Faktor Motif Cinta Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Mendayung Impian Karya Reyhan M. Abdurohman: Analisis Psikologi Sastra

”Justu itu, Pa. Vano ingin membantu mereka yang tidak bisa sekolah. Mereka yang tidak beruntung. Vano ingin membagi keberuntungan Vano, bukan menikmatinya sendiri seperti ini. Vano langsung menceritakan semuanya. Tentang penolakan studi S2 sampai rencana ingin kabur menjadi guru ke Meliau. MI:27 Kutipan di atas menunjukkan sikap dewasa Tevano yang terlihat menghadapi tantangan dan rintangan dari orang tuanya. Membuat dia menjadi seorang yang optimis dari pemikiran dan tindakan yang dewasa.

b. Faktor Motif Cinta

Motif cinta ini mempengaruhi Tevano menjadi seorang yang yakin akan keputusannya dan selalu optimis. Tevano yakin kalau suatu saat nanti ia akan mewujudkan cita-citanya. Dengan kasih sayang dan motivasi dari orang-orang yang selalu memberikan perhatian dan semangat kepadanya membuat Tevano selalu yakin bahwa apa yang ia lakukan adalah benar. Karena motif cinta juga membuat Tevano menjadi seorang anak yang manja. Motif cinta tersebut datang dari kedua orang tuanya terutama dari ibunya. Faktor motif cinta dari ibunya sehingga Vano mempunyai sifat manja dapat dilihat dalam kutipan berikut: Di atas ranjang, Vano masih bersembunyi di bawah selimut tebal. Mama hanya menggeleng, berjalan ke arah jendela,... “Van, Van. Bangun. Sudah siang.” Mama menyibakkan selimut yang menutupi tubuh Vano. ”Masih ngantuk, Ma. Mama Papa duluan saja.” Vano menarik selimutnya lagi dan pura- pura menutup mata. ”Tapi, ini sudah siang, Van. Ayolah, Van… jangan manja, ah.”MI:21 Kutipan di atas dapat dilihat faktor cinta dari ibunya yang membuat Tevano menjadi memiliki sifat manja. Kebiasaan ibu Vano membangunkannya dari tidurnya setiap pagi dan mengajak Vano makan pagi. Karena motif cinta dari seorang ibu terhadap anaknya. Hal tersebutlah yang menjadi faktor membuat Vano menjadi manja. Motif cinta juga dialami Vano terhadap Lestari, seorang teman guru di SD Mini Pengerak. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut ini: Diam-diam ada getaran aneh yang merasuki hati. Sebuah perasaan yang pernah ia rasa sebelumnya dengan seorang wanita keturunan Paris. Hatinya bergetar saat bersama Lestari. Apakah ini getaran yang sama seperti dulu? Tidak, tidak. Vano tak mau impiannya terhalang hanya karena cinta. Padahal impian itu baru saja terwujud. MI:224 Kutipan di atas Tevano merasa ada getaran cinta yang merasuki hatinya. Sejak ia mengenal Lestari, hatinya bergetar saat bersama Lestari. Hal tersebut mengingatkannya dengan seorang wanita keturunan Paris saat dia masih kuliah di Prancis. Faktor motif cita membuat Tevano memiliki kepribadian yang terbuka ekstrovert dan perasa yakni dengan sifatnya senang membantu Lestari. Ia membantu Lestari yang akan menikah dengan pria yang tidak ia cintai. Vano tidak rela wanita yang dia cintai menikah dengan orang lain, sehingga ia senang membantu Lestari. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut ini: Vano tersentak. Tidak mungkin. Lestari yang katanya tidak punya kekasih, tiba-tiba mau menikah. Ada sedikit kecemburuan di hatinya, tapi ia berusaha menutupi. ”Tapi, aku tetap akan membantumu Lestari. Aku tidak mau kamu menikah dengan pria itu karena…” Vano menggantung kalimatnya. MI:239 Kutipan di atas dapat disimpulkan Vano senang membantu Lestari karena adanya faktor cinta. Cinta yang dirasakannya saat mereka pertama bertemu dan Vano masih memendam perasaan tersebut.

c. Faktor Frustasi