58 Secara bersama-sama sumbangan power otot tungkai X1,
kelentukan togok X2 terhadap kemampuan menggiring bola padasiswa SD Negeri NgentakrejoLendah, Kulonprogo tahun
dalah sebesar 34,69. Dengan demikian menunjukan bahwa power otot tungkai,kelentukan togok memberikan sumbangan yang cukup
besar terhadap kemampuan menggiring bola pada siswa SD Ngentakrejo,Lendah, Kulonprogo tahun 20142015. Selain power
otot tungkai, dan kelentukan togok dalam memepengaruhi kemampuan menggiring bola juga dipengaruhi olehfaktor lain
seperti penguasaan teknik, kecepatan,intelektualitas, mental siswa dan lainnya sebesar 65,31 yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara power otot tungkai, kelentukan togok dan koordinasi terhadap kemampuan
menggiring bola pada siswa SD Negeri Ngentakrejo, Lendah, Kulonprogo tahun. Analisis data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis
terdiri atas analisis korelasi sederhana dan korelasi ganda. Untuk memperjelas hubungan antara variabel bebas dengan terikat maka dilakukan
analisis regresi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara power otot tungkai dengan kemampuan menggiring bola pada siswa SD Negeri Ngentakrejo, Lendah, Kulonprogo tahun.
59 Dengan r hitung sebesar -|0.536
lebih besar dari r tabel pada α = 5 dengan N = 20 sebesar 0.444.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa power otot tungkai mempengaruhi kemampuan menggiring bola. Semakin besar power otot
tungkai seseorang, maka kemampuan menggiring bola akan semakin cepat. Power otot tungkai merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi gerak. Power otot tungkai merupakan unsur kemampuan gerak yang harus dimiliki seorang pemain sepakbola sebab dengan power
otot tungkai yang tinggi, pemain yang menggiring bola dapat menerobos dan melemahkan daerah pertahanan lawan. Power otot tungkai didukung
dengan tenaga eksplosif berguna untuk fastbreak, dribble dan passing. Anggota tubuh seperti tungkai adalah penting pula guna memberikan
akselerasi objek-objek eksternal dalam menggiring bola. Menggiring bola melibatkan koordinasi otot-otot besar pada tubuh dengan cepat dan tepat
dalam suatu aktifitas tertentu. Pada variabel kelentukan togok diperoleh koefisien korelasi r hitung
|-0.076 0.4441 r tabel pada taraf signifikansi 5. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya kelentukan togok pemain
sepakbola, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan dalam menggiring bola. Walaupun kelentukan togok merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi gerak, namu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menggiring bola siswa SD Ngentakrejo
tahun 20142015.