a. Faktor Jasmaniah fisiologis
Yang termasuk faktor ini antara lain: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
b. Faktor Psikologis
Yang termasuk faktor psikologis antara lain: Intelektual taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar.
Non Intelektual motivasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi
psikis, dan kondisi akibat keadaan sosiokultur. Faktor kondisi fisik.
2. Faktor-faktor Eksternal
1. Faktor di Sekolah kurikulum, kedisiplinan Siswa, guru, fasilitas belajar, dan pengelompokan siswa.
2.
Faktor keluarga
Menurut Slameto 2003: 60-64, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik,
relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan
. 3. Faktor masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa,
teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor yang
berasal dari luar diri individu. Kedua faktor ini akan saling mendukung dan saling berinteraksi sehingga membuahkan sebuah prestasi belajar.
2.1.4 Hakikat Pembelajaran Tematik a
Pengertian Pembelajaran Tematik
Depdiknas, Trianto, 2012 : 79 Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa matapelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Trianto, 2010:83 Pembelajaran tematik sebagai bagian daripada pembelajaran terpadu memiliki banyak keuntungan yang dapat dicapai.
1. Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu. 2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar isi matapelajaran dalam tema yang sama. 3. Pemahaman materi matapelajaran lebih mendalam dan berkesan.
4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5. Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu
matapelajaran dan sekaligus dapat mempelajari matapelajaran yang lain. 7. Guru dapat menghemat waktu sebab matapelajaran yang disajikan secara
tematik dapat dipersiapkan sekaligus, dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
remedial, pemantapan, dan pengayaan materi. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematikterpadu adalah model
pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta
didik.
b Karakteristik Pembelajaran Tematik
Depdiknas, Trianto, 2010: 92, pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran di sekolah dasar yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa student centered, hal ini sesuai
dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan
sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa
direct experiences. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal
yang lebih abstrak. 3. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-
tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa. 4. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa
mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya
sesuai dengan minat dan kebutuhannya. 7. Menggunakan prinsip belajar dan bermain dan menyenangkan.
2.1.5 Model Pembelajaran SAVI a