xlv pertemuan sampai pada latihan terakhir ketinggian dtambah 9 cm, dengan
tinggi net 2. 43 meter. Penambahan 6 cm ini didasarkan pada beban jarak yang masih harus ditempuh dibagi pertemuan yang masih harus ditempuh.
Jadi 33 cm dibagi 5 minggu pertemuan yang masih tersisa. c.
Ketepatan servis atas kemampuan mengarahkan bola pada servis atas ke daerah lawan yang dikehendaki.
E. Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan diawali dengan memberikan
perlakuan kepada subyek yang diakhiri dengan suatu tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sugiyanto 1990: 21 menyatakan
“tujuan penelitian eksperimental adalah untuk meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat serta besarnya hubungan sebab akibat tersebut dengan cara
memberikan perlakuan treatment terhadap kelompok eksperimen yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan atau
diberi perlakuan yang berbeda”. Rancangan dalam penelitian ini adalah “Pretest-Posttest Design”,
gambar rancangan penelitian sebagai berikut : K 1 Treatment A Posttest
Pretest OP K 2 Treatment B Posttest
Setelah dilakukan pretest subyek dipisahkan dalam dua kelompok yang seimbang. Pengelompokan yang seimbang menggunakan “Ordinal pairing”
sample yang memiliki kemampuan setara dipasangkan, kemudian anggota tiap pasang dipisah dalam dua kelompok.
Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada kemampuan ketepatan servis atas dalam permainan bola voli yang diukur dengan menggunakan lapangan
yang telah dibagi sesuai katagori tempat yang sulit djangkau lawan. Setelah hasil awal didapat dirangking kemudian subyek yang memiliki kemampuan setara
xlvi dipasangkan ke dalam kelompok 1 K 1 dan dalam kelompok 2 K 2. Dengan
demikian kedua kelompok tersebut diberi perlakuan yang berbeda. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan maka disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang
diberikan. Adapun teknik pembagian kelompok dengan cara ordinal pairing
menurut Sutrisno Hadi 1995: 485 adalah sebagai berikut: Kelompok 1
Kelompok 2 1
2 4 3
5 6 8 7
9 dan seterusnya Keterangan :
Pretest : Tes awal ketepatan servis atas.
OP : Ordinal Pairing
K 1 : Kelompok 1
K 2 : Kelompok 2
Treatment A : Latihan servis atas dengan tinggi net bertahap. Treatment B : Latihan servis atas dengan jarak bertahap.
Posttest : Tes akhir ketepatan servis atas.
Sebelum diberi perlakuan kelompok 1 dan kelompok 2 perlu diuji perbedaan agar berangkat dari titik tolak kemampuan yang sama. Dari hasil
analisis data yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan diperoleh nilai t antara tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 = 0.556 sedangkan t tabel = 1.80.
Ternyata t yang diperoleh t dalam tabel yang berarti hipotesis nol diterima. Dengan demikian kelompok 1 dan kelompok 2 berangkat dari titik tolak
kemampuan yang sama.
Perlakuan yang digunakan kedua latihan tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Latihan dilaksankan sebanyak 3 kali pertemuan dalam seminggu
selama 6 minggu sesuai dengan pendapat Harsono 1988: 195.
xlvii 2.
Recovery antar set adalah 2-3 menit. 3.
Beban ditambah setelah 3 kali pertemuan, Harsono 1988: 195 4.
Jumlah ulangan dalam satu set adalah 8-12 kali. M. Sajoto 1995: 34
5. Volume latihan dalam satu sesi 3-4 set, M. Sajoto 1995: 34
6. Repetisi dalam latihan ini adalah 8-12 kali dalam 1 set, M. Sajoto
1995: 34 Selain prinsip latihan diatas, kedua latihan memiliki perlakuan yang
berbeda, antara lain latihan servis atas dengan jarak bertahap jaraknya dikurangi dari jarak sebenarnya yaitu 3 meter dari net dan setelah 3 kali pertemuan secara
bertahap ditambah 1. 20 meter. Hal ini didasarkan pada prinsip beban progresif dari latihan, jadi pada akhir latihan akan sampai mencapai jarak lapangan boli voli
yang sebenarnya 9 meter. Sedangkan latihan servis atas dengan tinggi net bertahap diberi perlakuan
antara lain ketinggian net dikurangi dari tinggi net yang standar dan secara bertahap ditambah sampai pada jarak yang sebenarnya. Pada awal pertemuan
tinggi net 210 cm, dan setelah 3 kali pertemuan ditambah 6 cm, sehingga setelah 6 minggu latihan akan dicapai tinggi net yang standar dari permainan bola voli.
F. Teknik Analisis Data 1.