Sistematika Pembahasan Metode Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id persetubuhan dengannya atau dengan orang lain” sebagaimana pada ayat 1 “ setiap orang yang dengan sengaja melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain…… Di sini dijelaskan bahwa dalam membujuk anak untuk mau melakukan persetubuhan juga ada unsur pemaksaan. Semua bentuk hubungan kelamin yang menyimpang dari ajaran agama Islam dianggap zina yang dengan sendirinya mengundang hukuman yang telah digariskan, karena zina merupakan salah satu di antara perbuatan-perbuatan yang telah dipaksa hukumnya. Batasan zina yang mengharuskan hukuman itu ialah maksudnya kepala kemaluan laki-laki seukuran kemaluan itu, bagi orang yang terpotong kemaluannya ke dalam kemaluan wanita yang btidak halal disetubuhi oleh laki-laki yang bersangkutan, tanpa adanya hubungan pernikahan diantara keduanya, sekalipun tanpa keluarnya sperma. Tetapi jika terjadi perbuatan mesum antara seseorang laki-laki dengan seseorang wanita tanpa menyentuh daerah terlarang itu, maka atas perbuatan tersebut tidak dapat dijatuhkan hukuman zina melainkan hanya ta ’kzir. 5 Hukuman yang ditetapkan atas diri seseorang yang berzina dapat dilaksanakan dengan syarat-syarat sebagai berikut : 6 a. Orang yang berzina itu adalah orang yang berakal waras. b. Orang yang berzina itu sudah cukup umur baligh. 5 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 9 , …. 94. 6 Ibid., 112. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Zina itu dilakukannya dalam keadaan tidak terpaksa, tetapi atas kemauannya sendiri. d. Orang yang berzina itu tahu bahwa zina diharamkan. Dengan demikian, hukuman tidak dapat dijatuhkan dan dilaksanakan terhadap anak kecil, orang gila dan atau orang yang dipaksa melakukan zina. Para ulama’ sepakat bahwasanya tidak ada hukuman h{udud atas orang yang dipaksa berzina atau melakukan persetubuhan. Allah SWT berfirman dalam al- Qur’an Surah al-An’am 6; 119:             Artinya: “…..Padahal Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa….” 7 Pemaksaan dianggap syubhat menurut ulama’ yang mengatakan syubhat dan hukuman h{udud gugur karena ada syubhat. Para ulama’ sepakat tidak ada perbedaan antara dipaksa dengan cara ilja ’, yaitu pemaksaan absolute paksaan yang menghilangkan kerelaan dan merusak pilihan serta dikhawatirkan akan menghabiskan jiwa, dan dipaksa dengan cara ancaman. Seorang perempuan yang dipaksa bersetubuh datang kepada Rasulullah SAW. dan Rasulullah menggugurkan hukuman h{udud atas si perempuan. Jika seseorang laki-laki dipaksa berzina, ia wajib dijatuhi 7 Departement Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya Bandung: Gema Risalah Press, 1992, 142. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id hukuman h{udud. Ini merupakan pendapat lemah kalangan ulama’ Malikiyah, Hanafiyah, Syafi’iyah, Hanabilah dan Syiah Zaidiyah. Mereka beralasan bahwa perempuan berada dalam keadaan dipaksa karena posisinya hanya menerima, sedangkan laki-laki tidak dipaksa selama ereksi. Ereksi adalah bukti kesiapan. Menurut mereka, tidak ada hukuman h{udud jika penis tidak ereksi menegangnya alat kelamin laki-laki dan terbukti ada pemaksaan. 8 Pendapat yang kuat dikalangan ulama’ beberapa madzhab ini menyatakan tidak ada hukuman h{udud atas laki-laki yang dipaksa. Pemaksaan atas lelaki maupun perempuan hukumnya sama. Jika perempuan tidak wajib dijatuhi hukuman h{udud, lelaki yang juga tidak dijatuhi hukuman h{udud. Terkadang eraksi adalah tabiat, yaitu bukti kelelakian, bukan kesepian. Pernyataan bahwa ancaman bisa menafikkan ereksi menegangnya alat kelamin laki-laki tidak benar. Orang yang memaksa hanya mengancam ketika orang tidak mau melakukan, bukan ketika melakukan. Jadi, perbuatannya sendiri bukan hal yang ditakutkan terlebih pemaksaan adalah syubhat dan hukuman hudud gugur karena ada syubhat.

B. Asas Legalitas

8 Andi Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana Islam …, 21-23.