HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA SISWA KELAS XI SMK PENCAWAN MEDAN.

(1)

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL

BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA

SISWA KELAS XI SMK PENCAWAN MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Tata Boga

Oleh :

FATIMAH RAHMADHANI

5113142019

PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

FATIMAH RAHMADHANI : 5113142019, “Hubungan Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia Siswa Kelas XI SMK Pencawan Medan; Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga; Prodi Pendidikan Tata Boga; Fakultas Teknik; Universitas Negeri Medan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) fasilitas belajar, (2) hasil belajar pengolahan makanan Indonesia, dan (3) hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan makanan Indonesia. Desain penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 – Februari 2016. Lokasi penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pencawan Medan Jln. Bunga Ncole No. 50 Medan. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 34 siswa. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling sehingga jumlah sampel sebanyak 34 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linieritas, uji hipotesis dengan korelasi product moment.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat kecenderungan variabel fasilitas belajar termasuk kategori cukup sebesar 76,47%. Tingkat kecenderungan variabel hasil belajar pengolahan makanan Indonesia termasuk kategori tinggi sebesar 50%. Hasil analisis uji normalitas pada kedua variabel adalah berdistribusi normal, untuk fasilitas belajar (Xhitung = 6,52 < Xtabel =

11,070), dan hasil belajar pengolahan makanan indonesia (Xhitung = 10,106 < Xtabel

= 11,070). Hasil analisis uji linieritas fasilitas belajar atas hasil belajar pengolahan makanan Indonesia adalah linier dengan nilai (Fhitung = 0,89 < Ftabel = 2,44). Untuk

uji hipotesis yang menyatakan “terdapat hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan makanan Indonesia” digunakan analisis product moment. Dari analisis diperoleh koefisien rxy = 0,406 dan dikonsultasikan dengan rtabel 5% =

0,339 harga rhitung > rtabel atau 0,406 > 0,339. Jadi dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan makanan Indonesia.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Hubungan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia Siswa Kelas XI SMK Pencawan Medan”

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus pada semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa serta semangat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, menyediakan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd sebagai wakil Dekan I, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si sebagai Ketua Jurusan PKK, Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si sebagai Ketua Prodi Tata Boga, Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtiyas, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan PKK.

3. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama duduk dibangku kuliah.

4. Ibu Dra. Adikahrani, M.Si, dan Ibu Dra Nikmat Akmal, M.Pd sebagai Dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. 5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar di lingkungan Universitas Negeri Medan yang

telah banyak memberikan bekal pendidikan dan ilmu pengetahuan yang sangat berharga dan berguna selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Bapak Restu Utama P, SH, M.Pd Kepala Sekolah SMK Pencawan Medan yang telah memberikan izin penelitian dan seluruh sampel penelitian yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam pelaksanaan penelitian ini.


(7)

iii

7. Teristimewa Orangtua penulis Ayahanda tercinta Abdul Mutholib, S.Pd dan Ibunda tercinta Masdalina, yang telah memberikan dukungan materi, membimbing, mendoakan dan memberikan kasih sayang tak terhingga serta perhatian dan kesabaran yang sangat besar kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. Serta Kakanda Riski Izzawati, S.Pd, Abanganda Ahmad Daud Zarkazy, Adinda Zulfahmi dan Salmah Khairani.

8. Sahabat yang baik hati Zurma Nilam, S.Pd, Ayana Panjaitan, S.Pd, Benedicta Siringoringo, S.Pd, Nur Hidayah, S.Pd, Yaspiah, S.Pdi, Nurhayati, dan Novita Sari, S.Pd terima kasih untuk kerjasama dan kekompakkan selama ini serta dukungan dan doanya.

9. Teman-teman seperjuangan Lastri Rantika, Silviani Harahap, Siti Sarah, Nur Khotiah, Desriani Barus, dan Muhammad Rifa’i, yang telah banyak memberikan semangat dan sumbangan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Dan seluruh teman seangkatan reguler dan ekstensi tata boga 2011.

10.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis menyelesaikan skripsi.

Penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan balasan yang sebanding atas jasa dari semua pihak.

Medan, April 2016 Penulis,

Fatimah Rahmadhani NIM. 5113142019


(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN TEORITIS, DAN HIPOTESIS ... 9

A. Deskripsi Teori ... 9

1. Fasilitas Belajar ... 9

2. Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 16

B. Hasil Penelitian Relevan... 28

C. Kerangka Berpikir ... 29

D. Hipotesis ... 3

BAB III. METODE PENELITIAN ... 32

A. Desain penelitian ... 32

B. Variabel penelitian... 32

C. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 33

D. Instrumen dan Teknik pengumpulan data ... 34

1. Instrumen fasilitas belajar ... 34

2. Instrumen hasil belajar pengolahan makanan Indonesia ... 35

E. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 41

F. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 47

A. Deskripsi data penelitian ... 47

1. Fasilitas belajar ... 47

2. Hasil belajar pengolahan makanan Indonesia ... 48 Halaman


(9)

v

B. Uji kecenderungan variabel penelitian ... 49

1. Uji kecenderungan fasilitas belajar ... 49

2. Uji kecenderungan hasil belajar pengolahan makanan Indonesia ... 50

C. Uji persyaratan analisis ... 51

1. Uji normalitas ... 51

2. Uji linieritas ... 52

D. Pengujian Hipotesis Penelitian... 53

E. Pembahasan penelitian ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58


(10)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kisi-Kisi Angket Fasilitas Belajar Siswa ... 34

2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 35

3. Tingkat Reliabilitas ... 37

4. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 43

5. Distribusi Frekuensi Variabel Fasilitas Belajar ... 47

6. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 48

7. Tingkat Kecenderungan Data Fasilitas Belajar ... 50

8. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 50

9. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Variabel Fasilitas Belajar .. 51

10.Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Variabel Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 52

11.Ringkasan Analisis Varians untuk Persamaan Regresi Fasilitas Belajar (Y) terhadap Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia (Y) ... 53


(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Angket Fasilitas Belajar ... 60

2. Tes Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 64

3. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Uji Instrumen Fasilitas Belajar Di Rumah ... 71

4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Uji Instrumen Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 72

5. Perhitungan Validitas Fasilitas Belajar ... 73

6. Perhitungan Reliabilitas Fasilitas Belajar ... 76

7. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 79

8. Indeks kesukaran Tes Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 82

9. Perhitungan Indeks Daya Beda ... 84

10.Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 86

11.Tabulasi Data Hasil Penelitian Tes Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 88

12.Tabulasi Data Hasil Penelitian Fasilitas Belajar ... 89

13.Data Hasil Penelitian Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ... 90

14.Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi dan Distribusi Frekuensi dari Dua Variabel ... 91

15.Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penenlitian ... 94

16.Uji Normalitas ... 98

17.Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan Keberartian ... 101

18.Perhitungan Hipotesis ... 107

19.Silabus ... 109


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berperan sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan menjadi bagian penentu kemajuan dan ketahanan suatu bangsa di masa depan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten di dunia usaha/industri (DU/DI). Hal ini dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1990, Pasal 3 ayat 2 yaitu. “Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional”. Sama halnya dengan SMK Pencawan Medan, diharapkan dapat mendidik dan membina siswa sehingga menghasilkan lulusan atau tenaga kerja yang terampil, professional dan siap kerja, sehingga apabila lulusan-lulusannya tidak dapat menyambung kejenjang Universitas maka lulusan-lulusan tersebut dapat terjun langsung kedunia usaha atau dunia industri karena mereka telah mendapat bekal dari pendidikan sebelumnya. Berbagai langkah pembangunan mutu SMK pun dijalani antara lain dengan meningkatkan kualitas SMK.

Kualitas pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain : Faktor Internal yaitu dari dalam siswa dan Faktor Eksternal dari luar siswa (Sudjana,2010). Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa diantaranya lingkungan sekolah, misalnya interaksi guru dan murid. Guru yang kurang berinteraksi secara dekat dengan murid menyebabkan proses belajar


(13)

2

mengajar kurang lancar karena siswa merasa malu untuk bertanya pada guru. Siswa tidak dapat mengeksplorasi lebih banyak materi yang sedang dibahas sehingga akan berdampak pada tingkat pengetahuannya. Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi hasil belajar adalah status sosial keluarga. Secara ideal orang tua bertanggu jawab yang besar terhadap pendidikan seorang anak. Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia cukup mahal sehingga orang tua yang berada pada posisi menengah keatas yang dapat memberikan pendidikan yang layak pada anaknya. Padahal di Indonesia kebanyakan anak usia sekolah yang seharusnya berada disekolah untuk belajar tetapi berada di jalanan untuk mencari uang. Hal ini disebabkan orang tua mereka tidak mampu membiayai pendidikan mereka (David,2013)

Faktor lain yang berasal dari luar siswa yang berpengaruh pada hasil belajar adalah peralatan belajar sebagai sarana belajar kelengkapan peralatan belajar didalam proses belajar akan memberikan kontribusi kepada siswa dalam mencapai hasil belajar. Kurang lengkapnya peralatan belajar akan mempengaruhi proses belajar mengajar. Siswa yang di rumahnya memiliki peralatan belajar yang lengkap akan belajar dengan semangat karena semua kebutuhan belajar sudah terpenuhi. Sebaliknya siswa yang di rumahnya yang tidak memiliki peralatan belajar yang lengkap akan kalah dengan siswa yang memiliki peralatan yang lengkap di rumah. Sedangkan faktor yang berada dari dalam siswa antara lain adalah motivasi, sikap, minat dan perhatian. Sikap belajar siswa menjadi salah satu faktor internal yang dianggap dapat mempengaruhi hasil belajar. Hal


(14)

3

ini berhubungan dengan keteladanan seorang guru, karena akan mempengaruhi bagaimana siswa akan bersikap (David, 2013)

Mengolah Makanan Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran produktif/kejuruan yang mengacu pada Standart Kompetensi Nasional (SKN) khususnya di SMK program keahlian jasa boga yang nantinya akan termasuk kedalam salah satu ujian akhir kelulusan dan menu makanan yang akan diolah pada uji kompetensi. Dengan demikian, maka kecapaian ketuntasan peserta didik harus mencapai kompetensi yang telah distandarkan. Tujuan mempelajari mata pelajaran ini adalah memberikan pengetahuan kepada siswa tentang makanan yang berasal dari Indonesia.

Fasilitas belajar tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Orang yang belajar tanpa dibantu dan dilengkapi dengan fasilitas tidak jarang akan mendapatkan hambatan dalam menyelesaikan kegiatan belajarnya. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor eksternal yang mendukung hasil belajar siswa disekolah. Maka dari itu, keberadaan fasilitas belajar tidak bisa dibiarkan begitu saja dalam masalah belajar. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 dijelaskan bahwa :

Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan perserta didik

Kelengkapan sarana dan prasarana belajar di sekolah perlu ditunjang juga oleh kelengkapan sarana dan prasarana belajar di rumah, karena tugas sebagai fasilitator dalam pemenuhan sarana dan prasarana belajar bagi siswa bukan


(15)

4

hanya dilaksanakan oleh pihak sekolah maupun pemerintahan. Orang tua dan keluarga juga memiliki peran dalam menyediakan sarana dan prasarana belajar, sehingga siswa dapat belajar di rumah sama baiknya seperti belajar di sekolah. Diungkapkan oleh The Liang gie (2002), bahwa yang fasilitas perlu disiapkan dalam belajar di rumah antara lain tempat belajar, alat-alat tulis, buku-buku pelajaran dan fasilitas-fasilitas lain.

Berdasarkan pentingnya sarana dan prasarana untuk menunjang pembelajaran, hal tersebut menunjukkan bahwa sarana prasarana adalah suatu aspek yang tidak dapat terpisahkan dari belajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, oleh karena itu pemerintah melalui PP No. 19 tahun 2005 BAB VII juga mengatur tentang standar sarana dan prasarana yang harus tersedia di sekolah adalah sekolah dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Binti Maunah (2009) menyatakan bahwa “tidak sedikit kegagalan dalam mencapai tujuan atau kehilangan arah dalam pendidikan disebabkan pendidikan tidak memperhatikan masalah-masalah yang berkaitan dengan alat, seperti fungsi, pemilihan dan cara-cara menggunakannya”.

Dalam hal ini masih terdapat beberapa kekurangan dalam pemenuhan sarana dan prasarana belajar di sekolah untuk menunjang proses belajar siswa. Demikian halnya fasilitas yang diberikan oleh orang tua siswa juga belum tercukupi, terkadang permintaan siswa kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan belajar belum terpenuhi. Sehingga fasilitas belajar di rumah siswa di rumah terkadang masih kurang memadai karena tidak semua siswa mampu memilikinya sesuai dengan kemampuan perekonomian orang tua mereka.


(16)

5

Siswa yang mempunyai fasilitas belajar yang lengkap akan lebih mudah dan lebih semangat belajar, sehingga dapat dicapai hasil belajar yang optimal. Berbeda dengan siswa yang fasilitas belajarnya kurang, maka mereka akan mengalami kesulitan sehingga akan mengurangi semangat untuk belajar.

Hasil observasi yang dilaksanakan di SMK Pencawan Medan pada tanggal 10 April 2015 kepada guru mata pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia kelas XI Jasa Boga bahwa hasil belajar siswa tergolong cukup dan masih perlu ditingkatkan, dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. KKM pada mata pelajaran pengolahan makanan Indonesia adalah 75. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal dari siswa. Faktor internalnya yaitu kurangnya pemahaman dan penguasaan dalam proses pembelajaran sedangkan faktor eksternalnya kurangnya fasilitas yang dimiliki siswa di rumah dan juga fasilitas yang ada di sekolah.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia Siswa Kelas XI SMK Pencawan Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Dengan berpedoman pada latar belakang maka dapat didentifikasi masalah penelitian ini, yaitu :


(17)

6

2. Bagaimana hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan Medan ?

3. Apakah fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan Medan ?

4. Bagaimana hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan Medan ?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah wajib dilaksanakan untuk mencegah kesalah pahaman yang ingin diteliti. Oleh karena itu perlu dibatasi ruang lingkupnya. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Fasilitas belajar yang ada di rumah siswa kelas XI SMK Pencawan Medan meliputi ruang belajar, alat-alat tulis, buku pelajaran, dan fasilitas-fasilitas lain.

2. Hasil belajar pengolahan makanan Indonesia dibatasi pada salad Indonesia dan hidangan mie.

3. Objek penelitian adalah siswa kelas XI Jasa Boga SMK Pencawan Medan

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :


(18)

7

2. Bagaimana hasil belajar pengolahan makanan Indonesia (salad Indonesia dan hidangan mie) siswa kelas XI SMK Pencawan Medan ?

3. Bagaimana hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan makanan Indonesia (salad Indonesia dan hidangan mie) siswa kelas XI SMK Pencawan Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang penulis kemukakan diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui fasilitas belajar siswa kelas XI SMK Pencawan Medan. 2. Untuk mengetahui hasil belajar pengolahan makanan Indonesia (salad

Indonesia dan hidangan mie) siswa kelas XI SMK Pencawan Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan makanan Indonesia (salad Indonesia dan hidangan mie) siswa kelas XI SMK Pencawan Medan

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa dapat menyadari betapa pentingnya fasilitas belajar di rumah, sehingga siswa kedepannya lebih memperhatikan dan memanfaatkan fasiltas-fasilitas belajar yang ada di rumah.


(19)

8

2. Bagi sekolah penenlitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan SMK Pencawan Medan dalam meningkatkan pemanfaatan fasilitas belajar yang ada di sekolah maupun di rumah.

3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan baru yang diperoleh dari sekolah, dan sebagai bahan masukan, sumbangan dan prefensi ilmiah bagi para peneliti yang relefansinya dikemudian hari dengan melibatkan sumber bahan ajar yang bervariasi.


(20)

56

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar siswa kelas XI SMK Pencawan Medan berada pada kategori cenderung cukup (76,47%) dengan rata-rata hitung sebesar 104,4 dan standar deviasi 8,1.

2. Hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan Medan berada pada kategori cenderung tinggi (50%) dengan rata-rata hitung sebesar 26,6 dan standar deviasi 4,8.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan Medan dengan koefisien korelasi rxy = 0,406 dan rtabel = 0,339 (0,406 > 0,339)

pada taraf signifikan 5%. B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar di rumah siswa SMK Pencawan Medan tergolong cukup, maka perlu untuk dilengkapi agar fasilitas yang ada di rumah memadai dan lengkap.

2. Hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan Medan dalam kategori tinggi, upaya untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan pembelajaran perlu dilakukan. Peningkatan tersebut hendaknya


(21)

dilakukan secara bersama-sama antara guru bidang studi pengolahan makanan Indonesia dalam hal penentuan metode mengajar, literatur dan fasilitas belajar.


(22)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.Rineka Cipta

---. 2006. Prosedur Penenlitian Penedekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arianti, Astri. 2012. Skripsi hubungan belajar di rumah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Ajaran 2007/2008. Fakultas Ekonomi. Medan.

Arianto Sam. 2015 . Sahabat Bersama. Diakses pada tanggal 04 November 2015 dari http://kumpulanblogger.com.

Berliana, S. Sitanggang. 2008. Skripsi hubungan pemanfaatan fasilitas belajar dirumah dengan prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2007/2008. Fakultas Ekonomi. Medan.

Binti, Maunah. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Penerbit Teras.

David. 2013. Hubungan kelengkapan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMA negeri I Lima Puluh T. A 2006/2007. Skripsi-Unimed.

Detik Food. 2015. Sajian Salad Buah. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 dari http://salad/sajian salad buah pun semakin menarik dengan trik penyajian ini.htm.

Ekawatiningsih, Prihastuti, dkk. 2008. Restoran Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.


(23)

59

Lailatul, Putri. 2013. Hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran membuat busana wanita kelas XI Jurusan Tata Busana di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sungai Penuh. Fakultas Teknik. Medan. Maimunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Penerbit Teras.

Mega, Nita Ariefani. 2013. Hubungan disiplin dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengolahan makanan Indonesia I di SMK Negeri 9 Padang. Fakultas Bahasa. Padang

Muhroji dkk. 2004. Manajemen Pendidikan. Surakarta : UM Press

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai . 2010. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung : Sinar Baru Algensindo Offset.

Prawiradilaga, Evline Siregar. 2004. Mozaik teknologi pendidikan. Jakarta : Prenada Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka SMK Pencawan Medan

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Menagajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

The Liang Gie. 2002. Cara Belajar yang efesien. Yogyakarta: Pusat kemajuan Studi Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Zen Kurniawan. 2015. Salad Indonesia. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 dari http:///salad/Zen Kurniawan Salad Indonesia.htm.


(1)

7

2. Bagaimana hasil belajar pengolahan makanan Indonesia (salad Indonesia dan

hidangan mie) siswa kelas XI SMK Pencawan Medan ?

3. Bagaimana hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan

makanan Indonesia (salad Indonesia dan hidangan mie) siswa kelas XI SMK

Pencawan Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang penulis kemukakan diatas, maka yang

menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui fasilitas belajar siswa kelas XI SMK Pencawan Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pengolahan makanan Indonesia (salad

Indonesia dan hidangan mie) siswa kelas XI SMK Pencawan Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pengolahan

makanan Indonesia (salad Indonesia dan hidangan mie) siswa kelas XI SMK

Pencawan Medan

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagi siswa dapat menyadari betapa pentingnya fasilitas belajar di rumah,

sehingga siswa kedepannya lebih memperhatikan dan memanfaatkan


(2)

8

2. Bagi sekolah penenlitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan SMK

Pencawan Medan dalam meningkatkan pemanfaatan fasilitas belajar yang ada

di sekolah maupun di rumah.

3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan baru yang diperoleh dari sekolah, dan

sebagai bahan masukan, sumbangan dan prefensi ilmiah bagi para peneliti

yang relefansinya dikemudian hari dengan melibatkan sumber bahan ajar yang


(3)

56

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar siswa kelas XI SMK Pencawan Medan berada pada kategori

cenderung cukup (76,47%) dengan rata-rata hitung sebesar 104,4 dan standar

deviasi 8,1.

2. Hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan

Medan berada pada kategori cenderung tinggi (50%) dengan rata-rata hitung

sebesar 26,6 dan standar deviasi 4,8.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan

hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan

Medan dengan koefisien korelasi rxy = 0,406 dan rtabel = 0,339 (0,406 > 0,339)

pada taraf signifikan 5%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut peneliti

menyarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Fasilitas belajar di rumah siswa SMK Pencawan Medan tergolong cukup,

maka perlu untuk dilengkapi agar fasilitas yang ada di rumah memadai dan

lengkap.

2. Hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa kelas XI SMK Pencawan

Medan dalam kategori tinggi, upaya untuk mempertahankan dan lebih


(4)

dilakukan secara bersama-sama antara guru bidang studi pengolahan makanan


(5)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT.Rineka Cipta

---. 2006. Prosedur Penenlitian Penedekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arianti, Astri. 2012. Skripsi hubungan belajar di rumah dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Ajaran 2007/2008. Fakultas Ekonomi. Medan.

Arianto Sam. 2015 . Sahabat Bersama. Diakses pada tanggal 04 November 2015 dari http://kumpulanblogger.com.

Berliana, S. Sitanggang. 2008. Skripsi hubungan pemanfaatan fasilitas belajar dirumah dengan prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2007/2008. Fakultas Ekonomi. Medan.

Binti, Maunah. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Penerbit Teras.

David. 2013. Hubungan kelengkapan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMA negeri I Lima Puluh T. A 2006/2007. Skripsi-Unimed.

Detik Food. 2015. Sajian Salad Buah. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 dari http://salad/sajian salad buah pun semakin menarik dengan trik penyajian ini.htm.

Ekawatiningsih, Prihastuti, dkk. 2008. Restoran Jilid 2 Untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.


(6)

59

Lailatul, Putri. 2013. Hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran membuat busana wanita kelas XI Jurusan Tata Busana di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sungai Penuh. Fakultas Teknik. Medan. Maimunah, Binti. 2009. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Penerbit Teras.

Mega, Nita Ariefani. 2013. Hubungan disiplin dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pengolahan makanan Indonesia I di SMK Negeri 9 Padang. Fakultas Bahasa. Padang

Muhroji dkk. 2004. Manajemen Pendidikan. Surakarta : UM Press

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai . 2010. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung : Sinar Baru Algensindo Offset.

Prawiradilaga, Evline Siregar. 2004. Mozaik teknologi pendidikan. Jakarta : Prenada

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

SMK Pencawan Medan

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Menagajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

The Liang Gie. 2002. Cara Belajar yang efesien. Yogyakarta: Pusat kemajuan Studi

Oemar Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Zen Kurniawan. 2015. Salad Indonesia. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2015 dari http:///salad/Zen Kurniawan Salad Indonesia.htm.