Pokok – Pokok Temuan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 124 bahwa pengajaran sejarah membudayakan pada diri anak didik perspektif sejarah yang memberi kemampuan untuk melihat bahwa segala sesuatu adalah produk dari perkembangan masa lampau yang menjadi dasar masa sekarang dan memberi pondasi masa mendatang. Pendapat ini dikuatkan oleh Van der Meulen 1987 : 56 – 58 yang mengat

C. Pokok – Pokok Temuan

Berdasarkan hasil studi dokumen, diperoleh temuan Bantara Sukoharjo sebagai tempat untuk akan bahwa sejarah dapat memberi pengetahuan tentang asal mula dan perkembangan segala macam warisan leluhur, nilai-nilai, adapt istiadat, lembaga- lembaga, tehnologi, system dan sebagainya. Oleh sebab itu pengajaran sejarah harus diajarkan dengan cara-cara dan pendekatan yang tepat, sehingga sejarah menjadi guru kehidupan seperti ajaran Cicero sebagai berikut : historia fitoe magistra est Sartono Kartodirdjo, 1988 : pengamatan di lapangan dan penelitian sebagai berikut : 1. Laboratorium sejarah Univet menyimpan benda-benda sejarah yang dikategorikan Benda Cagar Budaya dikumpulkan dari sebelas kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Benda Cagar Budaya ini belum semuanya dapat diambil dengan alasan benda tersebut masih dianggap sebagai benda keramat untuk menjaga keselamatan desa tersebut, dan secara periodik masih dipakai sebagi tempat upacara tradisional. commit to user 125 2. Benda-benda yang tersimpan di laboratorium sejarah memiliki nilai kesejarahan dan nilai pendidikan. Bahwa benda-benda yang tersimpan itu merupakan hasil karya dari nenek moyang atau leluhur dimasa lampau, kemudian benda tersebut tergolong sebagai benda cagar budaya yang harus dilestarikan dan di rawat keberadaannya. Dari salah satu benda cagar budaya itu dapat mengembangkan pendidikan dengan latihan kecerdasan otak dengan bermain “dakon”. 3. Untuk mensosialisaikan benda-benda di laboratorium sejarah Univet belum maksimal karena belum ada koordinasi ke sekolah-sekolah bahwa benda cagar budaya tersebut belum ditanggapi secara serius. Walaupun sudah ada informan atau surat dari Dinas Pendidikan maupun dari pihak pengelola laboratorium sejarah Univet. Hampir semua siswa belum pernah mengunjungi laboratorium sejarah yang ada didaerahnya sendiri karena pihak sekolah maupun guru tidak mempropagandakan untuk mengadakan studi lapangan yang terdekat, alasan utama pasti faktor biaya. Walaupun sudah ada brosur dan membuat buku panduan atau pedoman. 4. Pemanfaatan yang diperoleh mahasiswa sebagai calon guru dengan menggunakan benda cagar budaya yang ditempatkan di laboratorium sejarah Univet Bantara Sukoharjo, bahwa benda cagar budaya tersebut dapat dijadikan sumber pembelajaran sejarah. Sebagai calon guru dalam melaksanakan tugas praktek mengajar di sekolah-sekolah yang ditunjuk oleh lembaga, bahwa lama mengajar menurut buku pedoman praktek mengajar selama dua bulan dengan didampingi commit to user 126 dosen pembimbing dan guru pamong yang ditunjuk oleh pihak sekolah. Sebelum mahasiswa melaksanakan praktek mengajar di sekolah harus lulus dulu mata kuliah Microteaching sebagai mata kuliah prasyarat. Benda cagar budaya tersebut sebagai alat peraga untuk membantu calon guru mempermudah dalam penyampaian materi pada waktu praktek mengajar di sekolah yang ditunjuk oleh lembaga. Dalam penyampaian materi bidang studi sejarah dengan menggunakan alat peraga supaya siswa tidak jenuh dan monoton. Dengan demikian diharapkan dapat bisa

D. Pembahasan