Knowledge and the Secred 1981
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 53
kesucian ia benturkan dengan Barat yang modern dan sekuleristik. Ia mampu melakukan ini karena latar belakang kehidupannya yang berada diantara dua
dunia tersebut. Jadi tidak salah jika ada anggapan bahwa ia menggunakan nalar agama dalam melakukan kritik atas sains modern.
Senada dengan hal diatas, buku ini juga mencoba mengajak mengembalikan kesucian pengetahuan dan membangkitkan kembali
intelektual Barat secara sungguh-sungguh dengan bantuan tradisi-tradisi Timur yang masih hidup, dimana pengetahuan tidak pernah dipisahkan dengan
kesucian. Dalam buku ini ia mengungkapkan bahwa tradisi Barat dapat bangkit dengan dasar sumber-sumber Timur.
Kebangkitan tradisi di Barat didasarkan pada penjelasan secara autentik doktrin- doktrin Ketimuran dan ajaran-ajaran yang juga bergema di Timur, itu sendiri
tercabik oleh pemilihan tradisi mlineal akibat serangan gencar modernisme. Beberapa karya penulis tradisional telah diterjemahkan ke dalam bahasa-
bahasa Timur, membentang dari Tibet sampai Arab, dan telah menyediakan argumen-argumen yang formulasinya telah ada bagi ketidakmungkinan bagi
sebagian besar Ketimuranitu sendiri, yang biasanya hanyamenyadari kekuatan dari dalam yang dibawa berkenaan dengan modernisme dan sering menderita
inferioritas kompleks berhadapan dengan Barat modern.
21
4. Islamic Life and Thought 1981 Buku ini pertama kali diterbit pada tahun 1985 oleh Carvan Press. Jika
dilihat dari judulnya buku ini berisikan kehidupan dan pemikiran tentang Islam. Judul buku ini memang mewakili isinya, karena secara umum buku ini
menjelaskan tentang berbagai hal yang tidak lepas dari kehidupan dan pemikiran Islam. Dalam buku ini berisikan permasalahan Islam tentang
hukum dan sosial; kebudayaan dan kehidupan intelektual; ilmu pengetahuan;
21
Seyyed Hossein Nasr, Pengetahuan dan Kesucian, terj Suharsono, et. al. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1997, 126.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 54
filsafat; sufisme; dan beberapa respon Islam untuk menghadapi pertanyaan dunia kontemporer. Di bagian awal buku tersebut dijelaskan sedikit
permasalahan kontemporer, seperti agama dan sekularisme, berikut ini penjelasannya:
finally, in the field of religion itself, secularism has made a certain encroachment in the form of rationalism or various apologetic tendencies. The movement begun
by Jama l al-Din Astrarabadi, known usually as al-afghani, and Shaykh
Muh }
ammad ‘Abduh to consider once again the basis of Islamic law and theology was marked often by tendency to belittle or even deny elements that
were not in conformity with modern thought.
22
Ungkapan tersebut secara tersirat menjelaskan bahwa hukum Islam tidak mungkin bertentangan dengan pemikiran-pemikiran modern. Dalam
penjelasan tersebut, di sebutkan tokoh-tokoh yang memulai gerakan tersebut gerakan pembaharuan, yaitu Jama
l al-Din Astrarabadi biasa dikenal Jamal al-Di
n al-afghani dan Muh} ammad „Abduh.