Ketertarikan terhadap kelompok Kekompakan Kelompok

mereka yang berdekatan dan budaya jawa yang syarat dengan kekentalan kekeluargaannya serta secara aktif anggota mengikuti setiap kegiatan didalam kelompok. Pada kerjasama produksi tergolong rendah dikarenakan alat produksi yang sudah tua dan jumlah produksi yang relatif sedikit, sehingga masih bisa dikerjakan oleh ketua sendiri. Berdasarkan indikator diatas dapat disimpulkan bahwa kekompakan Kelompok Wanita Tani “Tri Manunggal” Dusun Beji Kulon Desa Sendangsari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul tergolong rendah dalam hal produksi, namun kekompakan tinggi tercipta secara kekeluargaan. Mereka aktif dalam berorganiasi seperti aktif dalam kegiatan pertemuan namun kurang aktif dalam kegiatan produksi emping jagung.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Dinamika Kelompok Wanita Tani “Tri

Manunggal” Faktor yang mempengaruhi dinamika Kelompok Wanita Tani “Tri Manunggal” segala sesuatu yang dirasakan, dikerjakan dan didapatkan meliputi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kelompok Wanita Tani “Tri Manunggal”. Faktor yang mempengaruhi terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yakni: modal dan alat, penyuluhan, dan peranan pendamping, sedangkan faktor internal yakni: pengalaman berkelompok dan pendidikan non formal.

1. Faktor Eksternal

a. Bantuan Modal dan alat

Dalam menjalankan sebuah usaha, salah satu faktor pendukung yang dibutuhkan adalah modal. Oleh karena itu, pemerintah berinisiatif untuk memberikan insentif pada petani dengan memberikan bantuan modal dan alat. Dengan dua komponen ini, maka petani dapat melakukan kegiatan pengolahan yang dapat meningkatkan nilai tambah dari produk pertaniannya. Para anggota kelompok wanita tani “Tri Manunggal” telah mengetahui bahwa kelompok mereka mendapat bantuan dari pemerintah. Bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh semua anggota dengan cara mendirikan suatu usaha bersama, yakni pengolahan emping jagung. Bantuan alat dan modal yang diberikan dari Pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini dari Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan BKP3 Kabupaten Bantul semuanya disimpan dan digunakan di rumah ketua kelompok. Rumah tersebut menjadi sekretariat sekaligus workshop atau pabrik emping jagung. Dengan ruang penyimpanan di tempat ketua kelompok, para anggota merasakan hanya sedikit manfaat yang dirasakannya. Hasil wawancara bersama salah satu anggota kelompok yakni Ibu Mardiyah sebagai berikut: “Dari bantuan itu saya ikut juga merasakan manfaatnya, akan tetapi hanya sedikit saja. Soalnya alat di rumah ketua semua ”. Sedikitnya manfaat bantuan modal yang dirasakan anggota didukung dari pernyataan hasil wawancara bersama Ibu Bandingah selaku anggota kelompo k “Saya hanya sedikit merasakan manfaat bantuan modal alat “. Bantuan modal dan alat merupakan faktor utama dalam membentuk dinamika Kelompok Wanita Tani “Tri Manunggal” ini. Dengan adanya bantuan modal dan alat mampu maka terbentuknnya kelompok dan meningkatkan produksi emping jagung. Sehingga tujuan produksi dapat tercapai. Akan tetapi anggota kurang merasakan akan manfaat dari bantuan modal dikarenakan mereka jarang sekali menggunakan alat tersebut dan letak alat yang berada di rumah ketua kelompok. Modal dan alat yang merasakan manfaat secara langsung adalah ketua yang menjalankan kegiatan produksi secara mandiri, jadi manfaat bantuan alat dan modal tidak dirasakan langsung oleh anggota lainnya.

b. Penyuluhan

Memiliki ketua yang berprofesi sebagai penyuluh memudahkan kelompok untuk melakukan kegiatan penyuluhan kepada anggota. Dalam dinamika kelompok, penyuluh memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan anggota sehingga memudahkan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Anggota Kelompok Tani Terhadap Peran Pengurus Kelompok Tani dalam Pelaksanaan Musyawarah Kelompok Tani di Kabupaten Langkat

21 135 83

Hubungan peran kelompok tani dengan produktivitas usaha tani benih padi: studi kasus Kelompok Tani Surya Bangkit di Desa Mandalawangi, Kecamatan, Sukasari, Kabupaten Subang

5 23 129

Dinamika Kelompok Tani dalam Usaha Peningkatan Produksi Padi Studi Kasus di Desa Sawangan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang

0 4 112

KETERLIBATAN ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM KEGIATAN LUMBUNG PANGAN (Studi kasus di KWT "MELATI" DUSUN BENYO, KELURAHAN SENDANGSARI, KECAMATAN PAJANGAN , KABUPATEN BANTUL)

0 2 83

SIKAP KONSUMEN TERHADAP DESAIN LABEL KEMASAN PRODUK EMPING JAGUNG PRODUKSI KWT “TRI MANUNGGAL” DESA SENDANG SARI KECAMATAN PAJANGAN KABUPATEN BANTUL

4 45 110

IbM Kelompok Tani Lele Desa Beji Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang

0 5 8

KAJIAN EKONOMI KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI DI DESA BANARAN KAJIAN EKONOMI KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI DI DESA BANARAN Studi Kasus Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo.

0 2 16

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN NYERI MUSKULOSKELETAL ANTARA PRIA DAN WANITA PADA KELOMPOK TANI NIRA Perbedaan Angka Kejadian Nyeri Muskuloskeletal Antara Pria Dan Wanita Pada Kelompok Tani Nira Di Dusun Ngudi Mulyo Pajangan Bantul.

0 3 11

PENDAHULUAN Perbedaan Angka Kejadian Nyeri Muskuloskeletal Antara Pria Dan Wanita Pada Kelompok Tani Nira Di Dusun Ngudi Mulyo Pajangan Bantul.

0 3 4

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN NYERI MUSKULOSKELETAL ANTARA PRIA DAN WANITA PADA KELOMPOK TANI NIRA Perbedaan Angka Kejadian Nyeri Muskuloskeletal Antara Pria Dan Wanita Pada Kelompok Tani Nira Di Dusun Ngudi Mulyo Pajangan Bantul.

0 1 11