15
d. Trauma Prenatal, Melahirkan dan Pascanatal
Minuman beralkohol yang dikonsumsi ibu selama hamil berkaitan dengan lemahnya perhatian anak. Asupan makanan,
kurangnya vitamin dapat menyebabkan masalah pemusatan perhatian, yakni kekurangan vitamin B. Terjadinya kelahiran
prematur, berat badan turun pada masa kehamilan, kekurangan cadangan oksigen ke otak selama hamil atau setelah kelahiran,
serta luka fisik yang serius yang dapat mempengaruhi kemampuan mempertahankan perhatian anak.
Dari berbagai macam faktor di atas sangat mempengaruhi faktor gangguan pemusatan perhatian yang terjadi pada seseorang. Informasi
yang didapat dari orang tua subjek ibu adalah subjek rentan sakit dan sering mengalami sesak napas asma dan pada waktu umur satu 1
tahun subjek pernah jatuh dan mengalami sakit muntah berak muntaber selama 3 bulan. Di samping itu melihat kesibukan kedua
orang tua subjek dalam bekerja sehingga terkesan anak kurang diperhatikan. Contohnya pada saat pulang sekolah anak sering
terlambat dijemput, sehingga anak masih menunggu sampai jam 2 siang atau diantar salah satu guru ke pasar tempat ibunya jualan.
B. Tinjauan Tentang Membaca Permulaan
1. Pengertian Membaca Permulaan
Membaca merupakan “aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental” Mulyono Abdurahman, 2003:200. Aktivitas fisik
16
yangterkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman.
Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar suatu bagian penting dari pelajaran Bahasa Indonesia. I.G.A.K. Wardani, 1995:57 untuk dapat
membaca permulaan seorang anak dituntut agar mampu: a.
Membedakan huruf; b.
Mengucapkan bunyi huruf dan kata dengan benar; c.
Mengerakkan mata dengan cepat dari kiri ke kanan sesuai dengan urutan tulisan yang dibaca;
d. Menyuarakan tulisan yang sedang dibaca dengan benar;
e. Mengenal arti tanda-tanda baca;
f. Mengatur tinggi rendah suara sesuai dengan bunyi,;
Siswa kelas rendah harus mampu membaca permulaan, dengan
menguasai atau memahami perbedaan setiap huruf dengan benar, mengucapkan atau membaca huruf dan kata dengan benar serta
intonasi yang tepat, membaca tulisan dengan cepat sesuai urutannya, serta mampu membaca dengan memperhatikan setiap tanda baca dan
cara membaca atau intonasi yang sesuai. Ketika siswa mampu menguasai hal tersebut, maka anak sudah mampu membaca permulaan
dan dilanjutkan dengan membaca pemahaman pada kelas tinggi. Menurut Syafie dalam Hairudin 2008:3 menyatakan bahwa
melalui pembelajaran membaca siswa diharapkan memperoleh informasi serta tanggapan atas berbagai hal, mencari sumber,
menyimpulkan, menyaring, menyerap informasi dari bacaan, dan mampu mendalami, menikmati, serta mengambil manfaat bacaan.