Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III

PEMANFAATAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

AZMAL RUKHMINANDA DALIMUNTHE

092101047

D-III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : AZMAL RUKHMINANDA DALIMUNTHE

NIM : 092101047

PROGRAM STUDI : D-III KEUANGAN

JUDUL : PEMANFAATAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN PELAYANAN PADA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR Tanggal : 2013 Dosen Pembimbing

(Dra. Nisrul Irawati, MBA.) NIP. 196212041989032003

Tanggal : 2013 Sekretaris Program Studi

(

NIP. 19760214 200501 1 002 Syafrizal Helmi Situmorang,SE.M.Si)

Tanggal : 2013 Dekan Fakultas Ekonomi


(3)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumWr. Wb

Alhamdulillah, puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan ridhaNya kepada penulis sehingga Tugas Akhir yang berjudul “Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur ”dapat terselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Studi Pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan tulus dan ikhlas izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(4)

5. Teristimewa kepada keluarga penulis yang sangat penulis sayangi, kepada Ayahanda Ir.H. Asli Dalimunthe Msi. dan Ibunda HJ. Zahrah Batubara yang telah banyak memberikan kasih sayang, semangat, dan do’a baik moril maupun materil. Semoga diberikan Allah kesehatan, keharmonisan dan keberkahan umur sehingga bias melihat langsung penulis sebagai anak mereka yang sukses dan membanggakan mereka dan keluarga.

6. Bapak pimpinan dan seluruh pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang telah membantu penulis selama melakukan magang dan riset di perusahaan tersebut.

7. Buat kekasih Silvi Yanti Batubara yang setia memberikan kesempatan, kesabaran, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Buat teman-teman terbaik penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Pandi, Febri, Rambo, Satria, fitrah, Budi semua teman-teman D-III Keuangan Angkatan 2009 yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu serta teman SMA Ginda, Fachrial, Mahadi dan Opung Brotherhood terima kasih atas semua yang telah kita lalui bersama.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, maka dengan kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.

WassalamualaikumWr. Wb.

Medan, 15 Mei 2013 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pegantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Gambar ... v

Daftar Tabel ... vi

BABI PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL INSTANSI ... 5

2.1. Sejarah berdirinyaKantor Pelayanan Pajak Pratama... Medan Timur ... 5

2.2. Visi dan Misi KPP Pratama Medan ... Timur ...9

2.2.1. Visi KPP Pratama Medan Timur ... 9

2.2.2 Misi KPP Pratama Medan Timur ... 9

2.3. Logo dan Makna KPP Pratama Medan Timur ... 10

2.3.1 Logo KPP Pratama Medan Timur ... 10

2.3.2 Makna logo KPP Pratama Medan Timur ... 11

2.4. Struktur KPP Pratama Medan Timur ... 11


(6)

2.7. Kinerja Terkini Direktorat Jenderal Pajak ... 21

BAB III PEMBAHASAN ... 24

3.1. Pengertian Sistem Teknologi Informasi ... 24

3.2. Sistem Informasi Berbasis Komputer ... 25

3.3. Sistem Teknologi Informasi Dalam Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur ... 26

3.4. Pengolahan Data dan Informasi ... 29

3.5. Kendala dan Dampak Komputerisasi Terhadap Sistem Informasi ... 30

BAB IV PENUTUP ... 34

4.1. Kesimpulan ... 34

4.2. Saran ... 35


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Logo KPP Pratama Medan Timur ... 10 Gambar 2.2. Struktur Organisasi KPP Prtama Medan Timur ... 15


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Penerimaan Pajak dalam Negeri Indonesia ... Tahun 2009-2012 ... 21


(9)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan dari sistem teknologi informasi (STI) telah berkembang dengan sangat pesatnya. Jika diamati setiap satu dekade , terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari sistem teknologi informasi (STI).Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat di perlukan untuk mempermudah serta menunjang aktivitas organisasi, hal ini di dukung oleh semakin berkembangnya proaam aplikasi atau perangkat lunak (software).

Hal ini menunjukkan bahwa program aplikasi sangat penting bagi suatu instansi, organisasi atau perusahaan. Teknologi informasi sebagai bagian dalam sistem informasi digunakan untuk memperlancar business process suatu instansi, organisasi, atau perusahaan dimna data diolah menjadi suatu informasi yang berkualiatas yang digunakan user dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi merupakan dasar pelaksanaan kebijakan business process organisasi yang dijalankan organisasi untuk menghasilkan informasi dengan cepat, tepat, relevan dan akurat.

Kualitas informasi yang baik dihasilkan oleh sistem informasi merupakan keunggulan kompetitif bagi instansi, yang digunakan user dalam mengambil keputusan. Pada instansi/lembaga pemerintahan, kualitas informasi merupakan suatu hal yang sangat penting, sebagai dasar pengambil keputusan dan sebangai tolak ukur kinerja.


(10)

Pemerintah pusat melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama mempunyai tugas berat dalam hal pelayanan kepada publik yang berkaitan dengan pemungutan pajak. Saat ini telah dilakukan perubahan di berbagai bidang termasuk dicanangkannya visi, misi dan tujuan organisasi. Salah satu cita-cita utama yang terkandung dalam visinya adalah menjadi model pelayanan masyarakat yang merefleksikan cita-cita untuk menjadi pelayanan masyarakat bagi unit-unit instansi pemerintah lain. Disamping itu berkeinginan agar eksistensi dan kinerjanya memang benar-benar berkualitas tinggi dan akurat, serta mampu memenuhi harapan masyarakat serta memiliki citra yang baik dan bersih.

Kepuasan wajib pajak adalah harapan utama Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang saat ini. Wajib pajak merupakan salah satu unsur terpenting dalam penilaian pada kantor pajak, maka keberadaannya harus diperhatikan. Salah satu persoalan yang menjadi perhatian dalam perusahaan adalah bagaimana memahami kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) dari setiap wajib pajak. Sehingga hal ini merupakan suatu bentuk tuntunan bagi pihak kantor dalam memahami karakteristik perilaku wajib pajaknya. Kepuasan wajib pajak bukanlah hal yang mudah dicapai, karena setiap wajib pajak memiliki penilaian masing-masing tentang kepuasan. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kepuasan wajib pajak, seperti dimensi kualitas sistem layanan. Dengan sistem layanan wajib pajak yang berkualitas dapat digunakan untuk membiayai kelangsungan hidup Negara dan memperbaiki keadaan ekonomi yang memperburuk bagi Negara Indonesia pada khususnya. Pajak tidak saja berfungsi untuk mengumpulkan dana guna membiayai pengeluaran rutin (APBN), tetapi juga


(11)

Oleh karena itu sangatlah penting bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sebab dengan memberikan pelayanan yang terbaik dalam hal ini khususnya bagi para wajib pajak akan berdampak positif pula bagi pendapatan negara.

Berdasarkan Uraian diatas maka penulis ingin melihat dan mengetahui lebih jelas sejauh mana pemanfaatan teknologi informasi perpajakan.Untuk itu penulis menetapkan judul Tugas Akhir ini adalah Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur”.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian penulis adalah sebagai berikut :

Bagaimana Penerapan dan Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah:

1. Untuk mengidentifikasi dan menjelaskan tentang sistem informasi pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. 2. Untuk mengetahui prosedur sistem teknologi informasi dalam peningkatan

pelayanan pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.


(12)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat yang ingin di capai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Bagi penulis

Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, diharapkan juga dapat melatih kemampuan menganalisis dan berfikir sistematis.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan tentang sistem teknologi informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

3. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai informasi untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan sistem teknologi informasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.


(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Setelah kemerdekaan Indonesia berubah nama menjadi Kantor Inspeksi Keuangan. Kemudian berubah lagi menjadi Kantor Inspeksi Pajak. Dengan induk organisasinya Direktorat Jenderal Pajak Keuangan Republik Indonesia. Di Sumatera Utara tahun 1976 berdiri tiga Kantor Inspeksi Pajak, yaitu :

1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan 2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara 3. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar

Pada tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Medan Kisaran. Untuk memudahkan pelayanan pembayaran pajak dari masyarakat dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka didirikanlah Kantor Inspeksi Medan Timur.

Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat didalam pelayanan pembayaran pajak, maka berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia NO. 267 / KMK.01 / 1989 diadakanlah perubahan secara menyeluruh pada Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan.


(14)

Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 758 / KMK.01 / tertanggal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari tiga Kantor Pelayanan Pajak yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara

Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak berubah menjadi empat wilayah kerja yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 62 / PMK. 01 / 2009 tentang nama, lokasi dan wilayah kerja kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan

2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan 4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 5. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia 6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota


(15)

7. Kantor Pelayanan Pajak Pratama MedanPetisah 8. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

9. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup Organisasi Kantor Inspeksi Pajak yang diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak. Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesian NO . 758/ KMK.01/1993 tertanggal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari tiga kantor pelayanan pajak yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara

Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak berubah menjadi empat wilyah kerja, yaitu :

1. Kantor pelayanan Pejak Medan Timur 2. Kantor pelayanan Pejak Medan Barat 3. Kantor pelayanan Pejak Medan Utara 4. Kantor pelayanan Pejak Medan Binjai

Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 443/KMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat


(16)

Jenderal Pajak yang mana Kantor Pelayanan Pajak di Kotamadaya Medan menjadi enam wilayah kerja.

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, dengan ruang lingkup wilayah : 1) Kecamatan Medan Timur

2) Kecamatan Medan Perjuangan 3) Kecamatan Medan Tembung

2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, dengan ruang lingkup menjadi wilayah : 1) Kecamatan MedanBarat

2) Kecamatan Medan Sunggal 3) Kecamatan Medan Petisah 4) Kecamatan Medan Helvetia

3. Kantor Pelayanan PajaK Medan Kota, dengan ruang lingkup meliputi wilayah : 1) Kecamatan Medan Kota

2) Kecamatan Medan Denai 3) Kecamatan Medan Johor 4) Kecamatan Medan Amplas

4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia dengan ruang lingkup meliputi wilayah : 1) Kecamatan Medan Polonia

2) Kecamatan Medan Maimun 3) Kecamatan Medan Baru 4) Kecamatan Medan Tuntungan 5) Kecamatan Medan Selayang


(17)

5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan dengan ruang lingkup meliputi wilayah : 1) Kecamatan Medan Belawan

2) Kecamatan Medan Marelan 3) Kecamatan MedanLabuhan 4) Kecamatan Medan Deli

6.Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai 1) Kota Binjai

2) Kabupaten Langkat

2.2. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur 2.2.1. Visi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur

“Menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efesien, dan dipercaya masyarakat dengan intergritas dan profesionalisme“

2.2.2. Misi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur

“Menghimpun penerimaan pajak Negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiyaan anggaran pendapatan dan belanja negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efesien


(18)

2.3. Logo dan Makna logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 2.3.1. Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Gambar 2.1. Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Keterangan Umum

Motto : Negara Dana Rakca Bentuk : Segi Lima

Tata : Biru kehitam-hitaman, kuning emas, putih dan hijau

Lukisan : Padi sepanjang 17 butir, kapas sepanjang 8 butir terdiri dari 4 buah berlengkung 4 : 4 berlengkung 5, sayap, gada, seluruh unsur-unsur tersebut tergambar dalam ruang segi lima susunannya yaitu: dasar segi lima bewarna biru kehitam-hitaman, padi kuning emas, kapas putih dengan kelopak hijau, sayap kuning emas, gada kuning emas, bokor kuning emas, pita putih, motto ( Semboyan ) biru kehitam-hitaman

Makna : Padi dan Kapas melambangkan cita-cita upaya kita untuk mengisi kesejahteraan bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya Negara Republik Indonesia, sayap melembangkan daya upaya menghimpun, mengarahkan, mengamankan keuangan negara, ruang segi lima melambangkan dasar Negara Pancasila


(19)

2.3.2. Makna logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Makna dari lambang tersebut adalah ungkapan sesuatu daya yang mempersatukan dalam gerak kerja untuk melaksanakan tugas Kementerian Keuangan.

2.4. Struktur Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Kantor Pelayanan Pajak dipimpin oleh seseorang kepala kantor yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan dalam wewenangnya berdasarkan teknis yang di tetapkan Direktur Jenderal Pajak. Secara umum tugas Pelayanan Pajak Pratama meliputi:

1. Pengumpulan, pencarian dan pengelolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak.

2. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainya.

4. Penyuluhan pajak

5. Pelaksanaan regristrasi wajib pajak 6. pelaksanaan eksetinsifikasi

7. Penataan usaha piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak 8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak 10.Pelaksanaan konsultasi perpajakan


(20)

12.Pembetulan ketetapan pajak 13.Pelaksanaan administrasi kantor

Struktur Organisasi adalah mekanisme formal dengan mana organisasi di kelola yang menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi.

Adapun struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah struktur organisasi linear dan staf yang berada dibawah koordinasi seseorang Kepala Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara, dimana seluruh pegawainya adalah pegawai negeri sipil dibawah Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Kantor pelayanan pajak dapat digolongkan menjadi 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Kantor Pelayanan Pajak tipe A merupakan Kantor Pelayanan yang tergolong dalam skala besar, yang biasanya di Ibukota Provinsi sedangkan Kantor Pelayanan Pajak tipe B merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang melebihi dari wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak tipe A, biasanya berada di Kotamadya dan Kabupaten, jadi berdasarkan wilayah diatas maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dapat digolongkan Kantor Pelayanan Pajak tipe A karena wilayahnya berkedudukan di Ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Namun berdasarakan SK/Menkeu RI NO. 162/KMK.O1/1997 tentang peningkatan kantor pelayanan Pajak tipe B menjadi tipe A, sehingga adanya surat


(21)

keputusan itu Kantor Pelayanan Pajak tipe B tidak ada lagi di Kantor wilayah I Direktoreat Jenderal Sumatera bagian Utara ( Sumbagut).

Berdasarkan SK/Menkeu RI NO.94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 tentang susunan organisasi Kementerian Keuangan maka tipe A terdiri dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, membawa 1 Sub Bagian, 8 Seksi. 1 Kantor penyuluhan ditambah kelompok tenaga fungsional (yang berada diluar struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak ) yakni terdiri dari:

1. Sub Bagian Tata Usaha ( TU ) 2. Seksi Tata Usaha Perpajakan ( TUP)

3. Seksi pengolahan Data dan Informasi ( PDI) 4. Seksi Pajak Penghasilan orang pribadi 5. Seksi Pajak Penghasilan Badan

6. Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan

7. Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya 8. Seksi Penagihan

9. Seksi Penerimaan dan Keberatan

10. Kator Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Pengamatan

Pada akhir 2006 struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Direktorat Jenderal Pajak disempurnakan bersamaan dengan penerapan sistem administrasi modern. Pada tahun 2008, seluruh KPP Pratama diluar Jawa dan Bali akan dimodernisasi. Dengan hal tersebut maka Kantor Pajak Pratama Medan Timur terbagi menjadi beberapa seksi yaitu :


(22)

1. Subbagian Umum

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3. Seksi Pelayanan

4. Seksi Penagihan 5. Seksi Pemeriksaan

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10.Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV dan 11.Kelompok Jabatan Fungsional

Namun setelah adanya modernisasi perpajakan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Nomor 167/PMK.01/2012 tentang perubahan atas peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK/.01/2009 tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yaitu Seksi Pemeriksaan diubah menjadi Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal.

Lebih lanjut Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Timur dapat dilihat dalam gambar 2.2 sebagai berikut:


(23)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR

Gambar 2.

2. Sumber:( http//pajak.go.id.) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Sub Bagian Umum Seksi Pengolahan Data dan Informasi Seksi Pelayanan Seksi Penagihan Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal Seksi Ekstensifika si Seksi Pengawasan dan Konsultasi I

Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Seksi Pengawasan dan konsultasi II

Kelompok Jabatan Fungsional

Seksi Pengawasan

dan Konsultasi


(24)

2.5. Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Adapun Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut:

1. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan Tata Usaha Kepegawaian, Keuangan dan Rumah Tangga.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan urusan penyajian data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak.

3. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan regristasi Wajib Pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan.

4. Seksi Penagihan

Seksi penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausaha piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajakl, serta penimpanan dokumen-dokumen penagihan. 5. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal

Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penertiban dan penyaluran Surat Perintah Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.


(25)

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Seksi Ektensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhirkan basis data nilai objek pajak dalam menunjang Ekstensifikasi.

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan Konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak dalam rangka melakukan instensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangan-undangan. Setiap Kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang bersangkutan. Adapun jumlah Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan perundangan-undangan.

2.6. Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Adapun Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut:

1. Sub. Bagian Umum


(26)

a. Penerimaan dokumen di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk

c. Pelaksanaan pelantikan, sumpah dan serapah terima jabatan serta pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS)

d. Pelaksanaan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepada rekanya

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Adapun prosedur standar kerja seksi pengolahan data dan informasi adalah: a. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak

perkembangan ekonomi dan keuangan.

b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi PDI

c. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke kantor Pelayanan Pajak lain

d. Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data

3. Seksi pelayanan

Adapun prosedur standar kerja Seksi Pelayanan adalah :

a. Penatausahaan surat, dokumen dan laporan wajib pajak pada tempat Pelayanan Terpadu (TPT)

b. Penyelesaian permohonan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak c. Pendaftaran dan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) d. Pelaksanaan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi


(27)

4. Seksi Penagihan

Adapun prosedur standar kerja Seksi Penagihan adalah :

a. Pemprosesan dan Penatausahaan dokumen masuk ke Seksi Penagihan b. Penatausahaan surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak beserta

bukti pembayaran

c. Penyelesaian usulam pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak

d. Pembuatan usulan pencegahan dan penyendaraan terhadap Wajib Pajak

5. Seksi Pemeriksaan

Adapun prosedur standar kerja Seksi Pemeriksaan adalah :

a. Penyelesaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Lebih Bayar

b. Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penjualan Barang Mewah.

c. Pengamatan Kantor Pelayanan Pajak, pengamatan kantor, pemeriksaan d. Lapangan dan penyelesaian usulan pemeriksaan

6. Seksi Ekstensifikasi

Adapun prosedur standar kerja Seksi Ekstensifikasi sebagai berikut :

a. Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor maupun lapangan

b. Penertiban Surat Himbauan untuk ber NPWP

c. Pencarian data potensi perpajakan dalam rangka pembuatan Monografi Fiskal


(28)

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Adapun prosedur standar kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi sebagai berikut:

a. Penyelesaian permohonan usaha atau pemekaran usaha

b. Penertiban Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak ( SPMKP ) dan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)

c. Penyelesaian Permohonan Pembentukan Ketetapan Pajak Penghasilan, Pajak Pertumbuhan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

d. Pembuatan Surat Pemberitahuan Perubahan besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dikoordinasikan oleh pejabat funsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang bersangkutan. Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Prtama Medan Timur.


(29)

2.7. Kinerja Terkini Direktorat Jenderal Pajak

Data penerimaan pajak dalam negeri Indonesia berisi data penerimaan pajak dalam negeri yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2009-2012 :

Tabel 2.1. Penerimaan Pajak dalam Negeri Indonesia Tahun 2009-2012

Uraian 2009 2010 2011 2012

Bagian Laba BUMN 26,049.50 29,500.00 26,590.00 27,590.00 Pajak dalam Negeri 601,251.80 720,764.50 816,422.30 976,898.80 Pajak Perdagangan

I nternasional

18,670.40 2,561.40 23,118.10 42,433.60 Pendapatan BLU 8,369.50 9,486.00 14,895.00 17,861.10 Penerimaan SDA 138,959.20 164,726.70 158,173.70 172,870.80 PNBP Lainnya 53,796.00 43,462.00 43,429.00 54,398.30 Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran.

Berdasarkan Tabel 2.1. diatas dapat dilihat penerimaan pemerintah atas laba BUMN meningkat rata-rata 3% per tahun sepanjang 2009-2012 dengan penerimaan tertinggi pada 2010 sebesar Rp29,5 miliar. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan 3% sedangkan pada tahun 2011 penerimaan pajak laba BUMN mengalami penurunan 3%. Hal tersebut pada tahun 2011 jumlah realisasi deviden pada Pertamina turun yang berawal dari 7,103 miliar menjadi 5,623 miliar. Pada tahun 2012 jumlah penerimaan pajak laba BUMN kembali naik 1%.

Dalam kurun waktu 2009-2012, penerimaan pajak berkontribusi rata-rata meningkat terhadap total pendapatan negara dan hibah. Perpajakan ini terdiri dari pajak dalam negeri PPh, PPn, cukai, PBB, BPHTB. Pada tahun 2009 dari target anggran hanya mencapai 19%, pada tahun 2010 penerimaan pajak menjadi meningkat 23%, pada tahun 2011 terjadi peningkatan kembali sebesar 26% sedangkan pada tahun 2012 peningkatan penerimaan pajak dalam negeri sebesar 32% ini terbukti semakin adanya kesadaran pendistribusian pada sektor pajak


(30)

dalam negeri sebagai meningkatkan pendapatan negara. Pendapatan Pajak Internasional mengalami peningkatan cepat hal ini berpengaruh besar sektor industri dikancah global. Pada tahun 2009 pendapatan pajak dari Pajak Internasional sebanyak Rp18,670.40 Miliar, pada tahun 2010 terjadi peningkatan 5 % sebesar Rp22,561.40 Miliar sedangkan pada tahun 2011 tidak begitu banyak peningkatan yaitu sebesar 1% dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan pendapat luat negeri 15% ini terjadi karena pajak bea masuk dan bea keluar terjadi meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada pengolahan sektor industri Ekspor dan Impor luar negeri sama kuat dalam pecapaian yang baik.

BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang sehat. Terbukti BLU mampu menjadi penerimaan pajak negara yang konsisten terjadi peningkatan dimulai pada tahun 2009 sebesar Rp8,36.50 Miliar kini kembali terjadi peningkatan pada tahun 2010 sebesar Rp164,726.70 Miliar sedangkan pada tahun 2011 pendapatan BLU mampu meningkat sebesar 14,895.00 dan pada tahun terjadi peningkatan sebesar 6% yaitu mencapai Rp172,870.80 Miliar

Penerimaan sumber daya alam (SDA) meliputi, penerimaan dari minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan, dan perikanan. Besaran penerimaan PNBP secara historis didominasi oleh PNBP sumber daya alam (SDA), khususnya minyak dan gas alam. PNBP yang bersumber dari berbagai departemen dan kementerian meskipun punya kecenderungan meningkat, namun memiliki besaran penerimaan yang relatif kecil. Tetapi hal tersebut belum menjadi


(31)

penerimaan pajak yang konsisten. Hasil yang ada pada tahun 2009 mencatat penerimaan SDA memncapai Rp138,959.20 Miliar sedangkan pada tahun 2010 terjadi penaikan pada penerimaan pajak SDA sebesar Rp164,726.70. Namun, pada tahun 2011 terjadi penurunan sekitar 2% dengan memperoleh Rp158,173.70 Miliar dan pada tahun 2012 terjadi penaikan grafik penerimaan pajak SDA ke angka Rp172,870.80 Miliar.

PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) lainnya meliputi pendapatan dari penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan peradilan, pendidikan, pelunasan piutang, pendapatan lainnya dari kegiatan usaha migas, dan pendapatan lain-lain. Dalam penerimaan yang meliputi PNBP lainnya menjadi sorot pemerintah yang utama dikarenakan hasil penerimaan pajak dari sektor tersebut masih belum mencapai target. Tahun 2009 penerimaan PNBP lainnya mencapai Rp53,796.00 Miliar sedangkan pada tahun 2010 terjadi penurunan sehingga mencapaiRp43,462.00 pada tahun 2011 kembali terjadi penurunan menjadi Rp43,429.00 dan tahun 2012 terjadi peningkatan penerimaan pajak dari sektor PNBP lainnya meningkat sebesar Rp54,398.00 Miliar.


(32)

BAB III PEMBAHASAN 3.1Pengertian Sistem Teknologi Informasi

Menurut Hall (2007), Suatu sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai. Dua penentu utama dalam dukungan teknologi informasi adalah struktur yang terorganisasi dan fungsi yang dilakukan para karyawan dalam perusahaan. Sistem informasi cenderung mengikuti struktur organisasi, dan bahwa sistem tersebut didasarkan pada kebutuhan setiap orang atau kelompok.

Sistem informasi terdapat di mana saja dalam perusahaan maupun antarperusahaan. Penyebaran sistem informasi semacam ini menciptakan kesulitan dalam pengelolaanya. Istilah teknologi informasi secara umum untuk menjelaskan kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankanya. Dengan kata lain, teknologi informasi meliputi infrastruktur Teknologi Informasi serta semua sistem informasi lainya di perusahaan. Akan tetapi, biasanya istilah teknologi informasi digunakan dalam arti yang disamakan dengan sistem informasi.

Secara umum, sekumpulan dari sistem komputer yang digunakan perusahaan disebut Teknologi Informasi atau sering disingkat TI (information

technology) yang merupakan fokus teori ini. Hampir semua perusahaan, swasta

(private) dan terbuka (public), dalam kebanyakan industri, menggunakan


(33)

3.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Bass (2003), Sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system) adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melakukan beberapa atau seeluruh pekerjaan yang diberikan. Sistem semacam itu dapat hanya berupa PC dan peranti lunak. Atau, dapat juga meliputi beberapa ribu komputer dari berbagai ukuran dengan ratusan printer, plottel, serta peralatan lainya, basis data, dan jaringan komunikasi (berkabel dan nirkabel).

Komputer dengan perkembangannya sekarang ini sangat membantu bidang administrasi di kantor dan para businessmen dalam melakukan transaksi. Di kantor biasanya pegawai menggunakan komputer untuk berkorespondensi, seperti untuk e-mail, memo, dan surat; menghitung gaji, dan tentunya membuat laporan keuangan. Kebanyakan orang menyadari bahwa computer literacy merupakan kebutuhan yang vital agar bisa mencapai kesuksesan. Computer

literacy juga termasuk mempunyai pengetahuan dan pemahaman akan komputer

dan penggunanya.

Komputer mempunyai arti yang sangat luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer diambil dari bahasa Latin computare yang mempunyai arti menghitung. Komputer merupakan perangkat elektronik, beroperasi di bawah perintah pengendali yang disimpan pada memori komputer, dapat menerima data, memproses data berdasarkan aturan tertentu, mencetak hasilnya, dan menyimpan data untuk penggunaan di masa yang akan datang.


(34)

3.3 Sistem Teknologi Informasi Dalam Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Menurut Ismawan (2001), Kebanyakan informasi dalam perusahaan tumpang tindih (overlap) ke dalam lebih dari suatu kategori tersebut. Untuk itu, guna menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pengolahan data, maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur perlu mengikuti prosedur baku yang telah ada, atau dapat membuat prosedur sendiri yang dianggap sesuai dengan kondisi perusahaan saat itu. Suatu sistem informasi manajemen memanfaatkan baik manusia maupun sumber modal/capital dimana yang terdiri dari peralatan/mesin pengolah data. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur menggunakan dua sistem pengolahan data antara lain sebagai berikut:

1. Sistem pengolahan data secara manual dimana sebagian besar beban pengolahan data dilaksanakan oleh manusia,

2. Sistem pengolahan data secara otomatis (Electronic Data Processing/ EDP), dimana sebagian besar beban pengolahan data dilaksanakan oleh peralatan dan komputer.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur menggunakan dua sistem pengolahan data yang digunakan oleh perusahaan ada beberapa tingkat kemutakhiran yang dapat dipakai. Tingkat kemutakhiran yang paling rendah dalam sistem pengolahan data dalam perusahaan adalah sistem yang seluruhnya manual, dimana orang melaksanakan semua fungsi pengolahan data. Sistem seperti ini biasanya diterapkan oleh perusahaan setempat atau lokal. Dalam perusahaan sejenis ini, mungkin tidak satu orang pun yang ditugaskan secara


(35)

merupakan tugas tambahan yang ditangani oleh beberapa orang yang bertanggung jawab.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur menggunakan dua sistem pengolahan data. Pengolahan data secara manual dan pengolahan data secara otomatis.Pengolahan data secara manual dilakukan manusia. Keuntungan manusia sebagai pengolah data adalah bahwa fleksibelitasnya atau kemampuannya untuk melaksanakan semua fungsi sistem pengolah data dan pertimbangan yang dapat diandalkan, serta kemampuannya untuk menyesuaikan diri pada situasi yang tidak biasa (tidak dikenal dan belum terjadi sebelumnya). Namun karena manusia juga memiliki kelemahan sebagai pengolah data, yaitu lamban dan kurang dapat diandalkan ketelitiannya. Sebagian besar sistem pengolahan data secara manual memanfaatkan satu atau lebih bentuk mesin khusus untuk dipergunakan dalam perusahaan.

Jenis mesin tersebut biasa berbentuk mesin tik yang dapat menambah kecepatan dan lebih enak dibaca, mesin kalkulasi yang dapat meningkatkan kecepatan dan ketelitian kalkulasi/perhitungan, cash register yang dapat mencatat, mengklasifikasikan dan mengontrol penerimaan uang, mesin duplikator yang dapat menghemat waktu dalam pembuatan tembusan/duplikat dokumen dan laporan, atau mesin pembukuan yang dapat mengkombinasikan mesin kalkulator dengan mesin tik.

Pada umumnya mesin tik, mesin kalkulasi, mesin duplicator, cash register yang otomatis terbukti dapat meningkatkan kecepatan dan keandalan pengolahan data dalam sistem manual. Namun mesin-mesin itu masih membutuhkan bantuan manusia agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga peran manusia


(36)

sebagai pengolah data tidak dapat dipandang rendah, meskipun pada kenyataannya mesin-mesin tersebut dapat meminimalisir kekurangan yang ada pada manusia dalam fungsinya sebagai pengolah data. Cepat atau lambat diakui bahwa kehadiran komputer akan membentuk suatu sistem tersendiri dalam suatu sistem informasi perusahaan.

Sementara itu pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur masih menggunakan komputer intel core 2 Duo yang memiliki berbagai aplikasi-aplikasi yang berguna yang diperlukan oleh perusahaan agar proses pengolahan data dan penyampaian informasi lebih efektif dan efisien.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur mengolah data dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu. Komputer-komputer dalam perusahaan ini berada dalam satu sistem jaringan yang menghubungkan sejumlah komputer yang berada di tempat yang berdekatan. Antara komputer yang satu dengan yang lainnya dapat saling bertukar informasi dan saling mengirim data, atau dengan kata lain terjadi proses lintas data. Sistem jaringan ini dikenal sebagai Local Area Network (LAN). LAN adalah jaringan komputer dan peralatan lainnya yang lokasinya dekat antara satu dengan lainnya (biasanya dalam satu gedung).

Keuntungan dengan menggunakan sistem LAN (Sumardi,2001 : 28) adalah sebagai berikut :

• Mempermudah pertukaran informasi

• Mempermudah perawatan perangkat lunak

• Mempermudah komunikasi antar pengguna


(37)

3.4. Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Menurut Ilyas (2010), Peranan Pengolahan Data dan Informasi memiliki kedudukan yang cukup penting, ini dapat terlihat dari berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bagian keuangan maupun operasional perusahaan, selalu mengandalkan komputer dalam realisasinya guna menghasilkan informasi yang berguna dan selalu tepat waktu.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur melakukan pengolahan data dan informasi berbasis komputer, penyajian data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak. Pengelohan Data dan Informasi mempunyai prosedur standar kerja yaitu:

a. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak perkembangan ekonomi dan keuangan.

b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi PDI

c. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke kantor Pelayanan Pajak lain

d. Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data

Pengelohan Data dan Informasi mempunyai mekanisme pekerjaan. Dipimpin oleh Kepala Seksi yang memimpin beberapa staf yang disebut Accounting Refrentatif (AR) dan juga Pegawai Pelaksana. Membuat Surat Pemberitahuan (SPT) dan rekam Pajak Penghasilan (PPH) dan Pajak Pendapatan (PPN).


(38)

Setelah Pajak Pengasilan (PPH) dan Pajak Pendapatan (PPN) direkam, hasil rekam dimasukkan ke database. Pegawai Pelaksana lalu mengisi data untuk Wajib Pajak (WP). Hasil rekam yang telah siap lalu diserahkan ke bagian seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk diperiksa setoran pajaknya. Setelah diketahui setoran pajaknya, Accunting Refrentatif (AR) turun kelapangan untuk memberikan setoran pajak kepada Wajib Pajak (WP). Setelah itu Wajib Pajak (WP) dapat berkonsultasi mengenai setoran pajaknya ke bagian Seksi Pengawasan dan Konsultasi langsung dengan Accounting Refentatif (AR).

3.5 Kendala dan Dampak Komputerisasi Terhadap Sistem Informasi Dewasa ini penggunaan komputer telah diakui keunggulan serta keterlibatannya dalam dunia bisnis. Namun demikian, komputer sebagai ciptaan manusia tidak lepas dari berbagai aktivitasnya yang juga mengalami kendala-kendala (khususnya dibidang informasi) yaitu:

1. Saldo kesalahan dalam menginput kode akun tutup buku dan pemindahan Sering terjadi kesalahan hal ini dikarnakan terlalu banyaknya kombinasi angka dari akun yang telah di input, dimana kesalahan ditemukan pada saat laporan telah dicetak dan diperiksa kembali. Seorang pengguna komputer dalam memperbaiki kesalahan harus kembali ke file bulan sebelumnya dan memperbaiki kesalahannya, dimana pada saat kembali ke file sebelumnya penginputan dan proses data dimulai dari awal lagi.


(39)

2. Saat mencetak mutasi gabungan sering terjadi kemacetan pada komputer Pegawai sering menghadapi kemacetan hal ini kemungkinan kapasitas dalam memori komputer telah penuh. Sebagai jalan keluarnya maka laporan bulanan sebelumnya telah ada dibackup dan dihapus. Dengan catatatan yang dihapus adalah data yang terdapat pada laporan sebelumnya.

3. Komputer terkena virus

Virus adalah serangkaian kode pelaksana yang meletakkan dirinya pada

software, memperbanyak, dan menyebar ke sistem atau file lainnya. Virus

merusak sumber daya sistem atau menunjukkan pesan pada monitor, yang dipicu oleh kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya. Virus merupakan sebuah file yang dapat memperlambat cara kerja komputer dan bahkan dapat menghapus data yang telah disimpan di dalam komputer. Virus memiliki banyak jenis dan berbeda kapasitas, disarankan kepada pengguna komputer untuk memasang aplikasi anti virus di dalam personal komputernya. Hal ini diperlukan untuk mendeteksi keberadaan virus di dalam komputer untuk kemudian virus tersebut dibersihkan dari data-data komputer. Pengguna komputer dalam Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur harus selalu meng-update anti virus yang telah diprogram dalam komputer untuk menjaga kinerja pemrosesan komputer agar tetap berjalan dengan baik. Dimana dalam hal ini virus dapat mengakibatkan program tidak jalan maka sebagaian pengolahan data terkendala lebih lama. Selain itu kendala-kendala yang tidak terduga bisa saja terjadi, misalnya gangguan petir yang dapat menghambat penginputan atau pemrosesan data.


(40)

4. Sistem keamanan data

Pengguna komputer harus senantiasa melakukan pengecekan terhadap data-data penting perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar sistem jaringan komputer yang telah dipasang dalam perusahaan yang memungkinkan data dapat dibuka dari komputer yang lain. Dalam membangun sistem keamanan data-data setiap komputer pegawai diberikan password sebagai sarana keamanan data perusahaan.

5. Pengawasan Pemakaian Software

Pengawasan pemakaian software diperlukan agar tidak terjadi penggunaan komputer untuk kegiatan pribadi para pegawai yang dapat merugikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

Kendala yang ada selama ini dapat mempengaruhi internal kontrol yang ada di perusahaan. Kesalahan pada penginputan kode akun, kemacetan komputer dan komputer terkena virus menyebabkan pemrosesan data menjadi terkendala sehingga informasi yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur menjadi lambat dan tidak akurat. Akibatnya, laporan rencana anngaran dan pertanggungjawaban, dokumen, dan laporan lainnya tidak dapat diandalkan. Dimana, bila sistem pengamanan data dan aktiva tidak baik maka kemungkinan data aktiva tersebut akan habis dicuri. Karena itu bagian akuntansi atau bagian keuangan sangat mempunyai dampak yang berarti terhadap cara pengorganisasisan perusahaan, pengambilan keputusan dan pendayagunaan fungsi akuntansi.


(41)

Salah satu dampak terhadap fungsi akuntansi ialah bahwa fungsi tersebut harus membagi tanggung jawab terhadap aktifitas yang bervolume besar, sehingga pegawai bagian pembukuan lebih dilibatkan pada aktivitas perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Dengan kata lain, fungsi akuntansi akan menjadi informasi dalam kaitannya dengan output informasi tersebut. Dampak lain yang dapat kita lihat adalah komputer memberikan dukungan yang sangat besar pada fungsi akuntansi, yaitu komputer dapat menyajikan laporan rencana anggaran dan pertanggungjawaban dan laporan lainnya dengan lebih akurat dan tepat waktu. Namun demikian kehadiran komputer tidak mempengarui pertanggungjawaban utama fungsi akuntansi yaitu pelaporan kepada pihak luar atau ekstern dan mengevaluasi prestasi informasi keuangan tersebut.


(42)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan fakta dan analisa yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dan saran kepada perusahaan.

4.1 Kesimpulan

1. Pengunaan komputer dalam sistem pengolahan data dan Informasi dilingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur masih menggunakan komputer intel core 2 Duo, dan menggunakan sistem jaringan Local Area Network (LAN) dalam rangka mempercepat pelayanan pemberian informasi.

2. Dampak penerapan sistem informasi berbasis komputer di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur semakin cepat, semakin aman. Penerapan komputer ini sangat berguna bagi Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur untuk menunjang fungsi informasi itu sendiri dan membantu fungsi akuntansi menjadi informasi dalam kaitanya dengan output informasi kepada wajib pajak


(43)

4.2. Saran

1. Peningkatan kualitas bagi sebuah perusahaan sangat penting. Oleh karena itu perusahaan sebaiknya beralih kepada system on-line processing yang dapat membantu pegawai Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur mencari sumber informasi secara nasional.

2. Penggunaan teknologi yang canggih terbukti meningkatkan efesien kerja. Namun,harus dibarengi dengan peningkatan sistem keamanan dalam rangka melindungi data-data penting di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. 3. Untuk melindungi terjadinya kerusakan sistem pada komputer, Kantor

Pelayanan Pajak Medan Timur disarankan kepada pengguna komputer untuk menggunakan aplikasi anti virus yang lebih kuat di jaringan komputer di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Ismawan, Indra, 2001. Memahami Reformasi Perpajakan 2000, Penerbit PT.Elex Media Komputindo, Jakarta

Jusisseno, Rimsky K., 1996. Perpajakan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Resmi, Siti., 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Ilyas, Wirawan B., 2010. Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas, 2009. Buku Panduan Hak dan Kewajiban, Penerbit Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jakata Selatan Burton, Richard., 2010. Kajian Aktual Perpajakan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Sumardi, Mulyadi, Sucipto Toto, Suyipto, 2001, Komputer Akuntansi, Yudistira,

Jakarta.

Sentolo Kulon Progo, Agustus 2007, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta

Sangadji M. Etta & Sopiah 2010, Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Penerbit AMPI, Yogyakarta


(1)

2. Saat mencetak mutasi gabungan sering terjadi kemacetan pada komputer Pegawai sering menghadapi kemacetan hal ini kemungkinan kapasitas dalam memori komputer telah penuh. Sebagai jalan keluarnya maka laporan bulanan sebelumnya telah ada dibackup dan dihapus. Dengan catatatan yang dihapus adalah data yang terdapat pada laporan sebelumnya.

3. Komputer terkena virus

Virus adalah serangkaian kode pelaksana yang meletakkan dirinya pada software, memperbanyak, dan menyebar ke sistem atau file lainnya. Virus merusak sumber daya sistem atau menunjukkan pesan pada monitor, yang dipicu oleh kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya. Virus merupakan sebuah file yang dapat memperlambat cara kerja komputer dan bahkan dapat menghapus data yang telah disimpan di dalam komputer. Virus memiliki banyak jenis dan berbeda kapasitas, disarankan kepada pengguna komputer untuk memasang aplikasi anti virus di dalam personal komputernya. Hal ini diperlukan untuk mendeteksi keberadaan virus di dalam komputer untuk kemudian virus tersebut dibersihkan dari data-data komputer. Pengguna komputer dalam Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur harus selalu meng-update anti virus yang telah diprogram dalam komputer untuk menjaga kinerja pemrosesan komputer agar tetap berjalan dengan baik. Dimana dalam hal ini virus dapat mengakibatkan program tidak jalan maka sebagaian pengolahan data terkendala lebih lama. Selain itu kendala-kendala yang tidak terduga bisa saja terjadi, misalnya gangguan petir yang dapat menghambat penginputan atau pemrosesan data.


(2)

4. Sistem keamanan data

Pengguna komputer harus senantiasa melakukan pengecekan terhadap data-data penting perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar sistem jaringan komputer yang telah dipasang dalam perusahaan yang memungkinkan data dapat dibuka dari komputer yang lain. Dalam membangun sistem keamanan data-data setiap komputer pegawai diberikan password sebagai sarana keamanan data perusahaan.

5. Pengawasan Pemakaian Software

Pengawasan pemakaian software diperlukan agar tidak terjadi penggunaan komputer untuk kegiatan pribadi para pegawai yang dapat merugikan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

Kendala yang ada selama ini dapat mempengaruhi internal kontrol yang ada di perusahaan. Kesalahan pada penginputan kode akun, kemacetan komputer dan komputer terkena virus menyebabkan pemrosesan data menjadi terkendala sehingga informasi yang dihasilkan dan dibutuhkan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur menjadi lambat dan tidak akurat. Akibatnya, laporan rencana anngaran dan pertanggungjawaban, dokumen, dan laporan lainnya tidak dapat diandalkan. Dimana, bila sistem pengamanan data dan aktiva tidak baik maka kemungkinan data aktiva tersebut akan habis dicuri. Karena itu bagian akuntansi atau bagian keuangan sangat mempunyai dampak yang berarti terhadap cara pengorganisasisan perusahaan, pengambilan keputusan dan pendayagunaan fungsi akuntansi.


(3)

Salah satu dampak terhadap fungsi akuntansi ialah bahwa fungsi tersebut harus membagi tanggung jawab terhadap aktifitas yang bervolume besar, sehingga pegawai bagian pembukuan lebih dilibatkan pada aktivitas perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Dengan kata lain, fungsi akuntansi akan menjadi informasi dalam kaitannya dengan output informasi tersebut. Dampak lain yang dapat kita lihat adalah komputer memberikan dukungan yang sangat besar pada fungsi akuntansi, yaitu komputer dapat menyajikan laporan rencana anggaran dan pertanggungjawaban dan laporan lainnya dengan lebih akurat dan tepat waktu. Namun demikian kehadiran komputer tidak mempengarui pertanggungjawaban utama fungsi akuntansi yaitu pelaporan kepada pihak luar atau ekstern dan mengevaluasi prestasi informasi keuangan tersebut.


(4)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan fakta dan analisa yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan dan saran kepada perusahaan.

4.1 Kesimpulan

1. Pengunaan komputer dalam sistem pengolahan data dan Informasi dilingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur masih menggunakan komputer intel core 2 Duo, dan menggunakan sistem jaringan Local Area Network (LAN) dalam rangka mempercepat pelayanan pemberian informasi.

2. Dampak penerapan sistem informasi berbasis komputer di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur semakin cepat, semakin aman. Penerapan komputer ini sangat berguna bagi Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur untuk menunjang fungsi informasi itu sendiri dan membantu fungsi akuntansi menjadi informasi dalam kaitanya dengan output informasi kepada wajib pajak


(5)

4.2. Saran

1. Peningkatan kualitas bagi sebuah perusahaan sangat penting. Oleh karena itu perusahaan sebaiknya beralih kepada system on-line processing yang dapat membantu pegawai Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur mencari sumber informasi secara nasional.

2. Penggunaan teknologi yang canggih terbukti meningkatkan efesien kerja. Namun,harus dibarengi dengan peningkatan sistem keamanan dalam rangka melindungi data-data penting di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. 3. Untuk melindungi terjadinya kerusakan sistem pada komputer, Kantor

Pelayanan Pajak Medan Timur disarankan kepada pengguna komputer untuk menggunakan aplikasi anti virus yang lebih kuat di jaringan komputer di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ismawan, Indra, 2001. Memahami Reformasi Perpajakan 2000, Penerbit PT.Elex Media Komputindo, Jakarta

Jusisseno, Rimsky K., 1996. Perpajakan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Resmi, Siti., 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Ilyas, Wirawan B., 2010. Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan (KUP), Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas, 2009. Buku Panduan Hak dan Kewajiban, Penerbit Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jakata Selatan Burton, Richard., 2010. Kajian Aktual Perpajakan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Sumardi, Mulyadi, Sucipto Toto, Suyipto, 2001, Komputer Akuntansi, Yudistira,

Jakarta.

Sentolo Kulon Progo, Agustus 2007, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta

Sangadji M. Etta & Sopiah 2010, Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Penerbit AMPI, Yogyakarta