digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Teori Menguntungkan Bagi Terdakwa dalam Hukum Pidana
Islam
ةحلصم ي كلا ذ ن اك املك يعجر رثأ هل نوكي نأ بج يء انجا عي رشتلا نإ ي اجا
Artinya : Hukum pidana Islam harus berlaku surut apabila menguntungkan si pelaku jarimah.
26
Apabila keluar suatu nas{ aturan pidana baru yang lebih menguntungkan bagi pembuat, maka nas{ inilah yang diterapkan padanya,
meskipun ketika mengerjakan perbuatanya nas{ yang berlaku nas{ yang berlaku berisi hukuman-hukuman yang lebih berat. Syarat yang diperlukan
untuk berlaku surut nas{ baru tersebut ialah bahwa keputusan hukuman yang dijatuhkan padanya berdasar nas{ yang lama belum mendapat
kekuatan tetap in kracht van gewijsde, misalnya kalau naik banding atau diajukan ke Mahkamah Agung atau diajukan grasi, sudah ada
keputusanya. Kalau sudah mendapat kekuatan tetap maka tidak lagi dikenakan nas baru ataupun diperiksa kembali berdasarkan nas baru.
Alasan pemakaian nas{ yang lebih menguntungkan bagi para pembuat ialah bahwa tujuan menjatuhkan hukuman ialah memberantas
perbuatan jarimah dan melindungi masyarakat dari keburukan- keburukannya. Jadi penjatuhan hukuman ialah membrantas perbuatan
jarimah dan melindungi masyarakat dari keburukan-keburukannya. Jadi penjatuhan hukuman merupakan kebutuhan sosial yang diperlukan oleh
kepentingan masyarakat dan setiap kebutuhan diukur dengan kepentingan
26
Jaih Mubarok dan Enceng Arif Faizal, Kaidah Fiqih Jinayah Asas-Asas Hukum Pidana Islam, 56-57.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tersebut. Kalau kepentingan masyarakat menghendaki peringanan hukuman, maka pembuat yang belum dijatuhi putusan juga putusan yang
mendapat kekuatan tetap sudah sepantasnya kalau memperoleh keuntungan dari nas baru yang berisi hukuman yang lebih ringan.
Pemeliharaan kepentingan masyarakat tidak terletak pada penjatuhan hukuman yang berat, dan suatu keadilan pula kalau hukuman yang
dijatuhkan itu tidak melebihi dari keperluan masyarakat, selama hukuman tersebut dijatuhkan untuk melindunginya.
27
Kaidah ini didasarkan atas perbuatan Rasulullah SAW yang pernah menghukum orang yang telah menzihar istrinya dengan nas{ yang datang
terkemudian karena nas{ tersebut lebih menguntungkan. Nas{ tersebut adalah :
Artinya :1
.
Sesungguhnya Allah telah mendengar Perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya,
dan mengadukan halnya kepada Allah. dan Allah mendengar
27
Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, …., 86-87