3.4 Bahan Analisis
Sumber data primer yang menjadi bahan analisis penelitian ini adalah:
Judul : Mendayung Impian
Pengarang : Reyhan Abdurrohman
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal Buku : 308 halaman
Ukuran :
2.5 X 19.5 cm Cetakan
: Pertama
Tahun : 2014
Warna Sampul : Perpaduan warna jingga dan cokelat
Gambar Sampul : Seorang lelaki yang membawaransel berdiri di atas perahu yang berada di sungai dengan
suasana pagi hari. Desain Sampul
: Hadi. Sumber data yang dipaparkan merupakan data yang dianalisis sebagai data utama. Dalam
penelitian ini juga diperlukan data sekunder, yaitu buku-buku sastra, artikel internet, dan sebagainya.
BAB IV KEPRIBADIAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
TOKOH UTAMA
4.1 Kepribadian Tokoh Utama
Kepribadian yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah kepribadian tokoh utama dalam novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abdurohman dengan mempergunakan teori
psikoanalitis Carl Gustav Jung. Tokoh utama yang terdapat dalam novel ini adalah Tevano. Tokoh Tevano yang mendominasi keseluruhan isi cerita dan diutamakan penceritaanya oleh
pengarang dalam novel ini. Isi dalam novel ini menceritakan permasalahan kehidupan Tevano yang secara runtut oleh pengarang. Dimulai dari keputusannya pergi ke pedalaman Kalimantan
untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang guru. Jadi, tokoh atau pelaku utama dalam novel ini adalah Tevano.
Kepribadian tokoh utama dalam novel ini akan dianalisis mempergunakan teori psikoanalitis Carl Gustav Jung. Jung mengatakan kepribadian seseorang terdiri dari dua alam
yaitu alam kesadaran dan alam ketidaksadaran. Antara kesadaran dan ketidaksadaran menurut Jung sama pentingnya dalam menentukan kepribadian seseorang. Keduanya berhubungan
kompensatoris dan saling berlawanan. Hal ini terlihat pada kepribadian Tevano, pada kesadarannya dia bertipe perasa dan ekstrovert terbuka. Sehingga, ketidaksadaran Tevano
bertipe pemikir dan introvert tertutup. Kedua komponen kesadaran yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa berada di alam kesadaran
Tevano yang merupakan sifat dasar Tevano dan tidak akan berubah dalam menghadapi
lingkungan yang berbeda-beda namun hanya berada di diri Tevano. Menurut kesadaran, yakni fungsi jiwa Tevano adalah pribadi perasa dan berdasarkan sikap jiwa Tevano adalah pribadi yang
ekstrovert. Ketidaksadaran Tevano yakni ketidaksadaran pribadinya bertipe pemikir dan
ketidaksadaran kolektifnya adalah intuitif. Tipe inilah yang secara tidak disadari Tevano keluar dari dirinya yang tampak pada sifatnya yang mempunyai rasa keingintahuan yang besar dan
tidak sabar. Penjelasan mengenai kepribadian Tevano akan lebih mendetail akan dijelaskan dalam pembahasan berikut ini.
4.1.1 Kepribadian Tokoh Utama Berdasarkan Kesadaran
Kesadaran ego adalah merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku sifat yang umumnya
dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya. Berdasarkan kesadaran, kepribadian
seseorang akan dibagi menjadi dua bahagian yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa. Kepribadian berdasarkan fungsi jiwa dan sikap jiwa berada di alam kesadaran. Kedua komponen ini
merupakan kepribadian yang dasar dari seseorang dan tidak akan berubah walaupun berada di lingkungan yang berbeda-beda.
Kepribadian Tevano berdasarkan fungsi jiwa adalah perasa dan sikap jiwanya adalah ekstrovert terbuka. Kedua komponen kepribadian ini merupakan kepribadian yang dasar pada
diri Tevano dan tidak akan berubah walaupun dia berada di lingkungan yang berbeda-beda.
a. Fungsi Jiwa
Menurut fungsi jiwa Tevano merupakan pribadi yang rasional perasa. Fungsi ini yang sangat mendominasi dari fungsi-fungsi dari yang lain dalam diri Tevano. Tevano orang yang
banyak menggunakan perasaan dalam melakukan sesuatu. Tevano berani mengambil keputusan dan optimis akan berhasil. Tevano menyakini apa yang diputuskannya telah benar tampak dari
perilakunya, ia merasa yakin bahwa keputusannya menolak permintaan ayahnya untuk melanjut kuliah S2 di luar negeri benar dan ia lebih memilih menjadi seorang guru di pedalaman
Kalimantan. Tevano memiliki tekad yang kuat untuk dapat mewujudkan impiannya menjadi seorang pengajar. Dia nekat meninggalkan rumah dan keluarganya untuk berangkat ke desa
Meliau pedalaman di Kalimantan Barat demi menjadi seorang pengajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan fungsi jiwa yang dominan dalam diri
Tevano adalah perasa. Jadi kepribadian Tevano berdasarkan fungsi jiwa adalah perasa. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan sifat-sifat Tevano sebagai berikut.
1.Yakin dalam Membuat Keputusan Sifat Tevano yang yakin dalam membuat keputusan adalah dia merasa yakin bahwa
keputusannya untuk pergi ke Kalimantan untuk menjadi seorang guru. Keputusannya menjadi seorang guru dan mengabdikan diri demi kebahagiaan anak-anak di SD Mini Penggerak. Hal ini
dapat dilihat dalam kutipan berikut: Ia bermaksud membeli beberapa buku untuk murid SD Mini Penggerak di
Kampung Meliau. Rupanya langkah untuk ke Kalimantan sudah mantap. Kini, hati Vano sudah sangat mantap untuk pergi ke Kalimantan menjadi guru, mengabdikan
diri, dan membagi kebahagiaan untuk SD Mini Penggerak. MI: 39
Keputusan Tevano untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang guru mendapat hambatan dari ayahnya, tetapi dia merasa yakin bahwa keputusan yang telah diambilnya telah
tepat. Seperti dalam kutipan berikut ini: ”Memangnya, apa yang kamu sukai? Jadi guru? Tidak, tidak. Papa tidak akan
setuju dengan cita-citamu itu. Tidak ada masa depan yang cerah dengan kamu menjadi guru, Van.” Papanya menaikkan sedikit suaranya.”Tapi itu cita-cita Vano
sejak kecil, Pa. Sejak kecil Dan Vano ingin mewujudkannya.” Vano meyakinkan Papa. Suaranya sengaja ia sejajarkan. MI:11
Kutipan di atas tergambarkan walaupun ayahnya melarang Tevano menjadi seorang pengajar, dia tetap yakin dalam keputusannya menjadi seorang guru dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Tevano akhirnya berangkat ke Kalimantan Barat dan mewujukan cita-citanya menjadi seorang guru di SD Mini Penggerak.
Tevano juga yakin dalam keputusannya untuk anak-anak harus mengikuti perlombaan baca puisi antarsekolah. Ini merupakan kesempatan baik bagi anak-anak untuk ikut lomba yang
selama ini tidak pernah ikut dalam lomba tersebut. Tevano merasa yakin anak-anak akan menyetujui ikut lomba dan dia optimis anak-anak akan dapat memenangkan lomba tersebut.
Kesempatan ini merupakan kesempatan yang baik bagi anak-anak untuk biasa mengenal dunia luar. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:
“Ini kesempatan bagus. Anak-anak pasti menyetujuinya. Saatnya sekolah ini mengepakkan sayap. Anak-
anak bias tahu dunia luar sana juga. Saya sangat setuju.” Vano terlihat bersemangat. MI:138
Kutipan di atas dapat disimpulkan Tevano sangat yakin anak-anak akan ikut dalam perlombaan baca puisi antarsekolah. Tevano merupakan seorang yang sangat yakin dalam
membuat keputusan dan berusaha mewujudkan keputusan yang telah diambilnya tersebut. Dalam mengambil keputusan dia selalu menggunakan perasaannya.
2. Peduli Terhadap Orang Lain Sebagai mahkluk sosial kita pasti membutuhkan kehadiran orang lain. Manusia juga
harus mempunyai rasa peduli terhadap orang lain dan keadaan orang lain. Tevano juga mempunyai perasaan peduli terhadap orang lain. Dia sangat peduli dengan keadaan orang yang
ada di sekitarnya atau kondisi yang dialami orang lain. Tevano sangat peduli terhadap anak- anak yang tidak dapat sekolah. Pada masa sekolah Tevano pernah ikut bergabung dengan
kelompok peduli gelandangan. Kelompok mereka mengajar bagi anak-anak gelandangan yang tidak mampu sekolah formal. Mereka sangat peduli terhadap keadaan anak pengamen dan
pengemis. Hal tersebut tergambar dalam kutipan berikut: Dulu waktu SMK saja, aku ketahuan bergabung kelompok peduli gelandangan.
Saat tengah membantu mengajar anak-anak pengamen, dimaki Papa habis-habisan. MI:17
Sifat Tevano sangat peduli terhadap orang lain dapat dilihat dari kepedulian dia terhadap anak-anak yang ada di SD Mini Penggerak pedalaman Kalimantan Barat. Sehingga Tevano
sangat peduli, hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini: Vano tiba-tiba ingat dengan SD Mini Penggerak. SD pinggiran yang kekurangan
buku bacaan pun buku ajar. Ia langsung berjalan menuju rak buku cerita anak. Juga mencari-cari buku ajar. Ia bermaksud membeli beberapa buku untuk murid SD di
Kampung Meliau itu. MI: 38
Kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Tevano sangat peduli dengan keadaan murid SD Mini Penggerak yang pasti kekurangan buku pelajaran. Hati Tevano tergerak untuk membeli
beberapa buku untuk diberikan kepada murid-murid yang ada di sana. Sifat kepedulian Tevano dapat dilihat saat dia berada di sebuah toko buku. Tevano sangat
peduli terhadap dua orang anak pengemis. Hal dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:
Si laki-laki ingin masuk membeli buku, tapi si perempuan tak mengiyakannya, tidak punya uang katanya. Ada satpam yang menghampiri mereka. “Sana Pergi
dari sini Pengamen libur” bentak satpam itu. ”Ayo, pergi. Kakak tidak punya uang.” ”Oh, buku? Emang mau beli buku apa?” Vano mencoba bersikap ramah
kepada kedua anak itu agar mereka tidak takut. ”Ayo, masuk. Kakak belikan buku
yang kalian inginkan.” Mereka berlari menuju rak buku bagian cerita anak. Mereka sangat bersemangat sekali memilih buku-buku yang menarik, juga buku untuk
dibagikan ke teman-teman mereka. MI:38
Kutipan di atas Tevano merupakan seorang yang sangat peduli terhadap orang lain. Dia sangat peduli dengan keadaan dua orang anak pengemis tersebut yang ingin membeli buku tetapi
tidak memiliki uang. Akhirnya ia mengajak kedua anak tersebut untuk masuk ke toko buku tersebut dan memilih buku sesuka hati anak tersebut. Tevano juga menanyakan kenapa kedua
anak pengemis tersebut tidak masuk sekolah. Seharusnya anak-anak tersebut masuk sekolah seperti anak-anak pada umumnya. Tevano prihatin dengan kedua anak-anak pengemis tersebut
tidak sekolah, akibat tidak ada biaya sekolah dan tidak ada biaya membeli seragam sekolah. Karena orangtua mereka adalah pengemis.
Sesudah membeli buku untuknya dan untuk kedua anak tersebut, Tevano juga mengajak kedua anak tersebut untuk minum es cendol di depan toko buku. Vano sangat senang melihat
kedua anak itu menikmati es cendolnya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini: Sebelum dua anak tersebut pergi, Vano mengajak mereka untuk minum es cendol
di depan toko buku. Mereka pun menyetujuinya dengan senang hati. Vano memandang mereka yang terlihat lahap sekali menikmati esnya. Ia merasa senang.
MI:39
Tevano juga sangat peduli terhadap keadaan Lestari. Ketika Lestari dipaksa harus menikah dengan pria dari negeri Malaysia yang telah mempunyai istri tiga. Bapak Lestari
memiliki utang yang sangat banyak kepada pria tersebut tetapi dia tidak mampu untuk melunasinya. Akhirnya Lestari harus mau menikahi pria tersebut, sehingga utang-utang
bapaknya akan dianggap lunas. Lestari tidak mengetahui bahwa bapaknya membuat kesepakatan dengan pria tersebut. Lestari juga akan dibawa ke negerinya jika mereka menikah. Melihat
keadaan tersebut Tevano sangat tersentuh, dia berusaha membantu Lestari keluar dari masalah tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut ini:
”Dengan pria beristri tiga itu Apai berutang. Pria itu mengiginkan aku menjadi istri keempatnya. Denga begitu utang Apai akan dianggap lunas seluruhnya. Apai
menyetujuinya tanpa bertanya dahulu denganku. Mungkin jika utang itu lunas, aku
tidak harus menikah dengan pria itu.” Lestari menghela napas. ”Aku hanya tidak mau meninggalkan anak-anak karena sudah pasti aku akan dibawa pria itu ke
negaranya”. Vano masih berada di rumah Lestari, menunggu bapaknya Lestari untuk menanyakan detail tentang utang itu. Vano tak tega melihat Lestari yang
terpaksa menikah dengan pria yang tidak ia cintainya. Ia cemburu. Apalagi dengan itu, Lestari akan meninggalkan anak-anak di SD Mini Penggerak. MI:236
Kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Tevano sangat peduli terhadap Lestari. Tevano tidak tega melihat keadaan Lestari yang harus terpaksa menikah dengan pria yang tidak
dicintainya. Tevano berusaha membantu Lestari dalam menghadapi permasalahan tersebut. Tevano menunjukkan rasa kepeduliannya yaitu dengan ia ingin berbicara dengan bapaknya
Lestari dan mencari jalan keluar dari masalah tersebut. Bahkan dia bersedia melunasi semua hutang-hutang bapaknya Lestari agar Lestari tidak jadi menikah dengan pria tersebut. Tevano
merasa cemburu jika Lestari menikah dengan pria tersebut karena dia sudah menaruh hati kepada wanita tersebut.
3.Punya Tekad yang Kuat Tevano merupakan seorang yang mempunyai tekad yang kuat. Tevano memiliki
kemauan kehendak yang pasti untuk melakukan sesuatu sehingga mendapat hasil yang maksimal. Tevano mempunyai kebulatan hati yang kuat untuk meraih impiannya menjadi
seorang guru. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:
”Tapi itu cita-cita Vano sejak kecil. Pa. Sejak kecil Dan Vano ingin mewujudkannya”. Vano meyakinkan Papa. ”Percayalah, Van. Kamu tak akan
bahagia menjadi guru. Gajinya sedikit”. Papanya membrondong argumen lagi. MI: 11
Tevano mempunyai tekad yang kuat untuk mengajari anak-anak di SD Mini Penggerak. Dia sangat bertekad sehingga anak-anak di sana dapat meraih impiannya. Walaupun cita-citanya
tersebut mendapat hambatan dari ayahnya sendiri, ia tetap bertekad untuk mewujudkan impiannya tersebut. Vano ingin membantu anak-anak yang tidak bisa sekolah, dia ingin
membagi keberuntungannya yang bisa sekolah hingga jenjang yang tinggi. Tevano juga yakin anak-anak akan menggapai impian mereka, hutan tidak menjadi
penghalang mereka. Walaupun sekolah anak-anak berada di tengah hutan. Seperti yang tergambar dalam kutipan berikut ini:
Tekadnya semakin kuat. Vano akan mendidik anak-anak agar mampu bersaing dan menggapai impian. Ia menggenggam kedua tangannya, lalu meninju ke tiang kayu
di samping kanannya.”Aku akan buktikan. Kuyakin mereka bisa.” Matanya tajam menatap ke depan. MI:107
Beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Tevano memiliki sifat punya tekad yang kuat. Tekad yang kuat yang ada dalam dirinya ditunjukkannya saat ia ingin meraih
impiannya menjadi seorang guru. Walaupun bapaknya tidak mengizinkannya menjadi seorang guru ia selalu bertekad mampu meraih impiannya tersebut. Sebuah impian yang sangat mulia
yaitu menjadi seorang guru walaupun tidak ada bayaran sama sekali. Ia ingin anak-anak di desa Meliau mampu bersaing dan meraih sukses.
4. Semangat yang Kuat Menurut KBBI 2005:1025, semangat adalah seluruh kehidupan batin manusia,
perasaan hati, kemauan, gairah untuk bekerja, berjuang, dan sebagainya. Semua manusia
memiliki sifat semangat yang kuat. Semangat yang kuat dimiliki sesorang dalam melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Sifat Tevano yang memiliki semangat yang kuat dapat dilihat seperti yang tergambar dalam kutipan berikut ini:
”Dan ini saatnya anak-anak untuk bangkit. Kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini”. Vano semakin bersemangat. Api sudah membakar
semangatnya.MI: 138
Kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Tevano memiliki semangat yang kuat. Tevano sangat bersemangat untuk membawa anak-anak di SD Mini Penggerak ikut dalam perlombaan
baca puisi antarsekolah. Walaupun Lestari teman pengajar di sekolah tersebut tidak setuju dengan maksud Tevano, ia sangat bersemangat untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang
mereka peroleh. Tevano juga sangat bersemangat untuk segera mengajar anak-anak di sekolah. Hal ini
dapat dilihat dalam kutipan berikut ini: ”Hah Sudah jam Sembilan. Mengapa Apai Sahat tidak membangunkan? Harusnya
aku sudah berada di SD itu.” Vano terlihat kesal. MI:73
Kutipan di atas tersirat sifat Tevano yang penuh semangat segera dapat mengajar di sekolah dasar Mini Penggerak. Dia tampak kesal karena, Apai Sahat tidak membangunkannya.
Tevano bangun terlambat yaitu pukul Sembilan pagi. Dia seharusnya sudah berada di sekolah pada pukul tersebut. Tevano sangat bersemangat mengajar anak-anak yang ada di sekolah Mini
Penggerak
. Pada suatu saat Tevano jatuh sakit karena, dia kehujanan pulang mengajar. Tetapi Tevano sangat semangat untuk pergi mengajar esok harinya. Dia tidak memperdulikan
kesehatannya, tetap pergi mengajar seperti biasanya. Tetapi Apai Sahat tidak mengizinkannya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut:
”T-t-tapi, Apai. S-s-saya ingin m-m-mengajar.” Suara Vano sangat lemah. “Tidak untuk hari ini”. Apai Sahat menjawab tegas. “A-a-anak-anak membutuhkan s-s-
saya, Apai .” ”Dan kamu lebih membutuhkan istirahat.” “T-t-tapi--” ”Pan Ini demi
kesehatanmu” Suara Apai Sahat meninggi. ”Apai, besok saya berangkat, ya. “Vano memasang wajah penuh harap. “Kamu mash harus istirahat, Pan.” ”Saya sudah
sembuh kok. Ini saja sudah sehat.” Vano berdiri. Ia langsung menaikturunkan tangannya memperlihatkan pada Apai Sahat kalau ia sudah benar-benar sembuh.
MI:126
Tevano sangat bersemangat untuk mendidik anak-anak yang berada di SD Mini Penggerak. Vano mengajar anak-anak dengan caranya sendiri. Ia tidak setuju dengan cara
mengajar Lestari yang hanya terfokus ke materi. Menurutnya materi tidak harus disampaikan dengan mencatat dan menjelaskan dengan suasana tegang. Suasana harus menyenangkan dan
rasa ingin belajar terpatri di jiwa masing-masing anak. Walaupun Lestari tidak setuju dengan cara mengajar Tevano, ia sangat bersemangat untuk mendidik anak-anak tersebut. Hal tersebut
dapat dilihat dalam kutipan berikut ini: ”Aku akan membuat mereka meraih impian mereka Hutan tak akan menjadi
penghalang mereka Ingat itu” Vano berteriak pada Lestari yang terlihat menjauh. Lestari tak sedetik pun berhenti dan menoleh ke belakang. Ia tetap berjalan dan
pada akhirnya
menghilang di
antara pohon
yang menjulang.
Semangat Vano berkobar. Kata-kata yang keluar dari mulut Lestari terlalu meremehkan anak-anak. MI:107
Kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Tevano juga memiliki sifat semangat yang kuat. Dia selalu bersemangat, walaupun menghadapi berbagai rintangan. Dia bahkan tidak
memperdulikan kesehatannya untuk bisa mengajar. Berdasarkan penjelasan di atas Tevano memang memiliki kepribadian berdasarkan fungsi
jiwa adalah perasa. Jadi fungsi jiwa yang dominan dalam diri Tevano adalah perasa dibandingkan daripada fungsi jiwa yang lain. Hal tersebut dibuktikan dengan sifat Tevano yaitu
yakin dalam membuat keputusan, peduli terhadap orang lain, punya semangat yang kuat, dan punya tekad yang kuat.
a. Sikap Jiwa