Pel abel an To ta l Super Vertex-Magi c pada Graf

20

BAB I V PE MB AHAS AN

4.1 Pel abel an To ta l Super Vertex-Magi c pada Graf

Menurut MacDougall et al. [8], pelabelan total super vertex-magic adalah suatu bijeksi λ dari VG ฀ EG ke bilangan bulat 1, 2, ฀ , + dengan syarat bahwa untuk setiap VG berlaku ̊ dengan k bernilai konstan disebut konstanta magic dan λVG = {1, 2,฀ , υ}. Teorema 4.1.1 Jika G mempunyai suatu pelabelan total super vertex-magic, maka 1 1 2 Bukti Diberikan graf G dan λ adalah pelabelan total super vertex-magic pada graf G sedemikian sehingga setiap vertex berbobot k. Jika 껐 , , , υ maka 1,2, , dengan k 1, 2, , . Ditulis kembali rumusan matriks adjacency label, yaitu matriks simetris n ̊ dengan k, u = 1, 2, , sehingga n ̊ , ̊ jika ̊ jika k u 0 lainnya 4 1 dengan , ̊ adalah label edge dan adalah label vertex. Syarat magic menyiratkan bahwa jumlah semua entri pada baris ke-i dan kolom ke-j harus konstan dan senilai dengan konstanta magic k, untuk setiap i = 1, 2, ฀ ,υ. Oleh karena itu diperoleh hubungan n n n υ , k 1, 2, , 4.2 Menurut persamaan 4.1, n ̊ untuk i = j bernilai sehingga persamaan 4.2 dapat disajikan n n a n υ n n a n υ ฀ υ n υ n υ n υ ,υ , hasil penjumlahan semua baris adalah υ 2 n n a n υ ,υ 4.3 Menurut persamaan 4.1, jika edge ̊ E maka a ij = λ , ̊ yang berlabel mulai dari 1 sampai dengan , sehingga persamaan 4.3 dapat dituliskan 1 2 2 1 2 ] 1 2 2 1 1 2 4 4 1 2 1 1 1 1 2 dan diperoleh konstanta magic pada graf, yaitu 1 1 2 4 5 ฀ Teorema 4.1.1 menghasilkan Akibat 4.1.2 dan Akibat 4.1.3. Akibat 4.1.2 Jika graf G mempunyai pelabelan total super vertex-magic, maka | 1 jika ganjil dan |2 1 jika genap. Akibat 4.1.3 Jika G adalah graf berorder genap yang mempunyai pelabelan total super vertex-magic maka 0 ذ Ƽ 8 dan 0 atau 3 ذ Ƽ 4; atau 4 ذ Ƽ 8 dan 1 atau 2 ذ Ƽ 4. Teorema 4.1.4 Jika suatu graf r-regular G berorder mempunyai pelabelan total super vertex-magic, maka dan r mempunyai parity yang berlawanan dan jika 0 ذ Ƽ 8 maka 0 ذ Ƽ 4, jika 4 ذ Ƽ 8 maka 2 ذ Ƽ 4 Bukti Diasumsikan suatu graf r-regular G mempunyai order , dengan bernilai ganjil, dan graf G memiliki pelabelan total super vertex-magic. Jumlah edge dalam graf G dinotasikan . Menurut Fletcher et al. [3], jumlah derajat semua vertex dalam suatu graf sama dengan dua kali size. Oleh karena setiap vertex dalam graf r-regular G mempunyai derajat yang sama yaitu r, maka size ε dapat disajikan 2 4 6 Substitusi persamaan 4.6 ke konstanta magic 4.5 ditampilkan sebagai berikut. 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 Karena harus integer, 2 υ 1 dan 1 harus mempunyai parity yang sama sehingga jika ganjil maka r genap, jika genap maka r ganjil. Merujuk pada Akibat 4.1.3 dan υ , maka dapat dikatakan bahwa graf r- regular G berorder genap a. jika 0 ذ Ƽ 8 maka υ 0 ذ Ƽ4. b. jika 4 ذ Ƽ 8 maka υ 2 ذ Ƽ 4. ฀ Teorema 4.1.4 menyatakan bahwa jika suatu graf super vertex-magic berderajat ganjil maka mempunyai order genap. Jika graf super vertex-magic berderajat genap maka ber-order ganjil. Teorema 4.1.4 mengakibatkan gabungan disjoint m graf r-regular dengan setiap komponen ber-order memuat pelabelan total super vertex-magic a. jika r genap maka nilai ذ dan ganjil, b. jika r ganjil maka nilai ذ atau genap. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa a. jika cycle ú mempunyai pelabelan total super vertex-magic jika t ganjil, b. jika gabungan disjoint m cycle ذú mempunyai pelabelan total super vertex-magic jika ذ dan t ganjil, c. jika graf circulant ú 1,2, , t 1 2 ⁄ mempunyai pelabelan total super vertex- magic jika t ganjil, d. jika gabungan disjoint m graf circulant ذú 1,2, , t 1 2 ⁄ mempunyai pelabelan total super vertex-magic jika ذ dan t ganjil.

4.2 Pel abel an To ta l Super Vertex-Magi c pada C ycle