina SMU Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.


(56)

Saat ini UPN ”Veteran” Jawa Timur telah memiliki Enam (6) Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program Studi/Jurusan sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Ekonomi Pembangunan

b. Manajemen

c. Akuntansi

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut :

a. Agriteknologi

b. Agribisnis

3. Fakultas Teknologi Industri, dengan 4 program studi, sebagai berikut :

a. Teknik Kimia

b. Teknik Industri

c. Teknologi Pangan

d. Teknik Informatika

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan 3 program studi, sebagai berikut:


(57)

42

a. Administrasi Publik

b. Administrasi Bisnis

c. Ilmu Komunikasi

d. Hubungan Internasional

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Teknik Arsitektur

b. Teknik Lingkungan

c. Teknik Sipil

6. Fakultas Hukum, dengan satu program studi, sebagai berikut :

a. Ilmu Hukum

7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Magister Manajemen Agribisnis

b. Magister Manajemen

c. Akuntansi


(58)

4.1.2. Tempat Kedudukan

Terletak di Jl. Raya Rungkut Madya Surabaya, memiliki 20 gedung pada 22 hektar luas tanah, termasuk gedung Giri Pustaka dan Gedung Giri Loka Pusat Olah Raga.

4.1.3. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan

4.1.3.1. Falsafah

Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4.1.3.2. Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Perguruan Tinggi yang terdepan, modern dan mandiri dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.


(59)

44

4.1.3.3. Misi

Untuk mewujudkan ciri khas tersebut, UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai misi yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman.

b. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, kreatif, inovatif, dan produktif yang mampu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga kerja serta menciptakan lapangan kerja.

c. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada tanah air dan bangsa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.3.4. Tujuan

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap pembangunan nasional.


(60)

4.1.4. Deskripsi Fakultas Ekonomi

Program pendidikan Strata I bidang ekonomi nasional merupakan suatu kebutuhan khusus dalam pembangunan nasional era reformasi. Oleh karena itu program pendidikan Strata I Fakultas Ekonomi UPN ”Veteran” Jawa Timur dimaksudkan untuk menghasilkan Sarjana Ekonomi yang mampu memenuhi tuntutan pembangunan nasional, mandiri, peka terhadap perubahan sosial, dan iptek yang berkaitan dengan pembangunan ilmu ekonomi. Disamping itu harus mampu pula memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, mengembangkan Demokrasi Pancasila dan UUD 1945.

Dengan bekal pengalaman fakultas ekonomi yang didirikan sejak 21 Maret tahun 1966, yang semula Akademik Administrasi Perusahaan Veteran (AAPV) ini akan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja dengan mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas dan mampu bersaing secara global. Hingga saat ini Fakultas Ekonomi terdiri dari 3 jurusan yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan Ilmu study Pembangunan telah mempunyai status akreditas B. Sedangkan Akutansi mempunyai status akreditas A.

4.1.5. Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian Progdi Akuntansi adalah:


(61)

46

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.

c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan di propinsi Jawa Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan Menhamkam No: Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.

Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 00177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai A berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:039/BAN-PT/Ak-X1/S1/1/2009.


(62)

4.1.5.1. Visi Progdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi, baik bagi dunia akademik maupun praktis, dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang profesional, inovatif, produktif, bermoral Pancasila dan memiliki nilai kejuangan dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi global.

4.1.5.2. Misi Progdi Akuntansi

Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan, dapat dipercaya, saling memajukan dan penyempurnaan berkesinambungan dalam menghasilkan lulusan yang profesional, kreatif, inovatif dan produktif.

4.1.5.3. Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang profesional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.


(63)

48

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 Program Studi Akuntansi konsentrasi sektor publik UPN “Veteran” Jawa Timur, angkatan 2009. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 37 responden. Data diolah menggunakan analisis regresi linier berganda.

Adapun kelompok – kelompok responden dibagi dalam beberapa kategori yaitu jenis kelamin terdiri dari : laki – laki dan perempuan, serta IPK yang terdiri dari : 2,00-2,50 , 2,51-3,00 , 3,01-3,50 , 3,51-4,00 dan responden berasal dari program studi akuntansi.

4.2.1.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Berikut adalah data pribadi responden yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner :

Karakteristik dari tingkat jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(64)

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1. Laki-laki 29 78,37%

2. Perempuan 8 21,63 %

Total 37 100%

Sumber : Data Hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.1 nampak bahwa persentase responden laki-laki sebesar 78,37% atau berjumlah 29 dan persentase untuk responden perempuan sebesar 21,63% atau berjumlah 8.

4.2.1.2 Karakteristik Responden Menurut IPK

Karakteristik dari usia responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Menurut IPK

No. IPK Jumlah Persentase

1. 2,00-2,50 1 2,7%

2. 2,51-3,00 18 48,7%

3. 3,01-3,50 17 45,9%

4. 3,51-4.00 1 2,7%

Total 37 100%


(65)

50

Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa mahasiswa sektor publik di dominasi dengan IPK antara 2,51-3,00 sebesar 48,7% atau 18 responden lalu 3,01-3,50 sebesar 45,9% atau 17 responden , 2,00-250 sebesar 2,7% atau 1 responden , 3,51-4,00 sebesar 2,7% atau 1 orang responden .

4.2.2 Deskripsi Variabel Indeks Prestasi Kumulatif (X1)

Indeks Prestasi Kumulatif (X1) yaitu Indeks Prestasi yang dihitung pada akhir suatu program pendidikan lengkap atau pada akhir semester kedua dan seterusnya untuk seluruh mata kuliah yang diambilnya selama mengikuti pendidikan di perguruan tinggi terkait dinyatakan dengan rentangan angka 0,00-4,00. Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada variabel Indeks Prestasi Kumulatif :


(66)

Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X1)

Sumber : Data Hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada skor 4 dengan total skor sebanyak 57 jawaban. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menganggap bahwa Indeks Prestasi Kumulatif mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih karir. Responden menganggap dengan IPK yang tinggi, mereka lebih percaya diri untuk dapat menentukan pilihan profesi yang diinginkan.

No Pernyataan Skor Jawaban Total

1 2 3 4 5

1. Apakah IPK sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap pemilihan profesi yang anda pilih .

1 2 10 18 6 37

Persentase (%) 2,7 5,4 27,0 48,6 16,2 100 2. Apakah IPK anda harus mencapai

standar yang sudah ditetapkan oleh instansi yang anda inginkan.

0 4 14 14 5 37

Persentase (%) 0 10,8 37,8 37,8 13,5 100

3. Untuk dapat bekerja di tempat yang anda inginkan IPK harus mencapai minimal 3,0.

0 8 13 8 8 37

Persentase (%) 0 21,6 35,1 21,6 21,6 100

4. Apakah IPK yang anda peroleh saat ini akan mempengaruhi pemilihan profesi anda.

2 1 12 17 5 37

Persentase (%) 5,4 2,7 32,4 45,9 13,5 100


(67)

52

4.2.3 Deskripsi Variabel Penghargaan Finansial (X2)

Penghargaan finansial (X2) adalah pengeluaran untuk kompensasi yang harus dibayarkan kepada pegawai berupa gaji pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang sah yang berhak diterima oleh penerima gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada variabel penghargaan finansial :

Tabel 4.4 Deskripsi Variabel Penghargaan Finansial (X2)

Sumber : Data Hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung stuju dengan pertanyaan yang diajukan, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada

No Pernyataan Skor Jawaban Total

1 2 3 4 5

1. Gaji awal yang tinggi. 0 5 11 20 1 37

Persentase (%) 0 13,5 29,7 54,1 2,7 100

2. Gaji besar dalam jangka waktu

lama. 0 4 14 14 5 37

Persentase (%) 0 10,8 37,8 37,8 13,5 100

3. Kenaikan gaji yang lebih cepat. 0 18 10 6 3 37

Persentase (%) 0 48,6 27,0 16,2 8,1 100

4. Dana pensiun yang akan diperoleh.

0 3 10 16 8 37

Persentase (%) 0 8,1 27,0 43,2 21,6 100

Total 0 30 45 56 17


(68)

skor 4 dengan total skor sebanyak 56 jawaban. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden mengharapkan gaji awal yang tinggi yang berpengaruh terhadap pemilihan profesi mereka sebagai akuntan pemerintah.

4.2.4 Deskripsi Variabel Nilai-nilai Sosial (X3)

Nilai-nilai sosial (X3) berkaitan dengan pandangan masyarakat terhadap profesi yang mereka pilih. Nilai – nilai sosial berhubungan dengan kemampuan seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang orang-orang di lingkungannya. Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada variabel Nilai-nilai Sosial :

Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (X3)

B e r d B

Sumber : Data Hasil Kuesioner

No Pernyataan Skor Jawaban Total

1 2 3 4 5

1. Akuntan pemerintah merupakan profesi yang bergengsi serta prestisius.

1 1 7 18 10 37

Persentase (%) 2,7 2,7 18,9 48,6 27,0 100 2. Akuntan pemerintah mendapat

pandangan yang positif dari masyarakat.

0 3 11 18 5 37

Persentase (%) 0 8,1 29,7 48,6 13,5 100

3. Akuntan pemerintah memberi kesempatan bekerja dengan ahli bidang lain.

2 4 18 10 3 37

Persentase (%) 5,4 10,8 48,6 27,0 8,1 100 4. Dana pensiun yang akan

diperoleh.

4 7 11 13 2 37

Persentase (%) 10,8 18,9 29,7 35,1 5,4 100


(69)

54

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada skor 4 dengan total skor sebanyak 59 jawaban. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menganggap karir akuntan pemerintah lebih memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosial, lebih memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain dan menganggap karir sebagai akuntan pemerintah pekerjaannya lebih bergengsi dibandingkan karir yang lain.

4.2.5 Deskripsi Variabel Akuntan Pemerintah (Y)

Adalah akuntan professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Berikut adalah deskripsi jawaban responden pada variabel pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah


(70)

Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban Responden Untuk Variabel (Y) B e r d B

Sumber : Data Hasil Kuesioner

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diajukan, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban pada skor 4 dengan total skor sebanyak 67 jawaban. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menganggap bahwa pekerjaan sebagai akuntan pemerintah adalah pekerjaan yang cukup menjanjikan sehingga kebanyakan dari mereka ingin bekerja sebagai akuntan pemerintah.

No Pernyataan Skor Jawaban Total

1 2 3 4 5

1. Akuntan Pemerintah mempunyai wawasan luas mengenai akuntansi.

0 0 8 14 15 37

Persentase (%) 0 0 21,6 37,8 40,5 100

2. Akuntan Pemerintah memerlukan keahlian khusus.

0 3 6 16 12 37

Persentase (%) 0 8,1 16,2 43,2 32,4 100

3. Pekerjaan Akuntan pemerintah lebih atraktif dan banyak tantangan.

1 5 7 18 6 37

Persentase (%) 2,7 13,5 18,9 48,6 16,2 100 4. Imbalan yang diperoleh sesuai

dengan upaya yang diberikan.

1 3 10 19 4 37

Persentase (%) 2,7 8,1 27,0 51,4 10,8 100


(71)

56

4.3 Uji Kualitas Data

Pengujian terhadap validitas dan reliabilitas suatu kuesioner mutlak diperlukan agar data yang digunakan dalam mendeskripsikan masing-masing variabel dan pengujian terhadap hipotesis yang dapat diandalkan kebenarannya.

4.3.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan seberapa baik suatu instrument yang digunakan dapat mengukur suatu konsep tertentu. Uji validitas dilakukan terhadap masing-masing item pertanyaan yang membentuk variabel tertentu, dalam penelitian ini adalah Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, Nilai-nilai Sosial dan Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Untuk mengukur validitas digunakan korelasi pearson. Jika korelasi pearson antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menghasilkan nilai signifikan < 0,05 maka item pertanyaan valid (Sumarsono, 2004:31).


(1)

3 Restanti (2012) “Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam pemilihan profesi sebagai akuntan publik dan non publik” faktor nilai intrinsik pekerjaan, gaji dan pertimbangan pasar kerja,

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, dan gaji berpengaruh signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi, sedangkan pertimbangan pasar kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap pemilihan profesi mahasiswa akuntansi. 4 Widayanti

(2012) Pengaruh faktor nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial dan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap pemilihan profesi bagi mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur faktor nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial dan persepsi mahasiswa akuntansi

Hipotesis yang menyatakan bahwa nilai intrinsik pekerjaan, penghargaan finansial, dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan publik yang berpengaruh positif terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik dapat terbukti.

5 Muhammad Riza (2013) Faktor-faktor yang mempengaruh i mahasiswa akuntansi dalam pemilihan profesi sebagai akuntan pemerintah Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, Nilai-nilai Sosial

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah sedangkan variabel Nilai-nilai Sosial berpengaruh signifikan terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah. Sumber : Peneliti


(2)

75

4.9 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah dilakukan secara optimal, namun demikian peneliti merasa bahwa dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan – keterbatasan tersebut adalah :

1. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui kuesioner, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrument secara tertulis. 2. Perbedaan persepsi diantara masing – masing responden di dalam

memahami konteks pertanyaan yang disajikan kuesioner.

3. Kendala yang bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang dirasakan responden pada saat pengisian kuesioner tersebut akan dapat mempengaruhi cara menjawab.


(3)

76

5.1. Kesimpulan dan Saran

5.1.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari penelitan ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Model regresi yang dihasilkan cocok untuk menguji pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif, Penghargaan Finansial, dan Nilai-Nilai Sosial terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah.

2. Variabel Indeks Prestasi Kumulatif dan Penghargaan Finansial tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah sedangkan Variabel Nilai-Nilai Sosial berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah.

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini sebagian teruji kebenarannya karena hanya variabel Nilai-nilai Sosial yang berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah (Y). sedangkan variabel Indeks Prestasi Kumulatif dan Penghargaan Finansial tidak berpengaruh terhadap Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan Pemerintah (Y).


(4)

77

5.1.2. Saran

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan antara lain :

1. Bagi Mahasiswa

Hendaknya para mahasiswa tidak hanya memperhatikan nilai IPK saja demi memenuhi kepuasan pribadi atau demi memenuhi syarat kerja tetapi mereka juga harus mengimbanginya dengan pengembangan diri ketika berada di lingkungan perkuliahan.

2. Bagi Institusi

Universitas hendaknya mulai merevisi kurikulum belajar terhadap mahasiswa agar tidak hanya hard skill saja yang diberikan tetapi juga soft skill diantaranya kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama, serta jiwa kepemimpinan agar di masa depan para mahasiswa memiliki bekal yang cukup untuk memasuki dunia kerja.

3. Bagi Peneliti selanjutnya.

Peneliti selanjutnya hendaknya menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat Pemilihan Profesi sebagai Akuntan Pemerintah seperti pertimbangan kerja, pelatihan professional dan lain sebagainya.


(5)

dan Informasi, April 2002, Vol.2 No.1

Aprilyan, Lara Absara, 2011, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa

Akuntansi Dalam Pemilihan Karir Menjadi akuntan Publik (Studi Empiris

pada Mahasiswa Akuntansi UNDIP dan Mahasiswa Akuntansi UNIKA).

Skripsi Universitas Diponegoro

Azlina, Nur , 2009, Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan karir akuntan,

Skripsi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Benny, Ellya, dan Yuskar, 2006, Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26 Agustus 2006

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi analisis Multivariate dengan program SPSS, Edisi

Empat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Gujarati, Damodar, 2006, Dasar-dasar Ekonometrika, Jilid Satu, Penerbit Erlangga,

Jakarta

Karengga, Dewi, 2012, Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi

dalam memilih karir sebagai akuntan publik, Skripsi Universitas Airlangga

Luthans, Fred, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh Penerbit Andi, Yogyakarta

Mulyadi, 2002, Auditing, Buku satu, Edisi keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Nazir, Mohammad, 2005, Metodologi Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta

Nusa, Riscka ,2011 , Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Dalam Pemilihan

Profesi Mahasiswa Akuntasi Sebagai Akuntan Publik Dan Non Publik (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur), Skripsi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur

Regar, Moenaf, 1998, Mengenal Profesi Akuntan, Penerbit PT. Bumi Aksara,

Jakarta, November 1993


(6)

Regar, Moenaf, 2003, Akuntansi Indonesia Di Tengah Kancah Perubahan, Penerbit Pustaka LP3ES, Jakarta

Restanti, Anita 2012, Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam pemilihan

profesi sebagai akuntan publik dan non publik, Skripsi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Robbin, Stephen, 2008, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, Penerbit Erlangga,

Jakarta

Santoso, Singgih, 2002, Buku latihan SPSS statistic parametric, Penerbit PT. Elex

Media Komputindo, Jakarta.

Siregar, Retnawati, 2006, Pengaruh Indeks Prestasi dan Persepsi Mahasiswa

akuntansi kota medan mengenai beberapa faktor tertentu terhadap pilihan

karir , Tesis Akuntansi Universitas Sumatera Utara

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, ALFABETA, Bandung

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit ALFABETA, Bandung

Suharyadi dan Purwanto, 2004, Statistika untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern,

Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi : Beserta Contoh Interprestasi Hasil

Pengolahan Data, Edisi Revisi, Surabaya

Uyanto, Stanislaus, 2009, Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Edisi Ketiga,

Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta

Widayanti, Wiwin 2012, Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi

dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik, Skripsi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Widyasari, Yuanita, 2010 Persepsi Mahasiswa akuntansi Mengenai Faktor-Faktor

yang Membedakan Pemilihan Karir (Studi Pada Universitas Diponegoro

dan UNIKA Soegijapranata), Skripsi Universitas Diponegoro

Wijayanti, 2001, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa

Akuntansi, KOMPAK,No 3

Yendrawati, Reni, 2007, Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi Mengenai

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai Akuntan,


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH” (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi 2010 UPN "Veteran” Jatim).

0 1 93

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MEMILIH KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa di UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 0 93

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 2 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 0 118

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR.

0 7 101

KATA PENGANTAR - FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 27

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 1 21

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH” (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi 2010 UPN "Veteran” Jatim)

0 0 21

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PEMERINTAH (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23