Jaminan Kredit Penilaian Dalam Pemberian Kredit

a. Bagi nasabah sebagai debitur dengan mendapatkan kredit bertujuan untuk mengatasi kesulitan pembiayaan dan meningtkatkan usaha dan pendapatan dimasa depan. b. Sedangkan bagi koperasi sendiri juga diharapkan melalui pemberian kredit akan menghasilkan pendapatan bunga sebagai ganti harga dari pinjaman itu sendiri. c. Semakin banyak nya kredit yang disalurkan maka peningkatan pembangunan pemerintah di berbagai sektor semakin baik. Berdasarkan penjelasan tersebut maka yang dimaksud dengan fungsi kreditdalam penelitian ini adalah manfaat yang diberikan oleh Koperasi Simpan Pinjam“Artha Mulia” untuk pihak Koperasi yang bersangkutan, nasabah atau anggota dan Pemerintah.

2.7. Jaminan Kredit

Kredit tanpa jaminan sangat membahayakan koperasi untuk menutupi kerugian jika mengingat pemimjam mengalami kemacetan atau kendala dalam proses pengembalian kredit. Dengan menutup kredit macet dengan jaminan tersebut, maka Koperasi dengan jaminan kredit relatif akan lebih aman. Menuru Kasmir 2001:02 jaminan yang dapat digunakan oleh calon peminjam adalah : 1. Dengan jaminan a. Jaminan benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti tanah, bangunan, kendaraan bermotor, dan lainnya. b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti; sertifikat tanah, sertifikat deposito, dan lainnya. c. Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung resikonya. 2. Tanpa Jaminan Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Kredit tanpa jaminan hanya dengan penilaian terhadap prospek usahanya atau pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha ekonomi lemah. Kredit yang diberikan oleh Koperasi Simpan Pinjam “ARTHA PRIMA” perlu dijaga keamanannya sehingga perlu jaminan dalam pemberian kredit, untuk mengantisipasi terjadinya kredit macet. Jaminan kredit yang diperlukan dalam pemberian kredit oleh Koperasi Simpan Pinjam “ ARTHA PRIMA” Kota Salatiga adalah : a. Jaminan benda berwujud, seperti kendaraan bermotor dan emas b. Jaminan benda tidak berwujud, seperti sertifikat tanah, sertifikat rumah dan BPKB. Berdasarkan penjelasan tersebut maka yang dimaksud dengan jaminan kredit dalam penelitian ini adalah benda berwujud atau benda tidak berwujud yang diberikan oleh nasabah atau anggota kepada KSP ARTHA PRIMA untuk melindungi dana yang disalurkan dari terjadinya kredit macet.

2.8. Penilaian Dalam Pemberian Kredit

Calon nasabah yang mengajukan permohonan pinjaman diharuskan memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi, koperasi akan memberikan penilaian apakah calon nasabah atau anggota tersebut layak atau tidak untuk mendapatkan kredit dengan menggunakan analisis 5C,7P dan 3R. Analisis kredit adalah fungsi untuk memberikan penilaian kredit berdasarkan norma yang berlaku di dalam per kreditan yang sehat dibandingkan dengan fakta calon peminjam. Penilaian pemberian kredit dengan metode analisis dengan 5C menurut Kasmir 2001:104 adalah : a. Character Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan di berikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun bersifat latar belakang pribadi. b. Capasity Melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. c. Capital Melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba dengan melakukan pengukuran dari segi likuiditas, solfadilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. d. Colleteral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang di titipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. e. Condition Dalam menilai kredit hendaknya juga di nilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha yang di biayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil. Penilaian pemberian kredit dengan metode analisis dengan 7P menurut Kasmir 2001:106 adalah : 1. Personality Menilai calon peminjam dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari- hari maupun masa lalunya. 2. Party Mengklasifikasikan peminjam kedalam klasifikasi tertentu atau golongan- golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. 3. Perpose Mengetahui tujuan calon peminjam dalam mengambil kredit. 4. Prospect Menilai usaha calon peminjam dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak. 5. Payment Merupakan ukuran bagaimana calon peminjam mengembalikan kredit yang telah diambil. 6. Profitability Menganalisis bagaimana kemampuan calon peminjam dalam mencari laba. 7. Protection Bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapat perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. Penilaian pemberian kredit dengan metode analisis dengan 3R https: shelmi. Wordpress.com20090524klasifikasi-kredit adalah : 1. Return hasil yang dicapai Return disini dimaksudkan penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh perusahaan debitur setelah dibantu dengan kredit oleh pihak KSP. Dapat pula diartikan keuntungan yang akan diperoleh KSP apabila memberikan kredit kepada pemohon. 2. Repayment pembayaran kembali Dalam hal ini KSP harus menilai berapa lama nasabah dapat membayar kembali pinjamannya sesuai dengan kemampuan membayar kembali repayment capacity, dan apakah kredit harus diangsurdicicilatau dilunasi sekaligus diakhir periode. 3. Risk bearing ability kemampuan untuk menanggung resiko Dalam hal ini bank harus mengetahui dan menilai sampai sejauh mana nasabah mampu menanggung resiko kegagalan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka yang dimaksud dengan metode penilaian pemberian kredit dalam penelitian ini adalah cara-cara yang digunakan oleh Koperasi Simpan Pinjam “ARTHA PRIMA” untuk menilai calon peminjam yang mengajukan kredit, bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar kembali.

2.9. Konsep Sistem

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB IV

4 41 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga T1 162009096 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit: studi kasus pada KSP Artha Prima Kota Salatiga

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga)

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB IV

1 4 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Kredit (Studi Kasus pada KSP Tabita Kota Salatiga) T1 162007049 BAB V

0 1 2