Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jadwal Makanan 2015
Jadwal Makanan Frekuensi
Persentase
Patuh 73
73.0 Tidak patuh
27 27.0
Total 100
100
Berdasarkan Tabel 5.4, diketahui bahwa sebanyak 73 dari 100 pasien 73,0 adalah dalam kategori patuh, sedangkan 27 orang 27,0 adalah dalam
kategori tidak patuh mengikuti jadwal makanan.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Data Demografi Responden
Data yang diperoleh dari responden pada penelitian ini paling banyak adalah jenis kelamin perempuan dengan jumlah responden 55 orang 55.0 dan
sisanya adalah laki-laki dengan jumlah responden 45 orang 45.0. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Ligaray Isley 2009 yang menjelaskan
bahwa diabetes melitus tipe II lebih banyak diderita oleh wanita dewasa. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Kusniawati 2011 yang menjelaskan bahwa
sebagian besar responden yang menderita diabetes melitus tipe II adalah berjenis kelamin perempuan 61. Shigaki et al 2010 menjelaskan bahwa dari 97
responden yang mengikuti penelitian beliau, 64 dari mereka juga berjenis kelamin perempuan.
Tingkat usia responden paling banyak berada di antara 30-60 tahun 82.0, sedangkan 18.0 berada pada 60 tahun. Menurut penelitian
Anisha2013 menunjukkan usia responden dalam hasil penelitian beliau adalah sekitar 30-60 tahun yaitu sebanyak 57.9 dan selebihnya dari usia 60 tahun ke
atas. Kedua hasil menunjukkan salah satu faktor terjadinya diabetes melitus tipe II adalah usia, apabila usia mencecah 30 ke atas risiko terjadinya diabetes semakin
tinggi. Menurut Kusniawati 2011, peningkatan usia diatas 30 tahun maka resiko
Universitas Sumatera Utara
menderita diabetes melitus tipe II akan meningkat. Usia sangat erat kaitannya dengan diabetes melitus tipe II, dimana pada usia lanjut terjadi kenaikan kadar
gula darah akibat resistensi insulin yang disebabkan karena menurunnya aktifitas, perubahan pola makan, dan penurunan fungsi neurohormonal.
Pekerjaan responden yang paling banyak adalah wiraswasta yaitu 35 responden 35.0, diikuti dengan ibu rumah tangga yaitu sebanyak 29 orang
29.0,kemudian diikuti dengan pegawai negeri yaitu sebanyak 11 orang 11.0 dan sisanya adalah petani dan lain-lain yaitu sebanyak 15 orang 15.0
dan 10 orang 10.0 masing-masing. Menurut Ariani et al 2012 sebanyak 65,5 penderita diabetes melitus tipe II tidak bekerja atau kurang melakukan aktivitas
fisik. Menurut Fitriyani 2012 terdapat hubungan antara aktifitas fisik dengan kejadian diabetes melitus tipe II, orang yang aktifitas fisik sehari-harinya ringan
memiliki resiko 2,68 kali untuk menderita diabetes melitus tipe II dibandingkan dengan orang yang yang aktifitas fisiknya sedang atau berat.
5.2.2 Jenis Makanan