menyebabkan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu, penyajian materi dengan strategi yang tepat perlu diupayakan.
Strategi pembelajaran menulis RAFT merupakan salah satu strategi yang digunakan dalam meningkatkan kualitas kemampuan menulis siswa. Strategi ini
memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih peran dalam tulisan yang akan diciptakan, kemudian siswa bebas menentukan untuk siapa tulisan tersebut ditujukan,
dan dalam mengembangkan tulisan siswa dapat menentukan sendiri format tulisan. Selain itu, siswa dapat memilih secara bebas tema atau topik tentang apa yang akan
ditulis. Akan tetapi, strategi RAFT belum teruji kefektifannya dalam pembelajaran menulis teks berita di Kelas VIII SMP Negeri 3 Pajangan, Bantul. Oleh karena itu,
penelitian ini perlu dilaksanakan untuk menguji keefektifan strategi RAFT pada pembelajaran menulis berita Kelas VIII SMP Negeri 3 Pajangan, Bantul.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teoretis, kajian hasil penelitian, dan kerangka pikir di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut.
1. Hipotesis Pertama
Ho: Tidak ada perbedaan keterampilan menulis berita yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis berita menggunakan strategi RAFT dan
siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi RAFT.
Ha: Ada perbedaan keterampilan menulis berita yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menulis berita menggunakan strategi RAFT dan siswa
yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi RAFT.
2. Hipotesis Kedua
Ho: strategi RAFT tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis berita. Ha: strategi RAFT efektif digunakan dalam pembelajaran menulis berita.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Paradigma Penelitian
1. Desain Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian “Keefektifan Strategi Pembelajaran RAFT Role, Audience, Format, Topic
dalam Pembelajaran Menulis Berita Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pajangan, Bantul” maka penelitian ini termasuk jenis
penelitian eksperimen dengan desain pretest posttest control group design. Penelitian eksperimen ditandai dengan adanya dua kelompok yang diteliti, yaitu kelompok
eksperimen atau kelompok yang diberikan tindakan dengan strategi RAFT dan kelompok kontrol atau kelompok yang tidak diberikan tindakan dengan strategi
RAFT . Masing-masing kelompok diberikan prates untuk mengetahui kondisi awal
keduanya. Tahap selanjutnya, memberikan perlakuan pada kelas eksperimen yaitu
dengan mengimplementasikan strategi RAFT, sedangkan kelompok kontrol diberikan permbelajaran tanpa strategi RAFT. Setelah itu, kedua kelompok diberikan pascates
untuk mengetahui hasil akhir setelah perlakuan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Berikut ini desain pretest posttest control
group design.
33
Tabel 4: Desain Penelitian Pretest Posttest Control Group Design
Kelompok Prates Variabel Pascates E O
1
X O
2
K O
3
- O
4
Keterangan: E
: Kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan K : Kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan
O
1
: Prates kelompok eksperimen O
2
: Pascates kelompok eksperimen O
3
: Prates kelompok kontrol O
4
: Pascates kelompok kontrol X : Pembelajaran menulis berita dengan menggunakan strategi RAFT
2. Paradigma Penelitian
Sugiyono 2010: 66 paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti dan sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian. Teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis, dan jumlah
hipotesis, dan teknik analisis statistik. Paradigma yang digunakan adalah paradigma sederhana, yaitu terdiri atas dua variabel yaitu satu variabel independen dan satu
variabel dependen.