34 6. Sundalap
Balok lintang
7. Niggor atau
Bungkulan Ring balok
8. Lais-lais Rentang
reng 9.
Sendal-sendal Balok Kanopi
10. Rassang Papan yang dimasukkan ke dalam kolom
Sumber: Loebis 2002
2.3.3. Gorga Atau Ornamen
Gorga ornamen adalah salah satu perwujudan budaya masyarakat Batak Toba. Rumah bukan sekedar tempat tinggal manusia. Rumah adalah tempat dan
sumber berkah serta kesejahteraan bagi penghuninya. Agar rumah tetap sanggup menjalankan fungsinya yang sedemikian, si pemilik rumah harus tetap
memperhatikan kekuatan hidup dari rumah yang di huninya. Salah satu cara yang di tempuh untuk mempertahankan kekuatan hidup rumah tadi,orang batak toba
memberikan hiasan pada rumah dan perangkat isi rumahnya berupa hiasan bermakna bukan hanya ornamentasi belaka, melainkan juga sarana-sarana
pendukung daya hidup rumah ungkap keyakinan. Warna yang digunakan menghias rumah batak ialah warna khas batak
toba yakni ‘triwarna’ putih, hitam dan merah. Dalam bahasa batak toba triwarna tersebut dinyatakan sebagai tolubuma: tolu artinya tiga, boma artinya warna
Wahid dan Alamsyah 2013. Gorga adalah ukuran dalam bentuk garis spiral pada permukaan kayu.
Bila satu rumah batak dinamai rumah gorga itu berarti bahwa rumah tersebut
Universitas Sumatera Utara
35 penuh dengan gorga. Gorga ini termasuk seni gaya dongson dengan polo-pola
geometris. Gaya dongson adalah salah satu gaya seni bangsa-bangsa proto– melayu Wahid dan Alamsyah, 2013. Terdapat beberapa jenis Gorga yaitu:
Tabel 2.5. Jenis-Jenis Gorga
No. Gambar Nama
Keterangan
1. Gorga
sitompi
Motif: Motif seperti anyaman.
Motif gorga ini berasal dari bentuk ‘tai tompi’ yakni tali rotan
yang di anyam agak lebar dan di gunakan sebagai pengikat kaki
kerbau.
Letak: Ditempatkan pada
tomboman adop-adop, parhokom sibongbong ari dan tidak pernah
pada ture–ture dan songsong boltok.
Makna: Gorga sitompi dipakasi
untuk hiasan raja atau orang yang sanggup mempersatukan atau
menjalin kesatuan masyarakat layaknya menjalin sebuah
anyaman. Gorga ini melambangkan ikatan
kebudayaan. 2. Gorga ipon-
Motif:
Motifnya kotak-kotak kecil
Universitas Sumatera Utara
36
ipon yang tersusun sepeti deretan
gigi,kata ipon berarti gigi.
Letak: Gorga motif ini biasanya
di tempatkan pada jenggar, ture- ture dorpi jolo dan songsong
boltok.
Makna: Gorga ini
mengisyaratkan pesan betapa pentingnya kemajuan hidup serta
rasa tolong menolong dan saling melengkapi. Ataupun
perlambangan dari suatu hasrat akan kesuksesan dan kemajuan
pribadi keluarga, maupun masyarakat.
3. Gorga
simeol-meol
Motif: Gorga simeol-meol
merupakan motif gorga yang di deformasikan dari gerakan
tumbuhan lumut yang melenggak lenggok. Gerak yang dihasilkan
memberi irama dan garis melengkung kedalam dan meliuk
keluar. Sehingga satu kesatuan gorga ini terkesan tampak
mengikuti pola huruf S ataupun pola angka 8.
Universitas Sumatera Utara
37
Letak: Biasanya di tempatkan
pada jenggar,ture-ture, dorpi jolo dan songsong boltok.
Makna: Gorga simeol-meol ini
merupakan simbol kegembiraan akan hidup duniawi.
4. Gorga
dalihan na tolu
Motif: Bentuknya bebas
merupkan gambaran jalinan mengikat mengartikan jalinan
dalihan na tolu yang menuntun segenap bentuk perikatan
kekeluargaan masyarakat Batak Toba.
Letak: Biasanya di letakan pada
dorpi jolo.
Makna: Sebagai pengingat
pemilik rumah agar senantiasa hormat kepada pihak hula-hula
dan sifat membujuk pihak boru serta sikap hati–hati terhadap
dongan sabutuha.
5. Gorga iran-
iran
Motif: Iran–iran adalah sejenis
alat pemanis wajah manusia agar tampak manis dan berwibawa
dihadapan orang lain. Gorga iran– iran merupakan bentuk tumbuhan
Universitas Sumatera Utara
38
merambat.
Letak: Biasanya di letakan pada
songsong boltok.
Makna: Sebagai simbol
kecantikan atau manis.
6. Gorga
silintong
Motif: Merupakan tanda yang
berbentuk visualisasi dari tiruan putaran air dalam suatu wadah.
Letak: Gorga ini ditempatkan
pada dorpi jolo
Makna: Mengartikan pusaran air
yang indah.
7. Gorga
sitangan
Motif: Bentuk gorga ini
menyerupai dua buah gorga simeol–meol yang dipasang
berhadapan.
Letak: Gorga ini ditempatkan
pada dorpi jolo.
Makna: Kewajiban tuan rumah
untuk ramah, hormat, sopan berhadapan dengan tamu.
8. Gorga
sihoda-hoda
Motif: Bentuknya menyerupai
orang yang sedang menunggangi kuda.
Letak: Diletakkan pada
parhongkom dinding samping.
Universitas Sumatera Utara
39
Makna: Pemilik Rumah sudah
berhak melaksanakan pesta besar mangalahat horbo
9. Gorga
simataniaria
Motif: Bentuknya mirip matahari.
Letak: Ditempatkan pada sebelah
kiri dorpi jolo.
Makna: Penerangan kesuburan
dan kehidupan bagi pemilik rumah.
10. Gorga singa-
singa
Motif: Bentuknya adalah wajah
manusia yang berwibawa dengan lidah terjulur sampai ke dagu.
Kepala beserban dengan kain tiga kali lilitan dan sikap kaki berlutut.
Letak: Gorga ini diletakan di
sebelah kan dan kiri dorpi jolo
Makna: Berwibawa.
11. Gorga
boraspati
Motif: Boraspati cecak dapat
menempel berjalan di berbagai bentuk sisi dan bidang.
Letak: Dorpi jolo,parhongkom
rumah dan pintu sopo.
Makna: Kecerdasan,
kebijaksanaan dan perlindungan.
Universitas Sumatera Utara
40
12. Gorga gaja
dompak
Motif: Bentuknya seperti gorga
jengger hanya berbeda penempatan nya.
Letak: Santung–santung atau
pada dorpi jolo.
Makna: Simbol Kebenaran.
13. Gorga buah
dada
Motif: Gorga buah dada ini
berjumlah delapan buah yang di tempatkan di parhongkom,empat
buah berada dikiri dan empat buah di kanan.
Letak: Diletakan depan mulut
boras pati.
Makna: Sebagai lambang
Kesuburan.
14. Gorga
jenggarjorn gom
Motif: Menyerupai muka
manusia.
Letak: Gorga ini di tempatkan
pada bagian tomboman adop– adop dan halang gordang.
Makna: Sebagai simbol penjaga
keamanan yang akan menolak segala bentuk ancaman
pengganggu.
Universitas Sumatera Utara
41
15. Gorga ulu
paung
Motif: Ulu paung berbentuk muka
raksasa setengah manusia setengah hewan. Ulu paung
sekilas terlihat mirip wajah manusia bertanduk kerbau.
Letak: Pada bagaian ujung atas
atap.
Makna: Menggambarkan
kekuatan dan sebagai tanda hagabeon parhorasan banyak
keturunan.
Sumber: Wahid Dan Alamsyah 2013
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang