Self Confident percaya diri

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang rasa percaya dirinya lemah cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negative, tetapi individu yang selalu dibekali dengan pandangan yang positif baik terhadap orang lain maupun dirinya akan mempunyai harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi. b. Faktor eksternal adalah pola asuh dan interaksi diusia dini Pola asuh dan interaksi diusia dini merupakan factor yang amat mendasar bagi pembentukan rasa percaya diri. Sikap orang tua akan diterima oleh anak sesuai dengan persepsinya pada saat itu. Orang tua yang menunjukkan perhatian, penerimaan, cinta dan kasih saying serta kedekatan emosional yang tulus dengan anak akan membengkitkan rasa percaya diri pada anak tersebut. Anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan bernilai dimata orang tuanya meskipun melakukan kesalahan. Berdasarkan sikap orang tua, anak tersebut melihat bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Anak tersebut dikemudian hari akan tumbuh menjadi individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang realistik terhadap diri seperti orang tuanya meletakkan harapan realistis terhadap dirinya. Dari paparan tentang berbagai hal yang mempengaruhi pengembangan kepercayaan diri diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kepercayaan diri merupakan salah satu ciri sifat kepribadian buka sifat bawaan atau genetic. Tetapi merupakan sesuatu yang terbentuk dari interaksi dirinya dengan orang lain terutama keluarga sebagai orang terdekat, setelah itu kelompok sebaya dan masyarakat dimana remaja digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tinggal. Selain itu usia, jenis kelamin, penampilan fisik serta frekuensi meraih prestasi merupakan faktor yang mempengaruhi percaya diri. 32 4. Karekteristik individu yang Percaya Diri Ciri orang yang percaya diri menurut waterman yaitu orang yang memiliki kemampuan bekerja yang efektif, bertanggung jawab serta terencana matang dalam mengerjakan tugas dan tujuan masa depan. Tidak terlalu jauh berbeda dari gambaran diatas. Beberapa ciri atau karekteristk individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proposional menurut Rini diantaranya adalah: a. Percaya akan kompetensikemampuan diri hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun penghormatan orang lain. b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis mengorbankan hal-hal yang prinsip demi diterima oleh orang lain atau kelompok. c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain tidak jatuh mental, berani menjadi diri sendiri. d. Punyak pengendalian diri yang baik dan emosinya stabil. e. Memandang keberhasilan atau kegagalan dari usaha sendiri, tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung atau mengharapkan bantuan orang lain. f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi diluar dirinya. 32 Agus suyanto, pendidikan yang efektif ynag dapat dilakukan oleh keluarga, surabaya: media pendidikan dan ilmu pengetahuan, 1987, hal.48. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id g. Memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, seseorang tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi. 33 Sebaliknya disebutkan ciri atau karekteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah: a. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok. b. Menyimpan rasa takutkekhawatiran terhadap penolakan. c. Sulit menerima realita diri terlebih menerima kekurangan diri dan memandang rendah kemampuan diri sendiri, namun dilain pihak memasang harapan yang tidak realistic terhadap diri sendiri. d. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negative. e. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil. f. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus. g. Selalu menempatkanmemposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu. h. Mempunyai eksternal locus of control mudah menyerah pada nasib, sangat tergantung pada keadaan dan pengakuanpenerimaan serta bantuan orang lain. Sedangkan menurut Anthony mengemukakan karekteristik orang yang kurang percaya diri yaitu: 33 Guld DH, Mengenal Diri pribadi, Jakarta: Singgih Bersaudara, 1970, hal. 76 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. Cenderung merasa tidak aman. b. Tidak bebas. c. Ragu-ragu. d. Membuang waktu dalam mengambil keputusan. e. Perasaan rendah diri. f. Kurang cerdas. g. Cenderung menyalahkan lingkungan sebagai penyebab bila menghadapi sesuatu masalah. 34 5. Indikator Percaya Diri Indikator-indikator yang terdapat dalam rasa percaya diri menurut pendapat Agus Suyanto dalam tulisannya pada media pendidikan dan ilmu pengetahuan sebagai berikut: a. Dapat mengatur diri sendiri b. Dapat memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri c. Dapat melakukan hal-hal oleh dan untuk dirinya sendiri. 35 Dan juga beberapa indikator berikut dapat menumbuhkan rasa percaya diri seseorang sebagai berikur: a. Evaluasi diri secara objektif Belajar menilai diri secara objektif dan jujur. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri sendiri, seperti pola berfikir keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, 34 Hakim Thursan, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Jakarta: Puspa Swara, 2002, hal170-172 35 Agus suyanto, pendidikan yang efektif ynag dapat dilakukan oleh keluarga, surabaya: media pendidikan dan ilmu pengetahuan, 1987, hal. 45 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kurangnya kesabaran dan ketekunan, selalu bergantung pada orang lain, atau sebab-sebab eksternal lain. b. Penghargaan yang jujur terhadap diri sendiri Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang dimiliki. Mengabaikanmeremehkan satu saja prestasi yang pernah diraih berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu diri sendiri dalam menemukan jalan yang tepat menuju masa depan. c. Positif Thinking Cobalah memerangi setiap asumsi prasangka atau persepsi negative yang muncul dalam benak diri sendiri. Semakin besar dan menyebar pola piker negatif maka semakin sulit dikendalikan dan dihentikan. d. Gunakan Self Affermation Self affirmation penegasan dalam diri sendiri untuk memerangi pikiran negative. Gunakan self affirmation yaitu berupa kata-kata yang membengkitkan rasa percaya diri. e. Berani mengambil resiko Rasa kepercayaan diri yang berlebihan pada umumnya tidak bersumber dari potensi diri yang ada, namun lebih didasari oleh tekanan-tekanan yang memungkinkan datang dari orang tua dan masyarakat hingga tanpa sadar melandasi motivasi individu untyk harus menjadi orang sukses. 36 36 Gunawan, Genius Learning Strategi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003, hal. 23 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Behavior untuk meningkatkan Motivasi Belajar Anak Study Kasus terhadap salah seorang binaan yayasan Ummi Fadillah Surabaya. Oleh Muhammad Hamam Maghfur B03207007 BKI IAIN Sunan Ampel Surabaya 2012. Persamaan: Sama-sama menggunakan konseling behavior dalam menangani kasus. Perbedaan: Judul skripsi ini membahas studi kasus tentang permasalahan dimana pada penelitian ini untuk mengatasi anak yang kurang belajar. Sedangkan peneliti membahas tentang bagaimana konseling behavior dengan menggunakan tekhnik assertive training menangani kasus seorang guru untuk meningkatkan self confident di MA Miftahul Ulum Banyuwangi. 2. Pelaksanaan konseling behavior dalam mengatasi phobia kucing seorang klien di Rasamala 2 Menteng dalam tebet Jakarta Selatan. Oleh Yuni Rosita 101052022672 BPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008. Judul skripsi ini membahas tentang konseling behavior dalam mengatasi phobia kucing pada anak-anak yang berusia dua belas tahun. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Persamaan: Sama-sama menggunakan konseling behavior dalam menangani kasus. Perbedaan: Skripsi ini terletak pada permasalahan dimana pada penelitian ini mengatasi kasus phobia. Sedangkan peneliti membahas tentang bagaimana konseling behavior dengan menggunakan tekhnik assertive training dalam menangani kasus seorang guru untuk meningkatkan self confidentnya di MA Miftahul Ulum Banyuwangi. 3. Penerapan konseling behavioral dengan tekhnik latihan assertif dalam menangani kesulitan siswa berinteraksi social di sekolah menengah pertama kemala bhayangkara 1 surabaya. Oleh Alfi Khoiriyatul Fuadah D93210075 KI UIN Sunan Ampel Surabaya 2014. Persamaan : Sama-sama menggunakan konseling behavior dengan tekhnik assertif training dalam menangani kasus. Perbedaan: Judul skripsi ini membahas studi kasus tentang dalam menangani kesulitan siswa dalam berinteraksi disekolah. Sedangkan peneliti membhasa tentang bagaimana konseling behavior dengan tekhnik assertif training dalam menangani kasus seorang guru untuk meningkatkan self confidentnya di sekolah MA Miftahul Ulum Banyuwangi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 52 BAB III PENYAJIAN DATA

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 3 kali, disini peneliti akan mendeskripsikan hasil , diantaranya ialah: sejarah berdirinya lembaga yayasan Miftahul Ulum, Visi dan Misi lembaga, Identitas Madrasah, formasi guru, keadaan siswa, serta tata tertib dan sanksi. Adapun berikut ini deskripsi secara rinci lokasi penelitian:

a. Sejarah Berdirinya Lembaga MA Miftahul Ulum

Yayasan pondok pesantren Miftahul Ulum Desa Bengkak Kec. Wongsorejo Kab. Banyuwangi merupakan sebuah yayasan yang membawahi 9 unit lembaga pendidikan. Diantaranya TK Islam, 3 RA, MI, MTS, MA dan perguruan tinggi aviliasi kepada sekolah tinggi Agama Islam Ibrahimy STAI Ibrahimy Genteng Banyuwangi, serta Madrasah Diniyah di bawah naungan Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Pondok pesantren yang didirikan pada tahun 1964, didirikan langsung oleh KHR. As’ad Syamsul Arifin Sukorejo dan kepemimpinan pengasuh dipasrahkan kepada insan terpercanya yakni KH. Ach. Djazari Marzuqi, yang sampai saat ini diteruskan oleh putranya yang bernama KH. Moh. Hayatul Ikhsan M. Pd. Pada tahun 1993 dimulai dari adanya rasa prihatin yang mendalam terhadap kondisi sosial dan moralitas masyarakat tepatnya pada tanggal 16 mei digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1993 Kh. Ach. Djazari MQ, mendirikan lembaga pendidikan MA MIFTAHUL ULUM BENGKAK. Dirintis dari lembaga kecil tapi usaha dan ide-ide serta trik selalu difikirkan untuk menjadi lembaga MA Miftahul Ulum lebih maju dan tetap survive di masyarakat sekitar. Hingga kepemimpinan MA Miftahul Ulum berada dalam kepemimpinan Moh. Syujak S.Pd.I yang mana lembaga ini masih tetap survive dan lebih maju. b. Visi dan Misi MA Miftahul Ulum Lembaga ini mempunyai tujuan dan cara untuk mencapai suatu lembaga yang nantinya akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas baik, tidak hanya dalam segi pengetahuannya akan tetapi juga dalam segi keterampilan mereka baik itu sebagai anak bangsa maupun sebagai makhluk ciptaan tuhan. Adapun visi dan misi lembaga ini secara lebih jelasnya sebagai berikut: 1 Visi Unggul dalam prestasi, terampil dalam kreasi, islami dalam pekerti. 2 Misi a Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif yang dapat menambahkan kreatifitas peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b Meningkatkan pemahaman pesertra didik terhadap agama islam dalam bentuk penguasaan keilmuannya maupun praktik peribadatannya. c Menumbuhkan kepribadian peserta didik agar mampu berkompetensi tinggi sehingga memiliki rasa percaya diri untuk bersaing melalui bimbingan kepribadian dan keterampilan. d Meningkatkan pembinaan moral dan akhlaqul karimah serta tetap memelihara hal-hal lama yang baik dan mengadopsi hal- hal baru yang lebih baik; dan e Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan bakat, minat, dan potensi agar siap berkompetesi sesuai dengan kebutuhan mereka.

c. Profil MA Mftahul Ulum

Nama Madrasah : MA MIFTAHUL ULUM No. Statistik Madrasah : 131235100002 Akreditasi Madrasah : B SK Akreditasi : B Kw.13.4 MA 580 2006 Alamat Lengkap Madrasah : Jl. Raya Situbondo No. 102 Desa Bengkak Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, Kode Pos 68453 Propinsi Jawa Timur NPWP Madrasah : 20.041.397.9-406.000 Nama Kepala Madrasah : MOH. SYUJAK, S.Pd.I No. Tlp HP Ka. Madrasah : 085 334 681 202