PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN J.CO DONUTS AND COFFEE (Studi Pada Konsumen J.Co Donuts and coffee Bandar Lampung)

(1)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT ATRIBUTE TO J.CO DONUTS AND COFFEE PURCHASE DECISION

(Study On J.co Donuts and Coffe Consumer`s Bandar Lampung)

By

MARETHA PRIMA PUTRI

This research purpose is for knowing how much product attribute influence against J.Co Donuts and Coffee`s consumers buyers decisions.This research already done with J.Co Donuts and Coffee`s costumers who was visiting J.Co Donuts and Coffee Bandar Lampung outlet. Number of sample in this research is 90 costumer. The variables in this research are Price, Brand, Pack, Taste, and Service. Sampling method using incidental sampling with quantitave research method with multiple regression analysis. Hypothesis testing was done with partial test (t test) and agregate test (f test). Result of partial test for Price variable (X1) data processing result was

known t stat > t tabel, 13,723 > 0,67, in this partial test Price has influenced on customer purchasing decision in J.Co Donuts and Coffee Bandar Lampung. Result of partial test for Brand variable (X2) data processing result was known t stat > t tabel, 2,003 > 0,677, in this partial test

Brand has influenced on customer purchasing decision in J.Co Donuts and Coffee Bandar Lampung. Result of partial test for Pack variable (X3) dataprocessing result was known t stat < t

tabel, -4,222 < 0,677, in this partial test Price has no influenced on customer purchasing decision in J.Co Donuts and Coffee Bandar Lampung. Result of partial test for Taste variable (X4) data

processing result was known t stat > t tabel, 2,456 > 0,677, in this partial test Taste has influenced on customer purchasing decision in J.Co Donuts and Coffee Bandar Lampung. Result of partial test for Service variable (X5) dataprocessing result was known t stat > t table, 2,517 >

0,677 in this partial test Service has influenced on customer purchasing decision in J.Co Donuts and Coffee Bandar Lampung. From the result of f test, f stat > F tabel, 63,464 > 2,48, showing that Price, Brand, Pack, Taste, and Service variables are have simultaneously influence on consumers purchasing decisions in J.Co Donuts and Coffee Bandar Lampung.


(2)

ABSTRAK

PENGARUH ATRIBUT PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN J.CO DONUTS AND COFFEE (Studi Pada Konsumen J.co Donuts and Coffee Bandar Lampung)

Oleh

MARETHA PRIMA PUTRI

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian konsumen J.Co Donuts and Coffee. Penelitian ini telah dilakukan pada konsumen J.Co Donuts and Coffee Bandar Lampung. Sampel penelitian berjumlah 90 orang konsumen. Variabel penilitian meliputi harga, merek, kemasan, rasa, dan pelayanan. Metode sampling menggunakan incidental sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Uji hipotesis menggunakan uji parsiall (uji t) dan uji serentak (uji f). Hasil dari uji t untuk variabel Harga (X1) hasil pengolahan data menunjukan t hitung > t tabel, yaitu 13,723 > 0,677 artinya secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara Harga dengan keputusan pembelian J.Co Donuts and Coffee di Bandar Lampung. Hasil dari uji t untuk variabel Merek (X2) hasil pengolahan data menunjukan t hitung > t tabel, yaitu 2,003 > 0,677 artinya secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara Merek dengan keputusan pembelian J.Co Donuts and Coffee di Bandar Lampung. Hasil dari uji t untuk variabel Kemasan (X3) hasil pengolahan data menunjukan t hitung < t tabel, yaitu -4,222 < 0,677 artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kemasan dengan keputusan pembelian J.Co Donuts and Coffee di Bandar Lampung. Hasil dari uji t untuk variabel Rasa (X4) hasil pengolahan data menunjukan t hitung > t tabel, yaitu 2,456 > 0,677 artinya secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara Rasa dengan keputusan pembelian J.Co Donuts and Coffee di Bandar Lampung. Hasil dari uji t untuk variabel Pelayanan (X5) hasil pengolahan data menunjukan t hitung > t tabel, yaitu 2,517 > 0,677 artinya secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara Pelayanan dengan keputusan pembelian J.Co Donuts and Coffee di Bandar Lampung. Sedangkan hasil dari uji f adalah F hitung > F tabel, 63,464 > 2,48 artinya ada pengaruh yang simultan atau bersama-sama antara harga, merek, kemasan, rasa, dan pelayanan terhadap keputusan pembelian produk J.Co Donuts and Coffee di Bandar Lampung


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 19 Maret 1989, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Helmi Gafur dan Ibu Octavaria Djohan Oelangan.

Penulis menempuh pendidikan di TK PTPN X Kedaton Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 1996. Dilanjutkan dengan Sekolah Dasar di SDN 2 Rawa Laut (SD Teladan) Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2001. Pendidikan dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung, yang di selesaikan pada tahun 2004. Penulis mengenyam pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA 5 Bandar Lampung, pendidikan diselesaikan tahun 2007.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UNILA melalui jalur penerimaan mahasiswa baru program Regular. Pada tahun 2010 penulis berkesempatan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Pusat PT. Bank Lampung Bandar Lampung.


(8)

PERSEMBAHAN

Puji syukur Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya padaku sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Karya ini ku persembahkan kepada :

- Kedua orangtuaku, Papa Helmi Gafur dan Mama Octavaria Djohan Oelangan yang senantiasa memberikan semangat, dorongan serta do`a. - Adik-adikku tercinta, Naomy Dwi Saraswati dan Muhammad Akbar yang

selalu memberikan motivasi dan dukungan.

- Andika Restu Putra, terimakasih atas dukungan dan doa yang diberikan untuk menyelesaikan tulisan ini.


(9)

Walaupun dihina sebanyak apapun orang, tak akan menjadi hina bila Allah mengangkat dan memuliakan hambanya.

–Aa Gym–

Bermimpi setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang. –Soekarno–

Belajarlah mengalah, sampai tak seorangpun bisa mengalahkanmu. Belajarlah merendah, sampai tak seorangpun bisa merendahkanmu.


(10)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul: Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian J.Co Donnuts and Coffee (Studi Pada Konsumen J.Co Donnuts and Coffee Bandar Lampung).

Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan guna untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Oleh karena itu dengan segala hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Suripto,S.Sos.,M.AB. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Univeristas Lampung dan selaku Dosen pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.

3. Bapak Arif Sugiono, S.Sos., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran kepada penulis.

4. Bapak Hartono, S.Sos., MA. selaku dosen pembimbing pembantu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan, masukan serta saran kepada penulis.

5. Bapak Drs. A. Efendi, MM. selaku dosen pembahas yang bersedia memberikan kritik dan saran yng bersifat membangun demi keberhasilan penulis.


(11)

7. Sahabat-sahabat ku Vincentia Atika Septiana, S.P dan Donna Aryanti Azril, AMG. Terimakasih untuk support, motivasi, waktu, dan masukkannya. Sukses untuk kita semuaaaa, Aamiin.

8. Semua kawan-kawanku Administrasi Bisnis Angkatan 2007

9. Papa Sutan Syahrir Djohan Oelangan, Mama Sutan ‘Aryati’, Ences Fany, Batin Meidy, Bu aci, Bang Mbie, dan Bu Tuan terimakasih atas support dan motivasinya.

10.Mama Atu Meita Djohan Oelangan, Akang, Ara, Ayie, dan Moe, terimakasih

support, do’a, dan masukannya.

11.Tante Eva, terimakasih atas supportnya.

12.Bang Martin dan seluruh kru J.Co Donnuts and Coffee Chandra, terimakasih atas kemudahan dan kebaikannya.

13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini.

14.Almamater Universitas Lampung yang turut mendewasakanku, baik dari segi pemikiran dan tindakan.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis


(12)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …….……… i

DAFTAR TABEL ………...……….. iv

DAFTAR GAMBAR ……….. vi

DAFTAR LAMPIRAN ……….. vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..…….. 1

B. Rumusan Masalah ………..…… 8

C. Batasan Masalah ………... 9

D. Tujuan Penelitian ………..……. 10

E. Manfaat Penelitian ………. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perilaku Konsumen …..………. 12

1. Model Perilaku Konsumen ……….. 12

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilau Konsumen ………… 14

B. Produk (Product) ………..………. 17

1. Atribut Produk ………. 22

a). Unsur-Unsur Atribut Produk ………. 26

1). Harga ……….……… 26

2). Merek ...……….. 28

3). Kemasan ………. 30

4). Rasa ………...………. 34

5). Pelayanan ……… 36

C. Keputusan Pembelian ……….. 38

1. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian ………. 38

D. Penelitian Terdahulu ……….. 42

E. Kerangka Penelitian ………. 43


(13)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tipe Penelitian ………. 48

B. Definisi Konseptual ………. 49

C. Definisi Operasional ……… 50

D. Populasi dan Sampel Penelitian ………... 51

1. Populasi Penelitian ………. 51

2. Sampel Penelitian ...……… 52

E. Teknik Pengumpulan Data……… 56

F. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ………. 57

1. Metode Analisis Data ………. 57

2. Skala Pengukuran ………... 58

3. Uji Validitas ……… 59

4. Uji Reliabilitas ……… 61

5. Analisis Regresi ……….. 63

6. Uji Hipotesis ……… 65

a. Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial Atau Uji T …. 65 b. Pengujian Hipotesis Dengan Uji Serentak Atau Uji F .. 67

7. Uji Asumsi Klasik ……… 67

a. Uji Normalitas ……… 68

b. Uji Multikolinearitas ………. 69

c. Uji Heteroskedastisitas ………. 69

d. Uji Autokorelasi ……… 70

G. Koefisiensi Determinasi ……… 71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ……….. 72

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ……… 72

2. Visi dan Misi Perusahaan ………... 73

3. Filosofi Logo ……… 74

4. Produk ……….. 74

5. Gerai ………. 75

B. Hasil dan Pembahasan ………... 77

1. Hasil Penelitian………. 78

a. Karakteristik Responden ……….. 78

1). Distribusi Responden Berdasarkan Usia ……... 78

2). Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 79

3). Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan .… 79 4). Distribusi Responden Berdasarkan Lama Mengkonsumsi ……….. 80

5). Distribusi Responden BerdasarkanPengeluaran Pembelian ……….. 81

6). Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Pembelian ……….. 81


(14)

7). Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi

Pembelian ……….. 82

8). Distribusi Responden Berdasarkan Kesediaan Merekomendasikan Kepada Orang Lain ……….. 83

b. Analisa Tanggapan Responden Mengenai Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelia.n ………. 84

1). Variabel Harga ……….………. 84

2). Variabel Merek …….……… 85

3). Variabel Kemasan ….……… 86

4). Variabel Rasa ……… 87

5). Variabel Pelayanan ………... 88

6). Variabel Keputusan Pembelian ………. 89

c. Analisis Linear Berganda ………. 90

d. Uji Hipotesis ……… 92

1). Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial Atau Uji t ………... 92

2). Pengujian Hipotesis Dengan Uji Serentak Atau Uji F ……….. 95

e.Uji Asumsi Klasik ………. 96

1). Uji Normalitas ……….. 96

2). Uji Multikolinearitas ……… 97

3). Uji Heteroskedastisitas ……… 98

4). Uji Autokorelasi ………... 99

5). Koefisiensi Determinasi (R2) ……… 99

2. Pembahasan ……… 101

2.a Pengaruh Variabel Harga Terhadap Keputusan Pembelian ……… 101

2.b Pengaruh Variabel Merek Terhadap Keputusan Pembelian ……… 102

2.c Pengaruh Variabel Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian………. 102

2.d Pengaruh Variabel Rasa Terhadap Keputusan Pembelian ……… 103

2.e Pengaruh Variabel Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian ……… 104

2.f Pengaruh Variabel Harga, Merek, Kemasan, Rasa, Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian ……….. 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………..…. 107


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penjualan J. Co Donuts & Coffee ……….. 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Terkait Dengan Penelitian yang Di Lakukan ……….……. 42

Tabel 3.1 Devinisi Operasional Variabel ……… 50

Tabel 3.2 Skala Likert ……….. 58

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas ………….………... 61

Tabel 3.4 Indikator Tingkat Reliabilitas ………... 62

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ………...……… 63

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ……….. 78

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan …….. 79

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan……...………… 79

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Konsumsi ………... 80

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengeluaran Pembelian J. Co Donuts & Coffee ……….………... 81

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Pembelian …….... 81

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ….... 82

Tabel 4.8 Distribusi Responden Untuk Rekomendasi Kepada Orang Lain ………... 83

Tabel 4.9 Jawaban Responden Untuk Variabel Harga ……… 84

Tabel 4.10 Jawaban Responden Untuk Variabel Merek…..……… 85

Tabel 4.11 Jawaban Responden Untuk Variabel Kemasan……….. 86

Tabel 4.12 Jawaban Responden Untuk Variabel Rasa ……….……….... 87

Tabel 4.13 Jawaban Responden Untuk Variabel pelayanan ……….. 88 Tabel 4.14 Jawaban Responden Untuk Variabel keputusan


(16)

Berganda………. 90

Tabel 4.16 Perhitungan Uji T ………. 93

Tabel 4.17 Perhitungan Uji F ……….. 95


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Entry Coding

Lampiran 3. Output Validitas Variabel Harga (X1)

Lampiran 4. Output Validitas Variabel Merek (X2)

Lampiran 5. Output Validitas Variabel Kemasan (X3)

Lampiran 6. Output Validitas Variabel Rasa (X4)

Lampiran 7. Output Validitas Variabel Pelayanan (X5)

Lampiran 8. Output Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 9. Output Reliabilitas Variabel Harga (X1)

Lampiran 10. Output Reliabilitas Variabel Merek (X2)

Lampiran 11. Output Reliabilitas Variabel Kemasan (X3)

Lampiran 12. Output Reliabilitas Variabel Rasa (X4)

Lampiran 13. Output Reliabilitas Variabel Pelayanan (X5)

Lampiran 14. Output Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 15. Tabel Frekuesi Variabel Harga (X1)

Lampiran 16. Tabel Frekuesi Variabel Merek (X2)


(18)

Lampiran 18. Tabel Frekuesi Variabel Rasa (X4)

Lampiran 19. Tabel Frekuesi Variabel Pelayanan (X5)

Lampiran 20. Tabel Frekuesi Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Lampiran 21. Output Analisis Regresi Linear Berganda

Lampiran 22. Uji Normalitas

Lampiran 23. Uji Hetroskedasitas

Lampiran 24. Tabel t

Lampiran 25. Tabel Durbin Watson

Lampiran 26. Tabel f


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli ……… 13

Gambar 2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku

Konsumen ……….. 14

Gambar 2.3 Tahap – Tahap Keputusan Pembelian Konsumen ……… 38


(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Hal ini menimbulkan persaingan di antara perusahaan-perusahaan tersebut. Agar suatu perusahaan-perusahaan dapat terus dan memenangkan persaingan, perusahaan dituntut untuk mengadakan peningkatan di bidang pemasaran.

Peningkatan kegiatan di bidang pemasaran harus dilaksanakan secara terencana. Atau dengan kata lain, perusahaan harus menentukan strategi pemasaran yang tepat. Perubahan lingkungan perusahaan terutama faktor pesaing yang mampu menghasilkan produk yang sama, menyebabkan banyak perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented). Perusahaan yang berorientasi pada konsumen hendaknya selalu memikirkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen, apa yang diinginkan konsumen, dan pelayanan yang bagaimana disenangi oleh konsumen sehingga konsumen tidak hanya puas, akan tetapi menjadi loyal dan kembali membeli produk yang dijual.


(21)

Upaya pemenuhan berbagai kebutuhan salah satunya makanan, dalam perkembangannya saat ini telah berkembang pesat. Banyak produsen yang telah menciptakan kuliner dengan berbagai bentuk dan rasa, dan telah dijadikan sebagai sarana usaha untuk mencari penghasilan. Oleh karena itu, berbagai jenis bentuk dan rasa makanan telah banyak ditawarkan oleh para pelaku ekonomi yang bergerak dalam industri makanan dan minuman.

J.CO Donuts & Coffee mencoba ikut ambil bagian dalam bisnis makanan ini. Menu utama dari outlet ini adalah donat dan kopi yang terinspirasi dari donat di Amerika Serikat. J. CO Donuts & Coffee dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group. Johnny Andrean pada awalnya berkeinginan membeli franchise donat AS, namun ia menemukan beberapa kelemahan produk, yaitu pada bahan dasar dan proses produksi yang kurang dalam hal kontrol kualitas, sehingga ia mengurungkan niatnya. Johnny memutuskan untuk mengembangkan donat sendiri tanpa mendapatkan donat waralaba AS. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna, dengan fokus khusus pada kualitas bahan dasar dan proses produksi (www.okefood.com).

Ketika ia kembali ke Indonesia, ia kemudian mengembangkan sebuah toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang serupa dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny melihat sejauh ini tidak ada toko donat di Indonesia memiliki konsep dapur terbuka, sehingga ia mulai di J.CO. Jadi,


(22)

selain memiliki rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen dapat melihat berbagai atraksi pembuatan donat, langsung dari mencampur bahan sampai dengan siap untuk dijual donat tersebut (www.okefood.com).

Pada tanggal 6 April 2012, J.CO Donuts & Coffee telah membuka cabang nya yang ke 106 dikota Bandar Lampung, tepatnya di Chandra

Supermarket Tanjung Karang Bandar Lampung. Chandra Supermarket

sendiri merupakan salah satu mall yang terletak di Bandar Lampung, dengan image ekslusif yang ditawarkan. Hal ini juga yang membuat J.CO Donuts & Coffee memutuskan untuk membuka gerai nya di Chandra

Supermarket Tanjung Karang Bandar Lampung. Kehadiran sebuah tempat yang menawarkan bermacam makanan dan minuman yang mempunyai tempat yang terlihat ekslusif merupakan tuntutan perubahan gaya hidup masyarakat kota. Kondisi semacam ini mencerminkan suatu fenomena yang terjadi bahwa masyarakat menjadi semakin kritis didalam memilih suatu tempat untuk membeli makan dan minuman premium. Sifat kritis tersebut dicirikan antara lain masyarakat menginginkan makanan dan minuman yang dijual ditempat yang sudah terkenal dengan merek nya, dengan harga yang bersaing dengan kompetitornya, dengan kemasan yang dapat menarik minat konsumen, rasa makanan dan minuman yang sesuai dengan citarasa masyarakat, dan pelayanan yang memuaskan.

Persaingan dalam pasar kuliner, terutama donat, roti kopi, dan yogurt di Bandar Lampung semakin tumbuh dengan pesat. Para pesaing J.CO


(23)

Donuts & Coffee antara lain Roti Boy, Mokko Donat Factory, dan Baskin Robbins. Para kompetitor ini tidak hanya menjual makanan dan minuman saja, melainkan menjual gaya hidup. Mereka menjual tempat untuk

hangout sebagai gaya hidup. Para kompetitor ini juga memberikan kesempatan pengunjung untuk melihat pembuatan makanan dan minuman dengan konsep open kitchen sehingga memberikan pengalaman baru bagi pengunjung dan para kompetitor ini juga menyediakan fasilitas wi fi yang menjadikan pengunjung tidak hanya untuk sekedar hang out tetapi juga dapat menjadikan gerainya sebagai untuk tempat bekerja.

Persaingan yang semakin ketat di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama (Fandy Tjiptono, 2000:24). Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak untuk menentukan jadi tidaknya pembelian. Maka, untuk memenangkan persaingan para produsen harus menempatkan kepuasan konsumen sebagai tujuan utama, agar konsumen memutuskan untuk mengkonsumsi barang ataupun jasa yang ditawarkan oleh para produsen.

Dalam perjalanannya perusahaan yang menawarkan makanan dan minuman semakin meningkat baik dalam jumlah maupun pelayanan yang diberikan. Keadaan tersebut menyebabkan adanya persaingan pada bisnis makan dan minuman. Akibatnya mau tidak mau para pengusaha bisnis


(24)

makanan dan minuman tidak mempunyai pilihan lain kecuali memenangkan persaingan. Berkaitan dengan konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen maka manajemen perusahaan dapat memberikan kepuasan konsumen dengan cara memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Dari survei pendahuluan yang dilakukan diketahui bahwa dalam 2 bulan pasca pembukaan franchise J.CO Donuts & Coffee jumlah penjualan di J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung cenderung mengalami penurunan seperti tampak pada Tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Data Penjualan J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung (Dalam Rupiah)

Sumber: Data Penjualan J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung, 2012)

Tabel di atas menunjukkan bahwa penjualan J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung pada 2 bulan pasca pembukaan menghadapi masalah yaitu adanya jumlah penjualan tidak menunjukkan peningkatan secara jelas bahkan cenderung menurun. J.CO Donuts & Coffee bukan satu-satunya tempat yang menawarkan makan dan minuman. Untuk menghadapi persaingan, maka mau tidak mau pemilik perusahaan tidak Tanggal Donuts Sales Beverages Sales J. Cool Sales 6-12 April 2012 227.791.000 67.806.000 30.883.000 13-19 April 2012 226.117.400 58.906.000 40.215.000 20-26 April 2012 208.456.800 49.081.000 35.505.000 27-30 April2012 124.326.000 29.014.000 23.973.000 1-7 Mei 2012 190.055.400 53.512.000 32.768.000 8-14 Mei 2012 164.573.400 51.287.000 24.547.000 15-21 Mei 2012 176.436.800 52.448.000 61.415.000 22-29 Mei 2012 167.447.000 46.232.000 46.262.000


(25)

mempunyai pilihan lain kecuali memenangkan persaingan dengan cara merebut konsumen sebanyak mungkin.

Perilaku konsumen pada dasarnya merupakan proses memilih, membeli dan menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan. Perilaku konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran. Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiaatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Basu Swastha, 2000:105).

Schiffman dan Kanuk (1994:7) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut “The term consumer behavior refers to the behavior that consumers display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products and services that they expect will satisfy their needs”. ”Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:195), perilaku membeli konsumen (consumer buying behavior) merujuk pada perilaku membeli yang dilakukan oleh konsumen akhir atau individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi secara pribadi. Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut


(26)

Kotler dan Amstrong (2001:197), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku konsumen itu terdiri dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologi.

Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus selalu memantau perubahan perilaku konsumen sehingga dapat mengantisipasi perubahan perilaku konsumen tersebut untuk memperbaiki strategi pemasarannya, karena pada hakekatnya tujuan dari perilaku konsumen adalah untuk mengetahui dan memahami sifat konsumen dengan baik sehingga produk yang ditawarkan dapat laku terjual dan konsumen loyal terhadap produk yang dihasilkan. Konsumen yang potensial akan mempertimbangkan terlebih dahulu berbagai faktor yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan seperti harga, fasilitas, lokasi, pelayanan dan berbagai faktor pendukung lain sebelum memilih atau mengambil keputusan dan mencari alternatif yang dapat memberi kepuasan tertinggi dalam mengkonsumsi suatu produk. Hal tersebut harus diperhatikan oleh pemasar agar tujuan perusahaan dalam hal memuaskan kebutuhan konsumen dapat tercapai sesuai dengan konsep pemasaran bahwa kepuasan kosumen merupakan syarat bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Dengan cara mengetahui atribut produk yang akan mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian produk diharapkan akan mendapatkan nilai lebih dari konsumen dan memiliki kelebihan lain dibandingkan pesaingnya, sehingga dapat meningkatkan volume penjualan


(27)

produk tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Konsumen akan selalu menuntut produk yang lebih baik (berkualitas), lebih menarik, dengan harga yang sesuai sehingga penentuan atribut produk yang tepat akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan kondisi persaingan yang ada serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen J. CO Donuts & Coffee di Bandar Lampung.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang paling penting dalam suatu penelitian, hal ini diperlukan agar batasan masalah menjadi jelas sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian. Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah Harga berpengaruh sinifikan terhadap keputusan pembelian konsumen J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung?

2. Apakah Merek berpengaruh sinifikan terhadap keputusan pembelian konsumen J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung?

3. Apakah Kemasan berpengaruh sinifikan terhadap keputusan pembelian konsumen J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung?


(28)

4. Apakah Rasa berpengaruh sinifikan terhadap keputusan pembelian konsumen J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung?

5. Apakah Pelayanan berpengaruh sinifikan terhadap keputusan pembelian konsumen J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung?

6. Apakah Harga, Merek, Kemasan, Rasa, dan Pelayanan berpengaruh sinifikan terhadap keputusan pembelian konsumen J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung?

C. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan pembahasan dan kejelasan data yang akan dibahas dan dikumpulkan, maka penulis menggunakan batasan – batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ditunjukan kepada konsumen yang telah membeli J.CO Donuts & Coffee Bandar Lampung.

2. Atribut produk yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a. Harga (X1)

Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam rupiah atau sejumlah pengorbanan berupa uang yang dapat diartikan sebagai harga beli yang berlaku bagi konsumen.

b. Merek (X2)

Adalah semua nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk dari satu penjual untuk membedakannya dengan produk pesaing.


(29)

c. Kemasan (X3)

Kemasan adalah merupakan wadah atau tempat yang dijadikan pembungkus dari suatu produk.

d. Rasa (X4)

Rasa adalah suatu nilai yang terkandung dalam produk yang langsung dapat dinikmati oleh konsumen dan memberikan nilai tersendiri dari suatu produk.

e. Pelayanan (X5)

Pelayanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk Menguji hubungan Harga pada keputusan pembelian konsumen secara parsial

2. Untuk Menguji hubungan Merek pada keputusan pembelian konsumen secara parsial

3. Untuk Menguji hubungan Kemasan pada keputusan pembelian konsumen secara parsial

4. Untuk Menguji hubungan Rasa pada keputusan pembelian konsumen secara parsial

5. Untuk Menguji hubungan Pelayanan pada keputusan pembelian konsumen secara parsial


(30)

6. Untuk Menguji hubungan Harga, Merek, Kemasan, Rasa, dan Pelayanan pada keputusan pembelian konsumen secara simultan

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu Manajemen Pemasaran, khususnya khususnya kajian mengenai Atribut Produk dan Keputusan Pembelian.

b. Untuk menambah koleksi dan pengetahuan mahasiswa laun sebagai acuan untuk penelitian berikutnya

2. Manfaat Praktis

Bagi J.CO Donuts & Coffee gerai Chandra Bandar Lampung, penelitian ini dapat berguna untuk meningkatkan penjualan, dengan melihat apa saja yang dibutuhkan kosnumen sehingga kebutuhan konsumen bisa dipenuhi.


(31)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Perilaku Konsumen

1. Model Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:195), perilaku membeli konsumen (consumer buying behavior) merujuk pada perilaku membeli yang dilakukan oleh konsumen akhir atau individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi secara pribadi seluruh konsumen akhir tersebut bila digabungkan akan membentuk pasar konsumen (consumer market). Dalam menentukan keputusan pembelian ini, para konsumen mempunyai pertimbangan yang sangat berbeda dalam hal umur, pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera, baik itu untuk membeli suatu barang ataupun jasa. Keputusan konsumen yang berbeda ini menimbulkan susunan faktor yang menarik bagi produsen untuk menentukan produk atau jasa apa saja yang dapat mereka tawarkan kepada para konsumen.

Setiap harinya konsumen menentukan berbagai pilihan pembelian baik itu pembelian produk ataupun jasa. Perusahaan-perusahaan besar menyelidiki keputusan pembelian konsumen begitu rincinya untuk menemukan apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, kapan


(32)

mereka membeli, dan mengapa mereka sampai membeli. Orang-orang pemasaran harus mempelajari pembelian konsumen tersebut. Agar barang dan jasa yang mereka tawarkan dapat diterima dengan baik oleh para konsumen.

Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli Pemasaran dan

Rangsangan Lainnya Kotak Hitam Pembeli Tanggapan Pembeli

(Sumber: Model Perilaku Pembeli, Kotler dan Armstrong, 2001:197)

Perusahaan yang benar-benar ingin memahami tanggapan konsumen atas sifat-sifat produk, harga dan pendekatan iklan yang berbeda memiliki keunggulan yang besar atas pesaingnya. Titik awalnya adalah model rangsangan-tanggapan dari perilaku membeli. Didalam gambar tersebut dijelaskan rangsangan pemasaran terdiri dari 4P yaitu price (harga), place

(saluran distribusi), promotion (promosi), dan product (produk). Rangsangan lainnya mencakup kekuatan dan peristiwa besar dalam lingkungan pembeli, yaitu ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Seluruh masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, lalu disana diubah menjadi satu susunan tanggapan pembeli yang dapat diselidiki anatara lain pilihan produk, pilihan merek, pilihan tempat pembelian, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.

Harga Distribusi

Promosi Produk

Karakteristik pembeli

Proses keputusan pembelian

- Pemilihan produk Pemilihan merek Pemilihan tempat Waktu pembelian Jumlah pembelian


(33)

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:197), Pembelian konsumen secara kuat dipengaruhi oleh beberapa karakteristik, yaitu dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologi.

Gambar 2.2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen

Sumber : Kotler dan Armstrong (2001:197)

1. Faktor Budaya

Budaya merupakan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan intstitusi lainnya. Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Seorang produsen harus selalu mencoba menemukan apakah ada pergeseran budaya agar dapat menemukan produk baru yang mungkin diinginkan oleh para konsumen. BUDAYA Budaya Sub Budaya PEMBELI SOSIAL Kelompok Acuan Keluarga PRIBADI Umur dan tahap daur hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup PSIKOLOGI Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan sikap


(34)

Setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yaitu sekelompok orang dengan sistem nilai bersama berdasarkan pengalaman dan

situasi hidup yang sama. Sub kebudayaan meliputi

kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub kebudayaan yang membentuk segmen pasar penting, dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial dipengaruhi oleh:

a. Kelompok, merupakan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu maupun bersama.

b. Keluarga, merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan pengaruhya telah di teliti secara lanjut.

c. Peran dan status, merupakan anggota berbagai kelompok-keluarga, klub, dan organisasi. Posisi seseorang dalam kelompk dapat ditetapkan baik lewat peranannya maupun statusnya dalam organisasi tersebut.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi dipengaruhi oleh: a.Umur dan Tahap Siklus-hidup

Seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama hidup mereka. Seperti makanan dan gaya hidup. Pembelian juga


(35)

dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga sesuai dengan kedewasaan anggotanya.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Seorang pemasar mencoba mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat yang rata-rata lebih tinggi pada produk dan jasa yang mereka hasilkan.

c. Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi piihan produk yang akaan dikonsumsinya pemasar barang yang peka terhadap pendapatan akan mengamati tren pendapatan, tabungan pribadi, dan tingkatan bunga.

d. Gaya Hidup

Merupakan pola kehidupan seseorang seperti yang diperlihatkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya.

e. Kepribadian

Karakteristik psikologi unik seseorang yang menghasilkan tanggapan-tanggapan relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungannya.

4. Faktor Psikologis

Faktor Psikologis dipengaruhi oleh: a. Motivasi

Merupakan suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya.


(36)

b. Persepsi

Merupakan proses dimana seorang memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia

c. Pembelajaran

Merupakan perubahan pada perilaku individu yang muncul dari pengalaman.

d. Keyakinan dan sikap

Merupakan pemikirian deskriptif, evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

B. Produk (Product)

Setiap perusahaan akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan produk yang ada. Produk merupakan suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya, Basu Swastha (1996:94). Selain itu menurut Philip Kotler (2000:69) produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Kotler dalam hal ini memberikan batasan produk adalah suatu yang dianggap memuaskan kebutuhan dan keinginan. produk dapat berupa suatu benda (object), rasa (service), kegiatan (acting), orang (person), tempat (place), organisasi dan gagasan dimana suatu prodak akan mempunyai nilai lebih dimata


(37)

konsumen, jika memiliki keunggulan dibanding dengan produk lain yang sejenis.

Berdasarkan beberapa definisi produk diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen yang mencakup barang dan jasa yang terdapat didalamnya dengan tujuan memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk bukan hanya ingin memiliki produk tersebut, tetapi karena manfaat yang ditimbulkannya, sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Produk merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang paling mendasar, karena aktivitas pemasaran dimulai dari perencanaan produk atau jasa yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perencanaan produk atau jasa yang baik merupakan faktor penentu keberhasilan bauran pemasaran secara keseluruhan. Sebab apabila produk atau jasa kurang diminati atau tidak dapat diterima oleh pembeli, maka kecil kemungkinannya dapat ditolong oleh bauran pemasaran lainnya, seperti: promosi yang gencar, saluran distribusi yang tangguh, ataupun kebijakan harga. Selama ada pilihan lain yang lebih baik, konsumen akan sulit dibujuk dengan iklan atau diiming-imingi oleh harga yang relatif rendah untuk membeli produk tersebut.


(38)

Menurut Basu Swastha dan irawan (2000:165), ada beberapa Klasifikasi Produkyang kita kenal, yaitu:

1. Penggolongan Barang Berdasarkan Kepuasan Segera dan Kesejahteraan Konsumen Jangka Panjang

a. Barang yang bermafaat (salutary product)

Yaitu barang yang mempunyai daya penarik randah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. (contoh: deterjen)

b. Barang yang kurang sempurna (deficient product)

Yaitu barang yang tidak mempunyai daya penarik yang tinggi tetapi mempunyai kualitas yang bermanfaat. (contoh: obat-obatan)

c. Barang yang menyenangkan (pleasing product)

Yaitu barang yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang. (contoh: rokok)

d. Barang yang sangat dibutuhkan (desirable product)

Yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat bermanfaat dalam jangka panjang (contoh: makanan yang bergizi).

2. Penggolongan Barang Menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai


(39)

a. Barang konsumsi

Barang yang dibeli untuk dikonsumsikan, yang pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Dalam hal ini barang konsumsi dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:

- Barang konvenien (convenience goods)

Adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat, dan ada pada setiap waktu. Misalnya : rokok, sabun, dsb

- Barang shopping (shopping goods)

Adalah barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan didalam pembelian nya harus dipertimbangkan secara masak-masak, misalnya dengan membandingkan mutu, harga, kemasan, dsb. Misalnya : tekstil dan perabot rumah tangga. - Barang spesial (speciality goods)

Adalah barang yang mempunyai ciri khas, dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja. Misalnya : pakaian pria/wanita yang hanya dapat diperoleh di rumah mode tertentu.

b. Barang industri

Adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam bidang industri. Dalam hal ini barang industri dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:

- Bahan baku

Merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain. Misalnya : minyak bumi untuk membuat bensin.


(40)

Merupakan barang-barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir. Misalnya : kain untuk membuat baju.

- Perlengkapan operasi (operating supplies)

Adalah barang yang digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatan lain dalam perusahaan. Misalnya : minyak pelumas untuk mesin-mesin. - Instalasi

Yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik/perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama. Misalnya : mesin penggilingan padi.

- Peralatan ekstra

Yaitu alat yang dipakai untuk membantu instalasi. Misal :

forklift truck.

Menurut Philip Kotler (2000:396), Pemasar mengklasifikiasikan produk berdasarkan ciri-cirinya, yaitu: daya tahan, wujud dan penggunaan (konsumen dan industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.

1. Berdasarkan daya tahan dan wujud

Produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, menurut daya tahan dan wujudnya:

- Barang yang tidak tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.


(41)

- Barang tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan lama walaupun sudah digunakan beberapa kali. - Jasa, adalah produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan mudah habis. Akibatnya, produk ini memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.

2. Klasifikasi Barang Konsumen

Begitu banyak jenis produk yang dibeli konsumen dapat diklasifikasikan berdasarkan kebisaan berbelanja, yaitu sebagai berikut:

- Barang mudah, adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit.

- Barang toko, adalah barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.

- Barang khusus, adalah barang yang mempunyai cirri-ciri atau identifikasi merek yang unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. - Barang yang tidak dicari, adalah barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya. 3. Klasifikasi Barang Industri

Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan begaimana cara barang tersebut memasuki proses produksi dan kemahalan relatifnya, yaitu sebagai berikut:


(42)

- Bahan baku dan suku cadang, adalah barang-barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen tersebut.

- Barang modal, adalah barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengolahan produk jadi.

- Pasokan dan layanan bisnis, adalah barang dan jasa berumur pendek memudahkan pengembangan atau pengolahan produk jadi.

Menurut Philip Kotler (2000:36) Perencanaan apa yang akan ditawarkan ke pasar, pemasaran perlu berfikir melalui lima tingkat produk yaitu :

1. Produk utama atau inti (core benefit), Adalah jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan.

2. Produk dasar (basic product), Adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar.

3. Produk yang diharapkan (expected product), Suatu set atribut dan kondisi yang biasanya di harapkan dan disetujui pembeli ketika mereka membeli produk.

4. Produk yang ditingkatkan (augmented product), Yakni berbagai atribut produk yang di lengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan manfaat kepuasaan bagi konsumen.

5. Produk potensial (potential product), Yakni mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan.


(43)

Pada tingkat kelima terdapat produk potensial, yang mencakup semua peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan. Jika produk yang ditingkatkan (augmented product) menggambarkan apa yang termasuk dalam produk tersebut saat ini, maka produk potensial menunjukkan evolusi yang mungkin terjadi.

1. Atribut Produk

Menurut Philip Kotler (2000:399) menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli.

Menurut Hussein Umar (2000:131) pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan produk itu. Manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut-atribut produk misalnya mutu, desain, merek, label dan kemasan.

Buchari Alma (2004:139), Produk adalah seperangkat atribut yang berwujud maupun tidak berwujud termasuk didalamnya warna, harga, nama baik produk, nama baik toko yang menjual (pengecer) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan kebutuhan dan keinginan”.

Menurut Sanzo et al (dalam Fandos dan Flavian 2006:649) terdapat 2 dimensi atribut produk yaitu atribut sentral atau atribut intrinsik adalah atribut-atribut spesifik untuk masing-masing produk yang akan


(44)

menghilang ketika produk dikonsumsi dan tidak dapat diubah tanpa mengubah sifat dari produk itu sendiri. Atribut ekstrinsik adalah aspek yang berhubungan dengan produk tetapi tidak menjadi bagiannya secara fisik. Atribut produk intrinsik terdiri dari kandungan gizi, tekstur, kelezatan, rasa, aroma, warna, bentuk dan atribut produk ekstrinsik yang terdiri dari desain, merek, label, harga, polusi terhadap lingkungan, bersih, dan kemasan.

Dengan adanya atribut yang melekat pada suatu produk yang digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut–atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen.

Definisi-definisi dari atribut produk di atas dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan manfaat suatu produk, karakteristik pembeda produk, sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkan pembeli. Namun dari definisi-definisi yang ada unsur-unsur dalam atribut produk sendiri berbeda-beda, mulai dari kualitas, manfaat, fitur, rancangan, keistimewaan, dan lainnya. Akan tetapi unsur-unsur tersebut dalam penelitian ini kita dapat simpulkan berdasarkan pengertian Sanzo yaitu harga, merek, kemasan, rasa, dan pelayanan.


(45)

a. Unsur Atribut Produk 1). Harga

Harga adalah sesuatu yang dirasakan oleh penjual bahwa itu cukup berharga dalam bentuk uang kepada pembeli (Philip Kotler, 2000:518). Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya (Basu Swastha dan Irawan, 2000:241).

Ada empat tujuan penetapan harga menurut Basu Swastha (2000:148) yaitu:

a. Mencegah atau Mengurangi Persaingan

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dunia bisnis, maka diperlukan aturan dan batasan-batasan dalam bersaing, salah satunya adalah dengan penetapan harga. Melalui kebijakan harga para pelaku usaha tidak akan menetapkan harga dengan seenaknya. Dengan demikian harga atas produk barang atau jasa yang memiliki kesamaan akan mempunyai harga yang sama ataupun jika berbeda hanyalah memiliki perbedaan yang sedikit. b. Mempertahankan atau Memperbaiki Market Share

Dengan adanya penetapan harga, maka market share dapat terjaga. Mempertahankan market share dapat dilakukan apabila kemampuan dan kapasitas produksi masih cukup longgar, selain itu kondisi keuangan harus benar-benar baik dan juga adanya kemampuan yang tinggi dalam bidang pemasaran.


(46)

c. Mencapai Target Pengembalian Investasi

Pada dasarnya penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk memperoleh laba dan sekaligus untuk menutup biaya operasional. Harga yang telah ditentukan dimaksudkan untuk menutup investasi secara berangsur-angsur, di mana dana yang digunakan untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan. Dengan adanya investasi tersebut diharapkan perusahaan dapat bertahan dan usaha akan bertambah besar.

d. Mencapai Laba Maksimal

Harga ditetapkan atas dasar pertimbangan untung/rugi yang akan diderita oleh perusahaan. Dalam penetepan harga, perusahaan tentunya akan mengutamakan laba dan kemampuan atau daya beli konsumennya. Penetapan harga dengan pertimbangan laba yang bagus disertai daya beli masyarakat yang besar, maka akan mudahlah bagi pengusaha dalam memperoleh keuntungan yang maksimal.

Menurut Staton (1998:87) indikator harga yaitu: 1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Daya saing harga


(47)

2). Merek

Merek adalah semua nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk dari satu penjual untuk membedakannya dengan produk pesaing. Menurut Philip Kotler (2000:404), menyatakan bahwa:

“Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam

kegiatan perdagangan dan jasa.”

Adapun pengertian merek menurut Djaslim Saladin (2003:84),

menyatakan bahwa: “Merek adalah suatu nama, istilah, tanda,

lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.”

Menurut Philip Kotler (2000:404) ada enam pengertian yang dapat disampaikan melalui suatu merek :

1. Atribut

Sebuah merek menyampaikan atrribut-atribut tertentu. 2. Manfaat

Ada manfaat yang bisa diambil dari merek tersebut yang akan dikembangkan menjadi manfaat fungsional atau emosional.


(48)

3. Nilai

Merek menunjukan nilai produsen. 4. Budaya

Merek menunjukan budaya tertentu. 5. Kepribadian

Merek mencerminkan kepribadian tertentu. Jika merek merupakan orang, binatang, atau suatu obyek.

6. Pemakai

Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau yang menggunakan produk tersebut.

Menurut Djaslim Saladin (2003:84)ada empat bagian merek : 1. Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek dan yang dapat diucapkan.

2. Tanda merek (brand sign), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal namun tidak dapat diucapkan, seperti misalnya lambang, desain, huruf, atau warna khusus.

3. Tanda merek dagang (trade mark), adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi oleh hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjualan dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek dan atau tanda merek.

4. Hak cipta (Copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi oleh Undang-Undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.


(49)

Menurut (Soehadi (2005:147), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan, yaitu:

1. Leadership: kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.

2. Stability: kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.

3. Market: kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.

4. Internationality: kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara atau daerah lain.

5. Trend: merek menjadi semakin penting dalam industri.

6. Support: besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.

7. Protection: merek tersebut mempunyai legalitas.

3). Kemasan

Kemasan adalah segala kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk Djaslim Saladin (2003:87). Menurut Djaslim Saladin (2003:87) Wadah atau bungkus tersebut terdiri dari 3 (tiga) tingkat bahan yaitu :

1. Kemasan dasar (primary package), yaitu bungkus langsung dari suatu produk.

2. Kemasan tambahan (secondary package), yaitu bahan yang melindungi kemasan dasar dan dibuang bila produk tersebut akan digunakan.


(50)

3. Kemasan pengirim (shipping package), yaitu setiap kemasan

yang diperlukan waktu penyimpanan, pengangkutan

diidentifikasi.

Namun arti pemberian kemasan lebih mampu menciptakan daya tarik konsumen terhadap produk tersebut. Kemasan dibuat untuk berbagai fungsi yakni disamping berfungsi sebagai wadah/tempat juga memiliki fungsi lain yang penting dalam pengawetan bahan. Dengan adanya kemasan, dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan. Jadi pada umumnya kemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan

sehingga mempunyai bentuk yang memudahkan dalam

penyimpanan, pengangkutan dan pendistribusian dari produsen ketangan konsumen serta dapat memberikan perlindungan terhadap mutu produk yang dikandungnya sekaligus melindungi bahan dan barang didalamnya terhadap kontaminasi dari luar.

Kemasan merupakan bagian formal dari produk, yang meliputi

packaging, features, brand name, styling, dan quality. Ciri-ciri dari kemasan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap konsumen, karena konsumen akan mencari kesesuaian antara bentuk, materi pembungkus, warna desain pembungkus, dan sebagainya dengan seleranya. Konsumen akan memperoleh manfaat fungsional dan emosional dari kemasan tersebut.


(51)

Menurut Buchari Alma (2004:168) ada tujuh arti kemasan/pembungkus bagi pembeli antara lain:

1. Dengan adanya pembungkus barang-barang akan tetap bersih dan praktis untuk dibawa ke rumah, tahan lama, dan mudah disimpan.

2. Dengan pembungkus berarti timbangan didalamnya benar. 3. Pembungkus menunjukkan kualitas barang dan kadang-kadang menerangkan isi yang dibungkus.

4. Dengan adanya pembungkus, pembeli dapat membeli dengan jumlah yang cukup (diperlukan).

5. Sering pembungkus yang isinya telah habis terpakai masih dapat digunakan untuk menyimpan barang lain.

6. Pembungkus yang memberi informasi akan memberi dorongan pada pembeli untuk membaca terlebih dahulu dan sambil berfikir untuk membelinya.

7. Pembungkus dapat menimbulkan harga diri bagi yang membawanya.

Menurut Buchari Alma (2004:160), disamping menguntungkan konsumen maka bagi produsen pembungkus juga bertujuan untuk: 1. Melindungi barang yang dibungkusnya sewaktu barang-barang tersebut bergerak melalui proses marketing.

2. Memudahkan bagi para pedagang eceran untuk membagi-bagi atau memisahkan barang tersebut.


(52)

3. Untuk mempertinggi nilai isinya dengan daya tarik yang ditimbulkan oleh pembungkus, sehingga menimbulkan ciri-ciri khas produk tersebut.

4. Untuk identifikasi, mudah dikenal, karena adanya label/merek yang tertera pada pembungkus.

5. Pembungkus dapat digunakan sebagai alat komunikasi karena membawa berita atau catatan mengenai produk tersebut.

6. Pembungkus sebagai salesman diam, seperti supermarket. Disini para pembeli tidak dilayani oleh salesman tetapi pembeli cukup mengetahui dan memilih barangnya sendiri dengan membaca label pada pembungkus.

Menurut Christine S. Cenadi (1998) konsep dari kemasan yaitu : 1. Daya tarik visual (estetika)

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur grafis yang. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya.

2. Daya tarik praktis (fungsional)

Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor.


(53)

Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain :

- Dapat melindungi produk

- Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan - Porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman - Dapat digunakan kembali (reusable)

- Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang

- Memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dan mengisi kembali dengan jenis produk yang dapat diisi ulang (refill).

4). Rasa

Rasa dalam penelitian ini merupakan salah satu pembentuk faktor atribut produk intrinsik. Artinya bahwa dalam memilih produk makanan, konsumen sangat memperhatikan pilihan rasa yang ditawarkan, pilihan rasa yang ditawarkan mampu menarik minat konsumen untuk membeli produk yang di tawarkan, karena atribut rasa berkaitan dengan pilihan rasa yang ditawarkan berasal dari bahan yang alami dan juga menggunakan proses pengolahan yang berbeda dan higienis sehingga menghasilkan produk yang

berbeda sehingga konsumen merasa penting untuk

memperhatikan atribut rasa dalam membeli produk yang ditawarkan.

Aroma yang dirasakan konsumen ketika mengkonsumsi produk mampu menarik minat konsumen untuk membeli produk J.CO


(54)

Donuts & Coffee, karena atribut aroma berkaitan dengan kesesuaian aroma yang dihasilkan produk dengan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen merasa lebih yakin bahwa produk tersebut menggunakan bahan baku yang alami karena menghasilkan aroma atau rasa yang sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Menurut Fandos dan Flavian (2006:654) yang menganalisis aroma yang disukai sebagai atribut yang membentuk atribut produk intrinsik karena aroma atau rasa dapat diidentifikasi ketika produk akan dan setelah dikonsumsi.aroma dan rasa sangat erat kaitannya dengan selera konsumen, sehingga pilihan rasa yang ditawarkan menjadi pertimbangan konsumen karena tidak semua rasa yang di tawarkan sesuai dengan selera konsumen.

Rasa suatu makanan dan minuman tentu saja akan berpengaruh oleh kualitas makanan yang disajikan. Kualitas makanan sangat dipengaruhi oleh penampilan, rasa, aroma, tekstur, suhu pada saat dihidangkan, warna makanan, dan karakter makanan. Kualitas makanan sangat mempengaruhi kepuasan dari pada tamu yang menikmati makanan yang disajikan.

Menurut Pauli (1979:11) Rasa merupakan bagian dari Kualitas makanan, yaitu sejenis pelayanan yang berupa makanan yang dapat memuaskan konsumen yang dapat diukur oleh indikator: a. Presentation, merupakan cara penyajian makanan dan minuman yang disajikan


(55)

b. Taste and flavor, merupakan citarasa dan aroma makanan dan minuman yang disajikan

c. Texture, merupakan tekstur dari makanan dan minuman yang disajikan

d. Temperature, merupakan suhu dari makanan dan minuman yang disajikan

e. Color of Food, merupakan warna dari makanan dan minuman yang disajikan

f. Character of Food, merupakan karakter dari makanan dan minuman yang disajikan

5). Pelayanan

Menurut Philip Kotler (2000:45) pelayanan merupakanpenunjang pemasaran produk dan sekaligus dapat dilihat sebagai pusat keseluruhan paket untuk masing-masing produk tersebut memenuhi selera konsumen. Sehingga dapat dikatakan bahwa apabila pelayanan terhadap konsumen tidak atau kurang memuaskan maka konsumen akan merasa kecewa dan kemungkinan akan berpindah kepada produk lain yang memberikan pelayanan lebih baik.

Pelayanan dititik beratkan pada cara melayani pelanggan, service atau jasa yang diberikan serta kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang. Penerapan pelayanan yang baik dengan sendirinya akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Pemikiran ini dilandasi konsep pemasaran yang


(56)

menekankan bahwa kunci keberhasilan kegiatan pemasaran adalah kepuasan pelanggan. Usaha untuk memasarkan dan melayani pelanggan menjadi hal yang paling menonjol bila suatu usaha ingin berkembang dan mendapatkan respon positif dari pelanggan

Menurut Zeithaml dan Berry (1990:26) dan Lovelock (2002) konsep service quality terdiri dari lima dimensi, yaitu :

1. Tangible Adalah penampilan personil atau karyawan

2. Reliability. Adalah kemampuan untuk melakukan pelayanan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya, cara kerja yang dapat diandalkan secara konsisten.

3. Responsiveness. Adalah kesediaan untuk membantu konsumen dan menyediakan layanan yang diinginkan.

4. Assurance. Adalah pengetahuan, kompetensi dan kebaikan

karyawan untuk menginspirasikan kepercayaan dan

keyakinan pelanggan.

5. Emphaty. Adalah perhatian individu dari perusahaan kepada pelanggannya seperti kepekaan dan mudah dihubungi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.


(57)

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku Pasca Pembelian C. Keputusan Pembelian Konsumen

1. Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Proses pengambilan keputusan pembelian produk dapat digambarkan dalam bentuk proses kegiatan pembelian dengan tahapan berikut:

Gambar 2.3

Tahap-Tahap Keputusan Pembelian

(Sumber: Basu Swasta dan T Hani Handoko, 2000)

Basu Swasta dan T Hani Handoko (2000:15), Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditunjukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Tahap-tahapkeputusan pembelian konsumen adalah sebagai berikut:

a. Pengenalan masalah

Pengenalan masalah adalah suatu proses yang komplek yang dapat diuraikan sebagai berikut:


(58)

1. Proses ini melibatkan secara bersama-sama banyak variabel-variabel termasuk pengamatan, proses belajar, sikap, karakteristik kepribadian dan macam-macam kelompok sosial dan referensi yang mempengaruhinya.

2. Proses pengenalan masalah merupakan suatu proses yang lebih kompleks dari penganalisaan motivasi. Walaupun proses tersebut melibatkan motif-motif pembelian, tetapi selain itu juga melibatkan sikap, konsep diri dan pengaruh-pengaruh lain, dan 3. Proses ini melibatkan juga proses perbandingan dan pembobotan yang kompleks terhadap macam-macam kebutuhan yang relatif panjang, sikap tentang bagaimana menggunakan sumber keuangan yang terbatas untuk berbagai alternatif pembelian, dan sikap tentang kulalitatif dari kebutuhan yang harus dipuaskan.

b. Pencarian Informasi

Seseorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha mencari lebih banyak informasi yang telibat dalam pencarian akan kebutuhan. Pencarian merupakan aktivitas termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan dan perolehan informasi dan lingkungan. Sumber informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:

1. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan 2. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan


(59)

3. Sumber umum meliputi media massa, organisasi rating konsumen

4. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk

c. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu alternatif pilihan disesuaikan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan consume. Konsep dasar dalam proses evaluasi konsumen terdiri atas empat macam:

1. Konsumen berusaha memenuhi kebutuhan

2. Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk

3. Konsumen memamndang setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dalam memuaskan kebutuhan 4. Konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang di anggap relevan dan penting. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.

d. Keputusan Pembelian

Keputusan untuk membeli di sisni merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Konsumen mungkin juga akan membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang di sukainya. Namun, ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan


(60)

keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor-faktor situasional yang tidak terduga. Bila konsumen menentukan keputusan untuk membeli konsumen akan menjumpai keputusan yang harus di ambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.

e. Perilaku Setelah Pembelian

Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlajut hingga pasca pembelian. Setelah pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkatan kepuasan atau tidak kepuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkut pada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang. Kedua, untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.


(61)

D. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Terkait Dengan Penelitian Yang Dilakukan

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 1. 2. Ria Meta Suryani (2007) Rd. Drian Astriyen di (2010) Analisa Pengaruh Atribut Produk Pada Keputusan

Pembelian Merek Rokok Sampoerna Mild di Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Anlene Rendah Laktosa pada PT. Fontera Onterra Brands Indonesia Cabang Bandung

Untuk menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, label dan citra produk terhadap keputusan pembelian rokok Sampoerna Mild di Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu

Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara atribut produk dengan keputusan pembelian produk susu Anlene di PT. Fontera Onterra Brands Indonesia Analisis regresi logistic Analisa Koefisiensi Korelasi Hasil pengujian dapat membuktikan variabel atribut produk yaitu kualitas produk, label dan citra produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian rokok Sampoerna Mild di Desa Beji

Kecamatan Junrejo Kota Batu. Pada uji hipotesis uji t hubungan antara atribut produk dan keputusan pembelian susu Anlene di PT. Fontera Onterra Brands Indonesia memiliki hubungan yang signifikan. Didapat pula koefisiensi Determinasi sebesar 47,54% untuk atribut produk dan sisanya 52,46%

Adalah variabel-variabel lain di luar atribut produk yang mempengaruhi pembelian produk susu Anlene di PT. Fontera Onterra Brands Indonesia cabang Bandung.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terletak pada variabel penelitian yang digunakan. Dalam penelitian memfokuskan faktor atribut produk yang ditetapkan, variabel


(62)

nya adalah harga (X1), merek (X2), kemasan (X3), rasa (X4), pelayanan

(X5), terhadap keputusan pembelian (Y) dengan menggunakan metode penelitian explanatory research.

E. Kerangka Penelitian

Suatu produk memiliki salah satu unsur utamanya yaitu atribut produk. Atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dan diserahkan dalam atribut produk seperti harga, merek, kemasan, rasa, dan pelayanan. Atribut produk merupakan salah satu alat pesaing utama perusahaan dalam memasarkan produknya. Atribut produk juga menjadi unsur-unsur yang penting sebagai dasar keputusan konsumen dalam membeli suatu barang. Harga, merek, kemasan, rasa dan pelayanan masing-masing memiliki pengaruh terhadap konsumen dalam keputusan pembelian.

Harga merupakan suatu nilai yang dinyatakan dalam mata uang atau sejumlah pengorbanan yang dapat diartikan sebagai harga beli yang berlaku bagi konsumen. Harga sangat berhubungan dengan nilai dasar persepsi konsumen. Karena tingkatan harga seringkali dianggap dapat mencerminkan kualias dari barang dagangan dan pelayanan yang diberikan. Sehingga pada akhirnya juga akan mempengaruhi konsumen untuk menentukan pilihannya untuk membeli suatu barang tertentu.

Merek Sebuah nama merek sering merupakan satu-satunya ciri yang membedakan sebuah produk. Tanpa nama merek, sebuah perusahaan tidak


(63)

dapat mengidentifikasi produk-produknya. Bagi para konsumen, nama merek merupakan suatu yang mendasar produk itu sendiri. Pemberian merek memberikan manfaat bagi pembeli maupun penjual. Merek membantu para pembeli untuk mengidentifikasi produk-produk tertentu yang mereka sukai atau tidak mereka sukai, yang pada gilirannya akan membantu pembelian produk-produk yang memenuhi kebutuhan mereka akan mengurangi waktu yang diperlukan untuk membeli produk tersebut. Sebuah merek juga membantu para pembeli dalam mengevaluasi, terutama ketika mereka tidak mampu menilai ciri-ciri sebuah produk. Dengan demikian merek dapat melambangkan tingkat mutu tertentu bagi pembeli, dan sebaliknya orang tersebut mengijinkan persepsi mutu mewakili mutu produk.

Kemasan adalah merupakan wadah atau tempat yang dijadikan pembungkus dari suatu produk. Kemasan sebagai media komunikasi yang melekat langsung pada produknya, maka kemasan dituntut untuk menarik secara visual, informatif, dan handal secara fisik. Untuk menjawab tuntutan tersebut, sebuah kemasan tentu saja harus direncanakan dan ditangani secara sungguh-sungguh. Sedikit cela dalam sebuah kemasan dapat mempengaruhi penjualan produk yang bersangkutan. Apalagi bila konsumen cukup jeli memperhatikan kemasan produk tersebut. Sebuah kemasan merupakan bagian dari strategi pemasaran sebuah produk, sehingga peranan kemasan tidak bisa diabaikan begitu saja.


(1)

Lampiran 23. Uji Hetroskedasitas


(2)

(3)

Lampiran 25. Tabel Durbin Watson

Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5

n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU

6 0.6102 1.4002

7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964

8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866

9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881 10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217 11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446 12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061 13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897 14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959 15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198 16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567 17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041 18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600 19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226 20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908 21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635 22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400 23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196 24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018 25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863 26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727 27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608 28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502 29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409 30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326 31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252 32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187 33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128 34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076 35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029 36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987 37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950 38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916 39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886 40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859 41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835 42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814 43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794 44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777 45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762 46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748 47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736 48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725 49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716 50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708 51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701 52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694 53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689 54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684 55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681 56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678 57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675 58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673 59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672 60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671 61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671 62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671 63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671 64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672 65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673 66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675 67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676 68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678


(4)

(5)

Lampiran 27. Tabel r (

Person Product Moment)

Selang

Kepercayaan

n

Selang

Kepercayaan

n

Selang

Kepercayaan

95%

99%

95%

99%

95%

99%

3

0,997

1,000

51

0,276

0,358

99

0,198

0,258

4

0,950

0,990

52

0,273

0,354

100

0,197

0,256

5

0,878

0,959

53

0,271

0,351

101

0,196

0,255

6

0,811

0,917

54

0,268

0,348

102

0,195

0,254

7

0,754

0,875

55

0,266

0,345

103

0,194

0,253

8

0,707

0,834

56

0,263

0,341

104

0,193

0,252

9

0,666

0,798

57

0,261

0,339

105

0,192

0,250

10

0,632

0,765

58

0,259

0,336

106

0,191

0,249

11

0,602

0,735

59

0,256

0,333

107

0,190

0,248

12

0,576

0,708

60

0,254

0,330

108

0,189

0,247

13

0,553

0,684

61

0,252

0,327

109

0,188

0,246

14

0,532

0,661

62

0,250

0,325

110

0,187

0,245

15

0,514

0,641

63

0,248

0,322

111

0,187

0,244

16

0,497

0,623

64

0,246

0,320

112

0,186

0,242

17

0,482

0,606

65

0,244

0,317

113

0,185

0,241

18

0,468

0,590

66

0,242

0,315

114

0,184

0,240

19

0,456

0,575

67

0,240

0,313

115

0,183

0,239

20

0,444

0,561

68

0,239

0,310

116

0,182

0,238

21

0,433

0,549

69

0,237

0,308

117

0,182

0,237

22

0,423

0,537

70

0,235

0,306

118

0,181

0,236

23

0,413

0,526

71

0,234

0,304

119

0,180

0,235

24

0,404

0,515

72

0,232

0,302

120

0,179

0,234

25

0,396

0,505

73

0,230

0,300

121

0,179

0,233

26

0,388

0,496

74

0,229

0,298

122

0,178

0,232

27

0,381

0,487

75

0,227

0,296

123

0,177

0,231

28

0,374

0,479

76

0,226

0,294

124

0,176

0,231

29

0,367

0,471

77

0,224

0,292

125

0,176

0,230

30

0,361

0,463

78

0,223

0,290

126

0,175

0,229

31

0,355

0,456

79

0,221

0,288

127

0,174

0,228

32

0,349

0,449

80

0,220

0,286

128

0,174

0,227

33

0,344

0,442

81

0,219

0,285

129

0,173

0,226

34

0,339

0,436

82

0,217

0,283

130

0,172

0,225

35

0,334

0,430

83

0,216

0,281

131

0,172

0,224

36

0,329

0,424

84

0,215

0,280

132

0,171

0,223

37

0,325

0,418

85

0,213

0,278

133

0,170

0,223

38

0,320

0,413

86

0,212

0,276

134

0,170

0,222

39

0,316

0,408

87

0,211

0,275

135

0,169

0,221

40

0,312

0,403

88

0,210

0,273

136

0,168

0,220


(6)

42

0,304

0,393

90

0,207

0,270

138

0,167

0,219

43

0,301

0,389

91

0,206

0,269

139

0,167

0,218

44

0,297

0,384

92

0,205

0,267

140

0,166

0,217

45

0,294

0,380

93

0,204

0,266

141

0,165

0,216

46

0,291

0,376

94

0,203

0,264

142

0,165

0,216

47

0,288

0,372

95

0,202

0,263

143

0,164

0,215

48

0,285

0,368

96

0,201

0,262

144

0,164

0,214

49

0,282

0,365

97

0,200

0,260

145

0,163

0,213