digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 46
merupakan bagian dari mencintai Tuhan. Kedua, pada tataran implementasi atau gerakan mengupayakan adanya proses transformasi dari spiritual
consciousness menuju ecological consciousness. Tujuannya adalah keserasian semesta harmony in natura dan keserasian kesesuaian, tawfiq antara
pelaku sufi dengan Tuhan. Kemudian jika diejawantakan akan membuahkan cinta antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia
dengan alam semesta.
33
33
Ibid., 91-92.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 47
BAB IV SEYYED HOSSEIN NASR DAN KEARIFAN LINGKUNGAN
A. Biografi
Seyyed Hossein Nasr adalah salah seorang intelektual dan pemikir kontemporer Islam terkemuka di Amerika setelah meninggalnya Fazlur Rahman
dan Isma’il raji al-Faruqi.
1
Ia juga merupakan master dalam bidang Sufi yang memesona dan bijak. Ini dapat dilihat dari penampilan dan tingkah lakunya yang
selalu mencerminkan wajah yang tersenyum dan sikap rendah hatinya.
2
Ia lahir pada tanggal 7 April 1933 di kota Teheran, Iran.
Ayahnya merupakan ulama terkenal di Iran yang juga menjadi seorang guru dan dokter pada masa dinasti Qajar bernama Seyyed Waliullah.
3
Sedangkan ibunya merupakan seseorang yang mempunyai dua aspek menarik, disatu sisi
sangat konservatif dan disisi lain sangat modern. Aspek pertama dapat dilihat dari kecintaannya terhadap Islam dan budaya Persia. Sedangkan aspek kedua dapat
dilihat dari idenya yang modern. Ia merupakan perempuan pertama dalam keluarganya yang memotong rambutnya. Selain itu, ia juga perempuan yang
terpelajar dan mempunyai tulisan-tulisan yang indah. Kegiatan ini hampir ia lakukan sampai menjelang kematiannya.
4
1
Tri Astutik Haryati, “Modernitas dalam Perspektif Seyyed Hossein Nasr.” Jurnal
Penelitian, Vol. 8, No. 2, November, 2011. 307.
2
Nidham Guessoum, Islam dan Sains Modern: Bagaimana Mempertemukan Islam
dengan Sains Modern, terj. Maufur Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2011, 193.
3
Encung, “Tradisi dan Modernitas Perspektif Seyyed Hossein Nasr”, Teosofi, Vol. 2,
No. 1, Juni, 2012, 203.
4
Seyyed Hossein Nasr, In Search of the Sacred : a Conversation with Seyyed Hossein
Nasr on His Life and Thought California: Praeger, 2010, 8.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 48
Nasr mendapat pendidikan yang cukup banyak. Saat kecil ia mendapat pendidikan formal maupun non-formal. Pendidikan formal ia dapat dari berbagai
macam sekolah, antara lain Jamshid Jam Zoroastrian school, Manouchehri school, dan yang terakhir Firouzkouhi school. Di sekolah Firouzkouhi, ia berhasil
menyelesaikan pendidikan dasarnya. Ini dapat dilihat dari ungkapannya sendiri.
I did not study the first grade at school; because of all my home education they put me in the third grade when I was five years old, but then brought me back to the second
grade because the pressure of work was considered to be too much for a boy of my age. For the second and third grades I was at a school near Shahabad Avenue
right near the parliament. I think that school is still there. And then I came to the Jamshid Jam Zoroastrian school. Then we moved to the house near Cafe
Shahrdari, and I went to the Manouchehri and then Firouzkouhi schools. T hat is where I finished the sixth grade. The school is still there. At least it was there until
1979.
5
Setelah mendapat pendidikan dasar, ia pindah ke Qum untuk mengkaji ilmu kalam, tasawuf, dan filsafat. Di Qum ia diasuh oleh
‘Allâmah T{abât}abâ ’î. Selain,
itu ia juga diberi pelanjaran hafalan al-Qur‘an dan seni persia klasik.
6
Pada tahun 1945 ia pergi ke Amerika untuk melanjutkan studinya. Namun, sebelum berangkat
ke Amerika, ia belajar bahasa inggris di the British Council language school, Shemiran.
7
Di Amerika ia masuk di Peddie school, Hightstown, New Jersey tepatnya di kelas delapan.
8
Ia lulus dari Peddie school pada tahun 1950.
9
Selanjutnya ia melanjutkan studinya di Massacheusetts Institute of Technology MIT untuk memperdalam ilmu fisika dan matematika. Disana ia
aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti tennis, squash, dan sepak bola.
10
5
Ibid., 16-17.
6
Encung, “Tradisi dan, 203-204.
7
Seyyed Hossein Nasr, In Search , 26.
8
Ibid., 33.
9
Encung, “Tradisi dan, 204.
10
Seyyed Hossein Nasr, In Search , 37-38.