Tahap Pemantauan dan Evaluasi

c. Langkah-langkah pertolongan

1 Baringkan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak 2 Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin 3 Usahakan pasien tidak melihat lukanya 4 Pasien penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka diperut dapat diberi larutan tertentu terdiri dari: 1 sdt garam dapur, ½ sdt tepung soda kue, 4-5 gls air, dpt pula ditambahkan air kelapa kopi kental teh 5 Perlakukan pasien secara lemah lembut sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar dapat menjerumuskan korban pada shock yang lebih parah 6 Segera panggil dokter

3. Berhenti Bernapas

Berhentinya napas ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari korban atau pasien. Berhentinya napas dapat terjadi pada keadaan tenggelam, stroke mempunyai riwayat hipertensi, dan tiba-tiba jatuh pingsan, obstruksi jalan napas kerusakan daerah tenggorokan, epiglotitis peradangan pita suara, overdosis obat-obatan, tersengat listrik, infark miokard serangan jantung, tersambar petir, koma akibat berbagai macam kasus pingsan tanpa penyebab. Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya harus segera diberikan napas buatan. Berikut ini langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut hidung : a. Memastikan keamanan lingkungan bagi penolong b. Memastikan kesadaran diri korban pasien c. Meminta pertolongan jika ternyata korban pasien tidak memberikan respon terhadap panggilan d. Memperbaiki posisi korban pasien. Untuk melakukan tindakan yang efektif, korban pasien harus dalam posisi terlentang dan berada pada permukaan yang rata dan keras. e. Mengatur posisi penolong f. Kepala korban diletakan dengan posisi dagu mendongak ke atas g. Rahang ditarik sampai mulut terbuka h. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat- rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya kehidung korban dan meniupnya i. Tiupan ke mulut hidung korban dewasa secara teratur dan kuat sebanyak 12 kali tiupan pada setiap menit, sedangkan pada anak-anak ditiupkan 20 kali pada setiap menit Gambar : memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut Gambar : melakukan resuitasi jantung duniakeperawatan.wordpress.com

4. Pendarahan Parah

Pendarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat. Apabila terjadi pendarahan yang keluar dari pembuluh darah besar dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 3-5 menit. Pendarahan dapat dibagi 2, yaitu pendarahan terbuka dan pendarahan tertutup. a. Pendarahan Terbuka Pendarahan terbuka adalah pendarahan terjadi apabila darah keluar dari tubuh. Pertolongan pada pendarahan terbuka : 1 Tekan langsung pada cedera, tekanan ini dilakukan dengan kuat pada pinggir luka 2 Elevasi, dilakukan dengan mengangkat bagian yang luka tentunya setelah dibalut sehingga lebih tinggi dari jantung 3 Tekan pada titik nadi, penekanan titik nadi bertujuan untuk mengurangi aliran darah menuju bagian yang luka 4 Immobilisasi, bertujuan untuk meminimalisasi gerakan anggota tubuh yang luka 5 Tourniquet, Teknik ini hanya dilakukan untuk menghentikan pendarahan ditangan atau kaki saja. Merupakan pilihan terakhir dan hanya diterapkan jika ada kemungkinan amputasi. Bagian lengan atau paha atas diikat dengan sangat kuat sehingga darah tidak bisa mengalir. Gambar : Immobilisasi dan Tourniquet nl.wikipedia.com,electriciantraining.tpub.com

b. Pendarahan Tertutup

Pendarahan tertutup adalah darah keluar dari pembuluh darah dan mengisi daerah disekitarnya, terutama dalam jaringan otot. Pendarahan ini dapat diidentifikasi dengan adanya memar pada korban. Bentuk lain dari pendarahan tertutup adalah pendarahan dalam. Tanda-tanda pada korban adalah sebagai berikut : 1 Setelah cedera korban mengalami shock, tetapi tidak ada tanda-tanda pendarahan 2 Tempat cedera mungkin terlihat memar yang terpola 3 Lubang tubuh mungkin mengeluarkan darah Pertolongan pada pendarahan tertutup pendarahan dalam : 1 Rest, korban diistirahatkan dan dibuat senyaman mungkin 2 Ice, bagian yang luka dikompres es hingga darahnya membeku Gambar mengompres luka memar ice www.i-tbi.org