Elemen Struktural Dinding Struktur

3. Desain kapasitas untuk perencanaan geser dinding struktural pada dasarnya tidak dipersyaratkan dalam ACI 318-05. Hal ini disebabkan karena dari rekam jejak yang ada, kerusakan yang terjadi pada dinding struktur akibat beberapa kejadian gempa tidak pernah menyebabkan terjadinya keruntuhan pada struktur bangunan. Level performance dinding struktur dalam hal ini tidak pernah mencapai kondisi life safety. Namun, bila fokus desain adalah pada level performance tertentu misal immediate occupancy, maka desain kapasitas untuk perencanaan dinding struktural terhadap geser akan menjadi relevan.

2.4.1. Elemen Struktural Dinding Struktur

Dinding struktur biasanya dikategorikan berdasarkan geometrinya yaitu:  Flexural wall dinding langsing, yaitu dinding struktur yang memiliki rasio hwlw ≥ 2, dimana desain dikontrol oleh perilaku lentur.  Squat wall dinding pendek, yaitu dinding struktur yang memiliki rasio hwlw ≤ 2, dimana desain dikontrol oleh perilaku geser.  Coupled shear wall dinding berangkai, dimana momen guling yang terjadi akibat beban gempa ditahan oleh sepasang dinding, yang dihubungkan oleh balok- balok perangkai, sebagai gaya-gaya tarik dan tekan yang bekerja pada masing- masing dasar pasangan dinding tersebut. Dalam prakteknya dinding struktur selalu dihubungkan dengan sistem rangka pemikul momen pada gedung. Dinding struktur yang umum digunakan pada gedung tinggi adalah dinding struktur kantilever dan dinding struktur berangkai. Berdasarkan SNI 03-1726 - 2002 BSN, 2002, dinding struktur beton bertulang kantilever adalah suatu subsistem struktur gedung yang fungsi utamanya adalah untuk memikul beban Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. geser akibat pengaruh gempa rencana. Kerusakan pada dinding ini hanya boleh terjadi akibat momen lentur bukan akibat gaya geser, melalui pembentukan sendi plastis di dasar dinding. Nilai momen leleh pada dasar dinding tersebut dapat mengalami peningkatan terbatas akibat pengerasan regangan strain hardening. Jadi berdasarkan SNI 03-1726-2002, dinding struktur harus direncanakan dengan metode desain kapasitas. Dinding struktur kantilever termasuk dalam kelompok flexural wall, dimana rasio antara tinggi dan panjang dinding struktur tidak boleh kurang dari 2 dan dimensi panjangnya tidak boleh kurang dari 1,5 m. Kerja sama antara sistem rangka penahan momen dan dinding struktur merupakan suatu keadaan khusus, dimana dua struktur yang berbeda sifatnya tersebut digabungkan. Dari gabungan keduanya diperoleh suatu struktur yang lebih kuat dan ekonomis. Kerja sama ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti BSN, 2002: a. Sistem rangka gedung yaitu sistem struktur yang pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Pada sistem ini, beban lateral dipikul dinding struktur atau rangka bresing. Sistem rangka gedung dengan dinding struktur beton bertulang yang bersifat daktail penuh dapat direncanakan dengan menggunakan nilai faktor modifikasi respon, R, sebesar 6,0. b. Sistem ganda, yang merupakan gabungan dari sistem pemikul beban lateral berupa dinding struktur atau rangka bresing dengan sistem rangka pemikul momen. Rangka pemikul momen harus direncanakan secara terpisah mampu memikul sekurang-kurangnya 25 dari seluruh beban lateral yang bekerja. Kedua sistem harus direncanakan untuk memikul secara bersama-sama seluruh beban lateral Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. gempa, dengan memperhatikan interaksi keduanya. Nilai R yang direkomendasikan untuk sistem ganda dengan rangka SRPMK adalah 8,5. c. Sistem interaksi dinding struktur dengan rangka. Sistem ini merupakan gabungan dari sistem dinding beton bertulang biasa dan sistem rangka pemikul momen biasa.

2.4.2. Konsep Perencanaan Dinding Struktur

Dokumen yang terkait

EVALUASI KINERJA STRUKTUR SISTEM GANDA PADA GEDUNG MATARAM CITY YOGYAKARTA DENGAN EVALUASI KINERJA STRUKTUR SISTEM GANDA PADA GEDUNG MATARAM CITY YOGYAKARTA DENGAN CAPACITY SPECTRUM METHOD.

0 2 13

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG DENGANMENGGUNAKAN DINDING GESER PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN DINDING GESER DI BANDUNG.

0 2 16

ALTERNATIF PENGGUNAAN STRUKTUR RANGKA BAJA PADA GEDUNG D’SOYA HOTEL DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS.

12 39 106

PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT ANTARA SISTEM GANDA DENGAN DINDING GESER DAN SISTEM GANDA DENGAN BRESING (STUDI KASUS : BANGUNAN APARTEMEN DI YOGYAKARTA.

0 0 20

ALTERNATIF PENGGUNAAN STRUKTUR RANGKA BAJA PADA GEDUNG D’SOYA HOTEL DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS TUGAS AKHIR - ALTERNATIF PENGGUNAAN STRUKTUR RANGKA BAJA PADA GEDUNG D’SOYA HOTEL DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

0 0 16

PERILAKU HUBUNGAN DINDING STRUKTUR DENGAN BALOK PADA STRUKTUR SISTEM GANDA GEDUNG D’SOYA HOTEL TUGAS AKHIR - PERILAKU HUBUNGAN DINDING STRUKTUR DENGAN BALOK PADA STRUKTUR SISTEM GANDA GEDUNG D’SOYA HOTEL

0 2 16

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL DAFAM SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DAN BALOK PRATEKAN PADA LANTAI ATAP

0 2 365

DESAIN STRUKTUR GEDUNG HOTEL SWISS-BELLIN DARMOCENTRUM SURABAYA MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK – PLAT LANTAI

0 1 398

DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG STAR HOTEL DAN APARTEMEN LOMBOK BARAT DENGAN SISTEM GANDA DAN SEBAGIAN BALOK PRATEKAN

0 3 229

DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG HARPER PASTEUR HOTEL BANDUNG MENGGUNAKAN SISTEM GANDA DENGAN METODE PRACETAK PADA BALOK DAN PELAT

0 0 342