2.1.2 Manfaat Kewirausahaan
Fungsi dan wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan, yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai
penemu innovator dan perencana planner. Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja
yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu negara Suryana, 2008.
Menurut Kristanto 2009 manfaat kewirausahaan secara individu mikro dan makro :
1. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri
Proses mendirikankegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang cukup lama dengan resiko yang cukup. Dalam jangka panjang akan
terbentuk kemampuan untuk melakukan kontrol apa yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha.
2. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan
Banyak wirausaha melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek karena melihat
kesempatan yang ada sekarang maupun prospek dimasa depan. 3.
Memperoleh manfaat finansial tanpa batas Walaupun keuntungan finansial kadangkala bukan motivasi utama
melakukan kegiatan usaha, namun keuntungan finansial menjadi faktor penting guna kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
4. Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha
Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas masyarakat. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk
dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat setempat.
2.1.3 Minat Berwirausaha
Minat adalah perasaan senang atau kecenderungan hati seseorang yang mengarahkan individu kepada satu pilihan tertentu dengan berpartisipasi terhadap
kegiatan yang menjadi obyek kesukaanya. Minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seseorang lebih tertarik pada suatu obyek
lain. Dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas seseorang yang berminat terhadap suatu obyek tertentu cenderung menaruh
perhatian lebih besar. Jika seseorang telah melaksanakan kesungguhanya kepada suatu objek maka minat ini akan menuntun seseorang untuk memperhatikan lebih
rinci dan mempunyai keinginan untuk ikut atau memiliki objek tersebut. Minat merupakan keadaan psikis yang timbul dari dalam diri seseorang
dimana cenderung lebih suka dan lebih tertarik oleh suatu objek, serta menginginkan objek tersebut tanpa adanya keterpaksaan. Minat menimbulkan
keinginan untuk mengetahui dan mempelajari suatu objek tertentu dengan perasaan senang dan berniat untuk mewujudkanya sebagai pilihan hidup.
Sedangkan Wirausaha dapat diartikan sebagai suatu kemampuan melihat dan menilai-menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses Meredhit, 2000. Berwirausaha didasarkan
Universitas Sumatera Utara
dari kedua pengertian di atas adalah berkemauan dan berkemampuan melihat kesempatan-kesempatan usaha untuk mengambil keuntungan dari padanya dengan
mengambil tindakan yang tepat. Menurut Fuadi 2009 minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan,
serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko
yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan. Minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu
terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya.
Menurut penelitian Mahesa 2012 tentang minat dan wirausaha di atas, minat berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subyek untuk tertarik
menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakanya tersebut. Sedangkan menurut
Fatrika, et al 2009 minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir namun berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor- faktor
yang mempengaruhi minat berwirausaha meliputi karakteristik jenis kelamin dan usia, lingkungan lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat, kepribadian ektraversi, kesepahaman Agreebleness, berani mengambil resiko, kebutuhan berprestasi dan independen, evaluasi diri serta
kepecayaan diri yang lebih dan motif berwirausaha bekerja dan penyaluran ide kreatif.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang
yang mengenal potensi dan belajar mengembangkanya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya Suryana, 2006.
Dengan adanya minat akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, karena di dalam minat terkandung unsur motivasi atau dorongan yang
menyebabkan seseorang melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan. Adapun tiga aspek minat pada diri seseorang menurut Yuwono dan Partini
2008, yaitu : 1.
Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu.
2. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan
menentukan posisi individu dalam lingkungannya. 3.
Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.
2.1.4 Faktor Keluarga