Pengertian Sertifikasi Benih TINJAUAN PUSTAKA

commit to user

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sertifikasi Benih

Sertifikasi benih adalah suatu sistem atau mekanisme pengujian benih berkala untuk mengarahkan, mengendalikan, dan mengorganisasi perbanyakan dan produksi benih. Sertifikasi benih merupakan sistem berbadan resmi untuk perbanyakan dan produksi benih yang terkontrol. Tujuannya adalah untuk memelihara dan menyediakan benih serta bahan perbanyakan tanaman bermutu tinggi dari varietas berdaya hasil tinggi bagi masyarakat sehingga dapat ditanam dan didistribusikan dengan identitas genetik yang terjamin. Dengan kata lain, tujuan sertifikasi benih adalah untuk memberikan jaminan bagi pembeli benih petani atau penangkar benih tentang beberapa aspek mutu yang penting, yang tidak dapat ditentukan dengan segera, dengan hanya memeriksa benihnya saja. Penerimaan manfaat dari sertifikasi benih adalah perkembangan pertanian karena sistem dan program sertifikasi benih yang efektif memungkinkan benih bermutu tinggi tersedia bagi petani. Pedagang benih memperoleh manfaat karena benih yang disertifikasi merupakan sumber pasokan benih yang otentik dan tinggi mutunya. Produsen benih memperoleh manfaat karena sertifikasi benih memungkinkan tersedianya program pengendalian mutu yang ketat, yang lazimnya di luar kemampuannya. Petani memperoleh manfaat karena dapat mengharapkan bahwa benih bersertifikat yang dibelinya akan memiliki sifat-sifat varietas yang diinginkan Mugnisjah,1991. Adapun kegiatan-kegiatan dalam proses sertifikasi benih yaitu cek plot, pemeriksaan lapang pendahuluan, pemeriksaan lapang fase vegetatif, pemeriksaan lapang fase berbungageneratif, pemeriksaan lapang fase menjelang panen, pengambilan contoh benih, dan pemeriksaan alat panen dan pengolahan. Cek plotperbandingan tanaman adalah suatu kegiatan percobaan lapangan untuk membandingkan hasil pengujian di laboratorium dengan kenampakan fisik tanaman di lapangan, dalam rangka menunjang operasional sertifikasi benih, khususnya yang berkaitan dengan campuran varietas lain. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai pembanding terhadap areal sertifikasi. Benih Bersertifikat adalah benih yang proses produksinya melalui sertifikasi benih, sertifikasi sistem manajemen mutu dan atau sertifikasi produk. commit to user Dalam peraturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39PermentanOT.14082006 adalah sebagai berikut : 1. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah dilepas, yang produksi dan peredarannya diawasi. 2. Benih Tanaman yangs selanjutnya disebut benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembang biakkan tanaman. 3. Benih Bersertifikat adalah benih yang proses produksinya melalui sertifikasi benih, sertifikasi sistem manajemen mutu dan atau sertifikasi produk. 4. Sertifikasi Benih adalah proses pemberian sertifikat benih tanaman setelah melalui pemeriksaan lapangan dan atau pengujian, pengawasan serta memenuhi semua persyaratan dan standar benih bina. 5. Sertifikat Benih Bina adalah dokumen yang menyatakan kesesuaian antara hasil kegiatan sertifikasi benih bina dengan persyaratan dan standar mutu benih bina. 6. Produsen Benih Bina adalah perorangan, badan hukum atau instansi pemerintah yang melakukan proses produksi benih bina. 7. Varietas adalah bagian dari suatu jenis yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama. 8. Varietas Lain adalah tanaman atau benih yang dapat dibedakan dari varietas yang merupakan sifat-sifat dari varietas itu sebagaimana yang telah ditetapkan dalam deskripsi. 9. Perbanyakan Vegetatif adalah perbanyakan tanaman tidak melalui perkawinan. 10. Perbanyakan Generatif adalah perbanyakan tanaman melalui perkawinan sel-sel reproduksi. 11. Tipe Simpang adalah tanaman atau benih yang menyimpang dari sifat-sifat suatu varietas sampai diluar batas kisaran yang telah ditetapkan oleh pemulia. 12. SegreganVarian adalah benih atau turunan yang menunjukkan ciri-ciri berbeda dari varietas, namun dari latar belakang genetisnya dapat diduga sebagai bagian dari varietas yang telah dilepas sehingga varian tidak dianggap sebagai tipe simpang. 13. Benih Penjenis Breeder Seed adalah benih yang diproduksi di bawah pengawasan pemulia yang bersangkutan dengan prosedur baku yang memenuhi sertifikasi sistem mutu sehingga tingkat kemurnian genetik varietas true-to- type terpelihara dengan sempurna. commit to user 14. Benih Dasar adalah keturunan pertama dari Benih Penjenis yang memenuhi standar mutu kelas Benih Dasar. 15. Benih Pokok adalah keturunan pertama dari Benih Dasar atau Benih Penjenis yang memenuhi standar mutu kelas Benih Pokok. 16. Benih Sebar adalah keturunan pertama dari Benih Pokok, Benih Dasar atau Benih Penjenis yang memenuhi standar mutu kelas Benih Sebar. 17. Benih Hibrida adalah keturunan pertama F1 yang dihasilkan dari persilangan antara 2 dua atau lebih tetua pembentuknya danatau galur induknon hibrida homozigot. 18. Materi Induk adalah tanaman danatau bagiannya yang digunakan sebagai bahan perbanyakan benih. 19. Galur adalah kelompok tanaman yang sudah seragam homozigot. 20. Varietas Padi Non Hibrida Bukan Hibrida adalah varietas padi yang produksi benihnya dilakukan melalui penyerbukan sendiri dan terjadi secara alami. 21. Galur Mandul Jantan atau CMS Cytoplasmic Male Sterile yang juga disebut Galur A, adalah galur yang mempunyai tepungsari mandul sehingga tidak mampu menyerbuk sendiri. 22. Galur Pelestari atau Maintainer yang juga disebut Galur B, adalah galur pasangan galur A sebagai sumber tepungsari dalam produksi benih galur A. 23. Galur Pemulih Kesuburan atau Restorer yang juga disebut Galur R, adalah galur yang mempunyai kemampuan memulihkan kesuburan tepungsari galur CMS, sehingga digunakan sebagai sumber tepungsari dalam produksi benih padi hibrida. 24. Galur Tetua adalah galur yang digunakan untuk memproduksi benih padi, hibrida, terdiri dari galur A, galur B, dan galur R. 25. Pemeriksaan Lapangan Sistem Check Plot Perbandingan Tanaman adalah suatu kegiatan untuk mengevaluasi keaslian dan kemurnian varietas dengan menanam benih varietas tersebut dan membandingkannya dengan tanaman yang berasal dari contoh benih otentik. 26. Standar Mutu adalah spesifikasi teknis benih bina yang baku mencakup mutu fisik, genetik, fisiologis dan atau kesehatan benih 27. Label adalah keterangan tertulis yang diberikan pada benih atau benih yang sudah dikemas yang memuat tempat asal benih, jenis, varietas, kelas benih, data mutu bersih, akhir masa edar benih dan atau beratjumlah benih. commit to user 28. Voluntir adalah tanaman yang tumbuh pada areal penangkaran benih, yang berasal dari tanaman musim sebelumnya. 29. Asesmen adalah penilaian kesesuaian terhadap standar yang telah ditetapkan. 30. Survailen adalah suatu kegiatan untuk melakukan penilaian apakah sistem mutu yang telah disetujui diterapkan secara berkesinambungan atau tidak. 31. Asesmen Ulang adalah kegiatan asesmen untuk perpanjangan Sertifikat Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu.

B. Pengertian Padi Hibrida