Marsirumpa dalam Siklus Pekerjaan Umum

4.4.3 Marsirumpa dalam Siklus Pekerjaan Umum

Jenis marsirumpa yang terdapat dalam siklus pekerjaan umum di KecamatanPalipi adalah yang dilakukan secara kerja sama seperti pauli dalan, pauli bondar, dan pauli mual merupakan marsirumpa atau kerja baktiyang dilakukan secara bersama-sama. Akan tetapi, marsirumpa atau kerja bakti tersebut sudah mulai pudar pada masyarakat di Kecamatan Palipi. 4.4.3.1 Prformansi Marsirumpa yang Dilakukan Secara Bersama-Sama dalam Kegiatan Pauli Dalan Perbaikan Jalan pada Masyarakat di Kecamatan Palipi Di Kecamatan Palipi performansi kerja bakti dimulai dari pihak keluarga atau pemuka kampung yang mengarahkan temannya atau warga satu kampung untuk melakukan gotong-royong pauli dalan. Kemudian setelah pihak pemuka kampung sudah mengajak warga, mereka akan terlebih dahulu bermusywarah untuk menentukan dari mana yang terlebih dahulu dikerjakan, menetukan peralatan apa saja yeng diperlukan, setelah disepakati bersama maka mereka akan bersama- sama untuk pauli dalan. Kegiatan pauli dalan dilakukan oleh pihak laki-laki dan juga pihak perempuan dengan jumlah 20 orang yang berasal dari kempung yang berbeda. Untuk melaksanakan kegiatan marsirumpa dalam perbaikan jalan pauli dalan pada masyrakat Batak Toba yang ada dikecamatan Palipi, biasanya ada satu orang sebagai penggerak untuk memberi arahan yang bisa dipercayai masyarakat sehingga kegiatan dapat terlaksana. Universitas Sumatera Utara Proses pauli dalan dilakukan oleh pihak laki-laki maupun pihak perempuan dengan cara membawa peralatan masing-masing baik cangkul maupun piasu golok. Untuk kaum laki-laki mencangkul bagian jalan yang sudah mulai rusak dan meratakan tanah yang dicangkul itu dengan jalan yang semula. Untuk kaum perempuan akan memotong rumput-rumput disekitar jalan dan hasil pemotongan rumput dilkumpulkan sehingga tidak mengganggu aktivitas warga yang lewat. Biasanya proses pauli dalan perbaikan jalan dilakukan sekali seminggu pada hari jumat sehingga setiap hari jumat pihak warga akan bersiap-siap untuk bergotong-royong perbaikan jalan. Struktur pauli dalan dibuat dengan cara setiap warga harus hadir untuk melakukan kegiatan pauli dalan apa bila dia tidak datang lebih dari dua kali berturut-turut akan dikenakan teguran berupa sepatah kata dari pihak pemuka kampung agar dihari selanjutnya dia bisa datang karena perbaikan jalan bukan untuk pribadi melainkan untuk seluruh warga yanga melakukan aktivitasnya melewati jalan tersebut. 4.3.3.2 Performansi Marsirumpayang Dilakukan secara Bekerja Bersama- Sama dalam Kegiatan Pauli Bondar Irigasi pada Masyarakat di Kecamatan Palipi Perbaikan tali air pauli bondar ialah upaya yang dilakukan masyarakat secara bersama-sama untuk meperbiki tali air sehingga tidak terjadi hambatan pada air yang akan mengalir dan masyarakat pun dapat menggunakannya sesuai dengan kepentingan masing-masing. Dahulu Kerja bakti dalam proses perbaikan tali air pauili bondar masyarakat akan membetuk kelompok sebanyak 20 orang, dimana yang 10 orang akan membuat kesepakan untuk menetukan kapan Universitas Sumatera Utara pelaksanaan perbaikan tali air pauli bondar dilakukan, setelah disepakati bersama maka mereka akan datang secara bersamaan dengan membawa peralatan masing-masing berupa cangkul hudali, pisau parang untuk digunakan pada saat perbaikan tali air pauli bondar. Akan tetapi tahapan pauli bondar irigasi berbeda halnya untuk saat ini di Kecamatan Palipi, karena pauli bondar irigasi sudah diambil alih oleh pemerintah sehingga pada saat masyarakat melakukan pauli bondar sudah dibiayai oleh pemerintah dan orang yang melakukan pauli bondar berdasarkan hasil pilihan kepala desa berkisar 15 orang dari setiap desa. Kemudian untuk yang 15 orang ini akan bekumpul sebelum melaukan kegiatan pauli bondar untuk menentukan orang yang bertanggung jawab disetiap bidang karena setelah mereka menyelesaikan kegiatan pauli bondar mereka akan membuat laporan kepada Lurah. Proses pauli bondar dilakukan mulai dari mengukur luas dan panjang aliran air bondar yang akan dikerjakan, kemudian memotong rumput-rumput yang dari sekeliling bondar kemudian rumput-rumput akan dikumpulkan disuatu tempat sehingga tidak mengganggu para pekerja bondar. Setelah itu dilakukan mengkorek tanah dengan kedalaman 50 cm sehingga air yang mengalir tidak melompat dari saluran air, setelah tanah selesai dikorek kemudian sekeling bondar tali air akan dilapisi dengan batu dan semen untuk memperkokoh saluran air agar tidak mudah longsor. Kemudian selesai pemasangan batu dan semen terhadap sekeling bondar maka bondar tali air akan didiamkan sampai mengering sudah itu air sudah bisa dijalankan untuk mengaliri tiap-tiap wilah yang membutuhkan aliran air baik digunakan untuk tanaman maupun untuk Universitas Sumatera Utara keperluan-keperluan lain. Proses pauli bondar biasanya dilakukan oleh laki-laki yang merupakan hasil pilihan dari Kepala Desa. Struktur pauli bondar dibuat dengan cara, satu orang sebagai ketua yang bertanggung jawab untuk memberi laporan terhadap lurah dan mengkordinir setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Kemudian anggota, orang yang bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan oleh ketua 4.3.3.3 Performansi Marsirumpa yang dilakukan secara besama-sama dalam Kegiatan Pauli Mual atau Perbaikan Sumur padaMasyarakat di Kecamatan Palipi Kegiatan pauli mual perbaikan sumur dimana masyarakat yang ada di kecamatan palipi membentuk kelompok sejumlah 50 orang, yakni 48 sebagai pauli mual dan dua orang lagi sebagai penggerak partogi orang yang selalu memerhatikan atau memberitahukan apa yang terjadi pada sumur tersebut. Sebelum melaksanakan perbaikan sumur ke-50 orang ini akan membuat kesepakatan terlebih dahulu untuk menetukan apakah sumurnya dibuat dari semen sebagai penampungan air atau terbuat dari tanah, apabila sumurnya terbuat dari semen maka yang 50 orang ini akan terlebih dahulu mengumpulkan dana sebanyak Rp 100.00 perorang yang akan dipergunakan dalam perbaikan sumur. setelah dana yang dibutuhkan sudah terkumpul maka mereka akan sepakat untuk memulai proses pelaksanaan kegiatan perbaikan sumur akan dilakukan. Setelah disepakati bersama hari esoknya mereka akan datang dan membawa peralatan masing-masing dan kemudian akan dimulai perbaikan sumur pauli mual. Untuk pauli mual masyarakat melakukan langkah-langkah yang dimulai dari Universitas Sumatera Utara mempersiapkan peralatan berupa pasir, batu dan semen, mengkur kedalaman sumur. Proses pauli mual dilakukan dengan membawa peralatan masing-masing berupa cangkul dan perelatan. Untuk pauli mual dilakukan dengan cara mengkorek tanah dengan kedalaman 2 meter berbentuk empat persegi. Setelah selesai dilakukan mengokrek tanah, kemudian mereka memasang batu dan dilapisi dengan semen ditiap-tiap sisi penampungan air hingga sampai satu setengah meter tingginya sehingga sumur yang dibuat untuk penampungan air dapat menampung banyak air. Kemudian setelah selesai pemasangan batu disetiap sisi mual sumur maka sumur akan didiamkam hingga batu yang dilapisi semen mengering. Untuk mengeringkan bahan-bahan yang dipasangkan disetiap sisi sumur dilakukan sekitar 1 hari kemudihan hari esoknya air sudah dimasukkan kedalam sumur dan untuk masyarakat yang masuk dalam kelompok tersebut akan memasang pipa ketiap-tiap rumah untuk menjalankan aliran air dari sumur untuk menjadi kebutuhan rumah tangga. Struktur pauli mual dilakukan dengan cara memilih dua orang menjadi pengarah, yakni orang yang bertanggung jawab untuk memerhatikan sumur bila terjadi kebocoran atau kerusakan. Apabila masih masih bisa ditangani oleh dua orang pengarah maka merka akan mengerjakannya hingga selesai, tetapi bila yang dua orang tidak mampu untuk mengerjakannya maka mereka akan menemui yang 48 orang untuk meyelesaikan pekerjaan dengan cara bekerja bersama-sama. Nilai gotong-royong pauli mual dilihat pada saat masyarakat bekerja secara bersama-sama, kompak, dan saling mendukung untuk menuntaskan suatu Universitas Sumatera Utara pekerjaan khususnya dalam kegiatan pauli mual. Sampai sekarang ini kegiatan pauli mual masi dilaksanakan oleh masyarakat Batak Toba di Kecamatan Palipi. 4.4 Ungkapan-ungkapan Perumpamaan Umpasa dan Umpama Kearifan Lokal Gotong Royong Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Palipi Pada dasarnya, tradisi marsirumpa di masyarakat Batak Toba khususnya masyrakat Batak Toba di Kecamatan Palipi yang beraneka ragam versinya tidak dicantumkan dalam buku sebagai pedoman yang dapat dicontoh, akan tetapi selalu ada di ingatan masyarakat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Tradisi marsirumpa ini merupakan suatu kegiatan tradisional yang perlu diwariskan dalam menata kehidupan sosial terutama menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Batak Toba terutama masyarakat Batak Toba yang berada di Kecamata Palipi memiliki memori kolektif mengenai marsirumpa gotong- royong yang terkandung dalam ungkapan –ungkapan berupa umpasa dan umpama sebagai berikut: Perumpamaan dalam bahasa Batak Toba terbagi dua, yaitu umpasa yang mirip dengan pantun dan umpama yang mirip dengan pribahasa. Umpasa terdiri dari empat baris sebait, dua baris pertama berupa sampiran dan dua baris berikutnya berupa isi, setiap umpasa mempunyai pola sajak, irama, dan pilihan kata dan umpama biasanya terdiri dari dua baris sebait yang keduanya baris tersebut saling berhubungan sebab akibat, baris perata sebagai syarat dan baris kedua sebagai jawabannya. Pada umumnya umpasa dan umpama mengandung nasihat, pendidikan, berkat, dan doa. Universitas Sumatera Utara Dalam tradisi berpantun marumpasa dalam setiap kegiatan adanya terdengar intonasi pengucapan yang biasa dilakukan untuk mengungkapkannya, diawal kalimat untuk berpantun marumpasa intonasinya biasa saja namun diakhir kalimat dari umpasa adanya durasi atau penghentian lebih lama, hal ini dilakukan supaya inti dari umpasa dapat didengar lebih jelas. Umpasa selalu digunakan masyarakat Batak Toba dalam tradisi adat-istiadat dan syukuran. Tradsi adat-istiadat di mulai dari upacara siklus kelahiran, perkawinan, kematian, dan untuk syukuran biasanya dalam hal syukuran panen, memasuki rumah, syukuran karena dapat pekerjaan atau jabatan, syukuran lulus sekolah dan lain sebagainya. Sedangkan umpama selalu digunakan dalam bahasa sehari sebagai bahasa khiasan yang dapat menghubungkang topik atau pokok pembicaraan. Umpasa dan umpama selalu diyakini masyarakat Batak Toba yang memiliki pengaruh yang bersipat positif dalam meberi dan menerima berkat, nasihat, dan petuah pada saat dilakukan pembicaraan. Barikut ini beberapa umpasa yang mengandung nilai gotog-royong dalam masyarakat Batak Toba yang ada di Kecamatan Palipi. 1 Mangogo pe parluga Hashatna ikkon do tu topi Molo na mardongan sahuta Humajuna molo mardos ni tahi Artinya: Semakin kuat pendayung sampan Tetap juga ketepian kesampaiannya Untuk orang yang tingga satu kampung semakin maju bila bersama-sama untuk membangun Universitas Sumatera Utara Umpasa tersebut bermakna bahwa masyarakat akan sejahtera apa bila salaing kerja sama dan saling mendukung . Nilai gotong royong pada umpasa terseut adalah saling kerja sama, seia sekata, dan kompak, kearifan lokal yang terdapat pada umpasa itu iaalah saling kerja sama untuk memperbaiki jalan tersebut agar transportasi dapat melintasi daerah yang hendak mereka lewati. Sebagai konteks penggunaannya, umpasa ini di ungkapkan pada saat musywarah di rumah manjabui sepetri acara pertukaran pendapat yang dilakukan sebelum perbaikan jalan. Umpasa ini di sampaikan oleh petuah kampung agar setiap orang membukakan hati dan memberikan pikiran supaya kegiatan gotong royong tersebut dapat terlaksana sesuai dengan harapan-harapan yang telah disepakati bersama. 2 Tabo do boras ni pinasa Molo malamun i bonana Marlasni roha do hita saluhutna Ai molo saroha rap pajojo Artinya: Lebih enak buah nangka Ketika ia bisa matang dipokoknya Berbahagialah kita semua Ketika kita sehati membangun kampung Umpasa tersebut memiliki makna bahwa masyarakat harus saling membantu apabila saling mendukung akan mendapat kedamaian dan memperoleh hasil yang memuaskan. Nilai gotong-royong pada umpasa tersebut adalah saling membantu, kerja sama, sehati, seia sekata dan kompak. Kearifan lokal tedapat dalam umpasa itu adalah sama-sama bekerja saling memberi tenaga dan pikiran karena itu Universitas Sumatera Utara merupakan kepentingan bersama, oleh karena itu kita harus serempak untuk mengerjakan perbaikan jalan tersebut agar memperoleh hasil yang memuaskan kendaraan kita bisa bebas berjalan. Sebagai konteks penggunaanya, umpasa ini juga disampaikan dirumah yang dipilih untuk musywarah marpungu. Umpasa ini disampaikan petuah dan bisa juga sala satu yang terpilih jadi ketua parhara terhadap semua orang yang hadir pada saat musywarah untuk melakukan kegiatan pauli dalan. 3 Baris-baris ni gaja Di dura ni pangaloan Molo namardonagan sahuta Denggan marsiurupan Artinya: Bekas jejak kaki gaja Di perkampungan pangaloan Apa bila serumpun dalam satu kampung Ada baiknya saling tolong-menolong Umpasa diatas mimiliki makna bahwa orang-orang yang tinggal satu kampung harus saling membantu. Apabila saling tolong-menolong masyarakat akan meperoleh kedamaian, kebahagian yang sejahtera dan akan semakin mudah untuk melewati masalah-masalah yang akan dihadapi. Nilai gotong-royong pada umpasa tersebut adalah saling membentu atau tolong-menolong, kompak, kearifan lokal yang terdapat dalam umpasa itu ialah untuk saling bekerja sama menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Umpasa Universitas Sumatera Utara diatas digunakan sebelum melakukan acara adat waktu upacara adat untuk memberi nasihat agar tercipta kerja sama dalam setiap warga. Umpasa ini pada umumnya disampaikan oleh teman sekampung dongan sahuta kepada tuan rumah yang akan mengadakan upacara adat tersebut. 4 Bona ni aek na ummuli Sian dolok haroroan Ingkon saut ma hita dapot nauli Molo satahi rap maripaolooloan Artinya: Asal mula air yang jernih Berasal dari pegunungan Kita akan mendapatkan kebahagiaan Bila sama-sama merencanakan dan saling menghargai Umpasa diatas memiliki makna bahwa masyarakat harus saling kerja sama apa bila saling kerja sama masyarakat akan mendapatkan kehidupan yang bahagia damai dan sejahtera. Nilai gotong royong pada umpasa diatas tersebut adalah saling kerja sama, saling menghargai untuk merencanakan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat. Umpasa ini disampaikan penetua kampung pada waktu musywarah untuk memberikan nasihat agar tercipta rasa kebersamaan dalam setiap keluarga untuk melakukan gotong-royong dalam bentuk kerja bakti. Sebagaimana diacarakan pihak pemuka kampung yang lebih dominan memberikan nasihat karena nasihat pada masa waktu musywarah marrapot pada umumnya untuk semua orang yang datang dalam acara tersebut. Universitas Sumatera Utara 5 Molo adong bonana Adong ma rattingna Molo ulaon di hahana Anggina ma parhatana Artinya: Jika ada pohonnya Ada jugalah rantingnya Jika seorang kakak mengadakan pesta Adiknyalah jadi juru bicaranya 6 Mandurung di parjalaan Gabe dapot pora-pora Sai marujung do nanihataan Molo adong dos ni roha hahana dohot anggina Artinya: Mengambil ikan ditempat perairan Yang dapat ikan pora-pora Berhasillalah semua yang kita rencanakan Apabila kita yang bersaudara saling mendukung Kedua umpasa diatas memiliki makna bahwa orang yang bersauda harus kerja sama. Apabila saling kerja sama mereka akan mendapatkan kedamaian dan kehidupan yang sejahteh. Umpasa 5 bermakna bahwa ada pembagian kerja yang harus dilakukan secara bergiliran untuk orang yang bersauda denagan ketentuan ketika si bungsu yang menjadi tuan rumah sisuluunglah yang menjadi juru bicaranya dan ketika si sulung yang menjadi tuan rumah sibungsulah yang menjadi juru bicara. Umpasa 6 bermakna bahwa orang yang bersauda harus saling kerja sama supaya apa yang mereka rencanakan dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Nilai gotong-royong pada umpasa tersebut ialah saling bekerja Universitas Sumatera Utara sama, kearifan lokal yang terdapat dalam umpasa diatas adalah saling kerja sama untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat agar tercipta kekeluargaan yang hidup rukun. Umpasa ini biasanya disampaikan di acara-acara pernikahan ulaon adat perbogason. Umpasa ini pada umumnya disampaikan oleh teman semarga dongan tubu sesuai dengan sistem kehidupan sosial masyarakat. Umpasa 5 pada umunya sering digunakan pada saat menetukan juru bicara pada waktu bermusywarah pada waktu upacara adat. Semua pihak semarga dongan tubu dalam interaksi soasial dalihan natolu akan menetukan siapa diantara mereka yang menjadi juru bicara. Umpasa 6 biasanya digunakan pada waktu ulaon adat dijabu adat rumah untuk memberikan nasihat agar dibangun rasa saling membantu dan sepaham diantara yang bersaudara. Umpasa ini biasanya disampaikan pihak hula-hula yang ditujukan kepada tuan rumah yang akan melaksanakan upacara adat tersebut. Sebagai memori kolektif m mengenai gotong-royong masyarakat Batak Toba yang ada di Kecamatan Palipi juga mengenal umpamaatau bisa disebut dengan pribahasa dalam bahasa indonesia. 7 Marsiamin-aminan songon lampak ni gaol Marsitungkol-tungkolan songon suhat irobenan. Artinya: Saling memahami satu sama lain Saling menopang saat terjadi masalah Umpama diatas mimiliki makna bahwa orang-orang yang ada dalam satu kampung tersebut harus saling mengayomi dan saling membantu. Nilai gotong- Universitas Sumatera Utara royong yang terdapat dalam umpama adalah saling menganyomi dan saling membantu ini dapat dilaksanakan sebagai kearifan lokal untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Umpama ini sering digunakan pada waktu memberikan nasihat kepada generasi muda terutama bagi orang yang bersaudara, berfamili, tetangga, dan berkelompok dalam bentuk suatu kegiatan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN