2.2 Komplikasi pencabutan gigi
Komplikasi pasca pencabutan gigi merupakan suatu respon pasien tertentu yang dianggap sebagai kelanjutan abnormal dari pembedahan, yaitu perdarahan, rasa
sakit, edema dan dry socket.Tetapi apabila berlebihan maka perlu ditinjau apakah termasuk morbiditas yang biasa terjadi atau termasuk komplikasi. Komplikasi-
komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah kegagalan dalam anastesi dan mencabut gigi baik dengan tang atau dengan bein, fraktur dari gigi maupun mahkota yang
dicabut, fraktur tulang alveolar, fraktur tuberositas maksila, fraktur gigi tetangga, fraktur mandibula, perforasi sinus maksilaris, dan laserasi. Perdarahan merupakan
komplikasi yang paling sering terjadi setelah pencabutan gigi.
1,2
Perdarahan ringan dari alveolar adalah normal apabila terjadi pada 12-24 jam pertama setelah pencabutan atau pembedahan gigi.Rasa sakit pada seseorang selalu
merasa berbeda, dimana rasa sakit tersebut memiliki ambang atau tingkatan yang berbeda tiap manusia. Pengontrolan rasa sakit sangat tergantung pada dosis dan cara
pemberian obat terhadap pasien. Rasa sakit pada awal pencabutan gigi, terutama sesudah pembedahan untuk gigi erupsi maupun impaksi sangat mengganggu.Edema
merupakan kelanjutan normal dari setiap pencabutan dan pembedahan gigi, serta merupakan reaksi normal dari jaringan terhadap cedera. Edema adalah reaksi
individual, yaitu trauma yang besarnya sama, tidak selalu mengakibatkan derajat pembengkakan yang sama baik pada pasien yang sama atau pasien yang berbeda.
Usaha-usaha untuk mengontrol edema mencakup termal dingin, fisik penekanan, dan obat-obatan.
1,2,
2.3 Etiologi dan Klasifikasi Komplikasi
Menurut Venkateshwar et al pada tahun 2011, adanya beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi peningkatan komplikasi seperti pengaruh obat antibiotika,
oral hygiene yang buruk dan gigi yang infeksi.
6
Menurut Tong et al, menyimpulkan komplikasi yang terjadi salah satunyaberhubungan dengan pengalaman operator.
7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.Klasifikasi komplikasi pencabutan gigi berdasarkan gambaran klinis.
1
lokal Distant
Immediate fraktur
mahkota,akar,alveolar,tuberositas mandibular, gigi penyangga
kerusakan pada gusi oroantral
fraktur instumentasi kerusakan pada nervus
lingual laserasi pada lidah
tertelannya instrumen
delayed dry socket
infeksi lokal hemoragi sekunder
osteonekrosis penyebaran infeksi
nyeri miofasial hematoma
late Atrofi alveolar
osteomyelitis aktinomikosis
2.4 Penanganan komplikasi.