Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI D III KEUANGAN

PEMANFAATAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN PELAYANAN

PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR

TUGAS AKHIR OLEH

AULIA AKBAR ASKAM 092101058

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA – III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : AULIA AKBAR ASKAM

NIM : 092101058

JURUSAN : DIPLOMA – III KEUANGAN

JUDUL SKRIPSI MINOR : PEMANFAATAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENINGKATAN

PELAYANAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR

Tanggal : ………, 2013 Dosen Pembimbing

( Dr. Yeni Absah, SE.,M.Si.,) NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal : ………, 2013 Ketua Program Studi

( Dr. Yeni Absah, SE.,M.Si.,) NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal : ………, 2013 Dekan Fakultas Ekonomi

( Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec Ac, Ak) NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, dan karunia-Nya yang memberika nikmat kesehatan sehingga pada akhirnya menjadikan penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur”.

Tugas akhir ini merupakan karya ilmiah sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma – III

Keuangan, guna meraih gelar Ahli Madya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma - III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E, M.Si Selaku Sekretaris Program Studi Diploma - III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Yeni Absah, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Teristimewa kepada kedua orang tua Ayahanda Drs. H. Askam Arief dan Ibunda Dra. Hj. Zahara Mahmud, yang telah mendidik dan mebesarkan penulis, sehingga bisa melangkah sejauh ini.

6. Kepada yang terkasih Tisha Yulandri Tambunan yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam hal apapun.

7. Rekan-rekan seperjuangan di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat PAAP USU periode 2011-2012. Febrianto (Ketua Umum ku), Budi, Surya, Rahmadi, Shery, Enni, Angga, Agus, Iskandar, Riko, Pete, Fauza, Hamzah yang telah bersama-sama berjuang untuk mewujudkan masyarakat yang cita.


(4)

8. Senioren di HMI, Kanda Anggi (Semoga terpilih menjadi Ketua Umum Badko HMI Sumut) Kanda Victor, Kanda Dipo, Kanda Kurnia, Kanda Dimas, Kanda Rasyid, Kanda Zulmi, Kanda Maya, Kanda Fika, Kanda Noni, Kanda Denin, Kanda Febrial, Kanda Elva, Kanda Mako dan Wardah, Serta para senior HMI lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu memberikan masukan positf kepada penulis. 9. Kepada Pengurus HMI Komisariat PAAP USU Periode 2012-2013 yang masih

menjalankan amanah. Adinda Alwi (Ketua Umum), Adinda Bobby, Adinda Iswan, Adinda Faza, Adinda Wiyah, Adinda Dicky, Adinda Deri, dan lain-lain. Tetap semangat dan terus belajar.

10.Rekan-rekan seangkatan di Program Studi DIII Keuangan stambuk 2009. Abduh, Azmal, Emir, Satria, Dicky, Ijen, Fitrah, Adam, Darmawan, dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terkhusus buat penulis. Sebagai manusia biasa penulis juga mempunyai kekurangan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis

092101058


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Rencana Penulisan ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II. PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Visi dan Misi ... 12

D. Jenis Usaha Kegiatan ... 15

E. Kinerja Usaha Terkini ... 21

F. Rencana Kegiatan ... 21

BAB III. PEMBAHASAN ... 23

A. Pengertian Sistem Teknologi Informasi ... 23

B. Klasifikasi Sistem Informasi... 26


(6)

D. Sistem Berbasis Web...30

E. Lingkungan Komputasi yang Berkembang ... 35

F. Mengelola Sumber Daya Informasi ... 37

G. Teknologi Informasi Dalam Manajemen Pengetahuan...38

H. Manfaat Teknologi Informasi Pada KPP Medan Timur...40

BAB IV. PENUTUP ...42

A. Kesimpulan ... ..42

B. Saran ...43

DAFTAR TABEL A.Tabel 1.1. Jadwal Survei/Observasi………..5

DAFTAR GAMBAR A. Gambar 2.2.1. Peta Wilayah Kerja KPP Medan Timur...12

B. Gambar 2.3.1. Logo KPP Medan Timur……...13

DAFTAR PUSTAKA


(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan dari sistem teknologi informasi (STI) telah berkembang dengan sangat pesatnya. Jika diamati setiap satu dekade , terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari sistem teknologi informasi (STI).Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat di perlukan untuk mempermudah serta menunjang aktivitas organisasi, hal ini di dukung oleh semakin berkembangnya proaam aplikasi atau perangkat lunak (software).

Hal ini menunjukkan bahwa program aplikasi sangat penting bagi suatu instansi, organisasi atau perusahaan. Teknologi informasi sebagai bagian dalam system informasi digunakan untuk memperlancar business process suatu instansi, organisasi, atau perusahaan dimna data diolah menjadi suatu informasi yang berkualiatas yang digunakan user dalam pengambilan keputusan.Sistem informasi merupakan dasar pelaksanaan kebijakan business process organisasi yang dijalankan organisasi untuk menghasilkan informasi dengan cepat, tepat, relevan dan akurat.

Kualitas informasi yang baik dihasilkan oleh sistem informasi merupakan keunggulan kompetitif bagi instansi, yang digunakan user dalam mengambil keputusan. Pada instansi/lembaga pemerintahan seperti Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Timur, kualitas informasi merupakan suatu hal yang sangat penting, sebagai dasar pengambil keputusan dan sebangai tolak ukur kinerja .

Mengingat pentingnya kualitas informasi bagi KPP Medan timur sebagai dasar informasi penerimaan Negara bagi Direktorat Jendral Pajak (DJP) di bawah naungan Departemen Keuangan. Tentunya hal ini menjadi salah satu perhatian khusus bagi Direktorat Jendral Pajak. Direktorat Jendral Pajak dapat memonitor dan mengawasi penerimaan pajak secara on-line melalui sistem Modul Penerimaan Negara agar informasi tersebut dapat menjadi suatu informasi yang berkualitas Pada kenyataannya masih ada kelemahan seperti


(8)

yang disampaikan oleh Dirjen Pajak Darmin Nasution mengenai adanya ketidakcocokan informasi penerimaan pajak yang ditampilkan sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak dan Modul Penerimaan Negara. Perbedaan tersebut terjadi pada penerimaan Januari, sehingga informasi penerimaan pajak yang kurang akurat pada bulan tersebut masih harus diklarifikasi.

Penggunaan tekonologi Informasi yang di integrasikan dengan proses pekerjaan di suatu organisasi sudah menjadi kebutuhan mutlak dalam menyediakan informasi. Ketersediaan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan dan lengkap merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, dalam meningkatkan kemampuannya menganalisa masalah dan mengambil keputusan yang strategis. Business Intelligence System merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi yang digunakan organisasi baik profit maupun nonprofit dalam mengelola infomasi sampai dengan dukungan pengambilan keputusan.

Weisensee Debbie 2005 juga menjelaskan bahwa untuk mendukung nilai nilai, insitusi memerlukan teknologi informasi yang flksibel dan inovatif yang akan memastikan transfer informasi untuk semua tingkat pengambilan keputusan. Seperti banyak organisasi lainnya, umumnya aplikasi transaksional tidak menyimpan data dalam model data dapat diakses dengan mudah yang dapat dengan mudah berubah menjadi komprehensif, informasi yang berarti untuk mendukung dibuktikan berbasis pengambilan keputusan. Business Intelligence System sebagai faktor kunci dalam pelaksanaan sistem tersebut adalah adanya perbaikan proses informasi, yaitu sebuah cara berbeda untuk memberikan informasi. Informasi untuk meningkatkan kualitas tujuan, seperti akses pelayanan mandiri meningkat menjadi data integrasi, sumber data, dan interaktif serta akses yang berbeda ke data yang penting. Business Intelligence System merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi ataupun teknologi yang digunakan untuk membantu dalam kegiatan seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai


(9)

kinerja perusahaan/organisasi. Organisasi harus mampu melakukan komunikasi yang jelas mengenai strategi dan tujuan organisasi, meningkatkan budaya akuntabilitas, menyediakan dan meningkatkan akses data dan informasi sesuai dengan kebutuhan, dan meningkatkan partisipasi sebanyak-banyaknya pihak yang terkait.

Business Intelligence System merupakan sistem informasi berbasis intelligence yang mengacu pada komputer berbasis-teknik yang digunakan dalam menganalisis data bisnis. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak dengan pendekatan Business Intelligence System, merupakan suatu sistem informasi berbasis kecerdasan. Basis kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan manusia dan teknologi yang dibangun dalam sistem tersebut. Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak sudah mengadop sistem berbasis kecerdasan tersebut,

Business Intelligence System maksudnya adalah sistem operasi bisnis suatu instansi/perusahaan yang berbasis kecerdasan baik kecerdasan dari pihak pegembangan system informasi tersebut maupun output informasi yang dihasilkan. (Weisensee Debbie 2005)

Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak jika dihubungkan dengan strategi bisnis global dengan menganalogikan satuan-satuan kerja di daerah-daerah sebagai negara-negara yang berbeda, maka dapat dikategorikan sebagai strategi internasional. Data tersentralisasi di pusat, dimana tiap satuan kerja daerah dapat mengambil maupun mentransfer data yang ada. Dengan data yang tersentralisasi maka diharapkan akan terbentuk suatu kesatuan yang utuh sehingga pemanfaatan, pencarian, perlindungannya akan menjadi lebih mudah tidak menjadi informasi yang terpotong-potong. Sistem bekerja secara on-line, sehingga tidak terjadi jeda waktu atau keterlambatan penyampaian informasi yang terjadi sebelumnya dimana data yang ada dikumpulkan dulu di tiap satuan-satuan kerja baru dikumpulkan secara berjenjang. Berdasarkan Uraian diatas maka penulis ingin melihat dan mengetahui lebih jelas sejauh mana pemanfaatan teknologi informasi. Untuk itu penulis


(10)

menetapkan judul paper ini adalah “Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan beberapa hal yang telah diuraikan,maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pemanfaatan Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak Dengan Pendekatan Business Intelligence System pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2. Bagaimana peranan Informasi Pada KPP Medan Timur.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui pemanfaatan Sistem Informasi KPP Medan Timur dengan pendekatan Business Inteligence System

2. Untuk Mengetahui peranan Informasi Pada Direktorat Jenderal Pajak

3. Untuk Mengetahui Pengaruh pemanfaatan Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak Dengan Pendekatan Business Inteligence System Terhadap

peranan Informasi Pada Kantor Pelayanan Pajak.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat yang ingin di capai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah : 1. Bagi penulis, dapat melatih dan berfikir secara ilmiah serta menambah wawasan


(11)

2. Hasil penelitian dapat menjadi peta yang menggambarkan keadaan KPP Medan Timur tentang kemampuan sumber daya, kemungkinan pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkin ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan. 3. Hasil penelitian dapat menjadi sarana diagnosis dalam mencari sebab kegagalan dan

masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem informasi KPP Medan Timur sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk menanggulanginya.

4. Hasil penelitian dapat menjadi sarana untuk menyusun kebijakan (policy) dalam menyusun strategi pengembangan sistem informasi KPP Medan Timur

5. Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, serta perbekalan tenaga kerja secara kualitas dan kuantitas yang berperan bagi keberhasilan dalam bidang sistem informasi KPP Medan Timur di bawah struktural Direktorat Jenderal Pajak (DJP). (Sukardi 2003, Metodologi Penelitian)

E. Rencana Penulisan

Jadwal Survei / observasi

1. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Jalan Sukamulia No. 17 A, Kelurahan Aru, Medan Maimun. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Table 1.1

Tabel 1.1 Jadwal Survei / observasi

KEGIATAN MINGGU KE

1 2 3

Persiapan

Pengumpulan data Penulisan Laporan


(12)

Keterangan:

Dalam kegiatan pengumpulan data,penulis melakukan riset pada Departemen Keuangan selama beberapa minggu, yaitu mulai tanggal 20 Mei 2013 – 10 Juni 2013.

2. Rencana isi

Tugas Akhir ini dibagi dalam 4 bab nya yang setiap bab nya teridri dari beberapa sub bagian.

F. Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap bab nya dibagi beberapa sub bab antar lain :

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini, dijelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini, dijelaskan mengenai sejarah ringkas Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Timur, struktur organisasi dan Job Description, jenis kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, dijelaskan tentang Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi dalam Peningkatan Pelayanan Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, dijelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan di KPP Medan Timur, dan saran Penulis pada KPP Medan Timur, serta Daftar Pustaka yang mencantumkan semua referensi yang digunakan.


(13)

BAB II

PROFIL KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA (KPP) MEDAN TIMUR

A. Sejarah Ringkas

Setelah kemerdekaan Indonesia berubah nama menjadi kantor Inspeksi Keuangan. Kemudian berubah lagi menjadi Kantor Inspeksi Pajak. Dengan induk organisasinya Direktorat Jenderal Pajak Keuangan Republik Indonesia. Di Sumatera Utara tahun 1976 berdiri tiga kantor inspeksi pajak, yaitu :

1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan 2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara 3. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar

Pada tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Medan Kisaran. Untuk memudahkan pelayanan pembayaran pajak dari masyarakat dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka didirikanlah Kantor Inspeksi Medan Timur.

Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat didalam pelayanan pembayaran pajak, maka berdasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia NO. 267 / KMK.01 / 1989, diadakanlah perubahan secara menyeluruh pada Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan.

Berdasarkan pada keputusan Menteri Republik Indonesia No. 758 / KMK.01 / tertanggal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari tiga Kantor Pelayanan Pajak yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat


(14)

3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara

Terhitung mulai tanggal 1 April 1994, kantor Pelayanan Pajak berubah menjadi empat wilayah kerja yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 62 / PMK. 01 / 2009 tentang nama, lokasi dan wilayah kerja kantor wilayah Direktorat Jenderal Pajak yaitu :

1. Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan

2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan 4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 5. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia 6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota 7. Kantor Pelayanan Pajak Pratama MedanPetisah 8. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

9. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah mekanisme formal dengan mana organisasi di kelola yang menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara Fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi.


(15)

Adapun Struktur Organisasi yang digunakan KPP Pratama Medan Timur adalah Struktur Organisasi linear dan staf yang berada dibawah seorang koordinasi Kepala Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara, dimana seluruh pegawainya adalah pegawai Negeri Sipil dibawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Kantor Pelayanan Pajak dapat digolongkan menjadi 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Kantor Pelayanan Pajak tipe A merupakan Kantor Pelayanan yang tergolong dalam skala besar, yang biasanya di Ibukota Provinsi sedangkan Kantor Pelayanan Pajak tipe B merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang melebihi dari wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak tipe A, biasanya berada di Kotamadya dan Kabupaten, jadi berdasarkan wilayah diatas maka KPP Pratama Medan Timur dapat digolongkan Kantor Pelayanan Pajak tipe A karena wilayahnya berkedudukan di Ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Namun berdasarakan SK/Menkeu RI NO. 162/KMK.O1/1997 tentang peningkatan kantor pelayanan Pajak tipe B menjadi tipe A, sehingga adanya surat keputusan itu kantor Pelayanan Pajak tipe B tidak ada lagi di Kantor wilayah I Direktoreat Jenderal Sumatera bagian Utara ( Sumbagut).

Berdasarkan SK/Menkeu RI NO.94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 tentang susunan organisasi Departemen Keuangan maka tipe A terdiri dari KPP Pratama Medan Timur, membawa 1 Sub Bagian, 8 Seksi. 1 Kantor penyuluhan ditambah kelompok tenaga fungsional (yang berada diluar struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak ) yakni terdiri dari:

1. Sub Bagian Tata Usaha ( TU ) 2. Seksi Tata Usaha Perpajakan ( TUP)

3. Seksi pengolahan Data dan Informasi ( PDI) 4. Seksi Pajak Penghasilan orang pribadi 5. Seksi Pajak Penghasilan Badan


(16)

6. Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan

7. Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya 8. Seksi Penagihan

9. Seksi Penerimaan dan Keberatan

10. Kator Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Pengamatan

Namun setelah adanya modernisasi perpajakan tahun 2006 s/d sekarang yang berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan maka KPP Pratama Medan Timur terbagi menjadi beberapa seksi yaitu :

1. Sub Bagian Umum 2. Seksi Pelayanan 3. Seksi Penagihan 4. Seksi Pemeriksaan

5. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 10.Kelompok Jabatan Fungsional

Setelah adanya SK/Menkeu RI No. 167/PMK. 01/2012 tentang perubahan Menteri Keuangan No. 62/PMK. 01/2009 tentang organisasi dan tata kerja instansi Direktorat Jenderal Pajak pasal 60, maka seksi pemeriksaan diganti menjadi seksi pemeriksaan dan kepatuhan internal. Berikut adalah susunan seksi-seksi KPP Pratama Medan Timur :


(17)

1. Sub Bagian Umum

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3. Seksi Pelayanan

4. Seksi Penagihan

5. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal 6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10.Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV 11.Kelompok Jabatan Fungsional

Berdasarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.443/KMK.01/2010 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak” yang mana Kantor Pelayanan Pajak di Kotamadaya Medan menjadi enam wilayah kerja. KPP Pratama Medan Timur meliputi wilayah:

1. Kecamatan Medan Timur 2. Kecamatan Medan Area 3. Kecamatan Medan Tembung


(18)

C. Visi dan Misi

A. Visi

“ Menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efesien, dan di percaya masyarakat dengan intergritas dan profesionalisme “

B. Misi

“ Menghimpun penerimaan pajak Negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiyaan anggaran pendapatan dan belanja negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efesien

A. Logo

2.3.1. Logo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Keterangan Umum

Motto : Negara Dana Rakca Bentuk : Segi Lima


(19)

Lukisan

• Padi sepanjang 17 butir

• Kapas sepanjang 8 butir terdiri dari 4 buah berlengkung 4 : 4 berlengkung 5

• Sayap

• Gada

• Seluruh unsur-unsur tersebut tergambar dalam ruang segi lima

Susunan

• Dasar segi lima bewarna biru kehitam-hitaman

• Padi kuning emas

• Kapas putih dengan kelopak hijau

• Sayap kuning emas

• Gada kuning emas

• Bokor kuning emas

• Pita putih

• Motto ( Semboyan ) biru kehitam-hitaman

Makna

• Padi dan Kapas melambangkan cita-cita upaya kita untuk mengisi kesejahteraan bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya Negara Republik Indonesia

• Sayap melembangkan daya upaya menghimpun, mengarahkan, mengamankan keuangan Negara


(20)

Makna Logo

Makna dari lambang tersebut adalah ungkapan sesuatu daya yang mempersekutukan dan menyerasikan dlam gerak kerja untuk melaksanakan tugas Kementerian Keuangan.Kantor Pelayanan Pajak oleh seseorang kepala kantor yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan dalam wewenangnya berdasarkan teknis yang di tetapkan Direktur Jenderal Pajak . Secara umum tugas Pelayanan Pajak Pratama meliputi

1. Pengumpulan, pencarian dan pengelolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak.

2. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainya.

4. Penyuluhan pajak

5. Pelaksanaan regristrasi wajib pajak 6. pelaksanaan eksetinsifikasi

7. Penataan usaha piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak 8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak 10.Pelaksanaan konsultasi perpajakan

11.Pelaksanaan intensifikasi 12.Pembetula ketetepan pajak 13.Pelaksanaan administrasi kantor


(21)

D. Jenis Usaha / Kegiatan

Kantor Pelayanan Pajak oleh seseorang kepala kantor yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan perpajakan dalam wewenangnya berdasarkan teknis yang di tetapkan Direktur Jenderal Pajak . Secara umum tugas Pelayanan Pajak Pratama meliputi:

1. Pengumpulan, pencarian dan pengelolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak.

2. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan

3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainya.

4. Penyuluhan pajak

5. Pelaksanaan regristrasi wajib pajak 6. Pelaksanaan eksetinsifikasi

7. Penataan usaha piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak 8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak

9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak 10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan

11. Pelaksanaan intensifikasi 12. Pembetula ketetepan pajak 13. Pelaksanaan administrasi kantor

Adapun Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut 1. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan Tata Usaha Kepagawaian, Keuangan dan Rumah Tangga.


(22)

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan urusan pengelohan data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi Wajib Pajak.

3. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan regristasi Wajib Pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan

4. Seksi Penagihan

Seksi penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajakl, serta penimpanan dokumen-dokumen penagihan

5. Seksi Pemeriksaan

Seksi pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penertiban dan penyaluran Surat Perintah Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Seksi Ektensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhirkan basis data nilai objek pajak dalam menunjang Ekstensifikasi.

7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib


(23)

Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan Konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja wajib pajak dan Konsultasi Teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak dalam rangka melakukan instensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangan-undangan. Setiap Kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang bersangkutan. Adapun jumlah Jabtan Fungsional diatur sesuai dengan perundangan-undangan.

Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Adapun Deskripsi Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah sebagai berikut

1. Sub. Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai prosedur standar kerja sebagai berikut : a. Penerimaan dokumen di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk

c. Pelaksanaan pelantikan, sumpah dan serapah terima jabatan serta pengambilan sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS)

d. Pelaksanaan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepada rekanya 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Adapun prosedur standar kerja seksi pengolahan data dan informasi adalah :


(24)

a. Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak perkembangan ekonomi dan keuangan.

b. Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi PDI

c. Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke kantor Pelayanan Pajak lain

d. Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data 3. Seksi pelayanan

Adapun prosedur standar kerja Seksi Pelayanan adalah :

a. Penatausahaan surat, dokumen dan laporan wajib pajak pada tempat Pelayanan Terpadu (TPT)

b. Penyelesaian permohonan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak c. Pendaftaran dan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) d. Pelaksanaan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi 4. Seksi Penagihan

Adapun prosedur standar kerja Seksi Penagihan adalah :

a. Pemprosesan dan Penatausahaan dokumen masuk ke Seksi Penagihan

b. Penatausahaan surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak beserta bukti pembayaran

c. Penyelesaian usulam pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak d. Pembuatan usulan pencegahan dan penyendaraan terhadap Wajib Pajak 5. Seksi Pemeriksaan

Adapun prosedur standar kerja Seksi Pemeriksaan adalah : a. Penyelesaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Lebih Bayar


(25)

b. Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Penjualan Barang Mewah.

c. Pengamatan Kantor Pelayanan Pajak, pengamatan kantor, pemeriksaan d. Lapangan dan penyelesaian usulan pemeriksaan

6. Seksi Ekstensifikasi

Adapun prosedur standar kerja Seksi Ekstensifikasi sebagai berikut :

a. Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor maupun lapangan b. Penertiban Surat Himbauan untuk ber NPWP

c. Pencarian data potensi perpajakan dalam rangka pembuatan Monografi Fiskal 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Adapun prosedur standar kerja Seksi Pengawasan dan Konsultasi sebagai berikut : a. Penyelesaian permohonan usaha atau pemekaran usaha

b. Penertiban Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak ( SPMKP ) dan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)

c. Penyelesaian Permohonan Pembentukan Ketetapan Pajak Penghasilan, Pajak Pertumbuhan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

d. Pembuatan Surat Pemberitahuan Perubahan besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dikoordinasikan oleh pejabat funsional


(26)

senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang bersangkutan. Setiap kelompok tersebut dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Prtama Medan Timur.

E. Kinerja Usaha Terkini

Penerimaan Perpajakan yang selalu meningkat setiap tahun membuktikan kinerja DJP, ini merupakan keberhasilan yg nyata reformasi birokrasi di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Sumber:

1. Media Keuangan Vol VII | No. 60\ Agustus 2012 2. Annual Report DJP tahun 2009

Catatan: tahun 2012 APBNP tahun 2013 RAPBN

F. Rencana Kegiatan

Pemanfaatan Sistem Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Pelayanan pada KPP Medan Timur ialah bagaimana rencana kegiatan yang disusun dapat mempermudah instansi pemerintahan. Dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak di bawah naungan Kementerian Keuangan sebagai Lembaga tinggi negara yang dipimpin oleh Menteri Keuangan.

Kementerian Keuangan membuat sistem teknologi yang terbaik, agar semua aspek yang ada di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bekerja dengan maksimal sehingga kegiatan pekerjaan baik itu pelayanan pajak, penyuluhan pajak dapat tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.


(27)

Hal ini sangat dibutuhkan karena sistem informasi di DJP pusat membutuhkan Teknologi terbaik untuk mempermudah informasi ke semua instansi perpajakan yang ada di daerah. Sistem informasi yang cepat, efisien dan terbaik di era globalisasi agar sumber daya manusia lebih modern dan bersaing di dunia pekerjaan yang nyata. Brotodihardjo R. Santoso, 1981.


(28)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Teknologi Informasi

Dua penentu utama dalam dukungan teknologi informasi adalah struktur yang terorganisasi dan fungsi yang dilakukan para karyawan dalam perusahaan. Sistem informasi cenderung mengikuti struktur organisasi, dan bahwa sistem tersebut didasarkan pada kebutuhan setiap orang atau kelompok.

Sistem informasi terdapat di mana saja dalam perusahaan maupun antarperusahaan. Penyebaran sistem informasi semacam ini menciptakan kesulitan dalam pengelolaanya. Istilah teknologi informasi secara umum untuk menjelaskan kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankanya. Dengan kata lain, teknologi informasi meliputi infrastruktur teknologi informasi serta semua sistem informasi lainya di perusahaan. Akan tetapi, biasanya istilah teknologi informasi digunakan dalam arti yang disamakan dengan sistem informasi.

1. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Sistem informasi (SI) adalah usaha untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Sistem informasi tidak harus terkomputerisasi, walaupun kebanyakan memang terkomputerisasi.

Sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system) adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melakukan beberapa atau seeluruh pekerjaan yang diberikan. Sistem semacam itu dapat hanya berupa PC dan peranti lunak, atau dapat juga meliputi beberapa ribu komputer dari berbagai ukuran dengan ratusan printer, plottel, serta peralatan lainya, basis data, dan jaringan komunikasi (berkabel dan nirkabel). Berikut ini adalah bagian-bagian yang menjadikan sistem informasi bekerja sesuai fungsinya :


(29)

a. Peranti keras (hardware) adalah serangkaian peralatan seperti prosesor, monitor, keyboard, dan printer.bersama-sama, berbagai peralatan tersebut menerima data serta informasi, memprosesnya, dan menampilkanya.

b. Peranti lunak (software) adalah sekumpulan program yang memungkinkan peranti keras untuk memproses data.

c. Basis data (database) adalah sekumpulan arsip (file), tabel, relasi, dan lain-lainya yang saling berkaitan dan menyimpan data serta berbagai hubungan di antaranya.

d. Jaringan (network) adalah sistem koneksi (dengan kabel atau nirkabel) yang memungkinkan adanya berbagai sumber daya antar berbagai komputer yang berbeda.

e. Prosedur adalah serangkaian instruksi mengenai bagaimana menggabungkan berbagai komponen di atas agar dapat memproses informasi dan menciptakan hasil yang diinginkan. f. Orang adalah berbagai individu yang bekerja dengan sistem informasi, berinteraksi denganya, atau menggunakan hasilnya.

2. Program Aplikasi

Program aplikasi adalah program komputer yang didesain untuk mendukung tugas tertentu, proses bisnis, atau dalam beberapa kasus, program aplikasi lainya. Terdapat banyak sekali aplikasi di tiap area fungsional. Contohnya, dalam mengelola sumber daya manusia, mungkin saja terdapat sebuah aplikasi untuk memilah pelamar pekerjaan dan aplikasi lain untuk memonitor perputaran karyawan.

Beberapa aplikasi dalam sebuah area fungsional dapat seluruhnya independen satu sama lain, sementara lainya saling berhubungan. Kumpulan dari program aplikasi dalam sebuah Departemen Kementerian Keuangan biasanya dianggap sebagai sistem informasi departemental. Contohnya, kumpulan program aplikasi dalam area sumber daya manusia disebut sebagai sistem informasi sumber daya manusia (human resources information system).


(30)

3. Data, Informasi, dan Pengetahuan

Sistem informasi dibangun untuk mencapai beberapa tujuan. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk secara ekonomis memproses data menjadi informasi atau pengetahuan. Berikut ini adalah definisi dari beberapa konsep penting

a) Item data mengarah pada penjelasan dasar atas segala sesuatu, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasi, serta disimpan, tetapi tidak diatur untuk mengungkapkan makna tertentu. Item data dapat bersifat numerik, alfanumerik, figur, suara, atau gambar. Nilai mahasiswa untuk suatu kelas adalah item data, dan begitu juga dengan jumlah jam kerja karyawan dalam minggu tertentu. Basis data (database) terdiri atas berbagai item data yang disimpan dan diatur untuk dapat ditarik kembali.

b) Informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya. Contohnya, rata-rata nilai adalah data, tetapi nama mahasiswa ditambah dengan rata-rata nilainya adalah informasi. Penerima akan mengartikan maksudnya dan menarik kesimpulan serta berbagai implikasi dari data tersebut.

c) Pengetahuan (knowledge) terdiri atas data dan\atau informasi yang telah diatur serta diproses untuk mengungkapkan pemahaman, pengalaman, akumulasi pembelajaran, serta keahlian ketika diterapakan pada suatu masalah atau aktivitas saat ini. Data yang diproses untuk diambil ekstrak implikasi pentingnya dan untuk mencerminkan berbagai pengalaman serta keahlian sebelumnya memberi penerimaanya pengetahuan organisasional, yang memiliki potensi nilai sangat tinggi.

B. Klasifikasi Sistem Informasi

Klasifikasi sistem informasi merupakan hal yang berguna untuk pengelompokkan sistem informasi ke dalam beberapa kelompok yang memiliki karakteristik hampir sama. Klasifikasi semacam ini dapat membantu mengidentifikasi sistem, menganalisisnya, merencanakan sistem baru, merencanakan integrasi sistem, dan mengambil keputusan seperti


(31)

potensi outsourching untuk sistem tertentu. Dua (2) klasifikasi paling umum yang akan dibahas berikut ini adalah: klasifikasi berdasarkan jenis dukunganya dan klasifikasi berdasarkan tingkat organisasionalnya.

1. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Dukungan

Perusahaan terbagi atas berbagai komponen seperti divisi, departemen, dan unit kerja, yang biasanya diatur dalam tingkat yang hierarkis. Sistem informasi umum yang mengikuti struktur organisasi hierarkis adalah fungsional (departemental), keseluruhan perusahaan, dan antarorganisasi. Berikut adalah pembahasan jenis klasifikasi berdasrkan jenis dukungan : a. Sistem Informasi Perusahaan

Jika sistem informasi departemental biasanya berhubungan dengan sebuah area fungsional, sistem informasi lainya melayani beberapa departemen atau seluruh perusahaan. Sistem informasi ini, bersama dengan sistem departemental, membentuk sistem informasi keseluruhan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur di bawah naungan Direktorat Jenderal Pajak. Sistem keseluruhan perusahaan memungkinkan orang berkomunikasi satu sama lain dan mengakses informasi di seluruh perusahaan

Salah satu aplikasi perusahaan yang paling terkenal adalah perencanaan sumber daya perusahaan, yang memungkinkan perusahaan merencanakan dan mengelola berbagai sumber daya di seluruh perusahaan.

b. Sistem Antarorganisasi

Sistem informasi yang menghubungkan dua atau lebih perusahaan disebut sebagai sistem informasi antararorganisasi. Mendukung banyak operasi antarorganisasi, dengan produknya yang terkenal adalah manajemen rantai pasokan.

Teknologi Informasi menyediakan dua jenis peranti lunak umum untuk mengelola aktivitas rantai pasokan. Pertama, peranti lunak enterprise resource planning (ERP), yang telah disebutkan di atas, sebagai sistem keseluruhan perusahaan, yang telah diperluas dari


(32)

hanya mengintegerasikan berbagai fungsi internal bisnis perusahaan menjadi pengelola hubungan eksternal dengan para mitra bisnis. Oleh karena itu, ERP dapat menjadi sistem keseluruhan perusahaan dan sistem antarorganisasi.

4. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Organisasional

Dalam tiap tingkat, akan dibahas pertama-tama berbagai karyawan pada tingkat tersebut, pekerjaanya, dan keputusan yang dibuat. Kemudian akan dibahas secara singkat dukungan yang diberikan sistem informasi untuk tiap tingkat. Akan tetapi beberapa hal yang tumpah tindih, karena beberapa jenis sistem informasi dapat saja mendukung suatu tingkat organisasional tertentu.

a) Tingkat Administratif para pekerja administrasi jumlahnya besar dan mendukung para manajer di semua tingkat perusahaan. Di antara para pekerja tersebut, mereka yang menggunakan, mengubah,atau menyebarkan informasi disebut sebagai pekerja data. Para karyawan ini meliputi pemegang buku, sekretaris yang bekerja dengan pengolah kata, staf administrasi file elektronik, dan pemroses klaim asuransi.

b) Dukungan Sistem Informasi para pekerja administratif didukung oleh otomatis kantor dan sistem komunikasi dalam hal manajemen dokumen, aliran kerja,e-mail dan peranti lunak koordinasi. Para pekerja ini juga didukung oleh sistem pemrosesan transaksi, sistem informasi manajemen, dan sistem mobile, walaupun biasanya tidak dalam kapasitas pengambilan keputusan

c) Tingkat Operasional. Para manajer operasional, atau garis depan, berhubungan dengan operasi rutin perusahaan, membuat keputusan rutin seperti menugaskan para karyawan pada berbagai pekerjaan dan mencatat jumlah jam yang dihabiskan, atau memasukkan pesanan pembelian. Aktivitas operasional sifatnya terstruktur dan berjangka pendek.


(33)

C. Lingkungan Komputasi Modern

Berbagai jenis sistem informasi berjalan dengan lingkungan komputasi. Lingkungan komputasi adalah cara teknologi informasi perusahaan (peranti keras, peranti lunak, dan teknologi komunikasi) dikelola dan diintegrasikan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas optimal.

Sistem warisan adalah sistem yang lebih tua, yang merupakan inti dari operasi suatu bisnis; biasanya memproses transaksi perusahaan bervolume tinggi sistem warisan yang saat ini masih ada biasanya dikembangkan dari akhir tahun 1950 hingga 1980-an, dan sangat erat kaitanya dengan lingkungan mainframe. Sistem ini masih, dalam beberapa hal, merupakan bagian tulang punggung arsitektur Teknologi Informasi perusahaan. Kini, mereka biasanya merupakan bagian dari sistem terdistribusi tempat mainframe memainkan peran penting.

Akibat dari adanya jaringan komunikasi dan terutama Internet serta Intranet, komputasi terdistribusi telah menjadi lingkungan yang dominan hampir di semua perusahaan. Dalam aplikasinya KPP Pratama Medan Timur menggunakan sistem komputasi terdistribusi. Komputasi terdistribusi membagi kegiatan pemrosesnya antara dua atau lebih komputer, dengan menggunakan jaringan untuk koneksinya. Komputer-komputer yang terlibat adalah kombinasi dari semua jenis yang berbeda (contohnya, maiframe, komputer berskala menengah, dan PC).

Komputer-komputer itu dapat berada itu dapat berada dalam satu atau beberapa lokasi. Komputasi terdistribusi memungkinkan kerja sama intra dan antaraorganisasi dalam komputasi; kemampuan akses ke banyak data, informasi dan pengetahuan; serta efisiensi yang tinggi dalam penggunaan sumber daya komputasi.

Kini, berbagai aplikasi peranti lunak didasarkan pada model komputasi terdistribusi, dengan berbagai aplikasi bekerja sama untuk memberikan layanan dan fungsionalitas antara satu sama lain. Hasilnya, peran utama dari berbagai peranti lunak program baru adalah untuk


(34)

mendukung pertukaran informasi (melalui server web dan penjelajah), kerja sama (melalui e-mail dan pesan instan), serta ekspresi individual.

Konfigurasi yang paling penting dari pemrosesan terdistribusi adalah arsitektur klien/server, dengan beberapa komputer berbagai sumber daya dan mampu berkomunikasi dengan banyak komputer lainya melalui jaringan, Internet, intranet, dan ekstranet didasarkan pada model komputasi terdistribusi klien/server.

Arsitek klien/server membagi unit-unit komputasi terdistribusi menjadi dua kategori utama, klien dan server, yang dihubungkan melalui jaringan. Klien adalah komputer yang digunakan untuk mengakses sumber daya jaringan yang dibagi. Server adalah komputer yang dimasukkan dalam jaringan yang sama dan memberi klien berbagai layanan. Tujuan dari arsitektur klien/server adalah memaksimalkan penggunaan sumber daya komputer. Arsitektur ini memberikan cara untuk berbagai peralatan komputasi bekerja bersama, dengan masing-masing melakukan kegiatan yang paling sesuai.

Terdapat beberapa model arsitektur klien/server. Dalam model yang paling tradisional, mainframe bertindak sebagai server basis data, memberikan data untuk analisis yang dilakukan oleh klien PC dengan menggunakan speedsheet, sistem manajemen basis data, serta peranti lunak aplikasi.

Pada KPP Pratama Medan Timur menggunakan ssstem komputer yang terhubung dengan internal wilayah naungan Direktorat Jenderal Pajak di seluruh Indonesia. Ini dilakukan untuk mengetahui segala data tentang wajib pajak yang dinaungi KPP Pratama Medan Timur dan seluruh wajib pajak di seluruh Indonesia. Apabila terdapat keganjilan dalam hal data mengenai wajib pajak, maka sistem komputer akan menemukan keganjilan tersebut. Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur sistem komputasi modern terdapat pada Seksi Pengolahan Data Informasi (PDI)


(35)

D. Sistem Berbasis Web

Sebagai salah satu jenis dari komputasi klien/server, sistem berbasis web adalah aplikasi atau layanan yang berada dalam server dan dapat diakses dengan menggunakan penjelajah web dan karenanya dapat diakses dari mana saja melalui internet. Satu-satunya peranti lunak sisi klien yang dibutuhkan untuk mengakses dan menjalankan aplikasi berbasis web adalah lingkungan penjelajah web, dan berbagai aplikasi tersebut harus sesuai dengan protokol Internetnya. Situs web mengenai KPP Pratama Medan Timur bisa dilihat pada

www.pajak.go.id.

Perkembangan sistem berbasis web yang cepat, serta pengenalan berbagai konsep baru seperti komputasi untuk utilitas dan layanan peranti lunak mengubah perusahaan mengatur berbagai sumber daya komputasi mereka.

1. Internet

Kadang hanya disebut “Net” adalah sistem jaringan komputer global- jaringan dari berbagai jaringan. Kini, internet adalah fasilitas publik yang kooperatif dan dapat berjalan sendiri, yang dapat diakses oleh ratusan dari jutaan orang di seluruh dunia.

Peralatan nirkabel yang mengakses Internet dan integrasi TV dengan komputer akan memungkinkan internet mencapai setiap rumah, perusahaan, sekolah, dan institusi lainya. Kemudian information superhighway akan menjadi lengkap. “Superhighway” ini adalah jaringan nasional berbasis serat optik dan infrastruktur nirkabel yang akan menghubungkan semua pengguna Internet dalam suatu negara. Singapura tampaknya adalah negara pertama yang memiliki information superhighway nasional yang lengkap. Maui, Hawaii, adalah komunitas kedua yang memiliki Internet nirkabel di seluruh pulaunya.

Secara fisik, Internet menggunakan sebagian dari sumber total jaringan telekomunikasi publik yang saat ini ada. Secara teknis, yang membedakan internet adalah


(36)

penggunaan serangkaian protokol, yang disebut TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Pada setiap komputer yang terdapat di lingkungan KPP Pratama Medan Timur dilengkapi dengan fasilitas internet. Hal ini dilakukan agar para pegawai bisa mendapat informasi yang berhubungan job description mereka dengan cepat dan mudah.

2. Intranet

Intranet adalah penggunaan teknologi Web untuk menciptakan jaringan privat, biasanya dalam sebuah perusahaan. Gerbang keamanan seperti firewall digunakan untuk memisahkan intranet dari internet dan untuk secara selektif mengizinkan akses dari luar internet.

Intranet memiliki banyak kegunaan. Intranet memungkinkan distribusi online secara aman berbagai bentuk informasi internal perusahaan. Intranet digunakan untuk aktivitas

workgroup dan pendistribusian berbagai proyek secara bersama dalam perusahaan.

Pada KPP Pratama Medan Timur memiliki fasilitas intranet. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pajak dari waktu ke waktu. Pada setiap rapat internal KPP Pratama Medan Timur fasilitas intranet juga berfungsi melihat kinerja internal masing-masing dari pegawai dalam menjalankan tugasnya. Terkhusus pada seksi pengawasan dan konsultasi yang memantau data dan jumlah setiap wajib pajak.

3. Ekstranet

Ekstranet menghubungkan beberapa intranet melalui Internet, dengan menambahkan ke Internet mekanisme keamanan. Ekstranet membentuk jaringan maya yang lebih besar dengan memungkinkan para pengguna jarak jauh untuk secara aman terkoneksi melalui Internet ke intranet utama perusahaan. Ekstranet memungkinkan dua atau lebih perusahaan untuk berkomunikasi dan bekerja sama secara terkendali, dan karenanya memainkan peranan penting dalam pengembangan e-commerce.


(37)

Pada KPP Pratama Medan Timur tidak menggunakan fasilitas ekstranet, dikarenakan hanya dengan menggunakan fasilitas intrenet yang ada pada setiap komputer, KPP Pratama Medan Timur sudah bisa berhubungan dengan koneksi jaringan luar secara institusi.

4. Portal Perusahaan

Portal perusahaan adalah berbagai situs Web yang menyediakan gerbang ke informasi perusahaan dari sebuah titik akses. Intranet biasanya digabungkan dengan dan diakses melalui portal perusahaan. Portal akan mengumpulkan informasi dari berbagai tempat dan menyajikanya ke pengguna. Fungsi dari portal perusahaan sering kali digambarkan sebagai ”corecasting” karena menyediakan dukungan untuk keputusan yang penting bagi tujuan tertentu perusahaan. Namun pada KPP Pratama Medan Timur tidak menggunakan layanan portal. Karena hanya dengan fasilitas Intranet yang dimiliki KPP Pratama Medan Timur sudah bisa melihat data internal yang ada, serta juga dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja internal para pegawai.

5. Sistem E-Commerce Berbasis Web

Kebanyakan aplikasi e-commerce dijalankan melalui internet, intranet dan ekstranet dengan menggunakan berbagai fitur berbasis Web. Oleh karena itu, sistem berbasis Web adalah mesin dari e-commerce. Sistem ini memungkinkan berbagai transaksi bisnis dilakukan tanpa terlihat 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Properti terpenting dari web dan e-commerce adalah dapat secara instan mencapai jutaan orang di mana saja dan kapan saja. Komponen-komponen utama e-commerce berbasis Web adalah ruang pajang elektronik, pasar elektronik, perdagangan mobile, dan Web perusahaan.

Pada KPP Pratama Medan Timur system e-commerce berbasis web hanyalah bersifat pasif. Hal ini dikarenakan pembayaran pajak yang bisa dilakukan secara manual dan on line


(38)

Oleh sebab itu KPP Pratama Medan Timur hanya bersifat menerima berdasarkan dari hasil transaksi pembayaran pajak yang ada di bank.

6. Ruang Pajang Elektronik

Ruang pajang elektronik adalah ruang pamer atau toko fisik dalam Web. Melalui ruang pajang elektronik, e-business dapat menampilkan dan menjual berbagai produknya. Ruang pajang tersebut dapat meliputi katalog elektronik yang berisi berbagai deskripsi, grafik,dan mungkin kajian produk. Kebanyakan ruang pajang elektronik memiliki berbagai fitur dan fungsi yaitu: katalog elektronik, kereta belanja, mekanisme pembayaran (untuk pengiriman), pemrosesan pembayaran dan berbagai sistem pemenuhan pesanan lainya. Namun pada KPP Pratama Medan Timur tidak dilengkapi dengan fasilitas ruang pajang elkktronik, dikarenakan KPP Pratama Medan Timur tidak melayani pembelian ataupun penjualan berupa barang atau produk. KPP Pratama Medan Timur hanya melayani hal-hal mengenai perpajakan sesuai wilayah yang sudah ditentukan.

7. Web Perusahaan

Web Perusahaan adalah lingkungan terbuka untuk mengelola dan menyampaikan berbagai aplikasi Web. Web perusahaan menggabungkan berbagai layanan dari banyak penjual dalam lapisan teknologi yang melitasi platform serta sistem bisnis pesaing, hingga menciptakan dasar untuk pembangunan aplikasi dengan biaya lebih rendah. Dasar ini terdiri atas berbagai layanan yang paling umum digunakan oleh aplikasi Web, termasuk integrasi bisnis, kerja sama, manajemen isi, manajemen identitas dan pencarian, yang semuanya bekerja sama melalui teknologi pengintegrasi seperti middleware, pengembangan berbasis komponen, dan layanan Web.

Lingkungan Web perusahaan melintasi seluruh perusahaan dan tersedia bagi semua pengguna. Lingkungan ini menawarkan berbagai keuntungan: Menyediakan dasar yang sama untuk berbagai aplikasi Web yang dibangun dalam platform hingga mengurangi biaya


(39)

infrastruktur dan pengembangan. Menginterasikan berbagai sumber daya dari berbagai sistem ke dalam aplikasi Web meningkatkan pengembalian atas sistem tersebut. Terakhir, menciptakan pengalaman pengguna yang sama bagi para pengguna di lintas perusahaan untuk bekerja sama akan menggerakkan produktivitas perusahaan serta meningkatkan laba. Lingkungan Web perusahaan tersedia di semua vendor/penjual peranti lunak terkenal, seperti Microsoft, IBM, SAP, Oracle, BEA, Peoplesoft. Pada KPP Pratama Medan Timur layanan web bisa diakses pada situs www.pajak.go.id.

E. Lingkungan Komputasi yang Berkembang

Beberapa lingkungan komputasi baru telah berkembang. Yang beberapa diantaranya berbasis teknologi Web. Sistem-sistem ini berada pada tahap awal penggunaan, dan beberapa masih dalam pengembangan, tetapi mereka dapat membentuk kembali bidang TI.

1. Komputasi Utilitas

Komputasi utilitas adalah komputasi yang tersedia, andal, dan aman sama seperti halnya utilitas, yaitu listrik, air dan telepon. Visi di balik komputasi utilitas ini adalah untuk membuat sumber daya komputasi mengalir seperti listrik berdasarkan permintaan dari utilitas virtual/maya di seluruh dunia-selalu menyala dan sangat tersedia, aman, dan diukur secara efisien, ditotal harganya pada saat selesai digunakan, diskala secara dinamis, dan mudah untuk dikelola. Jika usaha ini berhasil komputasi utilitas akan mengubah cara peranti lunak dijual, dikirim, dan digunakan di dunia. Begitu juga pada KPP Pratama Medan Timur. Setiap jaringan komputer dikontrol oleh bagian pengolahan data informasi, sehingga sistem komputer bisa berjalan secara efektif sesuai dengan kebutuhan.

2. Komputasi Terdaftar

Komputasi terdaftar suatu variasi dari komputer utilitas, menempatkan berbagai bagian platform komputasi bersama-sama sebagai layanan, bukan sebagai rangkaian dari komponen


(40)

yang dibeli secara terpisah. Para pengguna bisa melakukan program, informasi, atau penyimpanan melalui Internet. Namun pada KPP Pratama Medan Timur tidak dilengkapi dengan fasilitas ini.

3. Komputasi Terpeta

Dalam komputasi terpeta siklus pemrosesan yang tidak digunakan dari berbagai komputer dapat dikekang dalam jaringan agar bisa menciptakan kemampuan komputasi yang besar. Aplikasi komputasi terpeta, yang telah digunakan secara terbatas, biasanya berada dalam area-area yang sebelumnya membutuhkan superkomputer. Peta tersebut memungkinkan komputasi dilakukan dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Proyek komputasi terpeta yang terkenal adalah SETI @Home(Search for Extraterrestrial Intelligence), yang berlokasi di setiahome.ssl.berkelay.edu. dalam proyek ini, para pengguna PC di seluruh dunia menghibahkan siklus prosesor yang tidak terpakai untuk membantu pencaharian berbagai tanda kehidupan ekstraterestrial dengan menganalisis berbagai sinyal yang datang dari luar angkasa. Namun pada KPP Pratama Medan Timur tidak dilengkapi dengan fasilitas ini.

4. Komputasi Pervasif

Melalui komputasi persavif diperkirakan masa depan komputasi menjadi bagian dari lingkungan. Komputasi akan terikat dalam berbagai hal, tidak hanya dalam komputer. Kemajuan yang cepat dalam teknologi semikonduktor, desain berdaya listrik rendah, serta teknologi nirkabel akan membuat komputasi di segala hal makin tidak mengejutkan. Komputasi pervasif berhubungan dekat dengan sistem dukungan TI, terutama sistem inteligen dan DSS. Untuk pembahasan lebih terinci mengenai komputasi pervasif. Pada KPP Pratama Medan Timur belum dilengkapi dengan fasilitas komputasi pervasif.


(41)

F. Mengelola Sumber Daya Informasi

Perusahaan yang modern memiliki banyak sumber daya informasi. Selain sumber daya komputasi, terdapat berbagai aplikasi, dan jenis-jenis yang baru terus berkembang. Aplikasi memiliki banyak sekali nilai strategis. Perusahaan begitu bergantung padanya hingga dalam beberapa kondisi, ketika aplikasi itu tidak bekerja (bahkan sebentar saja), perusahaan tidak dapat berfungsi. Di samping itu, akuisasi, operasi, keamanan, dan pemeliharaan sistem ini dapat berbiaya tinggi. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk mengelola sistem informasi ini dengan baik. Perencanaan, pengaturan, pengimplementasian, dan pengendalian sumber daya komputasi serta portofolio aplikasi perusahaan harus dibuat dengan keahlian tinggi.

1. Peran Departemen Sistem Informasi

Peran departemen sistem informasi berubah dari murni masalah teknologi menjadi lebih bersifat manajerial dan strategis. Akibat dari perubahan ini, posisi departemen sistem informasi dalam perusahaan telah naik dari unit pelaporan ke departemen fungsional menjadi unit pelaporan bagi wakil direktur bagian administrasi atau bahkan CEO. Dalam peran baru ini, departemen sistem informasi harus dapat bekerja secara erat dengan berbagai pihak eksternal, seperti penjual, mitra bisnis, konsultan, lembaga penelitian, dan universitas. Selain itu, departemen sistem informasi dan unit-unit pengguna akhir harus menjadi rekan dekat. Mekanisme yang membangun kerja sama yang dibutuhkan.

Peran departemen sistem informasi juga berubah, dari manajer teknis menjadi eksekutif senior, yang kadang disebut sebagai direktur informasi (chief information officer-CIO) atau direktur teknologi (chief technology officer-CTO).

G. Teknologi Informasi Dalam Manajemen Pengetahuan

Manajemen pengetahuan lebih merupakan metodologi yang diterapkan ke praktik bisnis daripada teknologi atau produk. Akan tetapi, teknologi informasi penting bagi


(42)

keberhasilan setiap sistem manajemen pengetahuan. Teknologi informasi memungkinkan menyediakan arsitektur perusahaan dimana pengetahuan dibangun.

Sistem manajemen pengetahuan dikembangkan dengan menggunakan tiga perangkat teknologi: komunikasi,kolaborasi, dan penyimpanan dan penelusuran. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Teknologi komunikasi memungkinkan pengguna untuk mengakses pengetahaun yang dibutuhkan, dan untuk saling berkomunikasi-khususnya dengan ahli, email, internet, intranet korporat, dan alat berbasis Web lainya yang menyediakan kemampuan komunikasi

2. Teknologi kolaborasi menyediakan sarana untuk melakukan kerja kelompok. Kemampuan komputasi koloboratif seperti brainstorming (pencarian gagasan dan pemecahan masalah secara bersama-sama) elektronik akan memperkuat kerja kelompok, khususnya untuk kontribusi pengetahuan

3. Teknologi penyimpaanan dan penelusuran awalnya berarti menggunakan sistem manajemen basis data untuk menyimpan dan mengelola pengetahuan eksplisit. Sistem manajemen dokumen elektronik dan sistem penyimpanan khusus yang menjadi bagian dari sistem komputasi kolaboratif merupakan alat yang digunakan untuk menangkap, menyimpan, dan mengelola pengetahuan implisit.

1. Teknologi yang Mendukung Manajemen Pengetahuan

Beberapa teknologi telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan dalam alat manajemen pengetahuan. Kecerdasan buatan, agen inteligen, dan penemuan pengetahuan dalam basis data merupakan contoh teknologi yang memungkinkan munculnya sistem manajemen pengetahuan tingkat lanjut. Teknologi ini merupakan landasan untuk inovasi di masa depan pada bidang KM.

Kecerdasan Buatan adalah ilmu mengenai proses pemikiran manusia dan representasi proses tersebut dalam mesin(misalnya komputer, robot dan sebagainya). Metode ini dapat membantu


(43)

dalam identifikasi keahlian, memperoleh pengetahuan secara otomatis dan semiotomatis, antarmuka melalui pemrosesan bahasa natural, dan melakukan pencarian inteligen dengan sarana agen inteligen. Metode ini mengidentifikasi pola di data, dan menyediakan nasihat langsung dari pengetahuan dengan menggunakan jaringan saraf atau sistem ahli.

2. Agen inteligen

Agen inteligen adalah sistem peranti lunak yang mempelajari bagaimana pengguna bekerja dan menyediakan bantuan dalam tugas mereka sehari-hari.

Agen inteligen dapat membantu dalam sistem manajemen pengetahuan dalam berbagai cara. Umumnya agen inteligen ini digunakan untuk mendapatkan dan mengidentifikasi pengetahuan. Contohnya adalah:

a) IBM menawarkan serangkaian penggalian data inteligen, termasuk Intelligent Decision Server (IDS), untuk menemukan dan menganalisis sejumlah besar data perusahaan.

b) Gentia menggunakan agen inteligen untuk memudahkan penggalian data dengan akses Web dan fasilitas gedung data

c) Convectis mencari data teks dan gambar untuk menjelaskan makna dokumen bagi agen inteligen. Alat ini digunakan oleh InfoSeek, mesin pencari di Internet, untuk mempercepat penciptaan direktori hierarkis dari topik-topik Web. Berry,M. Survey of Text Mining:Clustering, Classification and Retrieval. Berlin: Springer-Verlag,2002.

H. Manfaat Teknologi Informasi Pada KPP Pratama Medan Timur

Bagi KPP Medan Timur informasi menjadi sangat penting karena menyangkut kinerja layanan dan pendataan. Bahkan kinerja Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan informasi (TTKI) merupakan pencapaian kinerja organisasi dua unit layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yaitu Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan(TIP) dan


(44)

Direktorat TTKI. Kedua unit tersebut telah menghasilkan sejumlah terobosan seperti Modul Penerimaan Negara (MPN), e-Registration(sistem pendaftaran wajib pajak secara online dan real time).e-SPT, dan Call center (kring pajak 500200).

Menurut Direktur TTKI, Harry Gumelar, Pihaknya telah bekerja sama dengan Direktorat P2 Humas dalam pengembangan call centre umtuk memudahkan komunikasi dan interaksi antara Wajib Pajak yang ingin menanyakan hak dan kewajibanya agar lebih mudah terlayani.

Salah satu implementasi pengembangan perangkat TIK adalah untuk kepentingan administrasi perpajakan internal melalui sejumlah aplikasi yang menunjang kinerja pelaksanaan tugas pegawai DHP dan pembangunan Pusat Pengelolaan Data Dokumen Perpajakan (PPDDP). Pengembangan tersebut akan sangat membantu perekaman dan dokumentasi data Wajib Pajak yang hingga saat ini telah mencakup wilayah kerja di Seluruh Kantor Wilayah Pajak.

Untuk menjalankan administrasi perpajakan, KPP Medan Timur memiliki infrastruktur teknologi informasi yang memadai baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Teknologi informasi memang seharusnya bisa memberikan kemudahan dan manfaat yang optimal. Namun di sisi lain hingga saat ini masih banyak Wajib Pajak dan masyarakat pada umumnya yang belum menggunakan kemudahan-kemudahan layanan pembayaran kewajiban perpajakanya. Seperti dengan layanan Call center kring pajak 500200 yang bisa dimanfaatkan lebih optimal untuk kemudahan pelayanan dan pengaduan bagi wajib pajak.(Gumelar Harry 2011).


(45)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur adalah kantor yang beroperasi sesuai dengan prinsip perpajakan yaitu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat indonesia, sehingga dengan membayar pajak negara akan mendapat sumber pendapatan untuk pembangunan yang lebih baik.

2. Adanya Teknologi Informasi KPP Medan Timur, dapat lebih mepermudah dan efisien dalam praktik pelayanan kepada masyarakat. Dengan Call center(kring pajak 500200) memudahkan komunikasi dan interaksi antara wajib pajak yang ingin menanyakan hak dan kewajibanya agar lebih mudah terlayani.

3. Prosedur Teknologi Informasi di KPP Medan Timur, dapat berupa layanan Call center(kring pajak), penyuluhan langsung ke masyarakat dengan memberikan pelayanan informasi ini masyarakat akan lebih menyadari pentingnya membayar pajak untuk kelangsungan pembangunan negara Indonesia.

4. Pelaksanaan kegiatan di KPP Medan Timur difasilitasi dengan PDI (Pengolahan Data dan Informasi) yang bertugas untuk melakukan urusan pengolahan data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi wajib pajak.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin memberikan beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Adapun saran –saran penulis adalah sebagai berikut:


(46)

1. Sistem Teknologi dan Informasi di KPP Medan Timur yang sudah baik, sebaiknya bisa dipertahankan bahkan bisa ditingkatkan lagi guna menjaga mutu dan kualitas informasi yang lebih efisien dan bermanfaat.

2. Diharapkan KPP Medan Timur bisa memberikan fasilitas kerja yang memadai agar hasil pekerjaan bisa lebih maksimal, sehingga pelayanan perpajakan ke publik dapat terlaksana dengan baik.

3. Dewasa ini, tidak hanya sistem Teknologi dan Informasi yang berperan dalam dunia kerja, tapi juga sumber daya manusianya. diharapkan kepada KPP Medan Timur untuk lebih menguasai sistem teknologi yang ada, karena pelayanan perpajakan ke publik akan dapat terlaksana lebih baik lagi.

KPP Medan Timur harus mampu menampilkan kinerja yang professional. Hal ini sejalan dengan tujuan menciptakan citra yang baik di masyarakat luas akan kepercayaan kepada instansi pemerintah khususnya, instansi perpajakan


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Brotodihardjo R. Santoso, 1981, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Penerbit Eresco NV, Bandung

Waluyo 2006, Perpajakan Indonesia,Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Sangadji M. Etta & Sopiah 2010, Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Penerbit AMPI, Yogyakarta

Eralm Turban, R.Kelly Rainer Jr, Richard E.Potter, 2006, Pengantar Teknologi Informasi , ;Penerbit Salemba Infotek, Jakarta

Achmad Tjahjono dan Muhammad F. Hussein 1997, Perpajakan, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta

B. Boediono,2000, Perpajakan Indonesia, Penerbit Piadit Media, Jakarta

Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas, 2009. Buku Panduan Hak dan Kewajiban, Penerbit Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jakarta Selatan


(1)

keberhasilan setiap sistem manajemen pengetahuan. Teknologi informasi memungkinkan menyediakan arsitektur perusahaan dimana pengetahuan dibangun.

Sistem manajemen pengetahuan dikembangkan dengan menggunakan tiga perangkat teknologi: komunikasi,kolaborasi, dan penyimpanan dan penelusuran. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Teknologi komunikasi memungkinkan pengguna untuk mengakses pengetahaun yang dibutuhkan, dan untuk saling berkomunikasi-khususnya dengan ahli, email, internet, intranet korporat, dan alat berbasis Web lainya yang menyediakan kemampuan komunikasi

2. Teknologi kolaborasi menyediakan sarana untuk melakukan kerja kelompok. Kemampuan komputasi koloboratif seperti brainstorming (pencarian gagasan dan pemecahan masalah secara bersama-sama) elektronik akan memperkuat kerja kelompok, khususnya untuk kontribusi pengetahuan

3. Teknologi penyimpaanan dan penelusuran awalnya berarti menggunakan sistem manajemen basis data untuk menyimpan dan mengelola pengetahuan eksplisit. Sistem manajemen dokumen elektronik dan sistem penyimpanan khusus yang menjadi bagian dari sistem komputasi kolaboratif merupakan alat yang digunakan untuk menangkap, menyimpan, dan mengelola pengetahuan implisit.

1. Teknologi yang Mendukung Manajemen Pengetahuan

Beberapa teknologi telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan dalam alat manajemen pengetahuan. Kecerdasan buatan, agen inteligen, dan penemuan pengetahuan dalam basis data merupakan contoh teknologi yang memungkinkan munculnya sistem manajemen pengetahuan tingkat lanjut. Teknologi ini merupakan landasan untuk inovasi di masa depan pada bidang KM.

Kecerdasan Buatan adalah ilmu mengenai proses pemikiran manusia dan representasi proses tersebut dalam mesin(misalnya komputer, robot dan sebagainya). Metode ini dapat membantu


(2)

dalam identifikasi keahlian, memperoleh pengetahuan secara otomatis dan semiotomatis, antarmuka melalui pemrosesan bahasa natural, dan melakukan pencarian inteligen dengan sarana agen inteligen. Metode ini mengidentifikasi pola di data, dan menyediakan nasihat langsung dari pengetahuan dengan menggunakan jaringan saraf atau sistem ahli.

2. Agen inteligen

Agen inteligen adalah sistem peranti lunak yang mempelajari bagaimana pengguna bekerja dan menyediakan bantuan dalam tugas mereka sehari-hari.

Agen inteligen dapat membantu dalam sistem manajemen pengetahuan dalam berbagai cara. Umumnya agen inteligen ini digunakan untuk mendapatkan dan mengidentifikasi pengetahuan. Contohnya adalah:

a) IBM menawarkan serangkaian penggalian data inteligen, termasuk Intelligent Decision Server (IDS), untuk menemukan dan menganalisis sejumlah besar data perusahaan.

b) Gentia menggunakan agen inteligen untuk memudahkan penggalian data dengan akses Web dan fasilitas gedung data

c) Convectis mencari data teks dan gambar untuk menjelaskan makna dokumen bagi agen inteligen. Alat ini digunakan oleh InfoSeek, mesin pencari di Internet, untuk mempercepat penciptaan direktori hierarkis dari topik-topik Web. Berry,M. Survey of Text Mining:Clustering, Classification and Retrieval. Berlin: Springer-Verlag,2002.

H. Manfaat Teknologi Informasi Pada KPP Pratama Medan Timur

Bagi KPP Medan Timur informasi menjadi sangat penting karena menyangkut kinerja layanan dan pendataan. Bahkan kinerja Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan informasi (TTKI) merupakan pencapaian kinerja organisasi dua unit layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yaitu Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan(TIP) dan


(3)

Direktorat TTKI. Kedua unit tersebut telah menghasilkan sejumlah terobosan seperti Modul Penerimaan Negara (MPN), e-Registration(sistem pendaftaran wajib pajak secara online dan real time).e-SPT, dan Call center (kring pajak 500200).

Menurut Direktur TTKI, Harry Gumelar, Pihaknya telah bekerja sama dengan Direktorat P2 Humas dalam pengembangan call centre umtuk memudahkan komunikasi dan interaksi antara Wajib Pajak yang ingin menanyakan hak dan kewajibanya agar lebih mudah terlayani.

Salah satu implementasi pengembangan perangkat TIK adalah untuk kepentingan administrasi perpajakan internal melalui sejumlah aplikasi yang menunjang kinerja pelaksanaan tugas pegawai DHP dan pembangunan Pusat Pengelolaan Data Dokumen Perpajakan (PPDDP). Pengembangan tersebut akan sangat membantu perekaman dan dokumentasi data Wajib Pajak yang hingga saat ini telah mencakup wilayah kerja di Seluruh Kantor Wilayah Pajak.

Untuk menjalankan administrasi perpajakan, KPP Medan Timur memiliki infrastruktur teknologi informasi yang memadai baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Teknologi informasi memang seharusnya bisa memberikan kemudahan dan manfaat yang optimal. Namun di sisi lain hingga saat ini masih banyak Wajib Pajak dan masyarakat pada umumnya yang belum menggunakan kemudahan-kemudahan layanan pembayaran kewajiban perpajakanya. Seperti dengan layanan Call center kring pajak 500200 yang bisa dimanfaatkan lebih optimal untuk kemudahan pelayanan dan pengaduan bagi wajib pajak.(Gumelar Harry 2011).


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur adalah kantor yang beroperasi sesuai dengan prinsip perpajakan yaitu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat indonesia, sehingga dengan membayar pajak negara akan mendapat sumber pendapatan untuk pembangunan yang lebih baik.

2. Adanya Teknologi Informasi KPP Medan Timur, dapat lebih mepermudah dan efisien dalam praktik pelayanan kepada masyarakat. Dengan Call center(kring pajak 500200) memudahkan komunikasi dan interaksi antara wajib pajak yang ingin menanyakan hak dan kewajibanya agar lebih mudah terlayani.

3. Prosedur Teknologi Informasi di KPP Medan Timur, dapat berupa layanan Call center(kring pajak), penyuluhan langsung ke masyarakat dengan memberikan pelayanan informasi ini masyarakat akan lebih menyadari pentingnya membayar pajak untuk kelangsungan pembangunan negara Indonesia.

4. Pelaksanaan kegiatan di KPP Medan Timur difasilitasi dengan PDI (Pengolahan Data dan Informasi) yang bertugas untuk melakukan urusan pengolahan data dan informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajakan serta ekstensifikasi wajib pajak.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin memberikan beberapa saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Adapun saran –saran penulis adalah sebagai berikut:


(5)

1. Sistem Teknologi dan Informasi di KPP Medan Timur yang sudah baik, sebaiknya bisa dipertahankan bahkan bisa ditingkatkan lagi guna menjaga mutu dan kualitas informasi yang lebih efisien dan bermanfaat.

2. Diharapkan KPP Medan Timur bisa memberikan fasilitas kerja yang memadai agar hasil pekerjaan bisa lebih maksimal, sehingga pelayanan perpajakan ke publik dapat terlaksana dengan baik.

3. Dewasa ini, tidak hanya sistem Teknologi dan Informasi yang berperan dalam dunia kerja, tapi juga sumber daya manusianya. diharapkan kepada KPP Medan Timur untuk lebih menguasai sistem teknologi yang ada, karena pelayanan perpajakan ke publik akan dapat terlaksana lebih baik lagi.

KPP Medan Timur harus mampu menampilkan kinerja yang professional. Hal ini sejalan dengan tujuan menciptakan citra yang baik di masyarakat luas akan kepercayaan kepada instansi pemerintah khususnya, instansi perpajakan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Brotodihardjo R. Santoso, 1981, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Penerbit Eresco NV, Bandung

Waluyo 2006, Perpajakan Indonesia,Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Sangadji M. Etta & Sopiah 2010, Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Penerbit AMPI, Yogyakarta

Eralm Turban, R.Kelly Rainer Jr, Richard E.Potter, 2006, Pengantar Teknologi Informasi , ;Penerbit Salemba Infotek, Jakarta

Achmad Tjahjono dan Muhammad F. Hussein 1997, Perpajakan, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta

B. Boediono,2000, Perpajakan Indonesia, Penerbit Piadit Media, Jakarta

Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas, 2009. Buku Panduan Hak dan Kewajiban, Penerbit Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Jakarta Selatan