Jenis Penelitian Populasi dan Sampel .1 Populasi Variabel dan Definisi Operasional No

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan metode survey dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU tentang cara penanganan komplikasi pencabutan gigi. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Bedah Mulut RSGMP FKG USU pada Oktobersampai Desember2015 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa kepaniteraan klinikDepartemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU yang berada di Klinik Bedah Mulut pada Oktober sampai Desember 2015 Universitas Sumatera Utara

3.4 Variabel dan Definisi Operasional No

Variabel Definisi operasional 1 Pencabutan gigi Pencabutan gigi didefinisikan sebagai operasi bedah yang melibatkan pencabutan gigi dari rongga mulut yang terdiri daripada jaringan keras dan jaringan lunak yang dibatasi oleh bibir dan pipi. 2 Pencabutan gigi ideal Pencabutan gigi yang ideal adalah pencabutan sebuah gigi atau akar gigi yang utuh tanpa menimbulkan rasa sakit dengan trauma sekecil mungkin pada jaringan penyangganya sehingga bekas pencabutan akan sembuh secara normal dan tidak menimbulkan problema prostetik pasca bedah. 3 Indikasi pencabutan  Gigi patologis pulpa, tidak dapat dilakukan terapi endodontik.  Gigi dengan karies yang besar.  Penyakit periodontal yang terlalu parah  Gigi malposisi.  Gigi yang mengalami trauma.  Keperluan ortodontik 4 Kontraindikasi pencabutan  Faktor lokal  Faktor sistemik 5 Instruksi pasca pencabutan Intruksi yang diberikan setelah pencabutan, seperti mengigit kassa selama 30 menit hingga 1 jam untuk mengontrol pendarahan Universitas Sumatera Utara 6 Komplikasi yang terdapat pada pencabutan Komplikasi pencabutan gigi adalah akibat dari pencabutan gigi yang tidak tepat.  Fraktur mahkota  Fraktur Alveolar  Fraktur tuberositas maxillaris  Fraktur mandibular  Fraktur gigi antagonis  Laserasi gingiva  Perforasi sinus  Dry socket  Pendarahan 7 Faktor komplikasi terjadi Komplikasi pencabutan gigi dapat terjadi karena faktor lokal maupun sistemik.Mempengaruhi peningkatan komplikasi seperti oral hygiene yang buruk, infeksi atau pengalaman operator. 8 Penanganan komplikasi Pengetahuan tentang teknik-teknik pencabutan gigi diperlukan dalam melakukan tindakan pencabutanagar dapat mencegah atau mengurangi terjadinya efek sampingkomplikasi yang tidak kita inginkan. Selain itu, perawatan pasca pembedahan juga merupakan suatu hal yang penting agar prosedur pencabutan gigi yang dilakukan berhasil dengan baik dan sempurna Universitas Sumatera Utara

3.5 Metode Pengumpulan Data