HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN DI SMK NEGERI 1 KISAR.
HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT
BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PERSIAPAN
PENGOLAHAN MAKANAN DI SMK
NEGERI 1 KISARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
YUYUN RAHMADANI NIM. 5111342002
PROGRAM PENDIDIKAN TATA BOGA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
i
ABSTRAK
Yuyun Rahmadani, NIM : 5111342002, “Hubungan Lingkungan Belajar dan
Minat Belajar dengan Hasil Belajar Persiapan Pengolahan Makanan di
SMK Negeri 1 Kisaran”. Fakultas Teknik. Unimed. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) lingkungan belajar siswa, (2) minat belajar siswa, (3) hasil belajar siswa, (4) hubungan lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa, (5) hubungan minat belajar dengan hasil belajar siswa, (6) hubungan lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan. Desain penelitian adalah deskriptif korelasional. Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Kisaran, Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Jasa boga kelas X dengan jumlah 32 orang dan sampel penelitian adalah keseluruhan populasi, penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah 32 siswa. Waktu penelitian mulai bulan Desember-Juni Tahun 2016. Data penelitian untuk menjaring data lingkungan belajar dan minat belajar dikumpulkan dengan menggunakan angket sedangkan untuk hasil belajar persiapan pengolahan makanan dikumpulkan dengan menggunakan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif data dengan uji kecenderungan, uji persyaratan analisis dengan uji normalitas dan uji lineritas dan keberartian persamaan regresi ganda, uji hipotesis dengan uji korelasi parsial dan uji korelasi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: Tingkat kecenderungan lingkungan belajar adalah kategori sedang sebesar 81,25%; Tingkat kecenderungan minat belajar siswa adalah kategori cukup sebesar 81,25%; Tingkat kecenderungan hasil belajar persiapan pengolahan makanan adalah kategori cukup sebesar 56,25%; Hasil analisis normalitas dengan dk=5 pada ketiga variabel adalah normal untuk lingkungan belajar (Xhitung= 3,96 < Xtabel=
11,07), minat belajar siswa (Xhitung 3,85< Xtabel= 11,07), hasil belajar persiapan
pengolahan makanan (Xhitung 9,97< Xtabel= 11,07): Hasil analisis uji linieritas hasil
belajar persiapan pengolahan makanan atas lingkungan belajar adalah linier dengan F nilai (Fhitung =0,29<Ftabel=2,38). Hasil belajar persiapan pengolahan
makanan atas minat belajar siswa dengan nilai (Fhitung =0,97<Ftabel=2,44); Hasil
analisis korelasi parsial terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan dengan nilai ((ry.1.2 = 0,398> rt = 0,349; 5%); Hasil analisis korelasi parsial terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan dengan nilai (ry.2.1 = 0,396> rt = 0,349; 5%);
Berdasarkan uji korelasi ganda terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar dengan nilai R = 0,518 diperoleh Ftabel= 3,32 dan Fhitung= 15,578 dimana Fhitung> Ftabel (15,578
>3,32) sehingga koefisien korelasi ganda pada taraf signifikan 5% berarti. Maka dapat disimpulkan semakin kondusif lingkungan belajar dan semakin baik hasil belajar persiapan pengolahan makanan maka semakin tinggi minat belajar siswa.
(6)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, kemampuan dan kebijaksanaan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen pembimbing Ibu Dra. Ana Rahmi, M.Pd yang telah banyak memberikan waktu, nasihat, arahan, serta petunjuk kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harum Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd sebagai Wakil Dekan I, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Ibu Dra. Fatma Tresno, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
3. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga selaku Dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan waktu dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dra. Dwi Diar Estelita, M.Pd selaku Dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Dra.Nikmat Akmal, M.Pd selaku Dosen penguji skripsi yang telah banyak
membimbing dan meluangkan waktunya dalam penyelesaian sripsi ini .
6. Bapak/Ibu dosen di lingkungan Unimed, khususnya di Prodi Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik, yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
(7)
iii
7. Bapak Drs. Edu Butar-Butar, MM selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Kisaran yang telah memberikan izin dan banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.
8. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta Ayahanda Nasib Efendi Saragih dan Ibunda Satinem, yang telah memberikan kasih sayang, dorongan, dukungan secara moril dan materil, pengorbanan yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan study ini, serta kakak Novita Anggraini Am.Kep dan adik tercinta Anhar Ariyansyah Saragih, Ferdy Febrian Saragih dan Avan Alvaro Saragih yang selama ini telah banyak memberikan dorongan, dukungan dan telah banyak memberikan motivasi kepada penulis, dan terima kasih kepada sahabat tersayang Marwan Halomoan Siagian yang telah banyak membantu dan memberi semangat kepada penulis. 9. Seluruh teman seangkatan 2011 prodi tata boga ekstensi dan regular Devy,
Fatwa Rizky, Dena Yolanda,Yusnilawarni, Lastri, Paskaria Dolok Saribu, Putri Mayummi, Roliza, Dewi Wida Sari, Kak Ismi dan lain-lain yang telah banyak memberikan semangat dan sumbangan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan baik waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak. Amin. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2016 Penulis,
Yuyun Rahmadani NIM. 5111342002
(8)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian... 7
F. Manfaat Penelitian... 7
BAB II. KAJIAN TEORITIS, DAN HIPOTESIS ... 8
A. Deskripsi Teori ... 8
1. Lingkungan Belajar ... 8
2. Minat Belajar ... 17
3. Hasil Belajar Persiapan Pengolahan Makanan ... 25
B. Hasil Penelitian Relevan... ... 30
C. Kerangka Berpikir ... 31
D. Hipotesis ... 35
BAB III. METODE PENELITIAN ... 36
A. Desain penelitian ... 36
B. Defenisi Operasiaonal & Variabel penelitian... . 37
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi ... 38
2. Sampel ... 38
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Uji instrumen Lingkungan Belajar ... 38
2. Uji instrumen minat belajar... 39
3. Uji instrumen hasil belajar persiapan pengolahan makanan ... 40
E. Uji coba instrumen ... 41
F. Hasil Uji Coba instrumen ... 45
G. Teknik Analisa Data ... 47 Halaman
(9)
v
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 54
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian... ... 54
B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 58
C. Uji Prasyarat Analisis ... 60
1. Normalitas ... 60
2. Uji Linieritas ... 61
D. Uji Hipotesisi ... 62
E. Pembahasan Penelitian ... 66
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran... ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 74
(10)
vi
DAFTAR TABEL
1. Kisi-Kisi angket Lingkungan Belajar ... 39
2. Kisi-Kisi Angket Minat Belajar ... 40
3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Persiapan Pengolahan Makanan ... 41
4. Tingkat Realibilitas ... 44
5. Distribusi Variabel Lingkungan Belajar ... 54
6. Distribusi Variabel Minat Belajar ... 55
7. Distribusi Variabel Hasil Belajar Persiapan Pengolahan Makanan ... 57
8. Tingkat Kecenderungan Lingkungan Belajar ... 58
9. Tingkat Kecenderungan Minat Belajar ... 59
10.Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 59
11.Ringkasan Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 60
12.Ringkasan Persamaan Regresi Y atas X1 ... 61
13.Ringkasan Persamaan regresi Y atas X2 ... 62
14. Ringkasan Koefisien Korelasi Persial Variabel Penelitian ... 63
15.Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda ... 65 Halaman
(11)
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kuisioner Penelitian ... 77
2. Uji Validitas Angket Lingkungan Belajar ... 87
3. Uji Reliabilits Angket Lingkungan Belajar ... 88
4. Uji Validitas Angket Minat Belajar ... 89
5. Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar ... 90
6. Uji Validitas Tes Persiapan Pengolahan Makanan ... 91
7. Uji Reliabilitas Tes Persiapan Pengolahan Makanan ... 92
8. Perhitungan Validitas Angket Lingkungan Belajar ... 93
9. Perhitungan Reliabilitas Lingkungan Belajar ... 96
10. Perhitungan Validitas Angket Minat Belajar Siswa ... 99
11. Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa ... 102
12. Perhitungan Validitas Tes ... 105
13. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 108
14. Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Tes ... 110
15. Perhitungan Daya Pembeda Tes ... 112
16. Hasil Penelitian Lingkungan Belajar ... 115
17. Hasil Penelitian Minat Belajar ... 116
18. Hasil Penelitian Tes Persiapan Pengolahan Makanan ... 117
19. Data Penelitian ... 118
20. Perhitungan Distribusi Frekuensi ... 120
21. Perhitungan Uji Kecendrungan Variabel Penelitian ... 126
22. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 131
23. Perhitungan Persamaan Regresi sederhana dan Uji Kelinieran ... 135
24. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 146
25. Perhitungan Korelasi Parsial ... 149
26. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda dan Uji Kelinieran ... 152
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang secara langsung maupun tidak langsung dipersiapkan melalui pendidikan (Remika, 2013).
Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan, pembentukan, kemampuan individu dalam sikap dan kepribadian serta keterampilan individu sehingga mengasilkan individu yang berkualitas. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal. Pendidikan adalah peran yang sangat srategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan umum dan kecerdasan kehidupan bangsa ( Novita, 2013).
Lingkungan belajar dibedakan menjadi 3 golongan. antara lain: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (Ngalim Purwanlo, 1988). Lingkungan belajar tersebut mendukung dan berperan besar dalam keberhasilan belajar anak. Lingkungan keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama, tetapi juga dapat menjadi faktor kesulitan belajar. Anak lahir dalam lingkungan keluarga dan dalam pemeliharaan orang tua. Orang tua di sini memikul tugas sebagai pendidik, pemelihara, pengasuh, pembimbing, maupun sebagai guru dan pengasuh bagi anak-anaknya. Orang tua
(13)
2
merupakan contoh terdekat bagi anaknya. Segala perbuatan yang dilakukan tanpa disadari akan ditiru anaknya, untuk itu sikap orang tua yang bermasalah harus dihindari. Orang tua harus memperhatikan pendidikan, dan perkembangan belajar anaknya. Disamping itu hubungan orang tua dengan anak sangat berpengaruh dalam kemajuan belajar anak. Yang dimaksud perhatian di sini adalah kasih sayang yang penuh perhatian atau kebencian. Kasih sayang, perhatian atau penghargaan kepada anak akan menimbuikan mental yang sehat bagi anak anaknya.
Lingkungan kedua adalalah lingkungan sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan bakat yang dimilikinya. Dikatakan sebagai lembaga pendidikan formal karena diadakan di sekolah atau tempat tertentu dan mempunyai jenjang mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi (Marlina, 2012). Lingkungan sekolah merupakan tempat seorang siswa dalam menjalankan kegiatnan-kegiatan pendidikan proses belajar mengajar, memperoleh ilmu pengetahuan, perubahan sikap, keterampilan hidup dan pusat pembelajaran.
Lingkungan belajar yang ketiga adalah lingkungan masyarakat. Masyarakat merupakan lapangan pendidikan yang luas dan meluas yaitu hubungan antara dua orangtua atau lebih yang tak terbatas. Manusia merupakan makluk sosial dan hidup di tengah-tengah masyarakat. Di dalam masyarakat terdapat norma-norma yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat. Norma-norma tersebut berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya dalam
(14)
3
bertindak dan bersikap. Untuk itulah lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar anak.
Selain lingkungan belajar, keberhasilan belajar siswa juga dipengaruhi oleh minat belajar siswa. Minat adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaannya dalam belajar, dapat dikatakan bahwa minat belajar adalah rasa ketertarikan yang timbul dari dalam diri siswa yang mengarahkan untuk melakukan kegiatan tertentu sehinggga tercapai tujuan dan hasil belajar yang diinginkan oleh siswa yang dilakukan siswa baik di dalam kelas maupun diluar kelas (Muktiadi, 2012).
Minat didalam diri siswa terhadap suatu mata pelajaran tertentu akan mempengaruhi keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Siswa yang menaruh minat terhadap mata pelajaran tertentu akan memperhatikan dan bersungguh-sungguh pada saat mengikuti pelajaran yang dijelaskan oleh gurunya. Begitu juga, jika siswa tidak menaruh minat terhadap pelajaran tersebut maka siswa itu akan bermain-main, ribut dan mengabaikan pelajaran itu. Siswa tersebut beranggapan bahwa pelajaran itu tidak penting sehingga menjadikan suasana kelas kurang kondusif. Suasana belajar yang menyenangkan, memberikan dampak kepada siswa dengan lebih mudah memahami apa yang dipelajari sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran akan semakin meningkat. Semakin tinggi penguasaan materi siswa, akan semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
(15)
4
Mata pelajaran Persiapan Pengolahan Makanan merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Kisaran dan harus diikuti/dipelajari oleh siswa kelas X. Jika siswa belum tuntas dalam kompetensi ini maka siswa tidak diperbolehkan untuk mengikuti mata pelajaran praktek pengolahan makanan Indonesia. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan oleh SMK Negeri 1 Kisaran adalah 75.
Hasil Observasi penulis tanggal 31 Mei 2016 di SMK Negeri 1 Kisaran, berdasarkan data hasil belajar persiapan pengolahan makanan tahun 2015 diperoleh sebanyak 53 persen siswa memperoleh nilai dibawah KKM dan 47 persen siswa yang mencapai nilai KKM. Rendahnya hasil belajar persiapan pengolahan makanan diduga disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Widyaningtyas, 2013). Faktor internal yang mempengaruhi kualitas dan pencapain hasil belajar siswa yaitu minat belajar. Bila siswa menaruh minat yang besar tehadap materi tersebut maka siswa tersebut akan memusatkan perhatian yang lebih besar dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Dengan demikian, apabila siswa-siswa telah bersungguh-sungguh dalam belajar maka akan memperoleh hasil belajar yang baik. Selain faktor internal, faktor eksternal juga mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu lingkungan belajar. Lingkungan belajar ini mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jadi yang dimaksud lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan belajar tersebut harus diperhatikan oleh semua pihak agar prestasi belajar dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan hal
(16)
5
tersebut maka perlu dilakukan penelitian ini dengan judul : “Hubungan Lingkungan Belajar dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Persiapan Pengolahan Makanan Di SMK Negeri 1 Kisaran”
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah seperti diuraikan diatas maka masalah penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimana lingkungan belajar siswa? 2. Bagaimana minat belajar siswa ?
3. Bagaimana hasil belajar persiapan pengolahan makanan siswa?
4. Apakah Lingkungan Belajar yang baik dapat meningkatkan hasil belajar Persiapan Pengolahan Makanan?
5. Apakah Minat Belajar dapat meningkatkan hasil belajar persiapan pengolahan makanan?
6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi hasil belajar persiapan pengolahan makanan?
7. Apakah terdapat hubungan lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan?
(17)
6
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini, dibatasi pada:
1. Lingkungan belajar dibatasi pada lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
2. Minat belajar dibatasi pada perhatian, keinginan, perasaan senang, ketertarikan akan suatu hal atau objek yang dilihat atau dirasakan secara sadar oleh siswa.
3. Hasil belajar persiapan pengolahan makanan dibatasi pada teknik memasak. 4. Objek penelitian ini adalah siswa kelas X Jasa Boga di SMK Negeri 1
Kisaran.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana lingkungan belajar siswa?
2. Bagaimana minat belajar siswa?
3. Bagaimana hasil belajar persiapan pengolahan makanan?
4. Bagaimana hubungan lingkungan belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan?
5. Bagaimana hubungan minat belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan?
6. Bagaimana hubungan lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan?
(18)
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1. Lingkungan belajar siswa.
2. Minat belajar siswa.
3. Hasil belajar persiapan pengolahan makanan siswa.
4. Hubungan lingkungan belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan siswa.
5. Hubungan minat belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan siswa.
6. Hubungan lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan siswa.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan masukan sumber informasi atau referensi bagi pembaca untuk mengembangkan dan memperkaya ilmu pengetahuan terkait hubungan lingkungan belajar dan minat belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan. Berguna bagi siswa agar lebih memahami bahwa lingkungan belajar dan minat belajar dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Persiapan Pengolahan Makanan. Untuk sekolah penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan SMK Negeri 1 Kisaran khususnya bagi tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar.
(19)
71 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil tingkat kecenderungan lingkungan belajar siswa SMK Negeri 1 Kisaran
berada pada katagori cukup dengan persentase sebesar 81,25 persen.
2. Hasil tingkat kecenderungan minat belajar siswa SMK Negeri 1 Kisaran berada pada katagori cukup dengan persentase sebesar 81,25 persen.
3. Hasil tingkat kecenderungan hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kisaran berada pada katagori cukup dengan persentase 56,25 persen.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 1 Kisaran, dengan nilai ry1.2 = 0,398. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa semakin baik lingkungan belajar siswa maka akan semakin meningkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
5. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara minat belajar siswa dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan, dengan nilai ry2.1 = 0,396. Hal
ini berarti semakin tinggi minat belajar siswa maka mempengaruhi tingginya hasil belajar persiapan pengolahan makanan.
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dan minat belajar siswa dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan pada siswa di SMK Negeri 1 Kisaran, dengan nilai R² = 0,518 dan nilai Fhitung sebesar
(20)
72
3,32). Hal ini berarti semakin baik lingkungan belajar dan minat belajar siswa maka berpengaruh terhadap tingginya hasil belajar siswa dalam persiapan pengolahan makanan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya selalu berusaha belajar secara teratur, tekun dan rajin serta memanfaatkan waktu-waktu yang kosong untuk pergi keperpustakaan membaca buku untuk menambah wawasan
b. Para siswa perlu terus mempertahankan minat belajar, khususnya minat belajar Persiapan Pengolahan Makanan dengan menambah intensitas belajar dan latihan soal Persiapan Pengolahan Makanan agar mendapat prestasi yang diinginkan
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya senantiasa lebih memotivasi anak didik untuk belajar lebih giat dan selalu menjaga hubungan yang harmonis baik dengan sesama guru maupun siswa
b. Guru hendaknya senantiasa membantu menumbuhkan minat belajar pada siswa dengan cara mengajar dibuat semenarik mungkin agar para siswa antusias, memudahkan pemahaman mata pelajaran Persiapan Pengolahan Makanan yang akan diajarkan, suasana kelas dibuat nyaman agar para siswa betah mengikuti proses pembelajaran.
(21)
73
3. Bagi orang tua
a. Orangtua hendaknya memberikan fasilitas belajar yang cukup dibutuhkan oleh anak untuk belajar
b. Orangtua hendaknya mampu menciptakan lingkungan yang harmonis antara sesama keluarga yang dirumah, sehingga dapat membuat anak merasa betah dalam belajar dirumah bisa konsentrasi dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
4. Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya selalu memperhatikan lingkungan baik keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan kesehatan.
b. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan penyediaan fasilitas belajar terutama menambah buku-buku pelajaran dan buku umum yang bisa menambah wawasan siswa sehingga menarik siswa untuk lebih rajin keperpustakaan.
(22)
74
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
.2007. Prosedur Penelitian Surat Pendekatan Praktik. Bandung : Rhineka Cipta.
Ekaningsihwati, dkk. (2013). Restoran Jilid I. Jakarta: Dapartemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Ekaningsihwati, Prihastuti, dkk. (2013). Restoran Jilid III. Departemen Pendidikan Nasional.
Gandi.(2014). Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Hamalik.(2009).Proses Pembelajaran.Bandung: Nusa Media.
Hurlock, Elizabeth.(2013). Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Husbullah. (2012). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ibrahim. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Ihsan. (2008). Pengaruh Lingkungan Belajar. Jakarta : Bumi Aksara. Indra Djati. (2005). Peranan Lingkungan Belajar. Bandung : Alfabeta. Kartono. (2000). Faktor Minat. Jakarta : Rineka Cipta.
Kuncoro. 2003. Metedologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Marlina. (2012). Hubungan Lingkungan Belajar Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2011/2012.Medan : Fakultas Ekonomi Unimed. Martinis Yamin. (2011). Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.
(23)
75
Saroni, Muhammad. (2006). Lingkungan Sekolah dan Pengembangannya. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Muktiadi. 2012. Minat dalam Belajar. Jakarta Raja Grafindo Perkasa.
Muhibbin, Syah. 2008. Minat Anak . Jakarta: Rineka Cipta
Novita. (2014). Hubungan Minat Belajar dan Lingkungan Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Amir Hamzah Medan Tahun Pengajaran 2013/2014. Medan : Fakultas Ekonomi Unimed
Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi aksara.
Purwanto. (2004).Pendidikan Sekolah. Jakarta : PT. Bumi aksara.
.(2006). Faktor-faktor Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
.(2010). Lingkungan Sekolah dan Pengembangannya. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ristanti, W. (2002). Minat Anak. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rita M.(2010) Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.
Remika. (2013). Perkembangan Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset.
Semiawan. (2005). Sarana Pendidikan Sekolah. Bandung : Sinar Baru.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Slameto. 2010.Lingkungan belajar-yang-kondusif : (3 Oktober 2015).http://www.Tekim,undip.ac.id/slametp/2010/72/22
Soedomo, Hadi. 2003. Lingkungan Masyarakat. Bandung: Tarsito
Suciati. (2007). Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.
(24)
76
Sudirman. (2013).Pembentukan Minat. Jakarta : Pustaka Karya.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Penerbit : Tarsito Bandung.
Sudjana, Nana 2008. Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta : Erlangga.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Susanto. 2013. Fase Perkembangan Minat. Bandung : Remaja Karya.
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tim Penyusun Fakultas Teknik. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Universitas Negeri Medan.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa. Jakarta :
Grasindo.
Watoyo, Dwi. (2008). Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.
Widyaningtyas. (2013). Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Diakses tanggal 23 September 2015 dari http://www.depdiknas.go.id
(1)
71 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil tingkat kecenderungan lingkungan belajar siswa SMK Negeri 1 Kisaran
berada pada katagori cukup dengan persentase sebesar 81,25 persen.
2. Hasil tingkat kecenderungan minat belajar siswa SMK Negeri 1 Kisaran berada pada katagori cukup dengan persentase sebesar 81,25 persen.
3. Hasil tingkat kecenderungan hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kisaran berada pada katagori cukup dengan persentase 56,25 persen.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 1 Kisaran, dengan nilai ry1.2 = 0,398. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin baik lingkungan belajar siswa maka akan semakin meningkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
5. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara minat belajar siswa dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan, dengan nilai ry2.1 = 0,396. Hal ini berarti semakin tinggi minat belajar siswa maka mempengaruhi tingginya hasil belajar persiapan pengolahan makanan.
6. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dan minat belajar siswa dengan hasil belajar persiapan pengolahan makanan pada siswa di SMK Negeri 1 Kisaran, dengan nilai R² = 0,518 dan nilai Fhitung sebesar 15,578 serta Ftabel = 3,32 sehingga terlihat bahwa Fhitung> Ftabel (15,578 >
(2)
3,32). Hal ini berarti semakin baik lingkungan belajar dan minat belajar siswa maka berpengaruh terhadap tingginya hasil belajar siswa dalam persiapan pengolahan makanan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya selalu berusaha belajar secara teratur, tekun dan rajin serta memanfaatkan waktu-waktu yang kosong untuk pergi keperpustakaan membaca buku untuk menambah wawasan
b. Para siswa perlu terus mempertahankan minat belajar, khususnya minat belajar Persiapan Pengolahan Makanan dengan menambah intensitas belajar dan latihan soal Persiapan Pengolahan Makanan agar mendapat prestasi yang diinginkan
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya senantiasa lebih memotivasi anak didik untuk belajar lebih giat dan selalu menjaga hubungan yang harmonis baik dengan sesama guru maupun siswa
b. Guru hendaknya senantiasa membantu menumbuhkan minat belajar pada siswa dengan cara mengajar dibuat semenarik mungkin agar para siswa antusias, memudahkan pemahaman mata pelajaran Persiapan Pengolahan Makanan yang akan diajarkan, suasana kelas dibuat nyaman agar para siswa betah mengikuti proses pembelajaran.
(3)
73
3. Bagi orang tua
a. Orangtua hendaknya memberikan fasilitas belajar yang cukup dibutuhkan oleh anak untuk belajar
b. Orangtua hendaknya mampu menciptakan lingkungan yang harmonis antara sesama keluarga yang dirumah, sehingga dapat membuat anak merasa betah dalam belajar dirumah bisa konsentrasi dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
4. Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya selalu memperhatikan lingkungan baik keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan dan kesehatan.
b. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan penyediaan fasilitas belajar terutama menambah buku-buku pelajaran dan buku umum yang bisa menambah wawasan siswa sehingga menarik siswa untuk lebih rajin keperpustakaan.
(4)
74
.2007. Prosedur Penelitian Surat Pendekatan Praktik. Bandung : Rhineka Cipta.
Ekaningsihwati, dkk. (2013). Restoran Jilid I. Jakarta: Dapartemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.
Ekaningsihwati, Prihastuti, dkk. (2013). Restoran Jilid III. Departemen Pendidikan Nasional.
Gandi.(2014). Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Hamalik.(2009).Proses Pembelajaran.Bandung: Nusa Media.
Hurlock, Elizabeth.(2013). Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Husbullah. (2012). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Ibrahim. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Ihsan. (2008). Pengaruh Lingkungan Belajar. Jakarta : Bumi Aksara. Indra Djati. (2005). Peranan Lingkungan Belajar. Bandung : Alfabeta. Kartono. (2000). Faktor Minat. Jakarta : Rineka Cipta.
Kuncoro. 2003. Metedologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Marlina. (2012). Hubungan Lingkungan Belajar Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2011/2012.Medan : Fakultas Ekonomi Unimed. Martinis Yamin. (2011). Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.
(5)
75
Saroni, Muhammad. (2006). Lingkungan Sekolah dan Pengembangannya. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Muktiadi. 2012. Minat dalam Belajar. Jakarta Raja Grafindo Perkasa.
Muhibbin, Syah. 2008. Minat Anak . Jakarta: Rineka Cipta
Novita. (2014). Hubungan Minat Belajar dan Lingkungan Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Amir Hamzah Medan Tahun Pengajaran 2013/2014. Medan : Fakultas Ekonomi Unimed
Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi aksara.
Purwanto. (2004).Pendidikan Sekolah. Jakarta : PT. Bumi aksara.
.(2006). Faktor-faktor Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
.(2010). Lingkungan Sekolah dan Pengembangannya. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ristanti, W. (2002). Minat Anak. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rita M.(2010) Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.
Remika. (2013). Perkembangan Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset.
Semiawan. (2005). Sarana Pendidikan Sekolah. Bandung : Sinar Baru.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Slameto. 2010.Lingkungan belajar-yang-kondusif : (3 Oktober 2015).http://www.Tekim,undip.ac.id/slametp/2010/72/22
Soedomo, Hadi. 2003. Lingkungan Masyarakat. Bandung: Tarsito
Suciati. (2007). Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.
(6)
Sudirman. (2013).Pembentukan Minat. Jakarta : Pustaka Karya.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Penerbit : Tarsito Bandung.
Sudjana, Nana 2008. Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta : Erlangga.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Susanto. 2013. Fase Perkembangan Minat. Bandung : Remaja Karya.
Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tim Penyusun Fakultas Teknik. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Universitas Negeri Medan.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa. Jakarta : Grasindo.
Watoyo, Dwi. (2008). Lingkungan Belajar. Jakarta : Kencana.
Widyaningtyas. (2013). Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Diakses tanggal 23 September 2015 dari http://www.depdiknas.go.id