Metode Difusi Agar TINJAUAN PUSTAKA 1. Sejarah dan Uraian Teh Camellia sinensis

8 Tumbuh-tumbuhan sebagai sumber senyawa fitokimia memiliki potensi untuk mengobati penyakit infeksi akibat mikroba. Senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antimikroba alami antara lain fenolik, polifenol, terpenoid, alkaloid, lektin dan polipeptida Cowan, 1999.

2.4. Metode Difusi Agar

Metode difusi agar diperkenalkan oleh William Kirby dan Alfred Bauer pada tahun 1966. Selanjutnya, metode Kirby-Bauer digunakan untuk menentukan keampuhan bahan antimikrobial Lay, 1994. Pada uji ini, cakram kertas steril berukuran 6 mm ditetesi ekstrak tanaman dengan konsentrasi tertentu. Beberapa penelitian melakukan penetesan ekstrak tanaman sebelum cakram diletakkan pada permukaan media yang telah disemai bakteri uji Lourens dkk., 2004; Salie dkk., 1996 dalam Das dkk., 2010, sedangkan pada penelitian yang lain dilakukan setelahnya Nostro dkk., 2000; Baris dkk., 2006 dalam Das dkk., 2010. Ketika kertas cakram yang telah jenuh dengan bahan antibakteri berada pada media agar maka bahan antibakteri akan mulai berdifusi ke sekitar media. Laju difusi bahan antibakteri dalam media dipengaruhi oleh berat molekul bahan antibakteri dan kelarutannya dalam media agar Hudzicki, 2010. Penghambatan pertumbuhan bakteri oleh bahan antibakteri terlihat sebagai wilayah jernih di sekitar pertumbuhan bakteri. Luasnya wilayah jernih merupakan petunjuk kepekaan bakteri terhadap bahan antibakteri. Luas atau ukuran wilayah hambatan berkaitan dengan kecepatan difusi antibakteri dalam medium. Kecepatan difusi ini harus dipertimbangkan dalam penentuan kemampuan antibakteri Lay, 1994. Selain itu, ketebalan media juga dapat berpengaruh terhadap luas daerah hambatan karena bahan antibakteri berdifusi secara 3 dimensi, sehingga lapisan media agar yang tipis akan menghasilkan daerah hambatan yang lebih besar daripada lapisan media yang tebal Hudzicki, 2010. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi luas daerah hambatan antara lain jenis dan kondisi bakteri uji, kepadatan inokulum, jenis media, potensi dari bahan antibakteri, volume bahan antibakteri yang diaplikasikan dan temperatur inkubasi Hewitt, 1977. 9 Penggolongan potensi atau kekuatan aktivitas suatu bahan antibakteri dapat ditinjau dari luas DDH Diameter Daerah Hambat. Suatu senyawa dianggap memiliki sifat antibakteri yang kuat apabila DDH yang dihasilkan 8 mm; berkekuatan sedang bila DDH yang dihasilkan antara 6 hingga 8 mm dan tidak aktif bila DDH yang dihasilkan 6 mm Ela dkk., 1996 dalam Elgayyar dkk., 2001. Berghe 1991 dalam Lestari 2011 menyatakan bahwa potensi senyawa antibakteri juga dapat diketahui melalui bentuk zona hambatan. Zona hambatan radikal adalah daerah di sekitar cakram yang sama sekali tidak ada pertumbuhan bakterinya. Sedangkan, zona iradikal adalah daerah di sekitar cakram dimana pertumbuhan bakteri terhambat, tetapi tidak dimatikan sehingga pertumbuhan bakteri kurang subur dibandingkan dengan daerah yang tidak dipengaruhi oleh bahan antibakteri.

2.5. Metode Bioautografi

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

1 25 94

Perbandingan aktivitas dan mekanisme penghambatan antibakteri ekstrak air dengan ekstrak etil asetat gambir (uncario gambir roxb) terhadap bakteri staphylococcus epiderwidis, streptococcus mutans dan streptococeus pyogenes

4 30 100

Uji antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa.

0 9 92

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau T1 652007038 BAB I

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau T1 652007038 BAB IV

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau T1 652007038 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Identifikasi dan Fotostabilitas Pigmen Utama Ekstrak Teh Hijau dan Teh Hitam

0 0 9

Uji antioksidan fraksi etil asetat dan fraksi air ekstrak etanol teh hijau melalui penangkapan radikal hidroksil dengan metode deoksiribosa - USD Repository

0 0 90